Anda di halaman 1dari 2

Pengawasan dapat diartikan sebagai segala usaha menentukan apa yang sedang dilaksanakan

dengan menilai hasil/prestasi yang dicapai dan mengarahkan kegiatan sedemikian rupa jika
terjadi penyimpangan dari standar yang telah ditentukan agar dilakukan perbaikan sehingga
hasil/prestasu yang dicapai sesuai dengan standard dan mencapai tujuan yang telah
direncanakan.
Fungsi pengawasan sendiri tidak bisa terlepas dari fungsi manajemen lainnya, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, dan aktuasi. Ini dikarenakan tidak menutup kemungkinan bahwa ketiga fungsi
tersebut berjalan tidak sempurna, sehingga mutlak diperlukan fungsi pengawasan.
Dalam pengawasan terdapat beberapa jenis, 2 diantaranya adalah Fungsi pengawasan kuantitas
dan pengawasan kualitas.
a. Pengawasan Kuantitas
Pengawasan ini mengikuti suatu aliran/ sistem sebagai berikut:
1. Input : memperoleh bahan – bahan mentah dari berbagai sumber
2. Proses : pengolahan terhadap input
3. Output : hasil dari pengolahan atau produk
4. Dari output selanjutnya didistribusikan kepada konsumen yang selanjutkan di hasilkan
feedback tertertu yang dapat di jadikan sumber informasi untuk dilakukan perbaikan.
Pegawasan kuantitas ini merupakan segala kegiatan evaluasi, pembandingan dengan standar,
serta perbaikan akan suatu aliran/sistem seperti input, proses, dan output berdasarkan informasi
feedback yang di peroleh. Dapat dikatakan pengawasan kuantitas dibatasi pada pengawasan
terhadap pendistribusian output dengan alasan hal tersebut penyebab timbulkan sistem
keseluruhan dan kunci yang mengatur jalannya sistem pengawasan kuantitas.
b. Pengawasan Kualitas
Pengawasan kualitas tidak semata-mata bertujuan untuk memperoleh mutu yang tinggi,
namun agar kualitas barang sesuai dengan fungsi barang, sesuai dengan harga barang atau jasa
tersebut, serta barang yang dihasilkan dapat mengasilkan mutu yang dapat diandalkan.
Terdapat 2 macam cara pengawasan terhadap kualitas, yaitu
1. Pengawasan secara Inspeksi : dilakukan dengan cara membandingkan kualitas suatu produk
dengan standar yang telah ditentukam melalui suatu tes secara visual atau dengan bantuan
peralatan dan mesin modern
2. Pengawasan secara Statistik : pengawasan ini didasarkan pada teori statistic dan probabilitas,
dimana reliability suatu sampel dinyatakan dalam bentuk angka dan dapat mengurangi
terjadinya kesalahan.

Sumber / Referensi:
BMP ISIP 4111, Asas – Asas Manajemen

Anda mungkin juga menyukai