Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


MANAJEMEN PENGELOLAAN PROGRAM GIZI
PUSKESMAS KEDUNGMUNDU

Disusun Oleh :

1. Puspita Lestari NIM. G0B020040


2. Mira Nadzkuroka NIM. G0B020041
3. Eva Diana NIM. G0B020042
4. Tasya Zahra Delavita NIM. G0B020044
5. Tiara Syifa Apriliana NIM. G0B020045

PROGRAM STUDI D3 GIZI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
MANAJEMEN PENGELOLAAN PROGRAM GIZI
PUSKESMAS KEDUNGMUNDU

Laporan ini telah disetujui dan disahkan di Semarang pada :


Hari :
Tanggal :

Dosen Pembimbing PKL


Jabatan Nama Tanda Tangan
Pembimbing I Ir. Purwanti Susantini, M.Kes
NIK. 1.1026.055 ……………….
Pembimbing II Ria Purnawian Sulistiani, S.Gz., M.Gz
NIK. 28.6.1026.435 ……………….
Pembimbing III Sri Hapsari, S.Gz., M.Gz
NIDN. 0716098402 ……………….

Mengetahui,
Ketua Program Studi Gizi
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

(Yuliana Noor Setiyawati Ulvie, S.Gz., M.Sc)

NIK. 28.6.1026.220
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini dengan lancar. Laporan ini dibuat dengan tujuan sebagai persyaratan
dalam menylesaikan tugas Praktik Kerja Lapangan. Kami berterimakasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa dalam penyusunan


laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan. Kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.

Kami berharap semoga laporan PKL Manajemen Pengelolaan Program


Gizi Puskesmas (MPPGP) ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Semarang, Februari 2023

(Penyusun)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas yaitu bentuk pelayanan dan fasilitas kesehatan yang
sangat penting dan yang terjangkau bagi seluruh kalangan masyarakat,
terutama pada masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah. Faktor
biaya periksa dan obat yang lebih murah, serta untuk lokasinya yang
mudah dijangkau merupakan alasan utama bagi masyarakat memilih
Puskesmas sebagai tempat untuk berobat. Pada Puskesmas dijadikan ujung
tombak pelayanan kesehatan yang dasar bagi masyarakat karena
keberadaan pelayanan kesehatan ini menyebar ke semua daerah di setiap
kelurahan, kecamatan, dan kabupaten. Keberadaan Puskesmas ini pun
lebih dekat dibanding dengan Rumah Sakit. Disamping itu biaya periksa,
biaya obat relatif lebih murah dan prosedurnya juga lebih mudah.
Puskesmas Kedungmundu merupakan unit pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kota Semarang yang bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmass yang sesuai dengan
Permenkes Nomor 74 tahun 2014. Pada Puskesmas Kedungmundu juga
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat sesuai dengan Permenkes
Nomor 74 tahun 2014 yang meliputi upaya pelayanan promosi kesehatan,
upaya pelayanan kesehatan lingkungan, upaya pelayanan kesehatan ibu,
anak, dan keluarga berencana, upaya pelayanan gizi, upaya pencegahan
dan pengendalian penyakit.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan bentuk pembelajaran
untuk mempraktikkan teori sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman
dan keterampilan langsung di lapangan. Praktik Kerja Lapangan ini
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma
Gizi. Pada PKL ini mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk
mengembangkan cara berpikir, menambah ide-ide yang berguna dan dapat
menambah pengetahuan mahasiswa sehingga dapat menumbuhkan rasa
disiplin dan rasa bertanggungjawab terhadap apa yang telah ditugaskan
kepadanya.

B. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan dan membantu program
kegiatan yang ada di Puskesmas Kedungmundu.

2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui peran dan fungsi puskesmas dalam upaya perbaikan
gizi dalam puskesmas dan luar puskesmas (masyarakat)
2) Mengidentifikasi masalah gizi dan (kesehatan) di wilayah kerja
puskesmas
3) Mampu menentukan penyebab masalah gizi yang ada di tingkat
puskesmas
4) Mampu menyusun rencana program gizi di tingkat puskesmas
5) Mengetahui proses penyusunan anggaran perbaikan gizi di tingkat
puskesmas
6) Mengetahui pelaksanaan program gizi di tingkat puskesmas
7) Mampu mengidentifikasi kasus gizi yang harus dirujuk dan
berada diluar kewenangan
8) Melaksanakan komunikasi dan koordinasi lintas program dan
lintas sector
9) Melaksanakan pemantauan kegiatan program gizi masyarakat di
wilayah kerja puskesmas
10) Melakukan evaluasi keberhasilan program gizi masyarakat di
wilayah kerja puskesmas
11) Mendokumentasikan dan mempresentasikan laporan kegiatan
program gizi puskesmas
C. Waktu dan Tempat PKL
1. Waktu PKL
Pada waktu hari Senin, 6 Februari 2023 sampai dengan hari Jum’at, 3
Maret 2023.
2. Tempat PKL
Tempat Praktek Kerja Lapangan di Puskesmas Kedungmundu
Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.

BAB II

PELAKSANAAN PKL
A. Gambaran Umum Lokasi PKL
1. Definisi Puskesmas

Gambar 1. Peta Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas


adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKP), dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja dan
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Puskesmas Kedungmundu merupakan bangunan Balai Pengobatan
Umum pertama di Kecamatan Semarang Timur yang berdiri pada
tahun 1950. Luas bangunan puskesmas yaitu 1.200 m 2 terletak di Jl.
Sambiroto RT. 01 RW. 01 Sambiroto. Puskesmas Kedungmundu
membawahi 7 (tujuh) Kelurahan wilyah kerja yaitu: Kelurahan
Kedungmundu, Tandang, Jangli, Sendangguwo, Sendangmulyo,
Sambiroto, dan Kelurahan Mangunharjo. Dengan total luas wilayah ke
tujuh Kelurahan tersebut adalah 2.135,96 km², dengan jumlah
penduduk 127.776 jiwa,dengan jumlah rumah tangga 35.846 KK.
Puskesmas Kedungmundu memiliki visi dan misi sebagai
berikut.
VISI “Menjadi Puskesmas Bermutu dan Profesional dalam
Pelayanan Kesehatan Menuju Masyarakat Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Kedungmundu yang Mandiri untuk Hidup Sehat”
MISI :
1) Memberi pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional.
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat.
3) Meningkatkan kerjasama lintas sektoral.

Adapun Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu meliputi:


1) Sebelah utara : Kelurahan Gemah Kecamatan Pedurungan
2) Sebelah timur : Kabupaten Demak
3) Sebelah selatan : Kelurahan Meteseh Wilayah Puskesmas
Rowosari
4) Sebelah Barat : Kelurahan Candisari Wilayah Puskesmas
Candilama
Dalam pelaksanaan program kesehatan, Puskesmas Kedungmundu
juga membawahi beberapa pelayanan kesehatan masyarakat yaitu
posyandu balita sebanyak 97 buah, posyandu lansia sebanyak 52 buah,
dan 624 kader kesehatan aktif. Dalam menjalankan peran dan fungsi
sebagai Puskesmas Induk, Puskesmas Kedungmundu mempunyai
empat puskesmas pembantu, yaitu Pustu Mangunharjo, Pustu
Sambiroto, Pustu Sendangmulyo dan Pustu Sendangguwo. Puskesmas
Kedungmundu mempunyai struktur organisasi di bawah ini :
Gambar 2. Struktur Organisasi Puskesmas Kedungmundu

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas,


puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari
sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama
Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM
tingkat pertama adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok,
dan masyarakat. Upaya 5 Kesehatan Masyarakat tinglat pertama
meliputi UKM Esensial dan UKM Pengembangan.
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial, meliputi :
1) Pelayanan Promosi Kesehatan
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan Kesehatan Keluarga
4) Pelayanan Gizi
5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan, merupakan
upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya bersifat inovatif
dan/atau disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhusukan wilayah kerja, dan potensi sumber daya yang
tersedia di Puskesmas. UKM Pengembangan di Puskesmas
Kedungmundu meliputi :
 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
 Pelayanan Kesehatan Jiwa
 Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

2) Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama


Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat
UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama dilakukan
dalam bentuk :
1) Rawat jalan, baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit
2) Pelayanan Gawat Darurat
3) Perawatan di rumah (Home Care)

Dalam melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


dan Upaya Kesehatan Perorangan UKP, Puskesmas juga
menyelenggarakan kegiatan :

1) Manajemen Puskesmas
2) Pelayanan Kefarmasian
3) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
4) Pelayanan Laboratorium dan;
5) Kunjungan Keluarga
Jejaring Puskesmas terdiri atas upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat, usaha kesehatan sekolah, Klinik, Apotek dan tempat
praktik mandiri tenaga kesehatan. Puskesmas Kedungmundu dalam
menjalankan fungsinya, menyelenggarakan Sistem Informasi
Puskesmas. Sistem Informasi Puskesmas meliputi : 1) Pencatatan
dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya 2) Pencatatan
dan pelaporan keuangan Puskesmas dan jaringannya 3) Survei
lapangan 4) Laporan lintas sektoral terkait 5) Laporan jejaring
Puskesmas diwilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Dalam
penyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas, Puskesmas
Kedungmundu menyampaikan laporan kegiatan Puskesmas secara
berkala kepada Dinas Kesehatan Kota Semarang.

2. Tugas dan Fungsi Puskesmas


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun
2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mengenai tugas dan fungsi
puskesmas. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugas
Puskesmas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut.
a) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan fungsi Puskesmas Penyelenggaraan
UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya berwenang untuk:
a) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
b) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
c) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
d) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain
terkait
e) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat
f) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
g) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan
i) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam
Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya,
Puskesmas
berwenang untuk:
a) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu
b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif
c) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
d) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
e) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi
f) Melaksanakan rekam medis
g) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu
dan akses Pelayanan Kesehatan; h. melaksanakan peningkatan
kompetensi Tenaga Kesehatan
h) Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya
i) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan

3. Sumber Tenaga Kesehatan


Salah satu unsur yang berperan penting dalam percepatan
pembangunan kesehatan adalah tenaga kesehatan yang bertugas dan
difasilitasi pelayanan kesehatan di masyarakat. Tenaga kesehatan
adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
a) Dokter Umum
Jumlah dokter umum di Puskesmas Kedungmundu adalah
sebanyak 6 orang. Dokter umum yang bekerja di Puskesmas
Kedungmundu terdiri dari 4 orang ASN, dan 2 orang Non ASN.
b) Dokter Gigi
Dokter gigi di Puskesmas Kedungmundu adalah sebanyak 1
orang. Dokter gigi yang bekerja di Puskesmas Kedungmundu
merupakan CASN.
c) Perawat
Jumlah tenaga perawat (Perawat, Perawat gizi) di
Puskesmas Kedungmundu yang tercatat pada tahun 2023 sebanyak
8 orang perawat dan 4 orang perawat gigi. Tenaga keperawatan
yang bekerja di Puskesmas Kedungmundu terdari dari Tenaga
Keperawatan ASN sebanyak 8 orang, Non ASN 2 orang, dan
CASN 2 orang.
d) Bidan
Jumlah bidan di Puskesmas Kedungmundu tercatat
sebanyak 11 orang terdiri dari 5 ASN dan 6 Non ASN.
e) Sanitarian
Jumlah tenaga sanitarian di Puskesmas Kedungmundu
adalah sebanyak 2 orang yang terdiri dari 1 ASN dan 1 Non ASN.

f) Analis Kesehatan
Jumlah analis kesehatan yang tercatat di Puskesmas
Kedungmundu adalah sebanyak 4 orang yang terdiri dari 3 ASN
dan 1 CASN.
g) Gizi 3
Jumlah Nutrisionis yang tercatat di Puskesmas
Kedungmundu adalah sebanyak 3 orang yang terdiri dari 1 orang
ASN dan 2 orang CASN.
h) Apoteker 1
Jumlah apoteker yang tercatat di Puskesmas Kedungmundu
sebanyak 1 orang Non ASN, dan asisten apoteker sebanyak 3
orang yang terdiri dari 2 ASN dan 1 Non ASN.

4. Proses Penyusunan Anggaran


a) Sumber Dana
Sumber anggaran dana puskesmas Kedungmundu dari
Bantuan Operasional Kegiatan (BOK) dan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD). BLUD merupakan suatu kerja perangkat daerah
di lingkungan pemerintahan daerah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan keuntungan
dan dalam melakukan kegiatan berdasarkan pada prinsip efisiensi
dan produktifitas (Pasal 1 Pemendagri No 61, 2007).
Bantuan Operasional Kegiatan (BOK) digunakan untuk
mendanai kegiatan-kegiatan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
seperti program-program gizi, distribusi obat cacing, pertemuan
kader.
b) Proses Pengumpulan Dana

a) Analisis Masalah

JENIS – JENIS PELAYANAN PUSKESMAS KEDUNGMUNDU

Berdasarkan data kependudukan (data umum dan data khusus) jumah


usia lanjut cukup besar, pola penyakit juga bergeser ke penyakit degeneratif dan
penyakit tidak menular. Kegiatan upaya banyak dilakukan dalam kegiatan
promotif dan preventif yang juga mengikut sertakan masyarakat di dalamnya.
Berdasarkan Permenkes 75 tahun 2014, mengenai tugas pokok, fungsi dan tujuan
puskesmas, hasil analisis kebutuhan masyarakat, pertemuan lintas program dan
lintas sektoral, maka jenis – jenis pelayanan yang perlu diadakan di Puskesmas
Kedungmundu adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), meliputi :


- Pelayanan pemeriksaan umum
- Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
- Pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKP
- Pelayanan gawat darurat
- Pelayanan persalinan
- Pelayanan kefarmasian
- Pelayanan laboratorium
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi :
- Pelayanan promosi kesehatan
- Pelayanan kesehatan lingkungan
- Pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKM
- Pelayanan penanganan dan pencegahan penyakit
- Pelayanan perawatan masyarakat
B. Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
1. Poli KIA
Pada saat pelaksanaan PKL di poli KIA kita diminta untuk
melakukan penimbangan bayi, balita dan ibu hamil serta konseling ibu
hamil. Pada saat konseling ibu hamil banyak ditemukan ibu hamil yang
LILA <23,5 cm dan ibu hamil yang berat badannya turun.

2. Poli MTBS

Pada saat pelaksanaan PKL di poli MTBS diminta untuk


melakukan penimbangan berat badan, pengukuran lingkar kepala, lingkar
perut dan LILA pada bayi dan balita.

3. Poli Lansia

Pada saat pelaksanaan PKL di poli Lansia diminta untuk


melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan,
pengukuran lingkar perut, dan tensi, kemudian pasien menyampaikan
keluhannya.

4. SDIDTK

Pada saat pelaksanaan PKL di SDIDTK melakukan penimbangan


berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lila, pengukuran
lingkar kepala, dan pemeriksaan tumbuh kembang anak.

C. Pembahasan

1. Target Dan Pencapaian Ibu Hamil KEK


Jumlah ibu hamil di wilayah Puskesmas Kedungmundu yaitu 1.726 ibu
hamil. Target cakupan ibu hamil yang mengalami KEK yaitu sebanyak 134,63 ibu
hamil, dengan jumlah ibu hamil KEK yang ditemukan di wilayah Puskesmas
Kedungmundu berjumlah 112 ibu hamil.

2. Prioritas Masalah

Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas


masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan
dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi,
serta kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Urgency: Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan


waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan maslah yang menyebabkan isu tadi. Urgency dilihat dari
tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness: Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah
lain kalau maslaah penyebab isu tidak dipecahkan. Seriousness dilihat dari
dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak.
3) Growth: Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk jika
dibiarkan begitu saja.

3. Cakupan Ibu Hamil KEK Yang Mendapatkan Makanan Tambahan

Ibu hamil yang mengalami KEK ada 112 orang, target tahunan 100,8,
jumlah ibu hamil yang ada di wilayah puskesmas ada 109 orang.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Praktek kerja lapangan ( PKL ) terkait management pengelolaan program


gizi di puskesmas kedungmundu yang dilaksanakan pada tahun 2023 ini
merupakan proses dari pembelajaran di lapangan, baik di dalam maupun di luar
gedung puskesmas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan, sikap,
dan keterampilan mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan gizi yang
ditemui di masyarakat.

1. Sumber anggaran dana puskesmas kedungmundu dari bantuan operasional


kegiatan ( BOK ) dan badan layanan umum daerah (BLUD)

2. Sumber ketenagaan atau sumber manusia di puskesmas kedungmundu sudah


memenuhi standar ketenagaan puskesmas berdasarkan PERMENKES No.43 2019

B. Saran

Puskesmas kedungmundu dalam pelaksanaan UKM diharapkan disiplin


waktu dalam bekerja, diharapkan selalu memantau kegiatan posyandu di setiap
wilayah RW.

Monev :

bu Gita

1.harus terstruktur

2.pemecahan masalah seperti apa belum dicantumin

3. capaian ibu hamil KEK : 10%

4. anemia : 173

Bu Catur

1.prevalensi berapa
2. pemecahan masalah ibu hamil

3. KEK diambil dari PKP

4. PMT ibu hamil seperti apa

5. ditambah jumlah ibu hamil KEK, anemia

Capaian alur rujukan dan syarat di puskesmas (ibu hamil)


DOKUMENTASI

Kegiatan SDIDTK

Anda mungkin juga menyukai