Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN ORIENTASI PEGAWAI BARU

UPT PUSKESMAS SUTOJAYAN

Nama : Reny Maziatul ‘Ilmi, S.KM


UPT PUSKEMAS SUTOJAYAN

KABUPATEN BLITAR

PROVINSI JAWA TIMUR


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT karena


berkat rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul “LAPORAN ORIENTASI PEGAWAI BARU UPT
PUSKESMAS SUTOJAYAN”. Laporan ini disusun untuk melengkapi
persyaratan yang harus dipenuhi setelah pelaksaaan orientasi pegawai
baru UPT Puskesmas Sutojayan.

Penulisan laporan orientasi ini dapat terselesaikan dengan baik


tidak lepas dari dukungan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. drg. Desi Nur Ariana selaku Kepala UPT Puskesmas Sutojayan yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan
orientasi.

2. Seluruh penanggungjawab program di UPT Puskesmas Sutojayan


yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama orientasi.

3. Semua pihak yang telah membantu selama pelaksanaan orientasi


pegawai baru di UPT Puskesmas Sutojayan.

Dengan segala kerendahan hati penulis sadar bahwa laporan ini bel
um sempurna sepenuhnya, maka kritik dan saran yang membangun
diharapkan demi terwujudnya kesempurnaan dalam penulisan laporan ini.

Blitar, 11 Januari 2021

Penulis,
Reny Maziatul ‘Ilmi, S.KM
Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................................i

Daftar Isi.......................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................1

1.2 Tujuan Kegiatan...........................................................................1

1.3 Ruang Lingkup.............................................................................1

Bab II Pembahasan.....................................................................................2

2.1 Hasil Kegiatan Orientasi...............................................................2

Bab III Penutup............................................................................................5

3.1 Kesimpulan.....................................................................................

3.2 Saran..............................................................................................

Lampiran......................................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki suasana tempat kerja yang baru akan menimbulkan rasa


tidak nyaman dan gugup bagi pegawai baru. Supaya dapat diterima di
tempat kerja yang baru diperlukan adaptasi atau penyesuaian diri bagi
pegawai baru. Salah satu cara yang tepat untuk mempercepat proses
penyesuaian diri antara pegawai baru dengan lingkungan kerja adalah
dengan melaksanakan orientasi.

Orientasi pegawai baru dilaksanakan di UPT Puskesmas Sutojayan.


Kegiatan orientasi ini dilaksanakan pada minggu pertama bekerja.
Selama orientasi, pegawai baru diberikan arahan dan pengalaman oleh
penanggungjawab masing-masing program.

1.2 Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenal dan memahami gambaran


tentang tugas pokok dan fungsi di puskesmas dalam rangka
mempercepat proses adaptasi dan bekerja sesuai bidangnya.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup orientasi pegawai baru di UPT Puskesmas Sutojayan


yaitu di bagian loket/pendaftaran pasien, bidang Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang
meliputi bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Gizi, Pemberantasan
Penyakit (P2), dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hasil Kegiatan Orientasi

Kegiatan orientasi pegawai baru UPT Puskesmas Sutojayan


dilaksanakan pada tanggal 4-9 Januari 2021. Kegiatan ini berlangsung
selama enam hari kerja. Adapun jadwal orientasi pegawai baru sebagai
berikut.

No Hari/Tgl Nama Tempat Kegiatan

1. Senin, Srinatun, S.KM Ruang Penghadapan dan


KTU pengenalan lingkungan
4 kerja
Januari
2021
2. Selasa, drg. Desi Nur Ruang Gambaran umum
Ariana Kapus Puskesmas
5
Januari
2021
Srinatun, S.KM Ruang Pengenalan struktur
KTU organisasi Puskesmas
3. Rabu, Makariman Nisak Loket Alur pelayanan
C.J., A.Md Puskesmas
6
Januari
2021
4. Kamis, Sri Hartini, S.ST Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu
KIA dan Anak
7
Januari
2021 Tyas Tri Wahyuni, Ruang Program konseling gizi
A.Md.Gz Gizi
Henry Wahyu L., UGD Pemberantasan Penyakit
S.Kep.Ns (P2)
5. Jumat, Aliyatu Rosidah, Aula Upaya Kesehatan
S.ST.Keb Masyarakat (UKM)
8
Januari
2021
dr. Erwin Dyah Aula Upaya Kesehatan
Anggraeni Perseorangan (UKP)
6. Sabtu, Dian Savitri, Ruang Pengenalan Program
A.MKL KIE Kesling dan Promkes
9
Januari
2021

2.1.1 Hasil Orientasi Hari Pertama dan Kedua

A. Profil Puskesmas

Puskesmas adalah suatu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesehatan


Kabupaten yang bertanggung jawab menyelenggarakan Pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja. Tugas pokok Puskesmas antara lain:

1. Melaksanakan pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya


kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dinas Kesehatan.

Sesuai dengan fungsinya Puskesmas adalah:

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan kesehatan.

2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat.

3. Pusat Pelayanan Kesehatan strata pertama yang meliputi:

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan (private good)/UKP

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat/UKM

Dalam hal ini, Puskesmas memiliki beberapa wewenang yaitu:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara


komprehensip, berkesinambungan dan bermutu

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya


promotif dan preventif

3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada


individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung

5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif


dan kerjasama inter dan antar profesi

6. Melaksanakan rekam medik

7. Melaksanakan pencatatan pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan


akses pelayanan kesehatan

8. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan

9. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan


kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya

10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan


sistem rujukan.

B. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas

Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi :


a) Paradigma sehat
Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk
berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
b) Pertanggung jawaban wilayah
Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
c) Kemandirian masyarakat
Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
d) Pemerataan
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat
diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya
secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama,
budaya dan kepercayaan.
e) Teknologi tepat guna
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi
lingkungan.
f) Keterpaduan dan kesinambungan
Puskesmas mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor
serta melaksanakan sistem rujukan yang didukung dengan
manajemen puskesmas.

C. Visi dan Misi UPT Puskesmas Sutojayan

Visi :
Menuju kabupaten Blitar lebih sejahtera, maju dan berdaya saing.
Misi :
1. Mengembangkan dan meningkatkan penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat.

2. Mengembangkan dan meningkatkan penyelenggaraan upaya


kesehatan perorangan.

3. Meningkatkan kemitraan dan jejaring dengan Fasilitas Pelayanan


Kesehatan.

4. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pengelolaan


Manajerial.

MOTTO :

“MELAYANI LEBIH BAIK”


Tata Nilai UPT Puskesmas Sutojayan

”PRADAH” (PRofesionAl Dan amanAH)

Profesional : Memiliki kompetensi untukmelaksakan tugas dan tanggung


jawab secara baik dan benar

Amanah : Jujur dan dapat dipercaya sehingga menghasilkan layanan


yang memuaskan pelanggan

D. Sasaran Kerja

 Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial


Upaya kesehatan masyarakat esensial merupakan upaya yang harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten di bidang
kesehatan meliputi :

1. Pelayanan Promosi Kesehatan

2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

3. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga


Berencana (KB)

4. Pelayanan Gizi

5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

6. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

 Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang
sifatnya inovatif atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi
pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di
UPT Puskesmas Sutojayan, yakni :
1. Upaya Kesehatan Jiwa (Keswa)

2. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

3. Upaya Kesehatan Tradisional

4. Upaya Kesehatan Olahraga

5. Upaya Kesehatan Indera

6. Upaya Kesehatan Lansia

7. Upaya Kesehatan Kerja

8. Upaya Kesehatan Matra

Sedangkan pencatatan dan pelaporan merupakan upaya penunjang


dari upaya kesehatan esensial dan pengembangan.

 Upaya Kesehatan Perorangan


Upaya kesehatan perorangan dilaksanakan sesuai dengan standar
prosedur operasional dan standar pelayanan di UPT Puskesmas
Sutojayan dalam bentuk :

1. Rawat Jalan

2. Pelayanan Gawat Darurat

3. Pelayanan Kefarmasian

4. Pelayanan Laboratorium

5. Pelayanan satu hari (one day care)

6. Pelayanan Rawat Inap

 Upaya Kesehatan Inovatif


Upaya kesehatan inovatif kegiatannya memerlukan kreatifitas yang
bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan serta merupakan
bagian dari upaya kesehatan pengembangan, disesuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi
sumber daya yang tersedia di UPT Puskesmas Sutojayan yakni :
1. Program Gizi yaitu Masjali Kedungasi (Masayarakat Sutojayan
Peduli Kelompok Pendukung Air Susu Ibu) yang sudah berjalan
dan menjadi bagian masyarakat Sutojayan
2. Program Inovatif yang sedang dirintis :

a) Perkesmas : Gerpamas Yanse (Gerakan Terpadu Masyarakat


Sutojayan Sehat)
b) KB : Kampung KB
c) Kesling : Kontalihat (Konsultasi Lingkungan Sehat)
d) Keswa : Orderganja (Orang Dengan Riwayat Gangguan
Jiwa)

E. Gambaran Umum

1. Batas Wilayah

Wilayah Puskesmas Sutojayan merupakan penjabaran dari


wilayah Kecamatan Sutojayan yang terdiri dari dataran rendah (89%) dan
dataran tinggi (11%). Kecamatan Sutojayan terletak di bagian selatan
Kabupaten Blitar. Batas-batas wilayah kerja puskesmas Sutojayan :

Sebelah Utara : Kecamatan Kanigoro


Sebelah Timur : Kecamatan Panggungrejo dan Binangun
Sebelah Barat : Kecamatan Kademangan
Sebelah Selatan : Kecamatan Wonotirto
2. Luas Wilayah

Luas wilayah kerja Puskesmas Sutojayan 42.20 km 2. Keadaan


medan terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi dengan kondisi
daerah wilayah Kecamatan Sutojayan merupakan daerah yang pertanian
dan perbukitan, sehingga dalam tata kota Kabupaten Blitar Kecamatan
Sutojayan diperuntukkan sebagai daerah pertanian dan perkebunan.

3. Jumlah Desa/Kelurahan dan Jumlah Penduduk


Wilayah kerja Puskesmas Sutojayan terdiri dari 11 Desa/Kelurahan,
yaitu Kelurahan Kembangarum, Kelurahan Kalipang, Kelurahan Jegu,
Kelurahan Jingglong, Kelurahan Sutojayan, Kelurahan Sukorejo,
Kelurahan Kedungbunder, Desa Sumberjo, Desa Bacem, Desa Kaulon,
dan Desa Pandanarum. Jumlah keseluruhan penduduk pada tahun 2019
adalah 53.690 jiwa.

4. Data Kependudukan

a) Jumlah Sekolah

1. Taman Kanak-Kanak (TK) : 34 buah

2. SD/MI sederajat : 27/8 buah

3. SMP/MTs sederajat : 5/3 buah

4. SMA/MA sederajat : 2/2 buah

5. Pondok Pesantren : 4 buah

b) Puskesmas Pembantu (Pustu) : 2 buah

c) Ponkesdes : 2 buah

d) Polindes : 5 buah

e) Peran Serta Masyarakat

1. Jumlah Kader Posyandu : 270 orang

2. Jumlah Kader Lansia : 130 orang

3. Jumlah Taman Posyandu : 20 pos

4. Jumlah Posyandu Balita : 54 pos

5. Jumlah Posyandu Lansia : 26 pos

F. Alur Manajemen Puskesmas


Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (Planning,
Organizing, Actuating, Controling) untuk mencapai sasaran/tujuan secara
efektif dan efesien (Permenkes No. 44 tahun 2016). Dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, disebutkan bahwa Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dan berfungsi
menyelenggarakan UKM dan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas tersebut,


Puskesmas harus melaksanakan manajemen Puskesmas secara efektif
dan efisien. Siklus manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan
rangkaian kegiatan rutin berkesinambungan, yang dilaksanakan dalam
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan secara bermutu, yang harus
selalu dipantau secara berkala dan teratur, diawasi dan dikendalikan
sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam
satu siklus “Plan-Do-Check-Action (P-D-C-A)”. Untuk menjamin siklus
manajemen Puskesmas, ditetapkan Tim Manajemen Puskesmas yang
berfungsi sebagai penanggungjawab manajemen mutu di Puskesmas.

Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan untuk periode 5


(lima) tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi ke dalam rencana
tahunan Puskesmas sesuai siklus perencanaan anggaran daerah. Semua
rencana kegiatan baik 5 (lima) tahunan maupun rencana tahunan, selain
mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan kabupaten/kota harus
juga disusun berdasarkan pada hasil analisis situasi saat itu (evidence
based) dan prediksi kedepan yang mungkin terjadi. Proses selanjutnya
adalah penggerakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
kegiatan/program yang disusun, kemudian melakukan pengawasan dan
pengendalian diikuti dengan upaya-upaya perbaikan dan peningkatan
(Corrective Action) dan diakhiri dengan pelaksanaan penilaian hasil
kegiatan melalui penilaian kinerja Puskesmas.
a) Perencanaan (P1)

 Penyusunan Rencana 5 (lima) Tahunan

Puskesmas akan menyusun rencana 5 (lima) tahunan dan rincian


rencana tahunannya berdasarkan pada hasil evaluasi tahun
sebelumnya dan mengacu pada kebijakan kesehatan dari tingkat
administrasi diatasnya, baik kabupaten/kota, provinsi, dan pusat.
Tahapan penyusunan rencana 5 (lima) tahunan antara lain
persiapan, analisis situasi, perumusan masalah, dan penyusunan
rencana lima tahunan.

 Penyusunan Rencana Tahunan

Penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas harus dilengkapi


dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana,
prasarana dan operasional Puskesmas. Penyusunan Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun mendatang (N+1) disusun
pada bulan Januari tahun berjalan (N) berdasarkan hasil kajian
pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (N-1), dan diharapkan
proses penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di
Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun berjalan (N).

b) Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)

Penggerakan dan Pelaksanaan program/kegiatan merupakan


kegiatan lanjutan dari RPK. Forum yang dibentuk khusus untuk
melakukan penggerakan pelaksanaan program/kegiatan dinamakan
forum Lokakarya Mini Puskesmas.

c) Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Kerja (P3)

Pengawasan Puskesmas dibedakan menjadi dua, yaitu


pengawasan internal dan eksternal. Pengawasan yang dilakukan
mencakup aspek administratif, sumber daya, pencapaian kinerja
program, dan teknis pelayanan. Apabila ditemukan adanya
ketidaksesuaian baik terhadap rencana, standar, peraturan
perundangan maupun berbagai kewajiban yang berlaku perlu
dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pengendalian adalah serangkaian aktivitas untuk menjamin


kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya dengan cara membandingkan capaian saat ini

dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat


ketidaksesuaian, maka harus dilakukan upaya perbaikan (corrective
action). Kegiatan pengendalian ini harus dilakukan secara terus
menerus. Pengendalian dapat dilakukan secara berjenjang oleh Dinas
kesehatan kabupaten/kota, Kepala Puskesmas, maupun
penanggungjawab program. Tujuan dari pengawasan dan
pengendalian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan,


apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah
sumber daya telah ada dan digunakan sesuai dengan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien.

2. Mengetahui adanya kendala, hambatan/tantangan dalam


melaksanakan pelayanan kesehatan, sehingga dapat ditetapkan
pemecahan masalah sedini mungkin.

3. Mengetahui adanya penyimpangan pada pelaksanaan pelayanan


kesehatan sehingga dapat segera dilakukan klarifikasi.

4. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang


adanya penyimpangan dan penyebabnya, sehingga dapat
mengambil keputusan untuk melakukan koreksi pada
pelaksanaan kegiatan atau program terkait, baik yang sedang
berjalan maupun pengembangannya di masa mendatang.

5. Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan


tentang adanya perubahan-perubahan lingkungan yang harus
ditindaklanjuti dengan penyesuaian kegiatan.
6. Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan
hasil kinerja program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan,
secara kontinyu dan dari waktu ke waktu.

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif


dan sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis dan
menggunakan informasi untuk menentukan seberapa efektif dan
efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai
sebagai penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. Tujuan
dilaksanakannya penilaian kinerja adalah agar Puskesmas:

1. Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas (hasil cakupan


kegiatan, mutu kegiatan, dan manajemen Puskesmas) pada akhir
tahun kegiatan.

2. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di


tahun yang akan datang.

3. Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari


penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan
di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian
kinerja.

4. Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk


persyaratan akreditasi Puskesmas.

5. Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk


dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya.

Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian pelaksanaan


pelayanan kesehatan dan manajemen Puskesmas.
2.1.2 Hasil Orientasi Hari Ketiga

A. Bagan Alur Pelayanan UPT Puskesmas Sutojayan

Pengunjung: Kartu
Umum, BPJS, Berobat
SKM

Baru Lama

Registrasi nomor kartu


berobat : Tidak Membawa
Tanggal membawa kartu
Nama KK kartu berobat berobat
Nama Pasien
Tanggal Lahir
Alamat

Cek nomor Menunjukkan


register di kartu
komputer dan
buku sekretaris

Buat family folder


Data keluarga
Data status
Mencari Rekam Medis sesuai kartu
pengenal

Distribusi map family folder

Masukkan ke komputer

Family folder di bawa ke: Pasien diminta menunggu di ruang


R. pelayanan Gigi tunggu unit pelayanan
R. pelayanan umum
R. KIA/KB
UGD
R. unit lainnya
2.1.3 Hasil Orientasi Hari Keempat

A. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah upaya bidang


kesehatan meliputi pelayanan Antenatal Care Terpadu (ANCT) bagi ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga
berencana (KB), bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan balita serta
anak prasekolah (usia di bawah 5 tahun). Pelayanan ibu hamil di UPT
Puskesmas Sutojayan dilakukan pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis.
Sedangkan untuk pelayanan KB pada hari Senin.

B. Konseling Gizi

Konseling gizi ialah serangkaian kegiatan yang ada antara dua


belah pihak sebagai proses komunikasi antara konselor dan klien. Tugas
dari konselor adalah menanamkan serta meningkatkan pengertian, sikap
untuk pola hidup sehat dengan mengkonsumsi asupan makanan yang
mengandung gizi. Dalam hal ini, yang melakukan konseling gizi adalah
ahli gizi yang ada di puskesmas. Konseling gizi juga diberikan kepada ibu
hamil yang menjalani pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Terpadu di
pelayanan KIA.

C. Pemberantasan Penyakit (P2)

Upaya yang wajib dilaksanakan oleh Puskesmas adalah Program


Pemberantasan Penyakit Menular (PPM). Tujuan dari upaya ini ialah
untuk mencegah terjadinya penularan penyakit, serta menurunkan angka
kesakitan dan kematian di masyarakat. Adapun beberapa kegiatan
pemberantasan penyakit yang dilaksanakan di puskesmas antara lain:

1) P2 Demam Berdarah Dengue (DBD)

2) P2 TB yaitu TB paru dan TB kelenjar

3) P2 Diare

4) P2 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


5) P2 Kusta

6) P2 Cacingan

7) P2 Malaria

8) P2 Penyakit Menular Seksual (PMS) yaitu Syphilis dan HIV-AIDS

Selain itu juga dilakukan kegiatan imunisasi sebagai langkah


pencegahan penyakit. Adapun tahapan yang dilakukan dalam
pemberantasan penyakit secara umum yaitu pencarian kasus,
pengobatan penyakit, dan evaluasi.

2.1.4 Hasil Orientasi Hari Kelima

A. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)

Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) merupakan suatu kegiatan


atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, dan memulihkan kesehatan seseorang.
Pelayanan ini dilakukan di dalam gedung. UKP di Puskesmas terdiri dari
berbagai kegiatan pelayanan antara lain BP Umum, BP Gigi, Pelayanan
KIA, Pelayanan Gizi, Pelayanan Rawat Inap, Pelayanan Farmasi,
Laboratorium, Pelayanan KIE, dan UGD.

B. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) ialah setiap kegiatan untuk


memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Dalam hal ini, Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi UKM
esensial dan pengembangan. UKM esensial terdiri atas 18 program
antara lain:

1) Pelayanan Promosi Kesehatan

2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan


3) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

4) Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

5) Pelayanan UKS dan remaja

6) Pelayanan Gizi

7) Pemberantasan Penyakit Diare

8) Pemberantasan Penyakit Menular ISPA

9) Pemberantasan Penyakit Menular Kusta

10) Pemberantasan Penyakit Menular TBC

11) Pemberantasan Penyakit Menular DBD

12) Pemberantasan Penyakit Menular Malaria

13) Pemberantasan Penyakit Menular Rabies

14) Pemberantasan Penyakit Menular Seksual HIV-AIDS

15) Pemberantasan Penyakit Tidak Menular

16) Surveilans Penyakit

17) Program Imunisasi

18) Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

Sedangkan UKM Pengembangan terdiri atas 8 program antara lain:

1) Upaya Kesehatan Jiwa

2) Upaya Kesehatan Matra (Haji dan Umroh)

3) Upaya Kesehatan Olahraga

4) Upaya Kesehatan Indera

5) Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)

6) Upaya Kesehatan Kerja (UKK)


7) Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestra)

8) Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)

2.1.4 Hasil Orientasi Hari Keenam

A. Promosi Kesehatan

Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan


masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik
yang berwawasan kesehatan. Upaya promosi kesehatan di Puskesmas
dilakukan agar masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) sebagai bentuk pemecahan masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong
diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.

Adapun strategi dasar dalam promosi kesehatan adalah (1)


Pemberdayaan, (2) Bina Suasana, (3) Advokasi, serta dijiwai dengan
semangat (4) Kemitraan. Strategi merupakan suatu taktik untuk mencapai
tujuan yang akan dicapai sehubungan dengan itu penerapan strategi
dalam pelaksanaan promosi kesehatan di daerah terutama di puskesmas,
harus mengacu pada situasi dan kondisi setempat (kearifan lokal).
Strategi dasar ini didukung dan diperkuat dengan metode dan media
promosi yang tepat, serta tersedianya sumber daya yang memadai.

Sasaran promosi kesehatan adalah individu, keluarga dan


masyarakat yang ada di wilayah kerja puskesmas beserta stakeholder
potensial, yang akan diintervensi melalui kegiatan promosi kesehatan,
meliputi sasaran primer, sekunder dan tersier.

1) Sasaran primer adalah individu, keluarga serta kelompok masyarakat


rentan yang mengalami masalah kesehatan.

2) Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok yang mempunyai


potensi mendukung penyelenggaraan promosi kesehatan di
puskesmas, yaitu lintas program/petugas kesehatan, kader, tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, TP. PKK, Organisasi
Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan, Pramuka, Organisasi
Pemuda, Organisasi Profesi, Kelompok-kelompok Peduli Kesehatan,
Media Massa, Lintas Sektor, Swasta/Dunia Usaha, dll.

3) Sasaran tersier adalah pengambil keputusan atau penentu kebijakan


yang mempunyai potensi memberikan dukungan kebijakan dan
sumberdaya terhadap penyelenggaraan promosi kesehatan di
puskesmas, yaitu: RT, RW, Kepala Desa/Lurah, Camat, Ketua TP.
PKK Kecamatan, Ketua TP.PKK Desa/Kelurahan, dll

Penyelenggaraan promosi kesehatan di puskesmas merupakan


upaya kesehatan yang dilakukan bukan saja oleh petugas promosi
kesehatan, namun oleh semua petugas lintas program puskesmas.
Penyelenggaraan promosi kesehatan di puskesmas menyatu dengan
UKM dan UKP serta lebih mengutamakan upaya promosi kesehatan
mendukung upaya kesehatan promotif dan preventif. Hal ini merupakan
upaya penting, untuk mendukung keberhasilan upaya kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kesehatan yang
bersifat kuratif dan rehabilitatif.

B. Kesehatan Lingkungan

Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas adalah


serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat, baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial
guna mencegah penyakit dan gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
faktor risiko lingkungan. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
dilakukan dalam bentuk Konseling, Inspeksi Kesehatan Lingkungan dan
Intervensi Kesehatan Lingkungan.

Ada 5 upaya dasar yang dilakukan di bidang kesling antara lain:

1) Penyehatan sumber air bersih (SAB)

Kegiatan upaya penyehatan air meliputi surveilans kualitas air,


inspeksi sanitasi SAB, pemeriksaan kualitas air, pembinaan kelompok
pemakai air.

2) Penyehatan lingkungan pemukiman (Pemeriksaan Rumah)

Sarana sanitasi dasar yang dipantau meliputi jamban keluarga


(jaga), saluran pembuangan air limbah (SPAL), dan tempat pengelolaan
sampah (TPS).

3) Penyehatan tempat-tempat umum (TTU)

Penyehatan tempat-tempat umum meliputi hotel dan tempat


penginapan lain, pasar, kolam renang dan pemandian umum lain, sarana
ibadah, salon dan pangkas rambut, dilakukan upaya pembinaan institusi
rumah sakit dan sarana kesehatan lain, sarana pendidikan dan
perkantoran

4) Penyehatan tempat pengelola makanan (TPM)

Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan


pembinaan teknis dan pengawasan terhadap tempat penyehatan
makanan dan minuman, kesiap-siagaan dan penanggulangan KLB,
keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan

5) Pemantauan Jentik nyamuk dan PSN (pemberantasan Sarang


Nyamuk)

Petugas sanitasi puskesmas melakukan pemeriksaan terhadap


tempat yang mungkin menjadi perindukan nyamuk.

6) Konsultasi kesling klinik sanitasi


Pemberian konsultasi gratis kepada masyarakat/pasien yang
menderita penyakit yang berhubungan dengan lingkungan seperti diare,
kecacingan, penyakit kulit, TB Paru, dan lainnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Sutojayan Pelaksana,

drg. Desi Nur Ariana Reny Maziatul ‘Ilmi, S.KM


NIP. 19771225 200501 2 009

Anda mungkin juga menyukai