Anda di halaman 1dari 39

Laporan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan (Kelompok 2&7)

Puskesmas Toddopuli
Administrasi Rumah Sakit, Universitas Mega Rezky Makassar

LAPORAN
PENYULUHAN KESEHATAN
“UPAYA PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA
PEMERIKSAAN KESEHATAN (MEDICAL CHECK-UP) SEJAK DINI PADA MASA
PANDEMIK COVID-19”

LAPORAN KEGIATAN INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


“PENYULUHAN KESEHATAN”

DISUSUN OLEH
KETUA TIM/PEMBIMBING :
BESSE NURUL KAFILAWATY, S.KM, M.Kes
ANGGOTA :
1. HANIFA LESTARI LADIA ( 18 3145 261 047 )
2. SUSILAWATI M TAHER ( 18 3145 261 037 )
3. FIRAWATI ( 18 3145 261 020 )
4. JESY CORNELIA PATOLA ( 18 3145 261 008 )
5. CHRISTA BERNADETH INA TULIT ( 18 3145 261 032 )
6. FELIKSIUS S OPEN ( 18 3145 261 066 )

FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN


S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR
2022
Laporan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan (Kelompok 2&7)
Puskesmas Toddopuli
Administrasi Rumah Sakit, Universitas Mega Rezky Makassar

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat


Terhadap Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan
(Medical Check-Up) Sejak Dini Pada Masa
Pandemik Covid-19

Jurusan/Prodi : S1/Administrasi Rumah Sakit

Ketua Tim/Pembimbing : Besse Nurul Kafilawaty, S.KM. M.Kes

Anggota : 1. Hanifa Lestari Ladia

2. Susilawati M Taher

3. Firawati

4. Jesy Cornelia Patola

5. Christa Bernadeth Ina Tulit

6. Feliksius Sare Open

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Senin,17 Januari 2022

Lokasi Pelaksanaan : Puskesmas Toddopuli

Makassar, 24 Januari 2022

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Besse Nurul Kafilawaty, S.Km, M.Kes


NIDN : 0903048603

i
Laporan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan (Kelompok 2&7)
Puskesmas Toddopuli
Administrasi Rumah Sakit, Universitas Mega Rezky Makassar

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR................................................................................................................v
1.1 IDENTITAS TIM........................................................................................................1
2.1 MITRA PENYULUHAN............................................................................................4
3.1 ANGGARAN KEGIATAN.........................................................................................4
4.1 URAIAN TUGAS (DOSEN DAN MAHASISWA)...................................................5
6.1 PENDAHULUAN.......................................................................................................6
7.1 RINGKASAN MATERI.............................................................................................8
8.1 METODE PENYULUHAN......................................................................................14
9.1 TUJUAN PENYULUHAN.......................................................................................15
10.1 JADWAL KEGIATAN.............................................................................................15
11.1 HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................16
12.1 PENUTUP.................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22
LAMPIRAN.............................................................................................................................24
DOKUMENTASI.....................................................................................................................30

ii
Laporan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan (Kelompok 2&7)
Puskesmas Toddopuli
Administrasi Rumah Sakit, Universitas Mega Rezky Makassar

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Distribusi Umur Responden......................................................................................16

Tabel 2 : Distribusi Jenis Kelamin Responden........................................................................16

Tabel 3 : Hasil Uji Normalitas Pre & Post Pengetahuan..........................................................17

Tabel 4 : Hasil Uji Paired Sample T Test Pre & Post Pengetahuan.........................................17

Tabel 5 : Uji Normalitas Pre & Post Sikap..............................................................................18

Tabel 6 : Hasil Uji Wilcoxon Pre dan Post Sikap....................................................................18

iii
Laporan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan (Kelompok 2&7)
Puskesmas Toddopuli
Administrasi Rumah Sakit, Universitas Mega Rezky Makassar

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pengantar Izin Melaksanakan Penyuluhan dari Fakultas Kepada Dinas
Kesehatan.................................................................................................................................24

Lampiran 2 : Surat Pengantar Izin Melaksanakan Penyuluhan dari Dinas Kesehatan Kepada
Puskesmas Toddopuli...............................................................................................................25

Lampiran 3 : Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penyuluhan Di Puskesmas Toddopuli .26

Lampiran 4 : Kuesioner Pre/Post............................................................................................27

Lampiran 5 : Leaflet.................................................................................................................28

Lampiran 6 : Poster..................................................................................................................29

iv
Laporan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan (Kelompok 2&7)
Puskesmas Toddopuli
Administrasi Rumah Sakit, Universitas Mega Rezky Makassar

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami Panjatkan Kepada Tuhan yang Maha Esa karena karunianya
kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan ini sebagai pertanggungjawaban dari
Penyuluhan Kesehatan. Laporan Kegiatan yang berjudul “Upaya Peningkatan Kesadaran
Masyarakat Terhadap Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan (Medical Check-Up) Sejak Dini
Pada Masa Pandemik Covid-19” ini diajukan sebagai bukti telah Melaksanakan Penyuluhan
Kesehatan.
Laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, yakni Ibu Besse Nurul Kafilawaty, S.KM., M.Kes selaku
dosen pembimbing, dan teman-teman anggota tim Untuk itu kami ucapkan terima kasih atas
kontribusi bantuan dalam berbagai bentuk serta Pihak Puskesmas Toddopuli Selaku Mitra
dalam Penyuluhan Kami.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini, baik
dari segi EBI, kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca yang kemudian akan penulis
jadikan sebagai evaluasi.
Demikian semoga laporan kegiatan penyuluhan kesehatan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan juga untuk penulis sendiri.
Makassar, 24 Januari 2022

Penulis

v
1.1 IDENTITAS TIM
1. Biodata Dosen Pembimbing
a. Identitas Diri

1 Nama Besse Nurul Kafilawaty, S.Km, M.Kes

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi S1-Administrasi Rumah Sakit

4 NIDN 0903048603

5 Tempat dan Tanggal Lahir Makassar, 03/04/1986

6 E-mail nurulkafilawaty05@gmail.com

7 Nomor Hp 0822 9245 4800

2. Biodata Anggota 1
a. Identitas Diri

1 Nama Hanifa Lestari Ladia

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi S1-Administrasi Rumah Sakit

4 NIM 18 3145 261 047

5 Tempat dan Tanggal Lahir Kaimana, 04 Juli 2000

6 E-mail tharryladia2000@gmail.com

7 Nomor Hp 0822 4850 2707

1
3. Biodata Anggota 2
a. Identitas Diri

1 Nama Feliksius Sare Open

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi S1-Administrasi Rumah Sakit

4 NIM 18 3145 261 0

5 Tempat dan Tanggal Lahir Kinabalu, 10 Oktober 2000

6 E-mail openfeliks45@gmail.com

7 Nomor Hp 0822 4850 2707

4. Biodata Anggota 3
a. Identitas Diri

1 Nama Susilawati M Taher

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi S1-Administrasi Rumah Sakit

4 NIM 18 3145 261 037

5 Tempat dan Tanggal Lahir Tidore, 30 Desember 2000

6 E-mail susilawatimtaher@gmail.com

7 Nomor Hp 0813 4037 8862

2
5. Biodata Anggota 4
a. Identitas Diri
1 Nama Firawati

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi SI Administrasi Rumah Sakit

4 Nim 183145261020

5 Tempat dan Tanggal Jeneponto, 09 Mei 1999


lahir
6 e-mail firawati09051999@gmail.com

7 No Hp 082331544771

6. Biodata Anggota 5
a. Identitas Diri
1 Nama Jesi Cornelia Patola

Jenis Kelamin Perempuan


2
Program Studi SI Administrasi Rumah Sakit
3
Nim 183145261008
4
Tempat dan Tanggal
Sorowako 09 januari 2001
5
Lahir
e-mail jesycorneliapatola@gmail.com
6
No Hp 082293725938
7

7. Biodata Anggota 6
a. Identitas Diri
1 Nama Christa Bernadeth Ina Tulit

Jenis Kelamin Perempuan


2
Program Studi SI Administrasi Rumah Sakit
3
Nim 183145261032
4
Tempat dan Tanggal Flores Timur, 31 Maret 1998
5

3
Lahir
e-mail istamuda31@gmail.com
6
No Hp 082393440944
7

2.1 MITRA PENYULUHAN


Kegiatan penyuluhan ini bekerja sama dengan Puskesmas Toddopuli

3.1 ANGGARAN KEGIATAN

No Jenis Jumlah Harga Total Harga Keterangan


Kebutuhan Satuan
1 Spanduk 1 (uk.2x1 M) Rp 45.000 Rp 45.000 Publikasi
2 Plakat 1 Pcs Rp 100.000 Rp 100.000 Kenang-Kenangan
3 Leaflet 20 lembar Rp 3.000 Rp 60.000 Panduan
4 Kuesioner 160 Rp 1000 Rp 30.000 Alat Penilai
(30 rangkap) Pengetahuan Peserta
5 Pulpen 2 Dos Rp 10.000 Rp 20.000 Kebutuhan Pengisian
Kuesioner
6 Konsumsi 40 Dos Rp 5.500 Rp 220.000 Cemilan Peserta
7 Handsanitizer 1 Btl Rp 26.000 Rp 26.000 Sovenir Peserta
8 Masker 1 Dos Rp 20.000 Rp 20.000 Sovenir Peserta
9 Transportasi - Rp 150.000 Rp 150.000 Keperluan Tim
10 Biaya Tak - Rp 200.000 Rp 200.000 Keperluan Tim
terduga
Total Rp 871.000

4
4.1 URAIAN TUGAS (DOSEN DAN MAHASISWA)

1. Uraian Tugas Dosen

Nama Tugas Pokok Keterangan


1. Memberikan bimbingan dan
arahan dalam kegiatan
penyuluhan kesehatan di
dengan tema : Pentingnya
Pemeriksaan Kesehatan Sejak
Dini.
2. Menyiapkan materi Rencana
dan Jadwal Kegiatan
Penyuluhan.
3. Membimbing &Memberikan
materi penyuluhan

5.1 Uraian Tugas Mahasiswa

Nama Tugas Pokok Keterangan


1. Membuat Laporan Penyuluhan Kesehatan
Hanifa Lestari Ladia
2. Melaksanakan penyuluhan sesuai dengan
Jesy Cornelia Patola
penugasannya.
Firawati 3. Melaksanakan teknispenyusunan Rencana
dan Jadwal Kegiatan Penyuluhan.
4. Menyusun dan mengarsipkanLembar
Konsultasi;

5
Susilawati M Taher 5. Menyiapkan bahan/materi
Feliksius Sare Open penyul uhan;
Christa Bernadeth Ina Tulit 6. Menyiapkan bahan danmembantu
menyusun Laporan Pelaksanaan
Penyuluhan setiap selesai
pelaksanaan penyuluhan sesuai
dengan penugasannya;
7. Menyusun dan mengarsipkanLembar
Konsultasi;
8. Melaksanakan penyuluhan sesuai
dengan penugasannya.
9. Melaksanakan teknis penyusunan
Rencana dan Jadwal Kegiatan
Penyuluhan.

6.1 PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan harta yang tak tenilai harganya. Ketika orang jatuh sakit, tentunya
banyak kerugian yang akan dialami karena tak bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan
lancar. Kesehatan yang prima hanya dapat diperoleh dengan investasi kesehatan sedini
mungkin. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check
up secara rutin.
Di masa kini, masih banyak orang yang menyepelekan medical check up. Ini dikarenakan
seseorang tidak merasakan sakit, masih berusia muda, tidak ada waktu dan biaya, hingga
takut mengetahui jika dirinya mengalami penyakit berbahaya. Namun jangan sampai keliru.
Nyatanya, tidak merasakan sakit bukan berarti diri seseorang sehat-sehat saja. Secara umum,
seseorang mengatakan dirinya sakit karena ada keluhan yang muncul. Padahal dari sisi medis,
kondisi sakit dinyatakan berdasarkan ada atau tidaknya penyakit. Sebenarnya ketika
seseorang merasakan tidak sakit, terdapat dua kemungkinan. Pertama, dirinya memang tidak
terkena penyakit. Kedua, dari sisi medis sudah terkena penyakit, tapi gejalanya belum
muncul. Ketika seseorang dihadapkan dengan kondisi ini, diperlukan kesadaran dan peran
aktif untuk melakukan tindakan pencegahan (preventive strategy).
Menjaga kesehatan bagi manusia sangat penting dan harus diimbangi dengan olahraga
yang teratur serta menkonsumsi makanan yang sehat. Pemeliharaan kesehatan penting untuk

6
mencegah dan menanggulangi penyakit yang menyerang tubuh kita. Pendidikan kesehatan
juga membantu seseorang bertindak individu ataupun secara kolektif dan membuat keputusan
berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang mempengaruhi kesehatan tubuhnya dan
orang lain. Dengan teknologi kesehatan sekarang kita dapat mengdiagnosis semua penyakit.
Untuk dapat mendeteksi penyakit – penyakit tersebut adalah dengan melakukan medical
check up. Medical check up adalah serangkaian uji kesehatan menyeluruh untuk mengetahui
kondisi kesehatan sejak dini dan mengetahui penyakit apa saja yang bersarang didalam tubuh.
Medical check up merupakan investasi kesehatan jangka panjang, dengan memeriksakan diri
secara rutin minimal satu tahun sekali. Status kondisi kesehatan kita dapat terpantau dengan
baik seperti fungsi organ tubuh, misalnya jantung, ginjal, hati, dan organ lainnya. Medical
check up merupakan langkah preventif agar terhindar dari gangguan kesehatan yang datang
tiba-tiba. Salah satu tujuan check up adalah mencegah sebelum terjadi penyakit. Ketika saat
medical check up ditemukan suatu kelainan, maka penanganannya akan lebih mudah karena
diketahui sejak awal.
Medical check up sangat penting dilakukan oleh setiap individu, sehingga dokter dapat
mengambil langkah pencegahan untuk memutuskan rantai perjalanan penyakit sampai
dilakukannya suatu pengobatan. Tak hanya kendaraan saja yang memerlukan check up tetapi
tubuh manusia pun perlu check up secara rutin. Tetapi sebagian besar masyarakat di
Indonesia mempunyai pikiran kenapa harus ke dokter kalau tidak sakit. Apalagi saat ini
Indonesia masih mengalami krisis ekonomi akibat masa pandemik Covid-19, memang tidak
bisa dipungkiri, faktor ekonomi adalah faktor penghambat seseorang melakukan medical
check up secara rutin. Masyarakat cenderung mengeluarkan biaya untuk belanja kebutuhan
pokok sehari-hari daripada memeriksakan dirinya ke dokter, mereka menganggapnya hanya
membuang uang saja. Agar masyarakat sekitar mengetahui pentingnya medical check up,
maka kamipara tim penyuluhan kesehatan dapat membuat kegiatan yang ditujukan kepada
masyarakat terutama masyarakat di sekitar Puskesmas X. Oleh karena itu, kami berencana
untuk membuat kegiatan penyuluhan kesehatan yang nantinya akan mendukung jalannya
kegiatan terkait pentingnya medical check up sejak dini ini agar dapat diterima dan
dimengerti oleh masyarakat.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pasalnya, meski sehat itu mahal tapi biaya
berobat saat sakit bisa lebih menguras dompet. Mencegah risiko penyakit sedini mungkin
bisa dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan rutin, yang biasa disebut medical checkup. Jika
Anda belum pernah melakukan medical check up sebelumnya, berikut rangkaian tes umum
yang biasa dilakukan selama medical checkup. Pada dasarnya, ketika Anda melakukan

7
medical check up, dokter akan menjalani pemeriksaan kesehatan dari mulai yang standar
hingga yang lebih detail.
Upaya sadar pengembangan masyarakat Indonesia yang merata, adil dan makmur
khususnya dalam bidang kesehatan tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah
semata. Secara proporsional tugas ini diemban pula oleh seluruh komponen bangsa lainnya,
termasuk di dalamnya masyarakat itu sendiri. Seluruh komponen ini mempunyai kepentingan
untuk secara aktif bersinergi dalam upaya perbaikan taraf kesejahteraan masyarakat. Sesuai
dengan tuntutan kinerja dosen yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, peran serta
dosen dalam masyarakat tidaklah dibatasi pada kewajiban akademis dan lingkungan kampus
saja, melainkan juga pada berbagai fungsi lain di lapangan/ masyakarat luas. Salah satunya
adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dalam upaya
pembangunan nasional melalui proses pengembangan ilmu pengetahuan yang diiringi dengan
kerja nyata.
Penyuluhan merupakan bagian dari program kesehatan, sehingga harus mengacu pada
program kesehatan yang sedang berjalan. Penyusunan perencanaan program penyuluhan
harus diperhatikan bahwa perencanaan yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan sasaran,
mudah diterima, bersifat praktis, dapat dilaksanakan sesuai dengan situasi setempat, dan
sesuai dengan program yang ditunjang dan didukung oleh kebijaksanaan yang ada. Sebagai
salah satu tenaga kesehatan dan pendidik, perlunya memberikan informasi yang jelas dan
akurat kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dengan ini penulis tertarik melakukan
Pendidikan kesehatan tentang promosi dan pemeriksaan kesehatan.

7.1 RINGKASAN MATERI


1. Definisi Medical Check-Up
Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Melalui
pemeriksaan ini, diharapkan suatu penyakit atau gangguan kesehatan bisa dideteksi sejak
dini. Tes ini sekaligus berguna untuk merencanakan metode penanganan dan pengobatan
yang tepat sebelum penyakit berkembang. Medical check up adalah pemeriksaan
kesehatan secara menyeluruh yang dilakukan pada pasien. Dalam hal ini, pasien akan
diperiksa secara detail melalui beberapa tahap pemeriksaan guna melihat potensi penyakit
sejak dini. Tahapan pemeriksaan dimulai dari wawancara medis, pemeriksaan klinis,
pemeriksaan riwayat kesehatan, hingga pemeriksaan organ vital bagian dalam dan luar.

8
Medical check up menjadi salah satu jalan untuk mendeteksi penyakit secara dini.
Medical check up sangat penting untuk mendeteksi penyakit akibat gaya hidup tidak sehat
atau lifestyle disease. Di antaranya adalah diabetes, kelainan lemak darah, hipertensi. Lalu
medical check up juga bisa mendeteksi gangguan atau penyakit pada organ penting
seperti penyakit hati, penyakit ginjal, penyakit yang berpotensi membahayakan seperti
penyakit kardioavaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah). Bahkan, medical check
up secara berkala bisa mendeteksi penyakit kanker tertentu, walaupun tidak secara
langsung. Oleh karena itu, medical check up bisa dikatakan merupakan langkah awal
menuju ke arah diagnosis pasti dari penyakit yang diduga. Untuk memastikan
diagnosisnya, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan.

2. Tujuan Medical Check Up


Idealnya, medical check up perlu dilakukan secara rutin minimal 1 tahun sekali.
Tujuan Dari Medical Check-Up Diantaranya :
a) Mendeteksi potensi penyakit yang mungkin muncul namun belum bergejala.
b) Mengetahui kondisi kesehatan seseorang secara menyeluruh.
c) Mencegah risiko penyakit yang dapat terjadi di masa depan.
d) Melakukan penanganan dan pengobatan setelah diketahui adanya potensi penyakit
yang mungkin terjadi.
e) Memastikan kondisi kesehatan seseorang sebelum dilakukan terapi pengobatan.
f) Memotivasi seseorang untuk menjaga kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat.
Meskipun medical check up tidak wajib, namun sangat dianjurkan untuk dilakukan
secara rutin. Terlebih jika seseorang sudah menginjak usia 50 tahun keatas, berbagai
potensi penyakit bisa saja muncul. Kamu yang masih muda pun sebaiknya
mempersiapkan diri dengan rutin melakukan pemeriksaan. Hal ini akan mendorong kamu
untuk lebih menjaga kesehatan serta mengurangi kebiasaan yang tidak sehat seperti
merokok, makan gula berlebihan, dan lain sebagainya.
3. Jenis Medical Check Up
Dalam melakukan medical check up, terdapat beberapa jenis pemeriksaan yang
dilakukan. Berikut ini beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang dilakukan.
a. Pemeriksaan Tekanan Darah
Jenis medical check up yang pertama adalah pemeriksaan tekanan darah. Tekanan
darah sangat penting untuk diketahui untuk melihat status tekanan darah
seseorang, apakah tinggi, rendah, atau normal. Tekanan darah tinggi dapat

9
merujuk ke berbagai penyakit seperti jantung, diabetes, kolesterol, hingga
komplikasi. Sedangkan tekanan darah yang rendah juga berbahaya bagi kesehatan
karena dapat menyebabkan pusing, lemas, dan lesu. Oleh karena itu, pemeriksaan
tekanan darah saat pemeriksaan kesehatan penting untuk dilakukan.
b. Pemeriksaan Kolesterol dan Gula Darah
Jenis medical check up berikutnya adalah pemeriksaan kolesterol. Tanpa sadar,
seseorang kerap mengonsumsi berbagai makanan yang tinggi lemak seperti
jeroan, gorengan, dan lain sebagainya. Lemak tersebut memicu kenaikan
kolesterol yang berpotensi menimbulkan penyakit jantung serta stroke. Perlu
diketahui bahwa kadar kolesterol normal pada orang dewasa adalah di bawah 200
mg/dL. Selain itu, pemeriksaan gula darah juga perlu dilakukan untuk mencegah
penyakit diabetes yang mematikan. Kadar gula seseorang harus benar-benar
diperhatikan agar tidak melonjak dan menimbulkan penyakit. Sebelum
menjalankan pemeriksaan ini, kamu harus berpuasa terlebih dahulu minimal
selama 8 jam. Normalnya, gula darah berada pada angka 700-100 mg/dL. Jika
kamu memiliki gula darah sebesar 100-125 mg/dL, maka kamu perlu waspada
karena telah memasuki fase pra diabetes. Semantara, seseorang dinyatakan
mengalami diabetes jika memiliki kadar gula lebih dari 126 mg/dL.
c. Tes Darah
Dalam paket medical check up juga terdapat pemeriksaan atau tes darah. Tes
darah dilakukan dengan mengambil sampel darah lengkap guna melihat kadar Hb,
leukosit, trombosit, dan lainnya. Jika terdapat kecurigaan terhadap adanya
penyakit tertentu, tim pemeriksa akan melakukan pemeriksaan atau tes darah
penunjang.
d. Pemeriksaan Jantung
Berikutnya, ada juga jenis pemeriksaan jantung dengan menggunakan alat khusus
atau EKG. Tes ini bertujuan untuk melihat kondisi jantung seseorang, tak
terkecuali struktur dan fungsinya. Dengan menggunakan gelombang suara
ultrasonik, dapat menghasilkan gambar yang menunjukkan kondisi jantung
seseorang. Dokter dapat melihat gerakan katup jantung, dinding jantung, serta
aliran darah di bilik jantung.
e. Pemeriksaan Mata
Jenis medical check up berikutnya adalah pemeriksaan mata. Tes ini dilakukan
untuk mengetahui kualitas pandangan seseorang. Jika terdapat indikasi gangguan

1
mata, dokter aan menegakkan diagnosa dan melakukan penanganan. Umumnya
gangguan mata ringan tidak menimbulkan gejala, oleh karena itu pemeriksaan
mata sangat penting untuk dilakukan mengingat mata merupakan organ vital
dalam tubuh.

4. Persiapan Sebelum Medical Check Up


Ada hal-hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan
kesehatan di klinik, rumah sakit, maupun laboratorium. Beberapa langkah persiapan
sebelum medical check up antara lain:
a. Mencatat Keluhan Kesehatan yang Dirasakan
Persiapan pertama adalah mencatat keluhan kesehatan yang dirasakan. Jika kamu
memiliki keluhan, maka catat keluhan tersebut untuk memudahkan proses
pemeriksaan. Catatan keluhan dapat menjadi masukan bagi dokter untuk
menentukan jenis pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan. Sebisa mungkin
catat secara lengkap mengenai apa saja yang kamu rasakan.
b. Mencatat Riwayat Kesehatan Keluarga
Tak hanya mencatat keluhan, sebelum medical check up kamu juga perlu
mencatat riwayat kesehatan keluarga. Riwayat kesehatan keluarga secara tidak
langsung berpengaruh terhadap kesehatan dan potensi penyakit kamu di masa
sekarang. Terdapat beberapa penyakit yang menurun melalui gen seperti diabetes,
jantung, kanker, thalasemia, hingga gangguan mental. Oleh karena itu, dokter
perlu mengetahui riwayat kesehatan keluarga sebelum melakukan pemeriksaan
kesehatan.
c. Mencatat Berbagai Jenis Obat yang Dikonsumsi
Sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan, dokter juga akan menanyakan
tentang jenis obat kimia maupun herbal yang saat ini kamu konsumsi. Maka
penting bagi kamu untuk mencatat terlebih dahulu jenis obat apa saja yang
dikonsumsi selama beberapa waktu terakhir.
d. Membawa Hasil Pemeriksaan Medis Sebelumnya
Persiapan lain yang perlu dilakukan adalah membawa hasil pemeriksaan
sebelumnya, seperti pemeriksaan lab atau rontgen jika ada. Data medis ini sangat
penting untuk menunjang medical check up serta membantu dokter menemukan
ada tidaknya potensi penyakit.

1
5. Prosedur Medical Check Up
Setelah semua persiapan telah selesai dilakukan, kini saatnya menjalani prosedur
medical check up. Bentuk tes yang dilakukan sangat variatif, tergantung metode yang
digunakan. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan berdasarkan jenis kelamin, usia,
kondisi kesehatan. serta riwayat kesehatan pasien.
a. Pemeriksaan Riwayat Medis
Prosedur medical check up yang pertama dilakukan dengan pemeriksaan medis
atau kesehatan. Di awal, dokter akan memberikan beberapa pertanyaan
mengenai keluhan kesehatan serta riwayat penyakit dalam keluarga. Dokter juga
akan melakukan tanya jawab mengenai gaya hidup yang diterapkan selama ini,
obat apa saja yang dikonsumsi, pola makan, serta kebiasaan olahraga. Ketika
proses wawancara ini dilakukan, pastikan kamu menjawab dengan jujur agar
proses pemeriksaan berjalan dengan lancar.
b. Pemeriksaan pada Tanda Vital Tubuh
Berikutnya, prosedur pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa tanda vital
tubuh. Terdapat beberapa tanda vital tubuh yang wajib dilakukan monitoring,
seperti:
1. Frekuensi denyut jantung
Dalam keadaan normal, frekuensi denyut jantung seseorang adalah 60-100
kali per menit.
2. Frekuensi pernapasan
Pernapasan dikatakan normal jika berada di angka 12-20 kali per menit.
3. Suhu tubuh
Suhu tubuh normal orang sehat adalah 36-37 derajat celcius.
4. Tekanan darah
Tekanan darah yang normal adalah 90/60 hingga 120/80 mmHg.
c. Pemeriksaan Fisik
Setelah tahap wawancara dan pemeriksaan tanda vital tubuh selesai dilakukan,
berikutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dalam hal ini bisa saja
pasien diminta untuk berbaring, duduk, atau berdiri sesuai dengan kebutuhan.
Dimulai dari pemeriksaan tinggi badan dan berat badan, dokter akan memeriksa
seluruh kondisi fisik pasien. Dokter akan mulai mengamati rambut, kuku, serta
kulit pasien. Jika terdapat kelainan, dokter akan mencatatnya untuk dijadikan
dasar pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik juga dilakukan dengan

1
menekan bagian tubuh tertentu, seperti perut, dada, atau lainnya. Jika ada rasa
nyeri saat ditekan, jangan ragu untuk memberitahu dokter. Selanjutnya akan
dilakukan pemeriksaan mata, tenggorokan, hidung dan telinga serta organ
dalam. Dokter juga akan mengamati suara denyut jantung, paru-paru, serta
gerakan usus. Kekuatan otot pasien juga akan diperiksa. Dokter mungkin akan
meminta pasien untuk melakukan gerakan tertentu guna mengecek kondisi otot
dan tulang. Selain itu, kondisi kelamin juga masuk ke dalam pemeriksaan fisik
dalam medical check up. Untuk pasien laki-laki, dokter akan mengecek penis
dan testis guna mengetahui ada tidaknya kelainan, infeksi, peradangan, atau
gangguan lain. Tes colok dubur juga dilakukan gina mengecek kondisi prostat.
Sementara untuk pasien perempuan, beberapa organ kewanitaan vital seperti
vagina, ovarium, vulva, serviks, serta rahim akan diperiksa untuk mendeteksi
ada tidaknya gangguan serta penyakit yang berhubungan dengan organ intim.
Payudara juga akan diperiksa untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini.
Selain itu, pemeriksaan fisik juga dilakukan dengan melihat ada tidaknya
benjolan di area kelenjar getah bening.
d. Pemeriksaan Penunjang Guna Memperkuat Diagnosis
Jika pemeriksaan fisik menyeluruh telah dilakukan dan dokter memerlukan tes
lanjutan, maka pemeriksaan penunjang akan dilakukan. Umumnya pemeriksaan
penunjang dilakukan ketika dokter melihat adanya kecurigaan terhadap penyakit
tertentu. Tujuan pemeriksaan penunjang adalh untuk menegakkan dan
memperkuat diagnosis. Pada medical check up, pemeriksaan penunjang
dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
1. Cek Laboratorium
Cek laboratorium dilakukan dengan mengambil sampel darah, urin,
maupun tinja. Tujuannya adalah untuk mengecek sel darah, gula darah
serta zat kimia yang terdapat pada organ tubuh. Jika terdapat kelainan pada
jumlah sel darah, urin serta tinja, maka dokter dapat dengan mudah
menegakkan diagnosa yang ditunjang dengan pemeriksaan fisik
sebelumnya.
2. Pemeriksaan Pencitraan
Pemeriksaan penunjang berikutnya adalah pemeriksaan pencitraan yang
dilakukan dengan foto rontgen atau USG sesuai dengan kebutuhan.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat dengan jelas kondisi organ

1
pasien. Beberapa organ tubuh yang dapat diperiksa melalui cara ini antara
lain ginjal, rahim, kandung kemih, paru-paru, hati, pankreas, serta prostat.
Jika terdapat kecurigaan adanya tumor atau kanker pada payudara, dokter
juga akan melakukan USG payudara.
3. Pemeriksaan Rekam Jantung
Prosedur penunjang lainnya adalah pemeriksaan EKG atau rekam jantung
guna melihat kondisi jantung pasien. Cara ini dilakukan dengan
menggunakan alat yang ditempelkan pada bagian tubuh seperti dada dan
lengan. Umumnya cek rekam jantung dilakukan dengan cara berbaring.
Melalui cara ini, ada tidaknya kelainan terhadap jantung pasien dapat
terlihat dengan jelas.
4. Pap Smear
Dokter dapat juga melakukan pemeriksaan pap smear untuk pasien wanita
yang pernah menikah atau berhubungan seksual. Pemeriksaan ini
dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. Pemeriksaan pap
smear sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 3 tahun sekali pada wanita
berusia di bawah 30 tahun dan setiap 5 tahun sekali pada wanita diatas 30
tahun.
Banyaknya proses dan prosedur medical check up, membuat pemeriksaan ini umumnya
dilakukan dalam waktu 1 hari penuh. Setelah semua proses selesai dilakukan, pasien
diperbolehkan untuk pulang dan beraktivitas normal. Hasil tes kesehatan tidak langsung jadi
saat itu juga, nantinya pihak klinik akan menginformasikan ketika semua hasil tes beserta
diagnosanya sudah ditegakkan. Selain itu, dokter akan menyarankan pasien untuk memulai
gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, olahraga di rumah, serta menjauhi
alkohol dan rokok.

8.1 METODE PENYULUHAN


Metode yang digunakan pada penyuluhan ini yaitu metode ceramah sesuai
dengan tema “Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Pentingnya
Pemeriksaan Kesehatan (Medical Check-Up) Sejak Dini Pada Masa Pandemik
Covid-19” dimana di bantu media yang telah kami sediakan yaitu leaflet yang akan
kami bagikan kepada peserta penyuluhan serta untuk melihat pemahaman peserta
terkait tema yang kami bawakan kelak maka kami akan memberikan kuesioner
sebelum penyuluhan (pre) dan sesudah penyuluhan (post).

1
9.1 TUJUAN PENYULUHAN
Memberikan motivasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran untuk melakukan
pemeriksaan secara rutin, dan Meningkatkan wawasan masyarakat terutama di bidang
kesehatan melalui penyuluhan kesehatan.

10.1 JADWAL KEGIATAN

NO NAMA KEGIATAN November Desember Januari


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penetuan Tema
Penyuluhan
2 Penetuan Metode
Penyuluhan
3 Penyusunan Laporan
Penyusunan materi
4 penyuluhan dan
kuesioner
Pembuatan materi
5 penyuluhan dalam
bentuk PPT dan
brosur/leaflet.
6 Persiapan Pelaksanan
Penyuluhan
8 Pelaksanaan
Penyuluhan
9 Pengumpulan Laporan

1
11.1 HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil

Tabel 1 : Distribusi Umur Responden

Umur Responden

Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid 17-26 Tahun 15 50.0 50.0 50.0
27-36 Tahun 9 30.0 30.0 80.0
37-46 Tahun 1 3.3 3.3 83.3
47-56 Tahun 2 6.7 6.7 90.0
57-66 Tahun 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber : Data Primer 2022

Dari tabel 1 diketahui bahwa dari 30 responden, terdapat umur 17-26 tahun sebanyak 15
orang(50%), usia 27-36 tahun sebanyak 9 orang (30%), usia 37-46 tahun sebanyak 1 orang
(3,3%), usia 47-56 tahun sebanyak 2 orang (6,7%) dan usia 57- 66 tahun sebanyak 3 orang
(10%).
Tabel 2 : Distribusi Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Responden

Valid Cumulative
Frequency Percent
Percen Percent
t
Perempuan 17 56.7 56.7 56.7
Valid Laki-laki 13 43.3 43.3 100.0
Total
Sumber : Data 30
Primer 2022 100.0 100.0

Dari tabel 2 diketahui bahwa dari 30 responden, terdiri dari perempuan sebanyak 17
orang (56,7%) dan laki-laki sebanyak 13 orang (43,3%) .

1
Tabel 3 : Hasil Uji Normalitas Pre & Post Pengetahuan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pengetahuan
Responden Sebelum .211 30 .002 .912 30 .017
Penyululhan
Pengetahuan
Responden Setelah .196 30 .005 .910 30 .014
Penyululhan
Sumber : Data Primer 2022

Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 30, dimana jumlah
tersebut kurang dari 50. Oleh karena itu hasil uji normalitas pada pre dan post pengetahuan
dilihat pada kolom Shapiro-Wilk dan diketahui nilai Sig.Pre pengetahuan sebesar 0,017 dan
nilai Sig.pada Post pengetahuan sebesar 0,014 maka dapat disimpulkan bahwa data pre dan
post pengetahuan berdistribusi normal, sehingga langkah berikutnya digunakan uji Paired
Sample T Test.

Tabel 4 : Hasil Uji Paired Sample T Test Pre & Post Pengetahuan
Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Sig.
Std. Std. Interval of the t df
Mean (2-tailed)
Deviation Error Difference
Mean Lower Upper

Pengetahuan
Responden
Sebelum
Pair 1 Penyululhan - -2.70000E1 19.85291 3.62463 -34.41320 -19.58680 -7.449 29 .000
Pengetahuan
Responden Setelah
Penyululhan

Sumber : Data Primer 2022

1
Berdasarkan hasil test statistics diatas, diketahui bahwa nilai Sig sebesar 0,000 .
Karena nilai 0,000 lebih kecil dari <0,05 maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan.

Tabel 5 : Uji Normalitas Pre & Post Sikap

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Sikap Responden
.121 30 .200* .954 30 .212
Sebelum Penyululhan
Sikap Responden
.158 30 .054 .891 30 .005
Setelah Penyululhan
Sumber : Data Primer 2022

Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 30, dimana jumlah
tersebut kurang dari 50. Oleh karena itu hasil uji normalitas pada pre dan post sikap dilihat
pada kolom Shapiro-Wilk dan diketahui nilai Sig.Pre sikap sebesar 0,212 dan nilai Sig.pada
Post sikap sebesar 0,005, karena salah satu dari data tersebut tidak signifikan maka dapat
disimpulkan bahwa data pre dan post pengetahuan tidak berdistribusi normal, sehingga
langkah berikutnya digunakan Uji Wilcoxon.

Tabel 6 : Hasil Uji Wilcoxon Pre dan Post Sikap

Test Statisticsb

Sikap Responden Setelah Penyululhan -


Sikap Responden Sebelum Penyululhan
Z -4.794a
Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
Sumber : Data Primer 2022

Berdasarkan hasil test statistics diatas, diketahui bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed)
sebesar 0,000 Karena nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka Ho di tolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan sikap responden sebelum dan sesudah penyuluhan

1
2. PEMBAHASAN
Hasil penyuluhan yang dilakukan di Puskesmas Toddopuli menunjukkan rentang usia
responden dari yang termuda berusia 17-26 tahun dan tertua berusia 57-66 tahun. Kategori
usia sebagian besar diantaranya dengan rentang 17-26 tahun berjumlah 15 responden (50%),
Adapun pada penelitian Ida Ayu Sri Puspita Wati, dkk (2017) didalamnya didukung dengan
Penelitian yang dilakukan oleh Serrano MM et al. (2000), dimana menunjukkan bahwa
pengaruh usia pada perilaku medical check-up kemungkinan terkait dengan adanya
peningkatan tingkat kerentanan penyakit seiring dengan meningkatnya usia sehingga medical
check-up lebih banyak dilakukan oleh orang yang berusia dewasa dan lansia.
Berdasarkan jenis kelamin, hasil penyuluhan menunjukkan bahwa dari 30 responden,
terdiri dari perempuan sebanyak 17 orang (56,7%) dan laki-laki sebanyak 13 orang (43,3%).
Dari data tersebut diketahui bahwa responden perempuan dan laki-laki hanya memiliki beda
rentang yaitu 4. Dapat dikatakan bahwa Pemeriksaan Kesehatan Sejak Dini penting bagi
seluruh masyarakat baik perempuan maupun laki-laki. Hal ini sesuai dengan pernyataan oleh
dr. Alvin Setiawan Sp.OG, M.Kes Siloam Hospitals Semanggi, Bahwa Kesehatan tidak
mengenal jenis kelamin. Baik pria maupun wanita perlu mencegah segala penyakit yang
mengganggu dengan melakukan berbagai pencegahan. Oleh karenanya, jangan ragu untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check up sesegera mungkin agar segala
penyakit dan gangguan kesehatan lebih mudah terdeteksi sejak dini. Namun, Berdasarkan
penelitian oleh Ramlan (2014), medical check-up jarang dilakukan oleh masyarakat.
Masyarakat pada umumnya cenderung untuk mencari kelompok referensi (reference group)
sebagai pedoman perilaku mereka (Notoatmodjo, 2014).
Berdasarkan hasil penyuluhan , diketahui bahwa nilai Sig sebesar 0,000 . Karena nilai
0,000 lebih kecil dari <0,05 maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan. Hal ini sejalan dengan
penelitian Yuliati 2014 dimana, hasil uji hipotesis dengan korelasi Pearson Product Moment
didapat nilai t yang berguna untuk mengetahui nilai kemaknaan dari dua variable maka
didapat nilai t, dimana t hitung (5.492) > t tabel (1.658), maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak atau signifikan dengan demikian, korelasi yang terjadi mempunyai arti terdapat
hubungan korelasi yang berarti antara Tingkat Pengetahuan Pasien dengan Motivasi Untuk
Melakukan Medical Check Up di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kesimpulan
yang ditarik adalah ada hubungan yang cukup bermakna antara Tingkat Pengetahuan Pasien
dengan Motivasi Untuk Melakukan Medical Check Up, dan arah hubungan positif yaitu

1
semakin tinggi nilai Tingkat Pengetahuan Pasien semakin tinggi pula dengan Motivasi Untuk
Melakukan Medical Check Up, di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Berdasarkan hasil penyuluhan, diketahui bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar
0,000 Karena nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka Ho di tolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan sikap responden sebelum dan sesudah penyuluhan. Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian terkait Promosi dan Manfaat Pemeriksaan Kesehatan dimana Peserta
mengenal manfaat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dalam kondisi
sehat, Peserta mengenal deteksi dini dari resiko akibat tidak memeriksakan kesehatan secara
rutin (Aries Abiyoga, Tuti Meihartati : 2019). Dalam penelitiannya juga dijelaskan bahwa
Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh
karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Untuk mencapai upaya tersebut departemen
kesehatan RI menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu “Masyarakat Yang Mandiri
Untuk Hidup Sehat” strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat, berupa memfasilitasi percepatan dan pencapaian derajat
kesehatan setinggitingginya bagi seluruh pennduduk dengan mengembangkan kesiap-siagaan
ditingkat desa yang disebut dengan desa siaga.

2
12.1 PENUTUP
1. Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Analisis Data yang di peroleh dari Penyuluhan Di Puskesmas


Toddopuli Diketahui Bahwa Ada Perubahan Pengetahuan dan Sikap Responden Terkait
Materi “Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Sejak Dini Pada Masa Pandemik Covid” Ketika
Sebelum Diberikan Penyuluhan dan Setelah Diberikan Penyuluhan.

2. Saran

Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan, diperlukan


sumber informasi yang baik, dan hal ini dapat dicapai dengan melaksanakan penyuluhan
kesehatan. Dengan adanya hasil pengaruh pengetahuan dan sikap masyarakat ketika sebelum
dan setelah penyuluhan maka diharapkan dengan penyuluhan dapat dicapai peningkatan
pengetahuan masyarakat terkait pentingnya pemeriksaan kesehatan sejak dini, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pula sikap dan perilaku masyarakat untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin di rumah maupun di bagian pelayanan kesehatan
masyarakat sehingga mencapai tingkat kesehatan masyarakat yang lebih baik.

2
DAFTAR PUSTAKA

Kim YJ, Park H. Improving Prediction of High-Cost Health Care Users with Medical
Check-Up Data. Big Data. 2019;7(3):163-175. doi:10.1089/big.2018.0096

Duracinsky M, Duracinsky M, Duracinsky M, et al. Good acceptability of HIV, HBV,


and HCV screening during immigration medical checkup amongst migrants in France in the
STRADA study. PLoS One. 2020;15(6 June):1-17. doi:10.1371/journal.pone.0235260

Taninaga J, Nishiyama Y, Fujibayashi K, et al. Prediction of future gastric cancer risk


using a machine learning algorithm and comprehensive medical check-up data: A case-
control study. Sci Rep. 2019;9(1):1-9. doi:10.1038/s41598-019-48769-y

Abiyoga A. Promosi dan Manfaat Pemeriksaan Kesehatan. Pengabdi Masy.


2020;1(1). http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas/article/view/131

Gunawan I, Agushybana F, Kartasurya MI. Perancangan Sistem Informasi Medical


Check Up Guna Mempercepat Pelayanan MCU di RSUD Brebes. J Kesehat. 2020;8(1):39-
54. doi:10.25047/j-kes.v8i1.140

Mulyasari I, Kodyat AG, Windiyaningsih C. Pengembangan Strategi Pemasaran


Medical Check Up (MCU) Di Rumah Sakit Anna Medika Bekasi Untuk Meningkatkan
Pendapatan. J Manaj dan Adm Rumah Sakit Indones. 2020;4(2):98-111.
doi:10.52643/marsi.v4i2.799

Santoso SS, Andriyani A. Analisis Pelaksanaan Medical Check Up (MCU) pada


Pegawai Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi Tahun 2016. J Kedokt dan Kesehat.
2017;13(2):171. doi:10.24853/jkk.13.2.171-182

Chuchalin AG, Ametov AS, Arutyunov GP, et al. Questionnaire for initial self-
assessment in post-COVID period: Recommendations of Multidisciplinary expert board on
screening of post-COVID syndrome during an expanded medical check-up. Pulmonologiya.
2021;31(5):599-612. doi:10.18093/0869-0189-2021-31-5-599-612

2
Nurhayati S, Cahyati WH. Hubungan Antara Status Medical Check Up Terhadap
Kejadian Disabilitas Fisik Pada Lansia Di Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. Unnes J
Public Heal. 2016;5(1):84. doi:10.15294/ujph.v5i1.9710

Mahmudah S. Pemeriksaan Kesehatan Sebagai Upaya Deteksi Dini Gangguan


Metabolik Pada Ibu-Ibu Lansia Di Dusun Tilaman Wukirsari. J Pengabdi Masy Karya
Husada. 2019;1(1):52-57.

Sukmana DJ, Hardani H, Irawansyah I. Pemeriksaan Kesehatan Gratis sebagai Upaya


Peningkatan Kesadaran Masyarakat terhadap Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular. Indones
J Community Serv. 2020;2(1):19. doi:10.30659/ijocs.2.1.19-26

Gresinta E, Pratiwi RD, Noer S. Penyuluhan Dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis


Dalam Upaya Peningkatkan Kesehatan Masyarakat Free Health Studies and Examination in
Efforts To Increase Community Health. Qardhul Hasan Media Pengabdi Kpd Masy.
2018;4:97-101.

2
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pengantar Izin Melaksanakan Penyuluhan dari Fakultas Kepada


Dinas Kesehatan

2
Lampiran 2 : Surat Pengantar Izin Melaksanakan Penyuluhan dari Dinas Kesehatan
Kepada Puskesmas Toddopuli

2
Lampiran 3 : Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penyuluhan Di Puskesmas
Toddopuli

2
Lampiran 4 : Kuesioner Pre/Post

2
Lampiran 5 : Leaflet

2
Lampiran 6 : Poster

2
DOKUMENTASI

3
3
3
3

Anda mungkin juga menyukai