Anda di halaman 1dari 4

Pembangunan Berkelajutan (Sustainable Develoment) …………………………

Jurnal
(02) (4) (2020)

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE DEVELOMENT)

1)*
Muhammad Irwansyah Barkhati Setiawan
2)
Febrian Fajri
1)
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Kampus Sei Keledang
Jl. Sam Ratulangi Kotak Pos 192, Samarinda, Kalimantan Timur
E-mail: Muhirwansyah1996@gmail.com
2)
Program Studi Pengelolaan Perkebunan
3)
Correspondance author, fathiah@politanisamarinda.ac.id. Hp/Wa : 081347890488

ABSTRACT

The concept of sustainable development has long been a concern of experts. However, the term sustainability has
only emerged since a few decades ago, although attention to sustainability has started since Malthus in 1798. The objective
of development is essentially to improve the welfare and prosperity of the community. Whereas "Sustainable development is
development that meets the needs of the current generation without reducing the ability of future generations to meet their
needs. To achieve these objectives, an implementation strategy is needed, including four things that need attention: equity,
participation, diversity, integration, and long-term perspectives that are followed ideally. Sustainable development covers
various aspects of life namely; ecological, economic, socio-cultural, political sustainability, and defense and security.

ABSTRAK

Konsep pembangunan berkelanjutan sebenarnya sudah lama menjadi perhatian para ahli. Namun istilah
keberlajutan (sustainability) sendiri baru muncul sejak beberapa dekade yang lalu, walaupun perhatian terhadap
keberlanjutan sudah dimulai sejak Malthus pada tahun 1798. Tujuan pembangunan pada hakekatnya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Sedangkan “Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan
yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan strategi pelaksanaannya, diantaranya ada empat hal yang perlu
diperhatikan yaitu; pemerataan, partisipasi, keanekaragaman, integrasi, dan perspektif jangka panjang yang diikuti
pendekatan secara ideal. Pembangunan berkelanjutan mencakup berbagai aspek kehidupan yaitu; keberlanjutan ekologis,
ekonomi, sosial budaya, politik, serta pertahanan dan keamanan.

PENDAHULUAN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

Wacana lingkungan hidup dan pelestarian alam hari ini Pengertian pembangunan berkelanjutan sejak
merupakan isu penting di dunia internasional. Sebagai diperkanalkan oleh World Commission on Environment
bagian dari masyarakat internasional, Indonesia yang and Development (WCED) sebagaimana tertuang dalam
mempunyai sumberdaya alam yang begitu melimpah Our Common Future atau laporan Brundtland, sampai
mempunyai kewajiban moral untuk mengelola saat ini masih masuk dalam ranah perdebatan antar para
sumberdaya alam yang dimilikinya secara bijaksana. ahli lingkungan. Hal ini menimbulkan banyak
Selain itu tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam negeri inteprestasi definisi mengenai pembangunan
bahwa kelestarian lingkungan sudah merupakan suatu berkelanjutan.
keharusan dan sudah merupakan kebutuhan hidup. Dalam Berikut beberapa pengertian mengenai
skala negara, implementasi kewajiban dan kesadaran pembangunan berkelanjutan. Ordóñez dan Duinker
akan kelestarian lingkungan diterjemahkan dalam (2010) menyebutkan bahwa pembangunan berkelanjutan
kebijakan pembangunan yang berkelanjutan. Kebijakan adalah pertama sebuah kapasitas dalam memelihara
ekonomi hijau dan ekonomi biru adalah salah satu stabilitas ekologi, sosial dan ekonomi dalam transformasi
contohnya. Pembangunan berkelanjutan berinti pada jasa biosfir kepada manusia, kedua memenuhi dan
pencapaian keseimbangan antara pembangunan sektor optimasi kebutuhan pada saat ini dan generasi
ekonomi, pembangunan sektor sosial, dan perlindungan mendatang, ketiga kegigihan atas sistem yang diperlukan
lingkungan. dan dikehendaki (sosio-politik atau alam) dalam waktu
tak terbatas, keempat integrasi dari aspek etika, ekonomi,
sosial dan lingkungan secara koheren sehingga generasi
manusia dan makkhluk hidup lain 10 dapat hidup pada yang tidak relevan, apa pertanyaan yang harus diajukan
saat ini maupaun pada masa mendatang tanpa batas, dan apa yang tidak, apa pengetahuan yang dipandang
kelima memenuhi kebutuhan dan aspirasi dibawah faktor legitimate, dan apa praktek-praktek yang dianggap benar
pembatas lingkungan, sosial dan teknologi, keenam (Nasdian, 2011).
hidup secara harmoni dengan alam dan yang lainnya dan Pergeseran paradigma muncul dari proses
ketujuh menjaga kualitas hubungan antara manusia dan penciptaan sosial kolektif yang global. Logika yang
alam. dominan dari paradigma ini adalah mengenai suatu
International Union for Conservation of Nature ekologi manusia yang seimbang dengan sumber daya
and Natural Resources (IUCN) (1980) dalam world informasi dan prakarsa kreatif. Tujuan utamanya adalah
conservation strategy mendefinisikan untuk menjadi pertumbuhan manusia yang didefinisikan sebagai
sebuah pembangunan berkelanjutan, pelaksanaan perwujudan yang lebih tinggi dari potensi manusia.
pembangunan harus mempertimbangkan faktor Gran dalam Korten (1998) menyebutkan bahwa
lingkungan, sosial maupun ekonomi yang berbasis pada “ Paradigma ini memberi peran kepada individu bukan
sumberdaya kehidupan dan mempertimbangkan sebagai subyek melainkan sebagai aktor yang
keuntungan ataupun kerugian jangka panjang maupun menetapkan tujuan, mengendalikan sumberdaya dan
jangka pendek dari sebuah tindakan alternatif. mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya.
Sementara itu Food and Agriculture “
Organization (1995) melalui komisi perikanan Paradigma dasar dari pembangunan
mengartikan pembangunan berkelanjutan, yang berkelanjutan adalah tidak hanya pembangunan yang
dituangkan dalam Code of Conduct for Responsible berorientasikan kepada produksi semata, tetapi
Fisheries, adalah pelestarian dan pengelolaan membangun sebuah kawasan secara keseluruhan yang
sumberdaya alam ditujukan untuk menjamin meliputi juga aspek sosial dan lingkungan. Paradigma
keberlanjutan kebutuhan generasi sekarang dan yang pembangunan berkelanjutan sesungguhnya merupakan
akan datang. Pengembangan konsevasi seperti tanah, air, perpaduan dari kesejahteraan masyarakat dan kelestarian
tanaman dan sumberdaya genetik tidak menyebabkan lingkungan hidup. Dalam konsep pembangunan
degradasi lingkungan, menggunakan teknologi yang tepat berkelanjutan, pencapaian tujuan-tujuan ekonomi 18
dan dapat diterima secara sosial dan ekonomi. harus selaras dengan tujuan sosial maupun kepentingan
Undang–undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang lingkungan. Selain itu, kepentingan antar kelompok
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, masyarakat dan antar generasi mendapat perhatian besar
pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai upaya (WCED, 1987).
sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan Ada dua unsur untuk mencapai pembangunan
hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi berkelanjutan dalam perspektif Sosiologis. Pertama,
pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan adanya konsep yang mengatur tata kelola organisasi
hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan dalam kehidupan budaya, hubungan sesama manusia dan
mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. sumberdaya alam. Dari unsur pertama tersebut
Berpijak dari pengertian-pengertian di atas, paradigma diharapkan menghasilkan “social organization”
pembangunan yang semula berfokus pada pertimbangan (organisasi sosial). Kedua, adanya teknik sosial yang
ekonomi semata bergeser kepada paradigma tepat untuk mengkoordinasikan tindakan sosial untuk
pembangunan dengan sektor lingkungan dan sosial mencegah kerusakan prilaku dan mempercepat
sebagai sektor yang tidak bisa ditinggalkan. perkembangan pembentukan modal sosial.
Modal sosial dapat terbentuk pada setiap
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SEBAGAI individu dalam organisasi. Organisasi yang diinginkan
PARADIGMA adalah yang dapat meningkatkan kapasitas sosial setiap
individu sehingga lebih berdaya dan tindakannya lebih
Paradigma berasal dari bahasa Yunani yang terorganisir dalam melaksanakan kegiatan pembangunan
mempunyai arti model, kerangka kerja, patern atau pun (Carnea, 1993).
contoh. Menurut Kuhn dalam Bratakusumah (2011). Salah satu kerangka strategi untuk mencapai
Paradigma adalah suatu kerangka kerja dari asumsi pembangunan yang berkelanjutan adalah kelembagaan.
dasar ; termasuk standar-standar untuk menentukan Kerangka kelembagaan dalam pembangunan
validitas dari aturan pengetahuan berdasarkan bukti dan berkelanjutan ini adalah: a) suatu sistem dengan fungsi
penarikan kesimpulan, dan merupakan prinsip dasar dari yang mempunyai hubungan dengan lingkungannya, b)
penyebab dan efek yang dibagi oleh komunitas ilmiah. adanya struktur organisasi dan prosedur yang mengatur
Hal ini kemudian disimpulkan oleh Bratakusumah (2011) tugas, produk, masyarakat, sumberdaya serta tujuan
bahwa paradigma merupakan pola pikir yang menjadi organisasi tersebut, c) menyiapkan ketahanan organisasi
landasan bagi setiap kegiatan dalam mencapai tujuan. terhadap perubahan sumberdaya akibat hubungan
Paradigma merupakan serangkaian asumsi, ide, ekonomi dan politik.
pemahaman dan nilai-nilai (umumnya tidak tertulis) yang
menghimpun aturan-aturan tentang apa yang relevan dan
DIMENSI RUANG WILAYAH DARI Konsep keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN dimensi : Pertama adalah dimensi waktu karena
keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan
1. Pengentasan Kemiskinan. Merupakan masalah terjadi dimasa yang akan datang . Kedua adalah dimensi
mendasar yang harus segera ditanggulangi. interaksi antara sistem ekonomi dan sistem sumber daya
Kemiskinan adalah salah satu penyebab alam dan lingkungan.
kemerosotan lingkungan dan dampak negatif dari Pembangunan berkelanjutan berkonsenterasi
pembangunan, sebaliknya kemerosotan daya kepada tiga buah pilar yakni pembangunan ekonomi,
dukung lingkungan dapat menjadi penyebab muncul sosial, dan lingkungan. Untuk menjamin tercapainya
dan berkembangnya kemiskinan.  keharmonisan antara ketiga buah pilar tersebut
2. Pola Konsumsi dan Pola Produksi. Pola konsumsi pelaksanaan pembangunan haruslah mengacu kapada
kebutuhan dasar dan pola hidup melalui pola prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. 11
produksi yang tidak berkelanjutan merupakan salah Setidaknya ada empat butir prinsip-prinsip pembangunan
satu penyebab utama berkelanjutan kerusakan berkelanjutan (Zulkifli,2013). Prinsip-prinsip tersebut
lingkungan. Selama ini belum ada kebijakan yang meliputi :
secara eksplisit mendorong pola konsumsi dan pola 1. Pemerataan dan keadilan sosial. Prinsip pertama ini
produksiyang berkelanjutan. Di kalangan mempunyai makna bahwa proses pembangunan harus
masyarakat kota, telah berkembang gaya hidup tetap menjamin pemerataan sumberdaya alam dan
konsumtif yang tidak lagi mengonsumsi atas dasar lahan untuk generasi sekarang dan generasi yang akan
nilai guna dan nilai pakai, tetapi berdasarkan datang. Pembangunan juga harus menjamin
simbol, citra, atau image. kesejahteraan semua lapisan masyarakat;
3. Dinamika Kependudukan. Dalam perencanaan 2. Menghargai keaneragaman (diversity). Keaneragaman
pembangunan, dilakukan upaya untuk memahami hayati dan keaneragaman budaya perlu dijaga dalam
keterkaitan antara variabel kependudukan dan menjamin keberlanjutan. Keaneragaman hayati
lingkungan, serta dalam kaitannya dengan berhubungan dengan keberlanjutan sumberdaya alam,
pembangunan berkelanjutan. Hal ini sebagai upaya sedangkan keaneragaman budaya berkaitan dengan
untuk mengatasi kemerosotan sumber daya alam, perlakuan merata terhadap setiap orang;
yakni dengan menekan angka kelahiran, sehingga 3. Menggunakan pendekatan integratif. Pembangunan
tercipta keseimbangan antara penduduk dan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara
lingkungan di dalam satu wilayah dan atau manusia dengan alam. Dimana manusia dan alam
antarwilayah.  merupakan unsur yang tidak dapat berdiri sendiri;
4. Pengelolaan dan Peningkatan 4. Perspektif jangka panjang, dalam hal ini pembangunan
Kesehatan. Merupakan hal yang penting, sebab berkelanjutan berorientasi tidak hanya masa sekarang
tingkat kesehatan masyarakat berhubungan erat akan tetapi masa depan. Untuk menjamin generasi
dengan kondisi sosial ekonomi dan lingkungan. mendatang mendapatkan kondisi lingkungan yang
Hubungan ini bersifat timbal balik, terkadang sama atau bahkan lebih baik.
pembangunan sosial ekonomi akan mempengaruhi
kualitas lingkungan, terkadang kualitas lingkungan
akan mempengaruhi kesehatan, dan kesehatan yang INDIKATOR / KRITERIA PEMBANGUNAN
merupakan modal dasar dalam pembangunan akan BERKELANJUTAN
mempengaruhi proses pembangunan itu sendiri.
Pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, papan Hart (2010) menyebutkan bahwa indikator
yang layak sangat menentukan terhadap kesehatan. merupakan strategi dalam melakukan katalisasi dan
5. Pengembangan Perumahan dan monitoring terhadap kemajuan suatu daerah menuju
Permukiman. Dalam pemanfaatan ruang wilayah, daerah yang lebih ‘sustainable’ atau berkelanjutan.
dengan dinamika kependudukan yang terus Sejumlah indikator yang inti memberikan pijakan dalam
berkembang akan didominasi untuk permukiman mengukur kemajuan tercapai atau tidaknya prinsip
(human settlement). Pada suatu permukiman (baik pembangunan berkelanjutan.
perkotaan maupun pedesaan) 40% samapi dengan Lebih jauh lagi disebutkan oleh Hart (2010), bahwa
60% akan didominasi oleh kawasan perumahan.  penetapan indikator merupakan kunci komitmen terutama
untuk pemerintah dalam pencapaian prinsip
pembangunan berkelanjutan, dengan indikator-indikator
PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN
yang jelas maka pergerakan ke arah yang jelas dalam
BERKELANJUTAN
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (dalam
bentuk tingkat kepuasan) dapat disesuaikan dengan
Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan
kebijakan dan tindakan yang akan dilakukan oleh
merupakan konsep yang sederhana namun kompleks,
pemerintah.
sehingga pengertian keberlajutanpun sangat multidimensi
dan multi-interpretasi. Menurut Heal, (Fauzi,2004).
Selanjutnya Hart (2010) menambahkan bahwa berkelanjutan tersebut, maka dalam aplikasi atau
indikator adalah sesuatu yang menunjukkan poin dari isu penerapannya dibutuhkan landasan konsep atau teori
atau kondisi yang terjadi. Indikator bertujuan yang dapat dijadikan acuan dalam menuju arah
memperlihatkan kepada kita sebaik apa suatu sistem pembangunan, oleh karena itu penulis telah mencoba
berjalan. Apabila terjadi masalah, indikator dapat mendalami dan menggambarkan berbagai konsep dan
membantu menentukan arah untuk mengatasi isu pertimbangan-pertimbangan aspek keberlanjutan guna
tersebut. membantu mengidentifikasi dan memformulasikan
Indikator tersebut bermacam-macam sebagaimana jenis berbagai strategi, guna menjadi acuan dalan mencapai
sistem yang dimonitor, bagaimanapun juga terdapat tujuan pembangunan. Dalam membangun paradigma
karakteristik tertentu yang dipunyai oleh indikator efektif pembangunan berkelanjutan, hendaknya memperhatikan
yaitu : aspek berikut :
1. Indikator yang efektif adalah saling berhubungan 1. Perilaku generasi kini tidak dapat sepenuhnya
(relevant); memperlihatkan tentang sistem yang ingin menentukan perilaku generasi mendatang.
diketahui, 2. Generasi mendatang harus dipastikan memperoleh
2. Indikator yang efektif dapat mudah dimengerti (easy paling tidak tingkat konsumsi minimum.
to understand), bahkan oleh orang yang bukan ahli 3. Pergerakan harga sumberdaya alam dan hak
3. Indikator yang efektif adalah dapat dipercaya kepemilikan terhadap konsumsi dimasa mendatang
(reliable), kita dapat mempercayai informasi yang harus ditentukan untuk menghindari eksploitasi yang
diberikan indikator tersebut, dan berlebihan terhadap sumber daya alam masa kini.
4. Indikator yang efektif berdasarkan data yang mudah 4. Dalam situasi pasar tidak berfungsi, diperlukan
didapatkan (accessible data); informasi tersebut intervensi non pasar.
tersedia atau dapat dikumpulkan pada saat masih 5. Intervensi yang benar merupakan strategi yang
terdapat waktu untuk bertindak. penting untuk menjaga keberlanjutan.
Dan indikator yang paling penting dalam proses 6. Dan yang lebih penting untuk menjaga tetap terjadi
pembangunan berkelanjutan ialah keberlajutan dalam pembangunan dibutuhkan
1. Kemiskinan komitmen pemerintah dalam menentukan arah dan
2. Tata Kelola Pemerintahan kebijakan pembangunan baik jangka pendek,
3. Kesehatan menengah dan jangka panjang.
4. Pendidikan
5. Demografi
6. Bencana alam DAFTAR PUSTAKA
7. Atmosfer
8. Lahan Fauzi.A. 2004, Ekonomi Sumber Daya Alam dan
9. Laut dan Pesisir Lingkungan, Teori dan Aplikasi, Gramedia Pustaka
10. Kerja sama ekonomi Global Utama, Jakarta
WCED. 1987. Our Common Future (Brundiland Report).
KESIMPULAN DAN SARAN Oxford: Oxford University Press
Pembangunan berkelanjutan merupakan konsep
yang sederhana namun sangat kompleks dalam
implementasinya. Perlu sinergitas antara aktor-aktor
pelaku dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan
yaitu segitiga kemitraan antara pemerintah, dunia bisnis
dan masyarakat madani dalam hubungan kesetaraan
dengan mengindahkan hukum ekonomi, alam-ekologi
dan peradaban. Disamping itu integrasi tiga factor dalam
implementasi pembangunan berkelanjutan yaitu aspek
ekonomi, social dan ekologi, artinya tidak ada salah satu
yang dikorbankan untuk memajukan sector yang lain.
Dengan ini maka implementasi pembangunan
berkelanjutan akan menjadi kenyataan bukan lagi dalam
tataran konsep dan retorika politik yang manjadi alat
penjajahan model baru dalam era modern.
Pada akhirnya artikel ini memberikan salah
empirik bahwa keseimbangan pembangunan antar
dimensi (Ekonomi, sosia, dan lingkungan) sangat
dibutuhkan dalam pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan Untuk memahami konsep pembangunan

Anda mungkin juga menyukai