Anda di halaman 1dari 18

Nama : Adriana Nur Ivana

NIM

: 021184624

Soal :
Saudara Mahasiswa, sampailah kita pada Inisiasi 7.
Untuk Tugas 3, Buatlah rangkuman materi modul 7 sampai 9 BMP Pengantar
Ilmu Ekonomi.
Sertakan Peta Konsep / Mindmap pada setiap modul.
Tetap Semangat dan pelajari materi dengan baik.

Rangkuman:
Modul 1.
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu social yang mempelajari berbagai
perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang
dibuat. Ilmu ekonomi ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat
melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Adapun 3 masalah pokok dalam perekonomian, yaitu berikut ini.
1. Jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi
2. Bagaimana menghasilkan barang dan jasa tersebut?
3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan?
Ekonomi positif adalah pendekatan ekonomi yang mempelajari berbagai
pelaku dan proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu
padangan subjektif untuk menyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari
sudut pandang ekonomi. Ekonomi positif dibagi menjadi 2, yaitu ekonomi
deskriptif dan ekonomi teori. Sedangkan ekonomi normative adalah
pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi,
dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan
pertimbangan subjektif.
Berkaitan dengan system ekonomi, ada tiga bentuk ekonomi yang dikenal
didunia ini yaitu berikut ini.

1. System ekonomi pasar ( laissez-faire economy) merupakan system


ekonomi yang berbasis pada kebebasan individu dan perusahaan
dalam menentukan berbagai kegiatan ekonomi, seperti konsumsi dan
produksi. Perekonomian akan menentukan titik keseimbangan dengan
mengandalkan kemampuan pada system harga, yaitu tarik menarik
antara permintaan dan penawaran. Keseimbangan harga serta jumlah
barang dan jasa dalam perekonomian dibimbing oleh sesuatu yang
tidak kelihatan (invinsible hand).
2. Sistem ekonomi terpusat (system ekonomi sosialis) atau disebut
Command Economy, yaitu system ekonomi, dimana pemerintah
membuat semua kebijakan menyangkut produksi, distribusi, dan
komsumsi. Dengan kata lain, dalam sistem ekonomi sosial yang murni,
pemerintah mengatur semua aspek dalam kegiatan ekonomi
3. Sistem ekonomi campuran yaitu gabungan dari sistem ekonomi pasar
dan sistem ekonomi terpusat. Dalam sistem ekonomi campuran,
kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan kegiatan
ekonomi masih diakui, tetapi pemerintah ikut campur dalam
perekonomian sebagai stabilisator ekonomi dengan memberlakukan
berbagai kebijakan fiscal dan moneter.
Perekonomian pasar merupakan sistem perekonomian yang
mengandalkan harga sebagai veriabel yang menentukan
keseimbangan ekonomi. Berbagai keputusan ekonomi untuk
menentukan barang dan jasa apa yang akan dibuat (what), bagaimana
menghasilkan (how) dan siapa saja yang akan mengomsusmsi barang
dan jasa tersebut (for whom) ditentukan oleh mekanisme pasar
dengan bimbingan tangan gaib (invinsible hand)
Secara umum pasar didefiniskan sebagai suatu mekanisme dimana
penjual dan pembeli dapat menentukan harga secara bersama-sama
untuk melakukan pertukaran. Pasar menentukan harga tiap barang dan
jada dalam perekonomian. Pasar dapat dikategorikan ke dalam 2
besar, yaitu pasar barang dan jasa serta pasar factor. Pasar factor
merupakan tempat interaksi antara penjual factor produksi (sector
rumah tangga) yang memiliki tanah, modal, keterampilan dan lainnya,
dengan yang meminta factor produksi, yaitu pihak perusahaan.
Pasar yang terjadi dalam perekonomian merupakan akumulasi dari
berbagai pasar barang dan jasa serta pasar factor produksi. Banyaknya
jenis/barang tersebut akan menimbulkan diverifikasi pekerjaan,
selanjutnya diverifikasi pekerjaan akan menghasilkan spesialisasi, yang
akan mendorong timbulnya teknologi atau cara menghasilkan barang
dan jasa dengan biaya yang serendh-rendahnya.

Dalam kenyataannya, tidak semua barang dan jasa bisa dihasilkan


melalui mekanisme pasar dengan tangan gaibnya. Namun terjadi
persaingan yang tidak sempurna yang akhirnya menimbulkan
inefisiensi sehingga harga yang terjadi menjadi demikian mahal atau
bahkan sebaliknya dimana barang dan jasa menjadi tidak berharga.
Kegagalan sistem ekonomi pasar akan mengahasilkan pengaruh yang
dapat merugikan perekonomian itu sendiri. Disamping akan
menimbulkan pemusatan factor ekonomi pada satu pihak tertentu dan
mengakibatkan ketimpangan dalam pendapatan.
Inefiesiensi pasar ini memerlukan intervensi dari pemerintah.
Pemerintah dalam aktivitasnya dalam perekonomian pasar dibatasi
hanya beberapa kegiatan yang memang tdiak bisa dilakukan oleh
individu, misalnya bidang keamanan dan pertahanan. Tetapi jika harus
campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan mengembalikan
efisien. P.A Samuelson mengatakan bahwa pemerintah mempunyai
tiga fungsi perekonomian, yaitu berikut ini.
1. Mengoreksi kegagalan pasar demi efisiensi
2. Membuat program untuk melakukan pemertaan pendapatan
dengan menggunakan instrument pajak dan pengeluaran
pemerintah.
3. Membuat kebijakan fiscal dan moneter untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang tangguh.
Modul 2.
Permintaan seorang individu terhadap suatu barang atau jasa tidak
hanya dipengrauhi oleh factor harga barang, tetapi juga
dipengaruhi oleh pendapatan, tingkat kekayaan, harga barang lain
yang sejenis, cita rasa, serta harapan individu terhadap
pendapatan, harga, dan perekonomian masa depan.
Pada praktiknya, permintaan seorang individu terhadap suatu jenis
barang dan jasa akan terpaku pada tingkat harganya. Jika harga
barang tersebut tinggi maka permintaan akan cenderung rendah.
Jika harga barang tersebut rendah maka permintaanya cenderung
tinggi. Factor lain yang menentukan permintaan dianggap tidak
berubah atau dengan asumsi ceteris paribus.
Hubungan antara jumlah yang diminta dengan tingkat harga yang
berlaku, melahirkan hokum permintaan jika harga suatu jenis
barang semakin rendah maka permintaan atas barang tersebut
akan semakin banyak. Sebaliknya, apabila harga suatu jenis barang

semakin tinggi maka permintaan atas barang tersebut akan


semakin sedikit.
Analisis dari permintaan dapat digambarkan dengan 3 pendekatan
sebagai berikut.
1. Table permintaan
2. Kurva permintaan, yaitu dengan menempatkan variable harga
pada sumbu vertical dan variable jumlah barang pada sumbu
horizontal.
3. Persamaan dari fungsi permintaan, yaitu merupakan
pembentukan persamaan matematuka atas kurva atau table
permintaan.
Perusahaan atau produsen dalam menentukan jumlah
penawaran terhadap barang dan jasa dipengaruhi oleh berbagai
factor, seperti harga barang, teknologi, biaya produksi, dan
harga barang lain yang sejenis. Factor harga merupakan salah
satu insentif bagi produsen untuk bisa mengukur berapa
keuntungan yang akan diraih. Sehingga jika harga barang yang
akan ditawarkan tinggi maka harapan untuk mendapatkan
keuntungan yang tinggi menjadi lebih besar.
Hubungan antara jumlah yang ditawarkan dengan tingkat harga
yang berlaku, melahirkan hukum penawaran yaitu, jika harga
suatu jenis barang semakin rendah maka penawaran atas
barang tersebut akan semakin sedikir. Sebaliknya, apabila suatu
jenis barang semakin tinggi maka penawaran atas barang
tersebut akan semakin banyak. Dengan demikian terdapat
hubungan yang positif atau searah antara harga dan penawaran.
Seperti pada permintaan, analisis tentan penawaran dapat
digambarkan dengan 3 pendekatan, yaitu melalui table, kurva
penawaran dan persamaan fungsi penawaran.
Terjadinya harga pasar dipasar tidak hanya ditentukan oleh
variable permintaan atau penawaran saja, tetapi ditentukan oleh
keduanya. Keseimbangan harga dan jumlah suatu jenis barang,
terjadi jika permintaan dan penawaran barang tersebut berada
pada tingkat harga dan jumlah yang sama.
Keseimbangan ini dapat diperlihatkan melalui 3 cara yaitu,
melalui table permintaan dan penawaran, perpotongan kurva
permintaan dan penawaran, serta dengan menggunakan fungsi
permintaan dan penawaran.

Konsep elastisitas menerangkan bagaimana respon perubahan suatu


variable akibat dari perubahan variable lainnnya. Konsep elastisitas meliputi
4 jenis sebagai berikut.
1. Elastisitas harga dari permintaan (Ed), yaitu seberapa besar
persentase perubahan jumlah komoditi yang diminta, yang diakibatkan
oleh persentase perubahan harga dari komoditi tersebut jika koefisien
elastisitas lebih besar dari satu (Ed > 1) disebut elastis. Jika Ed < 1
disebut tidak elastis (inelastic), dan Ed = 1 disebut elastis uniter
2. Elastisitas harga dari penawaran (Es), yaitu seberapa besar presentase
perubahan jumlah komoditi yang ditawarkan yang diakibatkan oleh
presentase perubahan harga. Jika Es > 1 disebut elastis jika Es < 1
disebut tidak elastis (inelastic) dan jika Es 1 disebut elastis uniter
3. Elastisitas silang dari permintaan (Exy) dapat diartikan perubahan
harga barang Y akan mengakibatkan perubahan permintaan barang X,
dengan asumsi bahwa barang X dan Y mempunyai hubungan Exy
positif maka hubungan barang X dan Y adalah subtitusi atau barang
penggganti; dan jika Exy negative maka hubungan barang X dan Y
adalah komplemen atau pelengkap.
4. Elastisitas pendapatan dari permintaan (Em) adalah untuk melihat
sejauh mana pengaruh dari perubahan pendapatan terhadap
perubahaan permintaan suatu jenis barang tertentu. Jika Em bertanda
negative maka barang tersebut disebut dengan barang inferior bahwa
barang tersebut disebut barang normal. Selanjurnya, barang mewah
dan Em < 1 untuk klasifikasi barang kebutuhan pokok. Sedangkan Em
= 1 merupakan titik jenuh dari pemintaan barang tersebut
Modul 3.
Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala prioritas
karena kebutuhan tak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia
sangat terbatas. Konsep pemilihan ini merupakan perilaku mendasar
dari konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa
konsumen selalu berusaha untuk mencapai utilitas (utility) maksimal
dalam pemakaian barang yang dikonsumsinya.
Kegunaan (utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau
jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang. Kegunaan atau nilai
guna suatu barang dapat didasarkan dalam hal berikut ini.
1. Nilai guna total (total utility) adlaah kepuasan total yang dinikmati
oleh konsumen dalam mengonsumsi sejumlah barang atau jasa
tertentu secara keseluruhan.

2. Nilai guna maksimal (marginal utility) adlaah tambahan kepuasan


yang dinikmati oleh konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa
yang dikonsumsinya.
3. Nilai guna yang semakin menurun (diminishing return) atau
pemenuhan secara vertical yaitu nilai guna yang diperoleh konsumen
untuk setiap tambah konsumsi yang dilakukan pada mulanya
meningkat, tetapi sampai pada titik tertentu akan mengalami
penurunan.
Menurut Herman Henrich Gossen (1818-1859) ekonomi Jerman yang
dikenal dengan Hukum Gossen I (Hukum kegunaan marginal yang
menurun) yang bunyinya : jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis
barang dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mulamula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin
menurun sampai akhir mencapai batas jenuh.
4. Nilai guna yang sama atau pemenuhan secara horizontal dikenal
dengan Hukum Gossen II yang menyatakan bahwa konsumen akan
melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna marginal
setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan sama, artinya unit
terakhir dari masing-masing produk yang dikonsumsi memiliki nilai
sama.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi


1. Pendapatan
Semakin besar pendapatan maka jumlah konsumsi cenderung semakin
besar.
Rumus antara pendapatan dan konsumsi.
Keterangan :
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan
Sedangkan kecenderungan menambahkan konsumsi yang dikarenakan
adanyan tambahan pendapatan (MPC = Marginal Propencity to
Consume) dapat dirumuskan :
Keterangan :
C = Perubahan jumlah konsumsi
Y = Perubahan pendapatan
Dan kecenderungan menambah tabungan dikarenakan adanya
tambahan pendapatan (Marginal Propencity to Save) dirumuskan :
Keterangan :
S = Perubahan tabungan

T = Perubahan pendapatan
Antara MPC dan MPS diperoleh hubungan berikut.
Hubungan pendapat dan konsumsi menurut Engels adalah sebagai
berikut
Semakin besar pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan itu
digunakan untuk mengonsumsi barang pokok dan semakin meningkat
bagian pengeluaran untuk konsumsi barang mental. Pernyataan ini
dikenal dengan istilah Engels Low,
2. Harga Barang dan Jasa
Secara normal jika harga naik, maka permintaan terhadap barang
tersebut akan turun dan jika harga barang turun makan permintaan
barang tersbeut akan naik, kecuali barang tersebut merupakan barang
kebutuhan pokok.
3. Kebiasaan Konsumen
Perilaku konsumtif seseorang yang mempunyai kebiasaan belanja
secara berlebihan yang belum tentu diperlukannya akan meningkatkan
gejala konsumerisme di masyarakat.
4. Adat Istiadat
Pada acara tertentu yang merupakan adapt istiadat orang di suatu
daerah akan membutuhkan barang-barang tertentu yang mungkin
tidak sama di tiap-tiap daerah.
5. Barang Substitusi
Jika harga suatu barang naik, maka banyak konsumen akan beralih ke
barang subsitusi untuk memenuhi kebutuhannya.
6. Selera Konsumen
Setiap konsumen mempunyai selera yang berbeda satu dengan yang
lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga selera akan
mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang.
Perilaku konsumen ada yang bersifat rasional dan irasional.
a.
Perilaku konsumen rasional adalah konsumen yang dalam
melakukan tindakan atau mengonsumsi barang berdasarkan pada akal
(nalar) serta prinsip ekonomi.
Dasar pertimbangannya sebagai berikut.
1) Produk barang dapat memberikan kegunaan maksimal.
2) Barang tersebut betul-betul dibutuhkan.
3) Kualitas barang terjamin.
4) Harga terjangkau atau sesuai kemampuan.
b. Perilaku konsumen yang irasional yaitu konsumen yang dalam
bertindak tanpa pertimbangan, misalnya sebagai berikut.
1) Membeli barang karena merek terkenal.

2) Membeli barang karena ada bonusnya.


c. Produksi
1. Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda
atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan.
Jenis produksi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Produksi Barang
Produksi barang dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan
produksi barang modal. Barang konsumsi merupakan barang siap
untuk dikonsumsi, sedangkan barang modal merupakan barang yang
dipergunakan untuk menghasilkan barang baru.
b. Produksi Jasa
Produksi jasa dapat dibedakan atas jasa langsung dapat memenuhi
kebutuhan dan jasa tidak langsung memenuhi kebutuhan, contoh jasa
langsung adalah dokter, bengkel, dan guru, sedangkan contoh jasa
tidak langsung adalah perbankan dan perdagangan.
2. Tujuan Produksi
Tujuan produksi antara lain sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Menghasilkan barang setenagh jadi guna memenuhi kebutuhan
produksi selanjutnya.
d. Meningkatkan produksi nasional dalam rangka meningkatkan
kemakmuran rakyat.
e. Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang
pengangguran.
f. Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
g. Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber
devisa Negara.
3. Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi adlaah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang dan jasa jenis-jenis faktor produksi antara lain
sebagia berikut :
a. Alam (natural resources)
b. Tenaga kerja (labour)
c. Modal (capital)
d. Keahlian (skill) atau sumber daya penguasa
Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli,
sedangkan modal dan keahlian disebut faktor produksi turunan.
1. Faktor Produksi Alam

Faktor produksi alam adalah semua kekayaan yang tersedia di alam


yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Faktor produksi asli terdiri dari berikut ini.
a. Tanah
b. Air
c. Udara
d. Barang tambang
2. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor produksi tenaga kerja adalah faktor produksi insani yang secara
langsung atua tidak menjalankan kegiatan produksi.
Tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan kualitas dan sifat
kerjanya.
a. Tenaga kerja menurut kualitas tenaga kerja
1. Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memerlukan
pendidikan tertentu sehingga memenuhi keahlian di bidangnya,
contohnya dokter dan akuntan.
2. Tenaga kerja terampilm yaitu tenaga kerja yang memerlukan
kursus atau keahlian di bidang tertentu sehingga terampil di
bidangnya, contohnya montir, sopir dan tukang las.
3. Tenaga kerja tidak terdirik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja
yang tidak melalui pendidikan dan latihan, misal tukang sapu.
b. Tenaga kerja menurut sifat kerja
Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang menggunakan pikiran
rasa dan karsa, misal guru, konsultan dan pengacara.
Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yang menggunakan kekuatan
fiisk dalam kegiatan produksi, misalnya pengayuh becak dan kuli
pasar.
Faktor Produksi Modal (Turunan)
Faktor produksi modal adalah benda-benda hasil produksi yang
digunakan untuk proses barang dan jasa lain.
Fungsi faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam
mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi.
Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, berikutnya
didasarkan pemilikan dan berdasarkan sifatnya.
a. Pembagian modal atas dasar sumber
1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari dalam perusahaan
sendiri, misal setoran modal dari pemilik.
2) Modal asing, yaitu modal yang bersumber dari luar perusahaan,
misal pinjaman dari bank atau hasil penjualan obligasi.
b. Pembagian modal atau dasar bentuk
1) Modal konkret, yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam
proses produksi, misal mesin, gedung, mobil dan peralatan.

2) Modal abstrak, yaitu modal yang tidak memiliki bentuk nyata tetapi
mempunyai nilai bagi perusahaan, contoh hak paten, hak merek.
c. Pembagian modal atas dasar pemilikan
1) Modal individu (perorangan), yaitu modal yang sumbernya dari
perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya,
misal sewa rumah, bunga tabungan.
2) Modal masyarakat (umum), yaitu modal yang dimiliki oleh
pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dan digunakan
untuk kepentingan umum dalam proses produksi misal pelabuhan,
pasar, rumah sakit umum.
d. Pembagian modal menurut sifat
1) Modal tetap, yaitu jenis modal yang dapat digunakan secara
berulang-ulang, misal mesin, bangunan pabrik.
2) Modal lancar, yaitu modal yang habis digunakan dalam satu kali
proses produksi, misal bahan baku.
4. Faktor Produksi Keahlian (Skill) atau Kewirausahaan
Faktor produksi keahlian (skill) atau kewirausahaan adalah keahlian
seorang pengusaha untuk mengelola faktor-faktor produksi secara
efektif dan efisien dalam menghasilkan barang dan jasa. Hal-hal pokok
yang harus dikuasai pengusaha dalam melakukan kegiatan produksi
yaitu sebagai berikut.
a. Planning atau perencanaan
Planning mencakup penetapan tujuan, penyusunan strategi, rencana
modal dan biaya, strategi bisnis, visi dan misi, serta kebijakan
alternative.
b. Organizing atau pengorganisasian
Mencakup pengelolaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan perusahaan yang meliputi struktur organisasi, spesialisasi kerja,
hubungan kerja.
c. Actualing atau Pengarahan
Mencakup pengarhaan dan bimbingan serta motivasi terhadap
karyawan dalam menjalankan tugas masing-masing meliputi
pengawasan tugas pekerjaan.
d. Controlling atau Pengawasan
Mencakup kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan
perusahaan terhadap pekerjaan masing-masing bagian.
Perilaku Produsen
Teori perilaku produsen mempelajari bagaimana seorang produsen
memilih kombinasi faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk
menghasilkan sejumlah barang (produk) dan jasa dengan biaya
serendah-rendahnya.

Tabel diatas menunjukkan ketika menggunakan 1 orang tenaga kerja.


Jagung yang dihasilkan sebesar 2.000 kg, kemudian pada penggunaan
2 orang tenaga kerja jagung yang dihasilkan meningkat menjadi 2.500
kg, msekamkin banyak te naga kerja yang digunakan produksi jagung
dihasilkan juga semakin meningkat. Namun kondisi ini tidak
berlangsung terus. Pada saat jumlah tenaga kerja yang digunakan
sebanyak 9 orang produksi jagung sudah maksimal, ketika tenaga
kerja ditambah menjadi 10 orang jagung yang dihasilkan justru
menurun sebesar 50 kg. hubung ini dapt dilihat dari grafik berikut ini.
Bila dihitung produk marginal dari tenaga kerja pertam sampai tenaga
kerja ke-9, kemudian diplat masing-masing produksi tersebut, maka
akan diperoleh karya produk marginal seperti gambar berikut. Menurut
nilai marginal utility inilah yang menunjukkan berlakunya The Law of
Diminishing Marginal Utility.
Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi dapt dibedakanmenjadi 4 kelompok antara lain
sebagai berikut
a. Rumah tangga keluar
b. Perusahaan
c. Pemerintah
d. Masyarakat luar negeri
5. Rumah Tangga Keluarg
Rumah tangga keluarga adalha asuatu rumah tangga yang
menggunakan pendaptan atau kekayaan dengan cara tertentu untuk
memenuhi kebutuhannya. Kegiatan rumah tangga meliputi berikut ini.
a. Memiliki dan menyediakan faktor produksi.
b. Memperoleh imbalan balas jasa atas penyerahan faktor produksi
yang berupa sewa, upah, bunga dan laba.
1) Sewa (rent) adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena
telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misal perusahaan.
2) Upah adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah
mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam
produksi.
3) Bunga adalah balas jasa yang diteirma dari perusahaan karena telah
emnggunakan sejumlah dana untuk modal usaha persuaahan dalam
kegaitan produksi.
4) Laba (provit) adalah balas jasa yang diterima karena telah
mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan,
sehingga kegiatan ekonomi dapat terlaksana.
Peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut
1) Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor produksi pada
perusahaan untuk kegiatan produksi.

2) Rumah tangga sebagai pemakai (konsumen) barangdan jasa yang


dihasilkan perusahaan lain
6. Perusahaan
Perusahan adalah rumah tangga ekonomi yang memenuhi kebutuhan
dengan cara menghasilkan barang-barang dan jasa atau melakukan
kegiatan produksi.
Peranan perusahaan dalam kegiatan ekonomi
a. Sebagai produsen yaitu dengan menghasilkan barang dan jasa yang
di butuhkan oleh rumah tangga, keluarga, pemeirntah bahkan
masyarakat luar negeri.
b. Sebagai distributor yaitu sebagai penyalur barang dalam rangka
melayani kepentingan konsumen agar barang yang dibutuhkan tepat
waktu dan tepat sasaran.
c. Sebagai agen pembangunan, kegiatan perusahaan ini ditujukan
untuk meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengembangan.
7. Pemerintah
Pemerintah adalah pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan
mengatur kehidupan ekonomi baik konsumen, produsen, dan distribusi
agar kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.
Peranan pemerintah dalam kegiatan perekonomian antara lain sebagai
berikut :
a. Pengaruh sebagai pengatur
Pengaturan kegaitan ekonomi oleh pemerinah dapt ditempuh melalui
peraturan perundang-undangan disertai tindakan nyata.
b. Pemerintah sebagai pengontrol
Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi pemerintah mempunyai bank
sentral yang berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan.
c. Pemerintah sebagai pengusaha
Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban
dalam masyarakat. Pemerintah menitikan alat pengadian bagi
terselenggaranya keadilan bagi seluruh rakyat.
d. Pemerintah sebagai konsumen
1) Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan
barang dan jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak.
Kegiatan ini dilakukan melalui BUMN dan BUMD.
2) Pemerintah bertindak sebagai investor dimana pemerintah sebagai
penanam modal baik seluruhnya atua sebagian pada perusahaanperusahaan yang beroperasi di Indonesia.
1. Pengertian dan Fungsi Pasar
Pasar diartikan sebagi suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli.
Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud Pasar adalah tempat atau sarana
bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun tidak

langsung untuk melakukan transaksi jual/beli Di dalam kehidupan


ekonomi, pasar mempunyai tiga fungsi sebagai berikut:

Fungsi Distribusi

Fungsi Promosi

Fungsi Pembentuk Harga


2. Bentuk-Bentuk Pasar

Pasar Persaingan Sempurna, suatu pasar dikatakan sebagai


pasar persaingan sempurna jika penjual dan pembeli sangat banyak,
sehingga harga tidak dapat ditentukan oleh seseorang melainkan oleh
kekuatan penawaran dan permintaan, produsen menjual produk yang
homogen dan mobilitas sumber daya sempurna. Contohnya adalah
pasar tradisional

Pasar Persaingan Monopolistik adalah pasar yang terletak


diantara dua bentuk pasar, yaitu pasar persaingan sempurna dan
pasar monopoli.

Pasar Oligopoli adalah pasar yang hanya terdapat beberapa


penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak.
contoh pasar produk elektronik

Pasar Monopoli adalah pasar yang terdapat satu penjual yang


menguasai perdagangan barang atau jasa, produsen menetapkan
sendiri harga yang diinginkan atau bertindak sebagai penentu harga

Pasar Duopoli adalah pasar dimana barang dikuasai oleh dua


perusahaan

Pasar Monopsoni adalah pasar yang hanya terdapat satu


pembeli sedangkan penjualnya banyak, sehingga pembeli bisa
menntukan harga

Pasar Oligopsoni adalah pasar yang terdapat beberapa pembeli.


masing-masing pembeli memiliki peran yang cukup besar untuk
mempengaruhi harga barang dan jasa
Uang merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang sah. pada
masa-masa sebelumnya, pembayaran dilakukan dengan cara barter,
yaitu barang ditukar dengan barang secara langsung.
Sejarah Uang
Pada jaman dahulu, jual beli dilakukan dengan sistem barter. Barter
adalah perdagangan yang dilakukan dengan cara tukar menukar
barang, setelah barter orang mulai menggunakan alat pembayaran
yang disepakati.
Sebelum menggunakan uang, orang menggunakan barang yang
tertentu sebagai alat pembayaran, misalnya kulit kerang, mutiara, batu
permata, tembaga, emas, perak , manik-manik, dan gigi binatang.

Pada zaman modern uang digunakan sebagai alat pembayaran.


dengan menggunakan uang, manusia berusaha memenuhi
kebutuhannya.
Jenis-Jenis Uang
Jenis-Jenis uang di bagi menjadi dua yaitu:

Uang kartal
Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran
dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal berupa uang logam dan uang
kertas, mata uang negara kita adalah Rupiah, uang pertama yang
dibuat oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia.
Lembaga yang bertugas dan mengawasi peredaran uang rupiah adalah
Bank Indonesia, sedangkan perusahaan yang mencetak uang rupiah
adalah Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia).

Uang Giral
Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau
dikantor pos. Contoh uang giral, cek, giro pos, wesel dan surat
berharga.Uang giral biasanya digunakan untuk transaksi dengan nilai
uang yang sangat besar.
Kegunaan uang ialah Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran,
alat penukar, alat penentu harga, dan dapat pula di tabung.
Modul 4.
Organisai diperlukan dalam perananya menyediakan barang dan jasa
yang dibutuhkan sehingga kita bisa mendapatkannya dengan mudah,
murah, dan bekualitas. Hal ini terjadi karena organisasi bisnis
melakukan produksi barang dengan lebih teratur dan dalam skala
produksi yang besar sehingga proses produksi menjadi lebih efisien.
Selain itu, kemampuan dalam mengembangkan teknologi proses dan
penghimpunan dan menjadi lebih mudah dilakukan akibat dari
spealisai yang terjadi.
Organisasi usaha yang memproduksi barang dan jasa dapat
dikategorikan dalam tiga bentuk utama, yaitu berikut ini.
1. Perusahaan perseorangan
2. Firma
3. Perseroan terbatas (PT)
Konsep biaya produksi menggambarkan bagaimana suatu
perusahaan akan mencari tingkat keuntungan maksimum. Menurut
Sadono sukirno, definisi dari biaya produksi adalah semua
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
factor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan

digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan


perusahaan tersebut.
Modul 5.
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar yang paling ideal
dalam sistem perekonomian karena mengarahkan kepada tingkat
efisensi yang lebih tinggi daripada jenis pasarnya lainnya. Pasar
persaingan sempurna mempunyai ciri-ciri sebagai berikut;
1. Jumlah pembeli dan penjual sangat perbanyak
2. Barang yang diperjualbelikan adalah homogeny
3. Setiap penjual dan pembeli tidak mampu mempengaruhi harga
barang (price taker)
4. Terdapat informasi yang sempurna mengenai harga yang
diperjualbelikan (perfect information)
5. Pembeli dan penjual bebas untuk masuk dan keluar pasar ( no
barrier to entry)

Modul 6.
Untuk menjaga perekonomian agar berjalan secara efisien maka pemerintah
mengeluarkan beberapa kebijakan, yaitu berikut ini.
1. Kebijakan fiscal merupakan langkah-langkah pemerintah membuat
perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah,
dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam
perekonomian.
2. Kebijakan moneter, yaitu kebijakan pemerintah yang dilaksanakan
oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk mempengaruhi penawaran
uang dalam perekonomian melalui berbagai instrument kebijakan
moneter. Tujuannya adalah untuk memperngaruhi pengeluaran agregat
dalam perekonomian.
3. Kebijakan segi penawaran, yang bertujuan untuk mempertinggi
efisiensi kegiatan perushaan-perusahaan sehingga dapat menawarkan
barang-barangnya dengan harga lebih murah dengan mutu yang baik
4. Kebijakan pendapatan, yang bertujuan untuk mendistribusikan
pendapatan, dengan melakukn subsidi terhadap pihak yang
mempunyai pendapat rendah, dengan cara menarik pajak dari pihak
mampu.
Modul 7.

Perekomomian 2 sektor merupakan penyederhaaan dalam


mempelajari sistem perekonomian secara keseleruhan. Keseimbangan
dalam perekonomian dua sector merupakan keseimbangan dari sisi
pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sector rumah
tangga dan sector swasta, dengan mengabaikan sector pemerinta dan
sector luar negeri.
Perilaku pengeluaran yang dilakukan oleh sector rumah tangga
bisa dilakukan dengan membuat fungsi komsumsi dan fungsi tabungan,
untuk melihat bagaimana perubahan pendapatan terhadap tingkat
pengeluaran konsumsi dan tabungan, kecendrungan bagi sector rumah
tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan Marginal Propensity to
consume (MPC), sedangkan kecenderungan bagi sector rumah tangga untuk
melakukan tabungan disebut dengan Marginal propensity to save (MPS).
Pada perekonomian tiga sector dimasukkan sector pemerintahan dalam
analisis keseimbangan pendapatan nasional. Dengan demikian,
bisnis/swasta, dan sector pemerintah. Adanya sector pemerintah akan
muncul pengeluaran pemerintah pada sisi pengeluaran dan pajak pada sisi
pendapatan. Pajak yang dikenakan oleh pemerintah akan mengurangi
tingkat pendapatan yang siap di konsumsikan. Pendapatan yang siap di
konsumsi dikurangi oleh pajak, disebut dengan pendapatan disposable.
Jenis pajak yang di kenakan oleh pemerintah dapat di klasifikasikan menjadi
4 jenis yaitu berikut ini:
1.
2.
3.
4.

Pajak
Pajak
Pajak
Pajak

regresif
progresif
proposional
tetap (lump sum tax).

Modul 8.
Uang merupakan alat pertukaran dalam sistem perokonomian. Tanpa uang,
perokonomian akan sulit berkembang dan dibutuhkan berbagai kebetulan
dalam proses pertukaran melalui barter. Menurut Sadono Sukirno, suatu
benda bisa digunakan sebagai uang jika memenuhi syarat berikut ini:
1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
2. Mudah dibawa-bawa.
3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya.
4. Tahan lama.
5. Jumlahnya terbatas.
6. Bendanya mempunyai mutu yang sama.

Selain sebagai alat tukar, uang mempunyai fungsi utama yang lain,
yaitu sebagai berikut:
1. Satuan pengukur nilai.
2. Alat penimbun kekayaan.
Seperti hal nya barang atau jasa, juga terdapat permintaan dan
penawaran terhadap uang. Dipengaruhi oleh M1 dan M2, sedangkan
permintaan uang di pengaruhi oleh sebagai besar pendapatan yang
akan di terima bila uang di simpan dalam berbentuk portfolio.
Modul 9
Perkembangan surtu perekonomian suatu Negara tidak akan lepas dari
perkembangan ekonomi internasional. Suatu Negara akan selalu tergantung
pada perekonomian asing karena tidak semua barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh suatu Negara dapat disediakan sendiri oleh perekonomian
domestic. Suatu Negara akan melakukan perdagangan dengna Negara
lainnya berdasarkan oleh keunggulan absolut (absolute advantage) atau
keunggulan komparativ nya (comparataive advange).
Menurut Sadono Sukirno, peranan perdagangan luar nergri dalam
meningkatkan perekonomian adalah sebagai berikut:
1. Mempertinggi efisiensi penggunaan factor produksi.
2. Memperluas pasar produksi dalam negeri.
3. Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi.
Interaksi ekonomi antara perekonomian domsetik dan luar negeri tidak
hanya terjadi dalam bentuk transaksi perdagangan barang dan jasa
saja, melainkan juga dalam bentuk masuknya modal/dana dari
sectorluar negeri keluarnya modal atau dana keluar negeri.
Catatan yang menunjukan nilai berbagai jenis transaksi yang terjadi
antara suatu Negara dengan Negara lainnya disebut dengan neraca
pembayaran (Balance Of Payment). Neraca pembayaran terdiri dari
transaksi berjalan (Current Account) dan neraca modal (Capital
Account). Perekonomian internasional melibatkan berbagai jenis mata
uang. Nilai dari berbagai mata uang relative berbeda bila kita
bandingkan daya beli tiap mata uang ini akan memberikan suatu nilai
tukar atau KURS dari tiap mata uang dunia. Sistem nilai tukar yang di
anut oleh berbagai Negara terdiri dari 2 jenis sebagai berikut:
1. Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Rate).

2. Sistem Nilai Tukar Mengambang ( Floating Rate)

Anda mungkin juga menyukai