LINGKUNGAN”
Disusun oleh:
(C100190217)
Manusia dan lingkungan hidup adalah satu kesatuan yang saling berhubungan. Semua
kegiatan manusia terjadi di lingkungan tempat manusia dan mahluk hidup lainya, namun
sebaliknya manusia dapat menentukan keadaan lingkunganya. Pelestarian lingkungan hidup
mempunyai konotasi bahwa lingkungan hidup harus dipertahankan keadaanya. Sedangkan
lingkungan hidup digunakan atau dimanfaatkan untuk tempat pembangunan. Dalam proses
perubahan ini harus tetap bisa menjaga agar lingkungan hidup tetap mampu menunjang
kehidupan. Pada saat ini indonesia sedangan dalam pelaksanaan pembangunan disegala
bidang termasuk juga pada bidang lingkungan.
Pembangunan lingkungan yang dimaksud adalah akibat ketimpangan atau kondisi yang
tidak seimbang yang ada didalam lingkungan manusia dengan kondisi demikian maka akan
menimbulkan kondisi lingkungan hidup yang tidak stabil sehingga terjadinya
perubahan.perubahan lingkungan ini terjadi akibat adanya tindakan manusia itu sendiri yang
selalu kurang peduli dalam memperhatikan lingkungan.
Metode yang di gunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode pendekatan yuridis
normatif.metode pengumpulan data yang mengutamakan penelitian hokum dengan berbagai
bahan hukum melalui hasil telaah terhadap sumber sumber kepustakan
berupa,dokumen,buku,jurnal,majalah.dengan menggunakan pendekatan deskriptif melalui
peraturan perundangundangan, konsep hukum, dan perbandingan hukum. Bahan kajian dalam
artikel ini berupa data sekunder yaitu data berasal dari UndangUndang, hasil penelitian
hukum, penegakan hukum dalam permasalahan lingkungan hidup dan pembangunan
berkelanjutan
RUMUSAN MASALAH
Emil Salim (1990) dalam buku manajemen sumber daya alam dan lingkungan (2015:24-
25) mengemukakan bahwa terdapat 5 (lima) tujuan yang perlu dikembangkan dengan
sungguh-sungguh untuk melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu :
1. Menjamin kesehatan dan kesejahteraan manusia, baik yang bersifat rohaniah maupun
jasmaniah.
Jadi maksudnya pembangunan berwawasan lingkungan akan menjamin kesehatan dan
kesejahteraan manusia bahkan akan berdampak baik bagi kemakmuran hidup manusia,
dampat tersebut juga dapat bersifat rohaniah manupun jasmaniah.
2. Melindungi alam (lingkungan), seperti tanah, udara, air, flora dan fauna dari
gangguan alami dan manusia.
Dengan adanya pembangunan berwawasan lingkungan dapat melindungi alam dari
berbagai polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan maupun polusi air yang
dihasilkan oleh pabrik. Jadi pembangunan berwawasan lingkungan sangat berperan
penting bagi kehidupan masyarakat kedepannya.
3. Menghilangkan,menghapus atau memberantas bahaya,kerusakan,kerugian
pencemaran, dan beban-beban lain yang di sebabkan oleh prilaku manusia.
Jadi maksudnya dari tujuan pembangunan berwawasan lingkungan ini dapat
membantu menghilangkan kerusakan sumber daya alam yang disebabkan oleh
manusia yang tidak bertanggung jawab yang dapat menyebabkan kerugian bahkan
pencemaran yang berdaampak tidak baik bagi manusia lainnya.
4. Memperbaiki mutu atau kualitas lingkungan.
Dengan adanya pembangunan berwawasan lingkungan dapat membantu mutu dan
kualitas hidup manusia agar kesejahteraan manusia kedepannya menjadi lebih baik
jauh dari berbagai macam polusi dan membantu manusia dengan adanya sumber daya
alam maupun sumber daya manusia.
Jadi kesimpulan dari tujuan-tujuan pembangunan berwawasan menurut emil salim dan
menurut asas-asas adalah bahwa tujuan pembangunan berwawasan lingkungan pada dasarnya
agar dapat menjalin hubungan antara manusia dengan manusia lainnya saling bergotong-
royong menciptakan suatu lingkungan yang bersih nan indah, kemudian dengan adanya
tujuan pembangunan berawawasan lingkungan ini dapat mengurangi pemcemarah lingkungan
yang dapat merusak sumber daya alam yang telah ada tujuan ini juga memperbaiki mutu
kualitas lingkungan yang tadinya lingkungan tercemar menjadi lingkungan yang enak di
pandang oleh masyarakat sekitar.
Jadi kesimpulannya pada setiap prinsip yang tetapkan oleh para ahli adalah prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan di atas, akan dapat terwujud bila didukung sepenuhnya oleh
pemerintah. Dari uraian tentang prinsip-prinsip pembangunan berwawasan
lingkungan tersebut, Nampak bahwa konsep ini menghendaki suatu perubahan dalam pola
kehidupan masyarakat.
Dengan demikian pembangunan berwawasan lingkungan membutuhkan suatu prinsip
yang relevan, dalam hal ini maka prinsip-prinsip pembangunan berwawasan lingkungan di
anggap penting untuk kelestarian sumber daya alam baik prinsip khusus maupun prinsip
umumnya.
Ciri- Ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Proses pembangunan berkelanjutan bertumpu pada tiga faktor, yaitu kondisi SDA,
kualitas kingkungan, dan faktor kependudukan. Masyarakat sebagai titik sentral dalam
pembangunan berkelanjutan dapat menjadi beban sekaligus dapat menimbulkan dinamika
dalam proses pembangunan, terutama mengenai jumlah penduduk.
Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cepat, namun memuliki
kualitas yang rendah akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kualitas dan
kuantitas penduduk dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan yang semakin
terbatas. Maka dari itu, perlu adanya perubahan atau perbaikan pada lapisan masyarakat yang
tadinya hanya menjadi penambah beban berganti menjadi penambah modal.
Lingkungan adalah rumah kita, sudah sepatutnya kita jaga dan rawat supaya tidak
ambruk. Karena besar kecil kegiatan manusia dianggap dapat mengancam kelestarian dan
kestabilan lingkungan, salah satunya kegiatan pembangunan. Berbicara tentang
pembangunan, maka kita berbicara tentang dampak yang ditimbulkan, baik dampak positif
yang menguntungkan pembangunan nasional maupun dampak negatif yang merusak struktur
lingkungan.
Oleh sebab itu, kita membutuhkan suatu sistem pembangunan yang mengedepankan
kepentingan lingkungan, yang kita kenal dengan nama pembangunan berwawasan
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan konsep yang sederhana
namun sangat kompleks dalam mengaplikasikannya. Konsep ini berhubungan erat dengan
masalah etika, mengingat bahwa konsep pembangunan berkelanjutan berorientasi pada masa
depan (future) dan juga memfokuskan diri pada masalah kependudukan. Konsep ini sangat
memperhatikan kesejahteraan generasi yang akan datang, namun pada saat yang bersamaan
juga tidak mengurangi perhatian terhadap upaya-upaya untuk meningkatkan taraf hidup
generasi sekarang.
Oleh karena itu, konsep ini patut diterapkan di Indonesia, berhubung pembangunan di
Indonesia banyak tersendat oleh masalah lingkungan. Indonesia hanya perlu
mendayagunakan sumber daya alam yang sudah tersedia secara bijaksana agar kebutuhan
generasi sekarang dan yang akan datang bisa terpenuhi secara merata. Diharapkan dengan
diterapkanya konsep tersebut bisa membawa perubahan bagi kondisi lingkungan hidup
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
Daud Silalalhi, Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia,
Edisi Revisi, Bandung: Alumni, 2006, hlm. 15.
Absori, Penegakan Hukum Lingkungan pada Era Reformasi, Jurnal Ilmu Hukum, Vol.8,
No.2, September 2005:221-237
Arief Hidayat dan FX. Adji Samekto, Kajian Kritis Penegakan Hukum Lingkungan Di Era
Otonomi Daerah , Cet. I, Semarang: Dinas Penerbit Universitas Diponegoro, 2007, hlm. 34.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya, Semarang: PT Karya Toha
Putra, 2014, hlm. 328. 19Ibid., hlm. 315.
RTm, Sutamihardja, Kualitas dan Pencemaran Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, 2008,
hlm.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) semula bernama Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan
Daerah *Bapedalda).
John Briggs & Andrew Waite, “Global Environmental Law Practice”, Natural
Resources & Environment, Vol. 29, No. 1, 2014.
Roy Andrew Partain, “Environmental Principles and the Evolution of Environmental
Law”, Environmental Law Review, Vol. 19, No. 4, 2017.
Buku
Abdul Rachman Arief, 2005, Pengantar ilmu perhotelan dan Restoran, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Andi, Yogyakarta Reality Publisher, 2008, Kamus Bahasa Indonesia terbaru, Tim Reality,
Surabaya. Supriadi, 2006,
Hukum Lingkungan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta. Siti Sundari Rangkuti, 2000,
PP Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis mengenai dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
Perda Kota Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2008 tentang Kewenangan Badan Lingkungan Hidup
Website
https://nusacaraka.com/2019/04/09/ciri-ciri-pembangunan-berkelanjutan/
http://e-journal.uajy.ac.id/2827/4/3HK07708.pdf
http://repository.ubharajaya.ac.id/825/2/201110115186_Rica%20Susanti_BAB%20I.pdf
http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/06/makalah-pembangunan-lingkungan.html
https://madaniberkelanjutan.id/2020/07/21/pembangunan-berkelanjutan
https://madaniberkelanjutan.id/2020/07/21/pembangunan-berkelanjutan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_berkelanjutan?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2
C2863990557
http://bennisetiawan.blogspot.com/2008/03/pembangunan-berwawasan-lingkungan.html
https://anshor83.wordpress.com/2012/02/02/pembangunan-berkelanjutan-kebijakanimplementasi-
dan-tantangannya-di-indonesia/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C3115766050
http://www.ssbelajar.net./2012/04/pelaksanaan-dan-ciri-pembangunan.html