Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 3

NIM : 042052669
NAMA :Faisal Ardiansyah
Matakuliah : Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kepada Yth Dr. Linda Tri Wira Astuti, SP, MP
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas 3 Dr. Linda Tri Wira
Astuti, SP, MP pada mata kuliah Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian

Saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Linda Tri Wira Astuti, SP, MP selaku
dosen studi Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas ini.

Saya menyadari, Tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan Tugas
ini.

Page 2|7
Soal :

SOAL 1 :
1. Dipandang dari segi manfaat atau kegunaannya, ada tiga macam tujuan komunikasi.
Terangkan!
2. Aapa yang dimaksud dengan hambatan dalam melakukan proses komunikasi ?
Jelaskan
3. Dalam konteks penyuluhan, apa saja tahapan proses adopsi inovasi. Jelaskan.
4. Apa perbedaan antara adopsi dan difusi inovasi ?. Jelaskan..

Page 3|7
Jawab :
1. Tiga macam tujuan komunikasi, yaitu:
1) Informatif, memberikan informasi berita,
Komunikasi berfungsi informatif adalah komunikasi yang berfungsi memberi
keterangan, memberi data, atau fakta yang berguna bagi segala aspek kehidupan
manusia. Di samping itu, komunikasi juga berfungsi mendidik masyarakat,
mendidik setiap orang dalam mencapai kedewasaannya bermandiri. Seseorang
bisa banyak tahu karena banyak mendengar, banyak membaca, dan banyak
berkomunika

2) Persuasive, membujuk dan


Yakni komunikasi sanggup “membujuk” orang untuk berprilaku sesuai dengan
kehendak yang diinginkan oleh komunikator.

3) Intertainment, memberikan hiburan


dapat menghibur orang pada saat yang memungkinkan. contohnya
Mendengarkan dongeng, membaca bacaan ringan.

2. Hambatan personal
Hambatan personal merupakan hambatan yang terjadi pada peserta
komunikasi, baik komunikator maupun komunikan/komunikate. Hambatan personal
dalam komunikasi meliputi sikap, emosi, stereotyping, prasangka, bias, dan lain-lain.

Hambatan kultural atau budaya


Komunikasi yang kita lakukan dengan orang yang memiliki kebudayaan dan
latar belakang yang berbeda mengandung arti bahwa kita harus memahami perbedaan
dalam hal nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap yang dipegang oleh orang lain.

Hambatan kultural atau budaya


mencakup bahasa, kepercayan dan keyakinan. Hambatan bahasa terjadi ketika
orang yang berkomunikasi tidak menggunakan bahasa yang sama, atau tidak memiliki
tingkat kemampuan berbahasa yang sama.

Hambatan fisik
Beberapa gangguan fisik dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi.
Hambatan fisik komunikasi mencakup panggilan telepon, jarak antar individu, dan
radio. Hambatan fisik ini pada umumnya dapat diatasi.

Hambatan lingkungan
Tidak semua hambatan komunikasi disebabkan oleh manusia sebagai peserta
komunikasi. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang turut mempengaruhi proses
komunikasi yang efektif. Pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat mengalami
rintangan yang dipicu oleh faktor lingkungan yaitu latar belakang fisik atau situasi
dimana komunikasi terjadi. Hambatan lingkungan ini mencakup tingkat aktifitas,
tingkat kenyamanan, gangguan, serta waktu.

Page 4|7
3. 1. Tahap kesadaran atau penghayatan (awareness stage).

Pada tahap ini sasaran sudah maklum atau menghayati sesuatu hal yang baru yang
aneh tidak biasa (kebiasaan atau cara yang mereka lakukan kurang baik atau
mengandung kekeliruan, cara baru dapat meningkatkan hasil usaha dan
pendapatannya, cara baru dapat mengatasi kesulitan yang sering dihadapi). Hal ini
diketahuinya karena hasil berkomunikasi dengan penyuluh. Tahapan mengetahui
adanya inovasi dapat diperoleh seseorang dari mendengar, membaca atau melihat,
tetapi pengertian seseorang tersebut belum mendalam.

2. Tahap Minat atau tertarik (interest stage).

Pada tahap ini sasaran mulai ingin mengetahui lebih banyak perihal yang baru
tersebut. Ia menginginkan keterangan-keterangan yang lebih terinci lagi. Sasaran
mulai bertanya-tanya. Hanya keberhasilan dan penjelasan petani golongan early
adopterlah yang dapat menghilangkan kebimbangan petani yang telah menaruh minat.

3. Tahap Penilaian (Evaluation stage).


Pada tahap ini sasaran mulai berpikir-pikir dan menilai keterangan-keterangan
perihal yang baru itu. Juga ia menghubungkan hal baru itu dengan keadaan sendiri
(kesanggupan, resiko, modal, dll.). Pertimbangan- pertimbangan atau penilaian
terhadap inovasi dapat dilakukan dari tiga segi, yaitu teknis, ekonomis dan sosiologis.
Misalkan inovasi yang diperkenalkan adalah jenis padi baru, segi-segi teknis yang
dinilai adalah tingkat produktivitasnya, pemeliharaannya mudah atau tidak, umurnya
lebig pendek daripada lokal atau tidak, mudah terserang hama dan penyakit atau tidak
dsb. Penilaian berikutnya dilakukan terhadap segi ekonominya; penilaian segi ini
dilakukan terhadap semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi
untuk satuan luas tertentu pada suatu periode kegiatan berproduksi dan nilai yang
diperoleh dari hasil penjualan hasil produksinya. Selisih antara nilai penjualan dari
nilai pengorbanan yang diperlukan dihitung dalam nilai uang, merupakan keuntungan
yang dapat diperoleh dari usaha tani tersebut. Keuntungan inilah yang akan
diperbandingkan dengan keuntungan yang diperoleh jika seseorang menanam padi
jenis unggul lokal. Pertimbangan dari segi sosial ini antara lain manfaat penerapan
inovasi tersebut bagi masyarakat di sekitar usaha taninya, apakah penerapan inovasi
ini dapat memberikan lapangan kerja baru bagi keluarganya atau masyarakat
disekitarnya. Jika penilaian telah dilakukan dan kesimpulan yang dapat ditarik adalah
bahwa penerapan inovasi tersebut menguntungkan, maka seseorang akan melangkah
ke tahap berikutnya.

4. Tahap Percobaan ( Trial stage)


Sasaran sudah mulai mencoba-coba dalam luas dan jumlah yang sedikit saja.
Sering juga terjadi bahwa usaha mencoba ini tidak dilakukan sendiri, tetapi sasaran
mengikuti (dalam pikiran dan percakapan-percakapan), sepak terjang tetangga atau
instansi mencoba hal baru itu (dalam pertanaman percobaan atau demosntrasi). Kalau

Page 5|7
ia sudah yakin tentang apa yang dianjurkan, maka ia kan mengetrapkannya secara
lebih luas. Bila gagal dalam percobaan ini, maka petani yang biasa akan berhenti dan
tidak akan percaya lagi. Tapi petani naju yang ulet akan mengulangi percoabaannya
lagi, sampai ia mendapat keyakinannya.

5. Tahap Penerimaan (Adoption)


Sasaran sudah yakin akan kebenaran atau keunggulan hal baru itu, maka ia
mengetrapkan anjuran secara luas dan kontinu. Ia juga akan mengajurkannya kepada
tetangga atau teman-temannya.

Dalam prakteknya pentahapan tadi tidak perlu secara berurutan dilaluinya.


Dapat saja sesuatu tahap dilampaui, karena tahap tersebut dilaluinya secara mental.
Tidak semua orang mempunyai waktu, kesempatan, ketekunan, kesanggupan dan
keuletan yang sama untuk menjalani, kadang-kadang mengulangi proses adopsi
sampai sakhir dan mendapat sukses.

Kegunaan praktis bagi para penyuluh pertanian perihal proses adopsi adalah
untuk mengetahui sampai tahap mana sasaran yang dihadapinya itu. Jadi harus tahu
ciri-ciri dari tiap tahap, dan pengetahuan ini digunakan untuk dapat memberikan
bahan-bahan penyuluhan yang tepat dan sesuai kepada orang-orang tertentu pada
masing-masing tahap dan pada waktu-waktu tertentu pula. Juga untuk dapat memilih
metoda penyuluhan yang tepat pada kesempatan (tahap) tertentu.

4. A. Adopsi Inovasi dalam Penyuluhan


Adopsi dalam proses penyuluhan adalah proses perubahan perilaku baik yang
berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan pada diri seseorang setelah menerima
inovasi yang disampaikan penyuluh oleh masyarakat sasarannya. Pengertian adopsi
sering rancu dengan pengertian “adaptasi” yang berarti penyesuaian. Selain itu adopsi
juga dapat diartikan sebagai proses yang terjadi sejak pertama kali seseorang
mendengar hal-hal baru sampai orang tersebut menerima, menerapkan, dan
menggunakan hal baru tersebut.

b. Difusi Inovasi dalam Penyuluhan


Sedangkan yang dimaksud dengan proses difusi inovasi adalah perembesan
adopsi inovasi dari satu individu yang telah mengadopsi ke individu yang lain dalam
system sosial masyarakat sasaran yang sama. Perubahan sosial yang direncanakan
pada proses penyuluhan sangat rumit, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi
tiga tahap kegiatan, yaitu: invensi, difusi dan konsekuensi-konsekuensi. Dan dalam
perubahan sosial perlu diadakan perencanaan yang terencana, khususnya dalam
pembangunan pertanian karena adanya faktor-faktor tertentu.

Page 6|7
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Demikianlah tugas yang saya buat, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas jawaban dari saya dan
mohon koreksian dan revisi dari Dr. Linda Tri Wira Astuti, SP, MP
Terima kasih
Wassalamu”alaikum Wr. Wb.

042052669 - Faisal Ardiansyah

Daftar Pustaka / Sumber Referensi


Sumber :
Modul LUHT4211.02

Page 7|7

Anda mungkin juga menyukai