JAWABAN
Ekonomi kreatif menjadi solusi dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi covid19
karena pelaku UMKM merupakan potensi wajib pajak yang sangat besar. Jumlah UMKM
mencapai 64,2 juta unit atau 99,9 persen dari populasi pelaku usaha dengan kontribusi
terhadap PDB sebesar 61,7 persen dan akan terus bertumbuh, berdasarkan data dari
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan pada tahun 2019, kontribusi PPh final
UMKM Rp 7,5 triliun, atau hanya sekitar 1,1 persen dari total penerimaan PPh secara
keseluruhan di tahun yang sama sebesar Rp 711,2 triliun.
3. Permaslahan pokok yang dialami para Investor dalam negri untuk memulai bisnisnya adalah
Masalah perizinan dan pengesahan yang di dalamnya terdapat pengaturan mengenai
pelayanan satu pintu, sedangkan arogansi sektoral antara kementerian yang terkadang tidak
satu suara dalam memunculkan regulasi terkait, aturan yang tumpang tindih antara
gubernur, bupati, dan walikota, belum lagi mengenai UU Tenaga kerja yang satu antar
lainnya saling tumpang tindih dan identik dengan pasal-pasal karet di dalamnya yang
menyulitkan Investor. Namun hal ini sudah di revisi melalui UU Cipta Kerja atu disebut
dengan Omnibus Law.
Belum tersedianya Infrasturktur di daerah-daerah dan antar pulau menghambat proses
Logistik dan perputaran roda ekonomi, ketidakpastian kesediaan lahan juga menjadi kendala
lainnya dimana Tanah adat, hutan lindung dan lahan Negara masih saling Caplok satu antara
lainnya.
Selain dari itu Tingginya Penanaman Modal Asing juga menimbulkan persaingan bagi
Investor dalam negri untuk memulai usahanya, di mana komoditi yang harusnya bias di
bagun dan di hasilkan oleh Anak negri harus terhambat dengan duluannya Investor Asing
memulai usaha di Indonesia, dicontohkan seperti pertambangan emas Freeport, Smelter
nikel, dan lain lain di berbagai sektor.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati
mengemukakan, tingginya investasi yang masuk belakangan terakhir ini ke Indonesia lebih
dikarenakan adanya faktor krisis global. Para investor cenderung mencari aman dengan
berinvestasi di negara-negara yang relatif baik pertumbuhan ekonominya.
Sumber referensi :