Anda di halaman 1dari 4

Nama : A.

Prasetyo Wibowo

NIM : 021523826

UPBJJ-UT : Purwokerto

TUGAS 1

SOAL:

1. Menurut Saudara, bagaimanakah sebaiknya seorang manajer menjalankan


fungsinya? (Skor 25)
2. Jelaskan secara singkat ciri-ciri yang membedakan antara seorang manajer dan
non manajer! (Skor 20)
3. Menurut pendapat Anda, kapan manajemen itu muncul? (Skor 15)
4. Siapakah yang dikenal sebagai Bapak Manajemen ilmiah dan apa pendapatnya
tentang manajemen? (Skor 25).
5. Mengapa perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir? (Skor 15)

JAWAB:

1. Setiap organisasi memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan


penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan/
diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang
yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut. Untuk itu, peranan manajer
sangat diharapkan dapat memacu laju perkembangan suatu organisasi.
Peran manajer antara lain (slideshare.net/elitayuliana5/peran-fungsi-dan-tugas-
manajer):
a. Peran interpersonal
- Peran seorang kepala: sebagai simbol pimpinan organisasi dengan
pekerjaan-pekerjaan rutin organisasi.
- Peran seorang pemimpin: bertanggung jawab untuk memberi motivasi
dan mengaktifkan anggotanya.
b. Peran informasional
- Peran monitor: mencari dan menerima berbagai informasi internal dan
eksternal.
- Peran desiminator: menginterpretasikan dan menstransformasikan
informasi-informasi yang diperoleh dari luar maupun dalam organisasi
kepada anggota-anggotanya.
c. Peran pembicara
Meneruskan informasi kepada orang lain tentang rencana organisasi, policy,
pekerjaan, hasil dan lain-lain.
d. Peran decisional
Yaitu mengambil keputusan untuk mengatasi permaslahan.

Jika manajemen berbicara prosesnya, maka yang melakukan proses tersebut


adalah pemimpin(dalam hal ini manajer) karena terdapat hubungan yang erat
antara manajemen dan kepemimpinan, dalam hal ini inti dari manajemen dalah
kepemimpinan (manajer itu sendiri).

a. Kepemimpinan dibutuhkan untuk menjalankan proses dalam manajemen,


karenanya kepemimpinan adalah inti dari manajemen.
b. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan
mengarahkan orang lain untuk bertindak dan bekerja sesuai dengan arah
yang ingin dicapai oleh organisasi.
c. Tanpa kepemimpinan, suatu organisasi tidak akan berjalan atau kalaupun
berjalan tidak akan terarah, karena tidak ada yang mengarahkan. (BMP
Asas-asas Manajemen Modul 1)

Fungsi pemimpin (manajer) sendiri adalah sebagai pelaksana yang


meyelesaikan urusan-urusan melalui orang lain. Mereka mengambil keputusan,
mengalokasikan sumber daya dan mengarahkan kegiatan dari orang-orang lain
dalam mencapai tujuan. Pemimpin (Manajer) adalah orang-orang yang
mengawasi kegiatan-kegiatan orang lain dan bertanggung jawab atas
pencapaian tujuan dalam organisasi. Jadi, manajer adalah sebagai perencana,
penggerak, pengawas jalannya roda organisasi untuk mencapai tujuan.

Jadi, menurut saya sebaiknya seorang manajer dalam menjalankan fungsinya


harus tepat dan tegas dalam pengambilan keputusan (decision making or taking)
karena pengambilan keputusan merupakan inti dari kepemimpinan. Dengan
pengambilan keputusan, maka anggota organisasi akan mengetahui apa yang
dikehendaki pimpinan (manajer), apa yang harus dilakukannya atau bahkan apa
yang tidak boleh dilakukannya, semuanya dalam koridor keputusan yang diambil
oleh pimpinan (manajer) tersebut.

2. Ciri-ciri yang membedakan antara manajer dan non manajer


Menurut saya yang menjadi ciri untuk membedakan antara manajer dan non
manajer yaitu terletak pada peran dan fungsinya. Manajer mempunyai peran dan
fungsi yang lebih berat dibandingkan dengan non manajer yang mengakibatkan
tanggung jawab manajer juga lebih berat. Jika non manajer perannya hanya
pada pekerjaan yang jadi bagiannya maka tanggung jawabnya juga hanya untuk
dirinya sendiri dan pekerjaannya. Sedangkan manajer peran dan fungsinya tidak
hanya yang menjadi bagiannya namun juga harus memperhatikan produktivitas
dari non manajer sehingga tanggung jawabnya juga lebih besar.

3. Kapan manajemen itu muncul?


Jika berbicara tentang sejarah manajemen itu muncul maka sejarah
menunjukkan beberapa pemikiran awal manajemen telah ada sebelum masehi
sampai dengan abad pertengahan. Pembangunan piramida di Mesir
menunjukkan manajemen telah ada sejak awal peradaban. Di situ ditunjukkan
usaha bagaimana mengarahkan orang-orang secara terorganisasi melalui
aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, kepemimpinan,
monitoring, dan evaluasi. Namun baru pada abad 19 hal tersebut dikaji secara
sistematis. Kajian tersebut menghasilkan satu bangunan pengetahuan dan
menjadi disiplin ilmu formal. Pertumbuhan secara cepat, baik dalam isi maupun
aplikasinya terjadi sejak 50 tahun yang lalu.
Perjalanan perkembangan pemikiran-pemikiran manajemen yang tersusun
dapat diuraikan dari Sun Tzu (abad ke-6 SM) dalam bukunya Seni Perang yang
merekomendasikan bahwa sukses dapat dicapai dengan menyadari kekuatan
organisasi dan mendayagunakannya untuk mengeksploitasi kelemahan lawan.
Pendayaangunaan di sini adalah dengan mengkoordinasikan seluruh upaya-
upaya bersama. Chanakya Arthashastra (abad ke-3 SM) merumuskan sejumlah
prinsip yang harus dijadikan pertimbangan oleh pemimpin disamping
merumuskan kebijakan. Machiavelli yang menulis untuk Raja Florence
merekomendasikan bahwa alat yang digunakan untuk menjaga ketaatan dan
pengendalian adalah dengan menciptakan ketakutan, bukan kebencian. Adam
Smith menyatakan bahwa keunggulan secara ekonomi dapat dicapai dengan
pembagian kerja. (BMP Asas-Asas Manajemen)
Kesimpulannya, manajemen sebenarnya sudah ada sejak dulu bahkan
sebelum masehi hanya saja belum dikaji secara sistematis dan baru dikaji
secara sistematis di abad 19.

Jika tadi berbicara tentang sejarah kapan manajemen muncul, maka kalau kita
berbicara tentang kapan manajemen muncul dalam perspektif lain artinya
muncul pada suatu organisasi ataupun individu dalam mencapai tujuan maka
menurut saya, manajemen muncul ketika ada suatu rencana untuk mencapai
tujuan di situlah manajemen mulai berperan, karena manajemen sendiri
merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan, yang telah
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain.

4. Bapak manajemen ilmiah adalah Frederick Winslow Taylor yang menerbitkan


pemikirannya dalam sebuah buku berjudul Principles of Scientific Management
pada tahun 1911. Menurut Taylor hanya ada 1 cara terbaik untuk mencapai
efisiensi dan produktivitas yaitu dengan cara seleksi pekerja yang sesuai,
pelatihan dan menyebarkan/menempatkannya. Pemikirn mendasarnya adalh:
a. mencari dan menemukan cara terbaik dan menggunakannya sebagai patok
duga,
b. menguraikan pekerjaan kepada komponen atau unsur, yang saat ini dikenal
dengan proses desain ulang,
c. singkirkan hal-hal yang tidak memberikan nilai tambah.

Falsafah Taylor terangkum dalam pernyataannya, “Di masa lampau manusia


menempati posisi terpenting. Di masa depan, sistemlah yang harus memiliki
posisi terpenting.” Pendekatan manajemen ilmiah diilustrasikan oleh proses
pembongkaran besi dari lori dan membongkar baja yang sudah dipersiapkan
untuk pabrik Bethlehem Steel ditahun 1898. Taylor menghitung bahwa dengan
pergerakan, peralatan, dan urutan yang tepat, setiap pekerja dapat mengangkut
47,5 ton besi dan baja per hari, lebih banyak dari 12,5 ton biasanya. Ia juga
membuat sistem insentif untuk membayar setiap pekerja sebesar 1,85 dolar per
hari jika mereka memenuhi target yang baru, lebih besar dari bayaran sebesar
1,15 dolar sebelumnya. Produktivitas Bethlehem Steel pun meningkat dalam
sekejap.
Taylor menyarankan bahwa pekerja “dapat disetel ulang seperti mesin, dan
peranti fisik dan mental mereka dapat dikalibrasi untuk memperbaiki
produktivitas”. Taylor bersikeras bahwa peningkatan produktivitas berarti
manajemen itu sendiri harus berubah, dan lebih lanjut lagi cara berubah tersebut
hanya bisa ditentukan oleh penelitian ilmiah. (BMP Asas-Asas Manajemen)

5. Mengapa perencanaan disebut suatu proses tanpa akhir?


Karena perencanaan merupakan kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan dari
sejumlah pilihan mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di
masa depan guna mencapai tujuan yang diinginkan, serta pemantauan dan
penilaian atas perkembangan hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan. Menurut Kepmenpan Nomor
16/Kep/M.Pan/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan Angka
Kreditnya, siklus perencanaan tidak hanya berkutat dan berhenti pada tahapan
awal semata tetapi juga hingga tahapan penjaminan kualitas akhir. Maka dari itu,
perencanaan merupakan suatu proses tanpa akhir.
(https://www.kompasiana.com/danangendrayana/55172dcba333118107b65936/
perencanaan-adalah-siklus)

Jadi kesimpulannya, menurut saya perencanaan disebut sebagai suatu proses


tanpa akhir karena memang sebuah siklus yang artinya tidak bertahan hanya
ditahapan awal saja namun akan selalu muncul ide-ide baru yang berkualitas
untuk keuntungan masa depan organisasi dan selalu upgrade menjadi suatu
perencanaan yang menjadi pilihan terbaik bagi organisasi.

Referensi:

ISIP4111/Asas-Asas Manajemen

slideshare.net/elitayuliana5/peran-fungsi-dan-tugas-manajer

https://www.kompasiana.com/danangendrayana/55172dcba333118107b65936/p
erencanaan-adalah-siklus

Anda mungkin juga menyukai