Anda di halaman 1dari 7

BUK U JAW ABA N TUG AS MAT A KUL IAH

TUG AS 1

Nama Mahasiswa .............


. )!T(............. .............
lil\(Lr\- M'"ANA .............
H. .......................................
..........

Nomor lnduk Mahasiswa/ NIM : .. 9..}.QQ<!, lf Sys--...................................................................... .

Kode/N ama Mata Kuliah

Kode/Nama UPBJJ ... 10 /UP(.g jJ -<Jr .. Sot2.oN6 ............................................... .

Masa Ujian : 2019/20 .2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
NASKAH TUGAS MATAKULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
MASA UJIA : 2020.1

Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara/Administrasi Publik
Kode/Nama MK : ADPU4337/ Usaha-Usaha Milik Negara dan Daerah
Tugas :I
Nama Mahasiswa : SITI NURHASANAH
NIM : 030094545

LEMBAR JAWABAN:

1. Menurut Ferlie, Asdhburner, Fitzgerald, dan Pettigrew, sebaga


imana dikutip oleh
Tahap-tahap
Yeremias T. Keban, NPM ini telah mengalami perubahan orientasi.
perubahan orientasi NPM ini meliputi hal berikut.
kuran kinerja.
a. The efficiency drive, yaitu mengutamakan nilai efisiensi dalam pengu
')..
14 Ibid., hlm. 34. 15 Ibid. 16 Ibid. 1.16 Hukum Administrasi Negara
an struktur,
b. Downsizing and decentralization mengutamakan penyederhana
lebih kecil
memperkaya fungsi, dan mendelegasikan otoritas kepada unitunit yang
agar dapat berfungsi secara cepat dan tepat.
memanfaatkan ilmu
c. In search of excellence mengutamakan kinerja optimal dengan
pengetahuan dan teknologi.
ilai yang hendak
d. Public service orientation menekankan kualitas, misi, dan nilai-n
aspirasi,
dicapai organisasi publik; memberikan perhatian yang lebih besar pada
s yang lebih
kebutuhan, partisipasi user, dan warga masyarakat; memberikan otorita
mereka;
tinggi kepada pejabat yang dipilih masyarakat, termasuk wakil-wakil
menekankan
menekankan social learning dalam pemberian pelayanan publik, serta
evaluasi kinerja
gan kerja di
2. perjanjian kerja. Karena itu, Anda harus memastikan legalitas hubun
g yang perlu
perusahaan Anda melalui ikatan perjanjian kerja. Ada empat hal pentin
Anda perhatikan dalam membuat perjanjian kerja:
I
I. Syarat Perjanjian Kerja
Ini hal terpenting karena terkait dengan syarat-syarat sahnya perjanjian kerja menurut hukum.
Sesuai pasal 52 UU Ketenagakerjaan perjanjian kerja hams dibuat atas dasar:
a. Kesepakatan kedua belah pihak

b. Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum

c. Adanya pekerjaan yang diperjanjikan

d. Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan,


clan

peraturan perundang-undangan yang berlaku


Artinya, pengusaha dan pekerja sepakat mengenai hal-hal yang diperjanjikan
clan

mengingkatkan diri mereka. Kedua pihak haruslah cakap membuat perjanjian, waras (tidak
ada gangguan jiwa), dan cukup umur atau minimal 18 tahun. Perjanjian kerja juga harus
memiliki obyek, yakni pekerjaan yang diperjanjikan, yang memenuhi ketentuan sebagai
dan
pekerjaan yang halal, tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban um.um,
kesusilaan.
n,
Jika bertentangan atau tidak memenuhi syarat (a) dan (b), maka perjanjian dapat dibatalka
sedangkan melanggar syarat (c) dan (d) maka perjanjian batal demi hukum.
2. Isi Perjanjian Kerja
Sebuah perjanjian kerja mengandung tiga unsur, yakni syarat-syarat pekerjaan, hak pekerja
clan pengusaha, serta kewajiban pekerja clan pengusaha. Pasal 54 UU
ya
Ketenagakerjaan mengatur perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang-kurangn
memuat:
a Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha

b. Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh

C. Jabatan atau jenis pekerjaan


d. Tempat pekerjaa n

e. Besarnya upah dan cara pembaya rannya


uruh
f. Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha clan pekerja/b
Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja
g.
h. Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat

i. Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.

kerja
Ketentuan (e) dan (f) tidak boleh bertentangan dengan peraturan perusahaan, perjanjian
wajib
bersama, clan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Misalnya, besarnya upah
mengikuti aturan upah minimum (UMP/UMK/UMR) dan disesuaikan dengan struktur dan
skala upah perusahaan.

3. Bentuk Perjanjian Kerja


Anda perlu memastikan bentuk perjanjian kerja sebelum dibuat, apakah untuk waktu tertentu
atau waktu tidak tertentu. Pasal 56-60 UU Ketenagakerjaan menjelaskan aturan mengenai
keduanya.

• Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)


PKWT didasarkan pada jangka waktu atau selesainya pekerjaan tertentu, dan hanya untuk
jenis pekerjaan yang akan selesai pada waktu tertentu. Jenis pekerjaan PKWT meliputi:

1. Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya.


2. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama dan paling
lama 3 (tiga) tahun.
3. Pekerjaan yang bersifat musiman.
4. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang
masih dalam percobaan atau penjajakan.
PKWT harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia dan huruf latin. Ji.lea tidak dibuat
secara tertulis, statusnya berubah dan dinyatakan sebagai PKWTT. PKWT dibuat maksimal
untuk jangka 2 tahun, dan dapat diperpanjang satu kali paling lama I tahun. PKWT juga
dapat diperbarui satu kali paling lama untuk 2 tahun. Tidak ada masa percobaan dalam
PKWT.

• Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)


Jika PKWT dibuat untuk karyawan kontrak, PKWTT diperuntukkan bagi karyawan tetap dan
untuk pekerjaan yang sifatnya tetap dan terus-menerus. PKWTT dapat dibuat secara tertulis
maupun lisan. Jika perjanjiannya tak tertulis, perusahaan wajib membuat surat pengangkatan
pekerja yang minimal berisi: nama dan alamat pekerja/buruh; tanggal mulai bekerja; jenis
pekerjaan; dan besarnya upah.
Dalam PKWTT. diperbolehkan masa percobaan paling lama 3 bulan, namun perusahaan
dilarang membayar gaji masa percobaan di bawah upah minimum.
I

4. Berakhirnya perjanjian kerja


Perjanjian kerja berakhir apabila:

• Pekerja meninggal dunia.


• Berakhirnya jangka waktu perjanjian.
• Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan
industrial yang berkekuatan hukum tetap.
• Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan
kerja.

3. Kita mengetahui untuk biaya yang ditanggung oleh perusahaan berasal dari properti pribadi
dengan properti yang berasal dari sekitar perusahaan yang membawa ekternalitas negative
berupa tambahan biaya karena sifat yang merugikan property masyarakat sekitar.
Suatu perusahaan memproduksi suatu barang atau jasa memiliki pengaruh yang cukup
significat terhadap lingkungan sekitar, kita ambit suatu contoh pabrik peleburan besi,
memiliki permasalahan yang kompleks tentang pencemaran terhadap lingkungan sekitar.
Masalah polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran batubara sebagai bahan untuk
peleburan biji besi menjadi baja ataupun barang lainnya. Itu hanya satu sisi, limbah cair dari
proses peleburan juga mengakibatkan dampak yang significant terhadap pencemaran air
untuk daerah sekitarnya.
Pemerintah dalam proses perijinan sudah mewajibkan bagi perusahaan unuk memperoleh
sertifikasi untuk industri harus lulus AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan),
disini sebenarnya pemerintah sudah melakukan fiter terhadap dampak yang terjadi akibat dari
polusi dari aktifitasnya. Perusahaan langsung maupun tidak langsung berada disekitar
kawasan masyarakat yang mengakibatkan ekses dari perusahaan secara langsung atau tidak
langsung mengarah kepada masyarakat. Hal tersebut mengimplikasikan ada kegiatan
perusahaan yang dapat merugikan masyarakat (aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat).
Masyarakat merasa aktivitasnya terganggu dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan, sehingga produktivitas yang dilakukan masyarakat menjadi menurun.
Bahwa sosial cost zang lebih dikenal sebagai Corporate Social Responsibility perusahaan
adalah merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (bukan hanya) perusahaan
memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas
dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Lebih lanjut disebutkan bahwa
I
elanjutan ", dimana ada
n erat dengan pembangunan berk
tanggung jaw ab sosial berhubunga
snya harus mendasarkan
aan dalam melaksanakan aktivita
argumentasi bahwa suatu perusah
ka seperti halnya
ann ya tida k sem ata han ya berdasarkan faktor keuangan bela
keputus
nsi sosial dan lingkungan
an jug a harus berdasarkan konseke
keuntungan atau deviden melaink
al adalah bagaimana cara
ka panjang.Tanggung jawab sosi
untuk saat ini maupun untuk jang
ha1 yang pos itif yang
isnya untuk menghasilkan segala
perusahaan mengelola proses bisn
nya.
berpengaruh terhadap lingkungan
rja dan kondisi-
m refo rma si BU MN diperlukan untuk memperbaiki kine
! Sec ara umu
perburuk keuangan
mbat perekonomian dan mem
kondisi yang dirasakan mengha
adalah: Biaya
perlunya tindakan reformasi BUMN
Pemerintah. Alasan-alasan umum
pai menjadi rendah
uks i yang rela tif ting gi men yeb abkan tingkat laba yang yang dica
prod
ha dari laba yang
untuk membiayai perluasan usa
dan ketidaksanggupan perseroan
k dapat dibiayai dari
menyebabkan investasi baru tida
ditahan ; Keuangan Pemerintah
yang dialihkan
N,b aik mel alui dan a sega r Pem erintah, maupun proyek pemerintah
APB
angi subsidi. Tidak
kebijakan nasional untuk mengur
sebagai aset (PMP) serta adanya
an karena saat ini
yak sum ber day a baru yang dap at diharapkan dari sistem perbank
ban
dijalankan oleh
Kerjasama usaha yang selama ini
masih dalam proses recovery.
an restrukturisasi
terbatas dan tidak dapat menggantik
BUMN, hanya memiliki peranan
peluang-peluang
rmasi BUMN diharapkan tercipta
BUMN itu sendiri. Dengan refo
akan membantu
m negeri dan asing sehingga
baru untuk investor swasta dala
n memulihkan
stor dan dengan demikian aka
mengembalikan kepercayaan inve
modal, teknologi
ligus jug a menciptakan akses kepada
perekonomian dari resesi dan seka
sejak awal tahun
lasan tersebut diatas, Pemerintah
dan pasar. 1998 Karena alasan-a
ndakan sebagai
N. Untuk itu dilakukan tindakan-ti
bertekad untuk merestrukturisasi BUM
dari yang pad a
kut: Men yatu kan tang gun g jaw ab refonnasi dan pembinaan BUMN
beri
alui Peraturan
ke Menteri Negara BUMN , mel
awalnya di Departemen Teknis
dan 64 tahun 1998,
13 diikuti dengan PP Nomor 50
Pemerintah (PP) Nomor 12 dan
1999, diikuti pp
Nomor 96 dan Nomor 98 tahun
kemudian diperbaharui dengan PP
64 tahun 2001.
2000, terakhir dengan PP Nomor
Nomor 1 dan Nomor 89 tahun
antara lain dengan
asi dan privatisasi BUMN,
Percepatan langkah restrukturis
lain IPO, Stratergic Sales,
ak met ode priv atisasi antara
mem perb any
metode lain yang
Regional Government Buy Out dan
Employee/Management Buy out,
n 2000, Pemerintah
aturan Pemerintah Nomor 6 tahu
lazim; Dengan diterbitkannya Per

I
juga telah merestrukturisasi unit-unit kegiatan pelayanan Pemerintah yang sudah mandiri
menjadi suatu badan usaha bisnis (BUMN), diantaranya adalah Yayasan TVRI menjadi
Perjan TVRI dan RRI menjadi Perjan RRI, serta Swadana Rumah Sakit Umum menjadi
Perjan Rumah Sakit; Memaksimalkan nilai/kepentingan Pemegang Saham, antara lain
mendorong peningkatan value creation serta value of the firm; Menyiapkan rencana
jangka panjang bagi reformasi BUMN, terutama dalam hal privatisasi'

Anda mungkin juga menyukai