TUG AS 1
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara/Administrasi Publik
Kode/Nama MK : ADPU4337/ Usaha-Usaha Milik Negara dan Daerah
Tugas :I
Nama Mahasiswa : SITI NURHASANAH
NIM : 030094545
LEMBAR JAWABAN:
mengingkatkan diri mereka. Kedua pihak haruslah cakap membuat perjanjian, waras (tidak
ada gangguan jiwa), dan cukup umur atau minimal 18 tahun. Perjanjian kerja juga harus
memiliki obyek, yakni pekerjaan yang diperjanjikan, yang memenuhi ketentuan sebagai
dan
pekerjaan yang halal, tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban um.um,
kesusilaan.
n,
Jika bertentangan atau tidak memenuhi syarat (a) dan (b), maka perjanjian dapat dibatalka
sedangkan melanggar syarat (c) dan (d) maka perjanjian batal demi hukum.
2. Isi Perjanjian Kerja
Sebuah perjanjian kerja mengandung tiga unsur, yakni syarat-syarat pekerjaan, hak pekerja
clan pengusaha, serta kewajiban pekerja clan pengusaha. Pasal 54 UU
ya
Ketenagakerjaan mengatur perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang-kurangn
memuat:
a Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha
kerja
Ketentuan (e) dan (f) tidak boleh bertentangan dengan peraturan perusahaan, perjanjian
wajib
bersama, clan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Misalnya, besarnya upah
mengikuti aturan upah minimum (UMP/UMK/UMR) dan disesuaikan dengan struktur dan
skala upah perusahaan.
3. Kita mengetahui untuk biaya yang ditanggung oleh perusahaan berasal dari properti pribadi
dengan properti yang berasal dari sekitar perusahaan yang membawa ekternalitas negative
berupa tambahan biaya karena sifat yang merugikan property masyarakat sekitar.
Suatu perusahaan memproduksi suatu barang atau jasa memiliki pengaruh yang cukup
significat terhadap lingkungan sekitar, kita ambit suatu contoh pabrik peleburan besi,
memiliki permasalahan yang kompleks tentang pencemaran terhadap lingkungan sekitar.
Masalah polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran batubara sebagai bahan untuk
peleburan biji besi menjadi baja ataupun barang lainnya. Itu hanya satu sisi, limbah cair dari
proses peleburan juga mengakibatkan dampak yang significant terhadap pencemaran air
untuk daerah sekitarnya.
Pemerintah dalam proses perijinan sudah mewajibkan bagi perusahaan unuk memperoleh
sertifikasi untuk industri harus lulus AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan),
disini sebenarnya pemerintah sudah melakukan fiter terhadap dampak yang terjadi akibat dari
polusi dari aktifitasnya. Perusahaan langsung maupun tidak langsung berada disekitar
kawasan masyarakat yang mengakibatkan ekses dari perusahaan secara langsung atau tidak
langsung mengarah kepada masyarakat. Hal tersebut mengimplikasikan ada kegiatan
perusahaan yang dapat merugikan masyarakat (aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat).
Masyarakat merasa aktivitasnya terganggu dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan, sehingga produktivitas yang dilakukan masyarakat menjadi menurun.
Bahwa sosial cost zang lebih dikenal sebagai Corporate Social Responsibility perusahaan
adalah merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (bukan hanya) perusahaan
memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas
dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Lebih lanjut disebutkan bahwa
I
elanjutan ", dimana ada
n erat dengan pembangunan berk
tanggung jaw ab sosial berhubunga
snya harus mendasarkan
aan dalam melaksanakan aktivita
argumentasi bahwa suatu perusah
ka seperti halnya
ann ya tida k sem ata han ya berdasarkan faktor keuangan bela
keputus
nsi sosial dan lingkungan
an jug a harus berdasarkan konseke
keuntungan atau deviden melaink
al adalah bagaimana cara
ka panjang.Tanggung jawab sosi
untuk saat ini maupun untuk jang
ha1 yang pos itif yang
isnya untuk menghasilkan segala
perusahaan mengelola proses bisn
nya.
berpengaruh terhadap lingkungan
rja dan kondisi-
m refo rma si BU MN diperlukan untuk memperbaiki kine
! Sec ara umu
perburuk keuangan
mbat perekonomian dan mem
kondisi yang dirasakan mengha
adalah: Biaya
perlunya tindakan reformasi BUMN
Pemerintah. Alasan-alasan umum
pai menjadi rendah
uks i yang rela tif ting gi men yeb abkan tingkat laba yang yang dica
prod
ha dari laba yang
untuk membiayai perluasan usa
dan ketidaksanggupan perseroan
k dapat dibiayai dari
menyebabkan investasi baru tida
ditahan ; Keuangan Pemerintah
yang dialihkan
N,b aik mel alui dan a sega r Pem erintah, maupun proyek pemerintah
APB
angi subsidi. Tidak
kebijakan nasional untuk mengur
sebagai aset (PMP) serta adanya
an karena saat ini
yak sum ber day a baru yang dap at diharapkan dari sistem perbank
ban
dijalankan oleh
Kerjasama usaha yang selama ini
masih dalam proses recovery.
an restrukturisasi
terbatas dan tidak dapat menggantik
BUMN, hanya memiliki peranan
peluang-peluang
rmasi BUMN diharapkan tercipta
BUMN itu sendiri. Dengan refo
akan membantu
m negeri dan asing sehingga
baru untuk investor swasta dala
n memulihkan
stor dan dengan demikian aka
mengembalikan kepercayaan inve
modal, teknologi
ligus jug a menciptakan akses kepada
perekonomian dari resesi dan seka
sejak awal tahun
lasan tersebut diatas, Pemerintah
dan pasar. 1998 Karena alasan-a
ndakan sebagai
N. Untuk itu dilakukan tindakan-ti
bertekad untuk merestrukturisasi BUM
dari yang pad a
kut: Men yatu kan tang gun g jaw ab refonnasi dan pembinaan BUMN
beri
alui Peraturan
ke Menteri Negara BUMN , mel
awalnya di Departemen Teknis
dan 64 tahun 1998,
13 diikuti dengan PP Nomor 50
Pemerintah (PP) Nomor 12 dan
1999, diikuti pp
Nomor 96 dan Nomor 98 tahun
kemudian diperbaharui dengan PP
64 tahun 2001.
2000, terakhir dengan PP Nomor
Nomor 1 dan Nomor 89 tahun
antara lain dengan
asi dan privatisasi BUMN,
Percepatan langkah restrukturis
lain IPO, Stratergic Sales,
ak met ode priv atisasi antara
mem perb any
metode lain yang
Regional Government Buy Out dan
Employee/Management Buy out,
n 2000, Pemerintah
aturan Pemerintah Nomor 6 tahu
lazim; Dengan diterbitkannya Per
I
juga telah merestrukturisasi unit-unit kegiatan pelayanan Pemerintah yang sudah mandiri
menjadi suatu badan usaha bisnis (BUMN), diantaranya adalah Yayasan TVRI menjadi
Perjan TVRI dan RRI menjadi Perjan RRI, serta Swadana Rumah Sakit Umum menjadi
Perjan Rumah Sakit; Memaksimalkan nilai/kepentingan Pemegang Saham, antara lain
mendorong peningkatan value creation serta value of the firm; Menyiapkan rencana
jangka panjang bagi reformasi BUMN, terutama dalam hal privatisasi'