Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL 1

Nama Masiswa : Tomas Yuliandra


Nim : 041131708
Mata kulia : Perilaku Organisasi ( ADPU4431 )
Kelas : Tuton
Program studi : Adminitrasi Publik
Fakultas : Hukum, Ilmu Sosial, Dan Ilmu Politik (Fhisip)

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK (FHISIP)
JURUSAN ADMINITRASI PUBLIK

1. Pendahuluan
Pada tahun 2020, dunia dikejutkan oleh munculnya Pandemi Covid-19. Seluruh dunia
menghadapi situasi ini yang mana hampir setiap lini kehidupan menjadi sangat sulit.
Virus Corona tipe baru yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China berkembang
sangat cepat dan sulit untuk dikendalikan. Hal tersebut sangat berdampak kepada dunia
secara global. Virus covid-19 yang pertama kali hanya di China berkembang ke berbagai
penjuru dunia termasuk negara Kita Indonesia. Seluruh dunia saangat direpotkan oleh
perkembangan virus corona tersebut. Seluruh negara belum siap untuk menghadapi
situasi ini, hal tersebut memperparah perkembangan virus tersebut sehingga menjadi
Pandemi yang dihadapi oleh seluruh dunia. Jutaan orang meninggal dari berbagai negara
dikarenakan terjangkit virus covid-19, virus ini menyerang imunitas tubuh dan bisa
menyebabkan kematian jika yang terserang ada penyakit dalam atau dikenal dengan
istilah konorbit. Awalnya belum ada vaksin yang bisa menghadapi virus covid-19
sehingga korban sangat banyak ditambah lagi minimnya pengetahuan dalam menghadapi
situasi pandemi covid-19.
Di Indonesia, virus ini diindikasi masuk pada bulan Maret 2020. Semenjak itu
perkembangan covid-19 berkembang sangat cepat. Di mulai hanya di propinsi Jakarta,
menyebar ke seluruh Indonesia. Pemerintah yang abai saat pertama kali pandemi covid-
19 melanda dunia kelabakan dikarenakan tidak siap dengan cara penanganannya. Banyak
tenaga Kesehatan (nakes) yang meninggal saat awal pandemi covid-19 melanda
Indonesia. Masyarakat awam juga tidak mendapatkan edukasi atau penjelasan tentang
cara menghadapi pandemi ini. Sehingga perkembangan virus covid-19 sangat massif dan
cepat.
Pandemi covid-19 ini juga mempengaruhi sendi kehidupan yang lain termasuk ekonomi,
sosial dan budaya. Di sendi ekonomi banyak masyarakat yang enggan untuk melakukan
kegiatan ekonomi karena takut akan terjangkit virus corona. Di sendi sosial masyarakat
enggan untuk berkumpul jikalau tidak ada hal yang penting. Semua kegiatan banyak
dilakukan di rumah masing-masing. Di sendi budaya masyarakat Indonesia yang terbiasa
untuk bersalaman menjadi tidak bersalaman.
2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah menejelaskan organisasi sebagai sebuah berhadapan
dengan dinamika perubahan lingkungan, terkhusus dengan pandemi Covid-19. Penulis
akan menjabarkan tentang organisasi baik berbentuk pemikiran sendiri maupun pendapat
ahli. Hal ini disampaikan agar bisa menjadi informasi bagi pembaca yang mungkin
selama ini hanya mendengar atau mengetahui apa itu berdasarkan opini yang berkembang
tanpa mengetahui apa sesungguhnya organisasi secara teoritis.
Banyak opini yang berkembang di masyarakat tentang apa itu organisasi berdasarkan
pendengaran ataupun tangkapan mata. Banyak yang mengetahui bahwa organisasi hanya
sebatas wadah atau perkumpulan tanpa ada yang tau secara spesifik apa itu organisasi
baik secara peran maupun secara kelembagaan. Di sini penulis akan menjabarkan
organisasi itu secara detil berdasarkan pengetahuan dan referensi penulis tentang
organisasi tersebut.

3. Kajian Teori
Kajian teori yang digunakan adalah berdasarkan BMP ADPU4431 Perilaku Organisasi,
Modul 2 Pengertian Budaya, Budaya Organisasi dan Kinerja, Teori dan Proses
Organisasi. Kegiatan Belajar 3 Teori dan Proses Organisasi.
Salah seorang filosof terkenal mengatakan bahwa “manusia adalah makhluk social”. Ia
tidak dapat berada secara sendiri. Dalam seluruh hidupnya, manusia memerlukan teman
lain. Oleh sebab itu, manusia selalu ingin berhubungan dengan orang lain. Di dalam
tugas-tugas organisasi ia tidak dapat bekerja sendiiri. Bahkan salah satu prinsip
administrasi mengatakan bahwa “manusia selalu bekerja sama dengan manusia lain untuk
mencapai tujuannya’.
Memang ssejak ia dibentuk, dilahirkan, tumbuh besar, bekerja dan beranak-pinak, sampai
dengan mati, manusia selalu tidak dapat melepaskan diri dari orang lain. Setiap manusia
akan selalu berada dan berhubungan dengan beraneka macam orang, dan selalu berada
dan dibesarkan dalam organisasi. Segala gerak apapun, tentu berhubungan dengan
organisasi.
Mengapa hal tersebut terjadi? Karena manusia mempunyai banyak keterbatasan. Manusia
mempunyai ketidakmampuan fisik dan psikis, materi, atau waktu dalam usaha mencapai
tujuannya. Ia selalu hidup dalam organisasi dan selalu berorganisasi. Organisasi, dengan
demikian, merupakan alat manusia untuk mencapai tujuannya. Dengan berorganisasi,
maka tujuan manusia dan tujuan organisasi itu sendiri dapat dicapai dengan efektif dan
efisien. Di sisi lain, keberadaan organisasi dimaksudkan untuk mempersatukan segala
sumber daya yang ada, termasuk mempersatukan sumber daya dan potensi manusia. Di
dalam organisasilah, orang-orang akan berinteraksi dan bekerja sama, sehingga tujuan
yang ingin dicapai menjadi ringan bebannya. Namun demikian, untuk bekerja sama
diperlukan aturan permainannya dan kegiatan secara koordinatif.
Yang dimaksud dengan organisasi adalah “satu kesatuan sosial yang mempunyai tujuan
tertentu, dan secara sengaja membentuk sistem-sistem kegiatan dengan batas-batasnya
terhadap lingkungannya yang dapat dikenali dengan mudah” (Dafi, Richard L. 1992: 7).
Selanjutnya, dari definisi tersebut Dafi menunjukkan adanya empat elemen kunci untuk
memperjelasnya.
1. Satu Kesatuan Sosial
Organisasi terdiri atas orang-orang dan kelompok-kelompok. Organisasi ditegakkan
oleh orang-orang yang mempunyai peran masing-masing. Mereka saling berinteraksi
dan berhubungan satu sama lain, membentuk fungsi-fungsi penting dalam organisasi.
2. Terarah pada Tujuan (Goal-Directed)
Keberadaan organisasi ditentukan oleh adanya tujuan. Organisasi dan para anggota
selalu berusaha untuk menyelesaikan misinya melalui tindak-tindakannya. Sebagian
pihak melihat bahwa tindakan manusia itu memiliki tujuan (goal oriented),
intensional, dan rasional, baik untuk pribadi maupun untuk organisasi, meskipun
dapat dikatakan bahwa tujuan organisasi dan para anggotanya dapat saja berbeda.
3. Membentuk Sistem-sistem Kegiatan
Sistem kegiatan mempunyai arti bahwa di dalam organisasi terdapat kegiatan kerja.
Tugas-tugas organisasi secara sengaja dibagi-bagi menjadi bagian-bagian yang
terpisah dan pelbagai kegiatan. Dengan pembagian tersebut akan dapat dicapai
efisiensi dalam pelaksanaan proses kerja. Struktur-struktur organisasi tersebut
digunakan untuk megoordinasi dan mengarahkan pelbagai unit kerja yang
mempunyai tugas masing-masing.
4. Batas yang Mudah Dikenal
Terdapanya batas menunjukkan adanya unsur-unsur di dalam dan di luar organisasi.
Para anggota organisasi berbeda-beda, dan seharusnya mereka mempunyai
kesepakatan membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan memperoleh
imbalan gaji, kebanggaan, atau pelbagai pendapatan lainnya.

4. Pembahasan
Sebagai sistem, organisasi dapat dilihat dalam dua cara, yaitu sistem terbuka (open
system) dan sistem tertutup (closed system). Sistem terbuka merupakan sistem organisasi
yang mengharuskannya untuk selalu berinteraksi dengan lingkungannya agar dapat tetap
tegak berdiri (survive). Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem organisasi yang
tidak menggantungkan diri terhadap lingkungannya, organisasi tersebut menjadi otonomi,
tertutup bagi segala hal yang berkaitan dengan dunia luar. Sistem tertutup ini dapat dilihat
pada kegiatan-kegiatan internal organisasi, yang tidak memedulikan faktor eksternal.
Lingkungan luar dianggap stabil, tidak berubah-ubah dan dapat diramalkan sebelumnya
dan dapat dikendalikan.
Pada sistem terbuka, lingkungan dianggap dinamis, berubah-ubah, sulit diramalkan, dan
dianggap mempunyai masalah yang rumit sehingga organisasi perlu selalu beradaptasi
dengan lingkungannya karena mau tidak mau ia harus berinteraksi dengan lingkungan.
Lingkungan dianggap mempunyai situasi yang selalu berubah. Untuk selalu dapat
beradaptasi dan mengubah sistem internalnya, suatu organisasi memerlukan sejumlah
informasi dari lingkungan luar. Informasinya diperlukan untuk dapat selalu
mengendalikan lingkungan tersebut dan mengoordinasi lingkungan dalamnya agar
mampu mengatasi gangguan lingkungan dan keadaan yang serba tidak pasti. Dengan
informasi yang selalu diperoleh ini, organisasi dapat segera menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan. Ia akan selalu tumbuh secara dinamis, dan tidak akan mati.
Dengan kata lain, organisasi dengan sistem terbuka berarti organisasi yang selalu
berproses, baik secara internal maupun eksternal. Ia selalu memerlukan masukan (input)
dan balikan (feedback) yang sangat penting untuk berlangsungnya proses dengan baik.
Balikan yang negatif (yang lainnya positif) merupakan balikan yang selalu harus
diperhatikan karena dapat menimbulkan adanya kemungkinan penyimpangan
keseluruhan proses, yang akhirnya dapat memberikan hasil (output) yang salah pula.
Organisasi yang selalu menyesuaikan dirinya dengan perubahan-perubahan lingkungan
ini disebut dengan organisasi yang adaptif, cenderung memiliki budaya kuat, dan
integrasi internal yang kokoh, sehingga akan mampu menjadi pemenang dalam kancah
persaingan.
Untuk menjawab tantangan, maka harus dilakukan perbaikan yang terus menerus secara
dinamis, terutama dalam penggunaan sumber daya, antara lain sumber daya manusia,
material, uang, metode, dan pemasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti
menghasilkan barang dan jasa dengan sebaik-baiknya, yang sesuai dengan keinginan
konsumen atau pasar. Efisien berarti menggunakan jumlah sumber daya yang sekecil-
kecilnya yang diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa sebesar-besarnya dengan
mutu baik.
Produktivitas dan mutu meningkat pada saat organisasi dapat menemukan cara baru
dalam penggunaan sumber daya dengan lebih sedikit untuk menghasilkan barang dan
jasa. Hal tersebut berarti organisasi mampu mengurangi biaya, dapat menyelamatkan
sumber-sumber daya unggulan yang semakin langka, dan meningkatkan keuntungan,
yang akhirnya akan memperbaiki kesejahteraan karyawan dan kondisi kerja.
Memahami organisasi secara keseluruhan harus dilihat sebagai suatu sistem. Richard L.
Dafi (1992) mengatakan bahwa “sistem adalah seperangkat elemen/unsur yang saling
berinteraksi yang memperoleh masukan dari lingkungannya, mengubah masukan
tersebut, dan menyalurkan atau melepaskan hasilnya ke lingkungan luarnya”. Unsur-
unsurnya yang saling berinteraksi memberikan arti bahwa para anggota dan bagian-
bagian organisasi saling bergantung satu sama lain, dan harus berfungsi secara bersama-
sama.
Sebagai sistem, organisasi terbentuk oleh beberapa subsistem dalam bentuk bagian-
bagian yang harus melakukan tugasnya masing-masing. Subsitem organisasi
menampilkan lima fungsi penting, yaitu: rentangan batas (boundary spanning), produksi,
pemeliharaan, adaptasi, dan manajemen.
Desain organisasi perlu mempertimbangkan proses interaksi yang akan terjadi di antara
para anggota. Kepuasan kerja, yang akan menentukan kinerja masing-masing anggota,
akan terjadi pada mereka yang dapat berkomunikasi antara satu dan lainnya dengan
mudah. Demikian juga, kesatupaduan antar kelompok bergantung pada mutu dan jenis
kaitan antar pribadi para anggota organisasi.
Berdasarkan teori di atas maka beberapa organisasi menyesuaikan dengaan situasi
pandemi Covid-19. Misalnya organisasi kantor Regional I BKN Yogyakarta sebagai
organisasi yang hadir di tengah-tengah masyarakat, turut andil dan berkontribusi
menangani bencana covid-19. Terdapat dua pendekatan yang dilaksanakan yakni
pendekatan formal kelembagaan dan pendekatan non formal. Pendekatan formal
dilakukan dengan pengaturan ulang anggaran belanja kantor yang inline secara strategis
dalam penanggulangan penularan Covid-19. Sementara pendekatan informal melalui
gerakan kepedulian dan kesadaran sosial dengan mengkoordinir dari berbagai pihak.
Pembangunan tempat cuci tangan, pengadaan alat kesehatan untuk mendukung budaya 3
M, pemasangan atribut kampanye pembiasaan gaya hidup sehat, serta pemberian
sosialisasi kesehatan untuk seluruh pegawai menjadi agenda utama. Aksi 3 M yakni
memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak fisik menjadi
kebiasaan baru yang digalakkan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa lingkungan kantor merupakan area yang
steril, bebas dari penularan virus khususnya Covid-19. Aksi-aksi ini didukung dengan
kebijakan pengaturan jam kerja dan masuk kantor bagi para pegawai melalui skema work
from office (WFO) dan work from home (WFH). Selain itu, secara periodik juga
dilakukan uji kesehatan berupa Rapid Test bagi setiap pegawai yang akan menjalankan
tugas diluar kota maupun yang telah selesai menjalankan tugas dari luar kota. Katerkaitan
dan sinergitas dari masing-masing aksi yang telah dijalankan merupakan akumulasi dari
hasil yang diperoleh selama menghadapi pandemi ini.
Tidak terhenti pada aksi formal, langkah Kanreg I BKN Yogyakarta dalam mendukung
penanganan pandemi juga dilakukan melalui kegiatan kepedulian sosial sebagai bagian
dari corporate social responsibility (CSR). Ini merupakan aksi nyata untuk turut serta
membantu masyarakat yang secara ekonomi terdampak langsung dari Covid-19. Mereka
yang memang secara ekonomi sangat membutuhkan dikarenkan menurunnya penghasilan
atau bahkan hilangnya sumber pencaharian.
Pada tanggal 22 April 2020 Kanreg I BKN Yogyakarta menyelenggarakan bakti sosial
peduli Covid-19 dengan memberikan 100 paket bantuan sembako yang diserahkan secara
simbolis oleh Kepala Kanreg I BKN, Anjaswari Dewi. Para penerima bantuan ini
merupakan masyarakat yang ada disekitar lingkungan kantor dari berbagai lapisan seperti
tukang ojek, tukang parkir, pedagang, dan lain sebagainya.
Demikian adalah contoh sebuah organisasi sebagai sebuah sistem terbuka yang dinamika
berhadapan dengan perubahan lingkungan terkhusus menghadapi pandemi Covid-19.

5. Kesimpulan
Sebuah organisasi dengan sistem terbuka harus menyesuaikan dengan situasi lingkungan
sekitarnya, karena mau tidak mau ia harus berinteraksi dengan lingkungan. Lingkungan
yang nyaman dan stabil akan sangat berdampak dengan jalannya sebuah organisasi.
Bayangkan jika lingkungan di sekitar organisasi kacau dan tidak kondusif tentu akan
membuat orang yang bekerja dalam organisasi menjadi tidak nyaman bahkan terancam
jika lingkungan sekitarnya terjadi sebuah kekacauan.
Hal tersebut sesuai dengan teori organisasi adalah “satu kesatuan sosial yang mempunyai
tujuan tertentu, dan secara sengaja membentuk sistem-sistem kegiatan dengan batas-
batasnya terhadap lingkungannya yang dapat dikenali dengan mudah” (Dafi, Richard L.
1992: 7).
Apa yang dicerminkan organisasi kantor regional I BKN Yogyakarta telah sesuai dengan
teoori di atas. Yang mana organisasi tersebut mempunyai tujuan dan membentuk sistem-
sistem kegiatan yang menyesuaikan dengan lingkungannya.
Daftar Pustaka

Daft, Richard L. 1992. Organization Theory and Design. Fourth edition. Singapore: West
Publishing Company.

BMP ADPU4431 Perilaku Organisasi

https://yogyakarta.bkn.go.id/artikel/3/2020/11/akti-nyata-organisasi-dalam-menghadapi-
pandemi

Anda mungkin juga menyukai