Anda di halaman 1dari 9

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG

BERWAWASAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

OLEH :

AIGA PUTRI GAYATRI (D1A018014)

PRODI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN 2019/2020
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemikiran mengenai pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan pada


awalnya dicetuskan dalam Konferensi Stockholm Tahun 1972, kemudian dilanjutkan dengan
pembentukan badan internasional yang bertanggung jawab terhadap lingkngan hidup yaitu
United Nation Environment Programme (UNEP) dan World Commission And Development
(WCED). Istilah ”Pembangunan Berkelanjutan” secara resmi digunakan dalam Tap MPR No.
IV/MPR/1999 tentang GBHN, sedangkan istilah ”Pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan Lingkungan Hidup” digunakan dalam UU No. 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Selain itu juga dikenal ada lingkungan dan pembangunan,
sedang sebelumnya lebih popular digunakan sebagai istilah ”Pembangunan yang berwawasan
lingkungan” sebagai terjemah dari “Eco-development” Menurut Sonny Keraf, sejak tahun
1980-an agenda politik lingkungan hidup mulai dipusatkan pada paradigma pembangunan
berkelanjutan.

Tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermutu adalah tercapainya standar


kesejahteraan hidup manusia dunia akhirat yang layak, cukup sandang, pangan, papan,
pendidikan bagi anak-anaknya, kesehatan yang baik, lapangan kerja yang diperlukan,
keamanan dan kebebasan berpolitik, kebebasan dari ketakutan dan tindak kekerasan, dan
kebebasan untuk menggunakan hak-haknya sebagai warga negara. Taraf kesejahteraan ini
diusahakan dicapai dengan menjaga kelestarian lingkungan alam serta tetap tersediannya
sumber daya yang diperlukan.

B. Permasalahan
1. Apa definisi pembangunan berkelanjutan?
2. Bagaimana konsep pembangunan berkelanjutan?
3. Apa saja ciri-ciri pembangunan berkelanjutan?
4. Apa saja indikator-indikator pembangunan berwawasan lingkungan?
5. Bagaimana kebijakan pembangunan berkalanjutan di Indonesia?
PEMBAHASAN
1. Definisi Pembangunan Berkelanjutan

Pengertian dari sustainable development adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan


generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam
memenuhi kebutuhannya. Definisi diberikan oleh World Commision on Environment and
Development (WCED) atau Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan
sebagaimana tersaji dalam laporan komisi yang terkenal dengan komisi “Brutland” yang
terumuskan berupa:
“if it meets the needs of the present without compromising the ability of future
generation to meet their own needs”
(pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan hari ini, tanpa mengurangi kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka).

2. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan global yang dihasilkan oleh


KTT Bumi di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Di dalamnya terkandung dua gagasan penting,
yaitu:
a) Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup, di
sini yang diprioritaskan adalah kebutuhan kaum miskin.
b) Gagasan keterbatasan, yakni keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Hal ini berarti, upaya peningkatan kualitas manusia yang dilakukan pada masa ini
harus mempertimbangkan juga kualitas manusia pada masa yang akan datang. Dalam
memanfaatkan lingkungan sebagai penopang pembangunan harus pula
memperhitungkan keterbatasannya, sehingga tidak boleh serakah agar tidak habis
pada saat ini.
Hal yang penting dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan adalah:
a. Proses pembangunan hendaknya berlangsung terus menerus dengan ditopang oleh
kualitas lingkungan dan manusia yang

ˡSoegimo,Dibyo dan Ruswanto, “Pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan”,


diakses dari https://sobatmateri.com/pembangunan-berwawasan-lingkungan-dan-
berkelanjutan/ pada tanggal 14 maret 2009
b. berkembang secara berkelanjutan.
c. Lingkungan hidup memiliki keterbatasan sehingga dalam pemanfaatannya akan
mengalami pengurangan dan penciutan.
d. Semakin baik kualitas lingkungan maka semakin baik pula pengaruhnya terhadap
kualitas hidup yang tercermin antara lain pada meningkatnya usia harapan hidup dan
menurunnya tingkat kematian.
e. Penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dilakukan sehemat
mungkin dan dicari sumber daya alternatif lainnya, sehingga dapat digunakan selama
mungkin.
f. Pembangunan yang dilakukan memungkinkan meningkatkan kesejaheraan genarasi
sekarang tanpa mengurangi kesejahteraan generasi yang akan datang.
3. Ciri-Ciri Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan memiliki karakteristik yang khas yang berbeda dengan pola
pembangunan lainnya yang selama ini dilaksanakan. Ciri-ciri tersebut antara lain:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan; strategi pembangunan yang berkelanjutan
dilandasi oleh pemerataan distribusi lahan dan faktor produksi, lebih meratanya
kesempatan perempuan, dan pemerataan ekonomi untuk kesejahteraan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati; keanekaragaman hayati merupakan dasar bagi
tatanan lingkungan. Pemeliharaan keanekaragaman hayati memiliki kepastian bahwa
sumber daya alam selalu tersedia secara berlanjut untuk masa kini dan masa yang
akan datang.
c. Menggunakan pendekatan integratif; dengan menggunakan pendekatan integratif,
maka keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan lingkungan dapat
dimungkinkan untuk masa kini dan yang akan datang.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang; untuk merencanakan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembangunan agar secara berlanjut dapat
digunakan dan dimanfaatkan.
4. Indikator Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Indikator pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan yang disebutkan oleh


beberapa pakar adalah :
1. Culture - ecology interface yaitu pembangunan berkelanjutan merupakan fungsi yang
terintegrasi dari nilai-nilai budaya yang menyatu terhadap ekosistem. Indikator yang

²Anonymous, “Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan”, diakses dari


https://atul1101.blogspot.com/?m=1 pada tanggal 11 Januari 2013
termasuk dalam hal ini adalah ukuran perubahan etika lingkungan, komitmen untuk
menjaga keseimbangan political cultural dan eco tourism.
2. Culture - economy interface yaitu menggambarkan fungsi tujuan di dalam termin
nilai-nilai non market dan keputusan menjaga konservasi lingkungan untuk tujuan
budaya. Dalam hal ini, nilai kultural ekonomi bernilai lebih tinggi.
3.  Economy - ecology interface yaitu menggambarkan fungsi tujuan di dalam termin
dari nilai-nilai ekonomi dan cost benefit analysis. Indikator pembangunan
berkelanjutan diukur dari cadangan konservasi alam dan ekonomi (stock and flow of
environmental and economy) untuk kegiatan produksi serta pelayanan untuk generasi
saat ini dan yang akan datang. Contoh dari indikator pembangunan berkelanjutan ini
adalah kesuburana tanah, keragaman budaya, dan kesehatan ekosistem sebagai
indikator kualitas lingkungan.

Beberapa pertimbangan dalam penyusunan indikator pembangunan berkelanjutan


berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Kesederhanaan yaitu indikator akhir harus sederhana.
2. Skop yaitu meliputi seluruh aktivitas manusia yang terkait dengan ekonomi dan
lingkungan, dan overlap antar masing-masing indikator harus seminimal mungkin.
3. Kuantifikasi yaitu elemennya harus dapat diukur.
4. Pengukuran yaitu elemen harus dapat diamati untuk menunjukkan kecenderungan.
5. Sensitivitas yaitu indikator yang terpilih cukup sensitif terhadap perubahan
karakteristik lingkungan.
6. Batas waktu yaitu frekuensi dan lingkup elemen harus dapat menunjukkan identifikasi
waktu dari kecenderungan yang ada.
5. Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.

Kebijakan pembangunan berkelanjutan pertama kali dituangkan dalam Garis-garis Besar


Haluan Negara (GBHN) 1988-1993. Kebijakan pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan di indonesia di tegaskan dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun1997 Tentang Pengelolaan lingkungan hidup (UUPLH). Pasal 1 butir 3 UUPLH
menyatakan, “Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup adalah upaya
sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, kedalam
proses pembangunan untuk menjamin kemanpuan kesejahteraan dan mutu hidup generasi
masa kini dan masa depan”. Tujuan utama pengembangan wilayah dengan konsep
pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan adalah untuk meningkatkan kualitas
hidup dan kesejahteraan masyarakat, serta pemerataan pembangunan yang dilaksanakan
secara terencana dan terintegrasi dengan semua rencana pembangunan disektor dan bidang
lainnya.

Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan ang berwawasan lingkungan di Indonesia dalam


realitanya belum dapat terlaksana dengan baik, karna masih banyaknya kegiatan
pembangunan yang mengabaikan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Beberapa kegiatan
pembangunan berpotensi besar sebagai penyebab terjadinya kerusakan dan pencemaran
lingkungan, baik di tingkat nasional maupun internasional adalah kegiatan pertambangan dan
pembabatan hutan untuk tujuan komersial guna memenuhi kebutuhan pembangunan it sendiri
yang akibatnya dirasakan oleh masyarakat dunia pada umumnya.
³Muhammad Sood, Hukum Lingkungan Indonesia(Jakarta Selatan: Sinar Grafika, 2019), hlm. 59
PENUTUP
1. Kesimpulan

Pembangunan berwawasan lingkungan pada dasarnya adalah suatu upaya pembangunan


yang berjalan berkesinambungan. Dengan adanya tujuan pembangunan berawawasan
lingkungan ini dapat mengurangi pemcemarah lingkungan yang dapat merusak sumber daya
alam yang telah ada tujuan ini juga memperbaiki mutu kualitas lingkungan yang tadinya
lingkungan tercemar menjadi lingkungan yang enak di pandang oleh masyarakat sekitar.
Masalah-masalah dalam pembangunan berwawasan lingkungan diantaranya : Persefektif
kependudukan, Pengembangan energy berwawasan lingkungan, Pengembangan industri
berwawasan lingkungan, termasuk didalamnya masalah pencemaran kimia, pengelolaan
limbah dan daur ulang dan lain-lain.
2. Saran

Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas maka saran dari kami adalah kepada
seluruh masyarakat agar lebih berpartisipasi untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, agar
generasi selanjutnya dapat menikmati pula hasil dari kepedulian kita terhadap lingkungan
sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Sood, Muhammad. 2019. Hukum Lingkungan Indonesia, Cetakan I.
Jakarta Timur: Sinar Grafika
https://atul1101.blogspot.com/
https://sobatmateri.com/pembangunan-berwawasan-lingkungan-
dan-berkelanjutan/

Anda mungkin juga menyukai