Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN


TAHUN 2022

OLEH KELOMPOK 1:

I KETUT GEDE RADITYA JAYA DIPA (P07133120001)


NI NYOMAN ANOM ARY LESTARI (P07133120002)
IDA BAGUS GEDE SURYA MANUABA (P07133120003)
AYU WULANDARI APRILIA SEDEH (P07133120004)
I KADEK SATYA WIGUNA (P07133120005)
NI KETUT DHITA LOVITA (P07133120006)
PUTU AYU EKA BUDIANINGSIH (P07133120007)
NI PUTU WIRANI EKA ASTUTI (P07133120009)

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KESEHATAN


LINGKUNGAN PROGRAM STUDI SANITASI
PROGRAM D-III
TAHUN 2022
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN

OLEH KELOMPOK 1 :

I KETUT GEDE RADITYA JAYA DIPA (P07133120001)


NI NYOMAN ANOM ARY LESTARI (P07133120002)
IDA BAGUS GEDE SURYA MANUABA (P07133120003)
AYU WULANDARI APRILIA SEDEH
(P07133120004)
I KADEK SATYA WIGUNA (P07133120005)
NI KETUT DHITA LOVITA (P07133120006)
PUTU AYU EKA BUDIANINGSIH (P07133120007)
NI PUTU WIRANI EKA ASTUTI (P07133120009)

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN


KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI SANITASI
PROGRAM D-III
TAHUN 2022
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN PUSKESMAS

Telah disetujui oleh :

Penanggung Jawab Tim


Mata Kuliah

Mengetahui,
Ketua Jurusan

I Wayan Sali,SKM.,M.Si
NIP.196404041986031008
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN

Telah diuji
dihadapan
Tim Penguji
pada tanggal:
..................................

Penguji
Nama ( )
Nama ( )
KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) yang berjudul "Laporan Praktik Kerja Lapangan Di Puskesmas II Denpasar
Selatan Tahun 2022"dengan baik dan tepat pada waktunya.
Laporan Praktik ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
program Pendidikan pada program Diploma Tiga Jurusan Kesehatan lingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Denpasar. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Anak Agung Ngurah Kusumajaya, SP, MPH selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Denpasar
2. Ibu drg.Alfiana selaku Kepala UPTD Puskesmas II Denpasar Selatan
3. Bapak I Wayan Sali, SKM., M. Si selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan
Politeknik Kesehatan Denpasar
4. Bapak I Ketut Aryana, BE,SST.,M.Si selaku Ketua Prodi Sanitasi program Diploma
Tiga
5. Ibu Ni Nyoman Purwandani, A.Md.KL selaku Pembimbing Lapangan di Puskesmas
II Denpasar Selatan
6. Bapak I Gede Gangga Ariwijaya, A.Md.KL selaku Pembimbing Lapangan di
Puskesmas II Denpasar Selatan
7. Bapak M. Choirul Hadi, S.KM, M.Kes selaku Pembimbing Mata Kuliah Klinik
Sanitasi
8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang senantiasa
membantu baik moral dan material sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
PKL ini.

Penulis menyadari bahwa laporan PKL ini masih jauh dari sempurna baik dari materi
maupun dari susunan kata-kata oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan praktik ini. Akhir kata semoga laporan
ini bermanfaat untuk kita semua.
Denpasar, 2022

Penulis
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Puskesmas mendorong seluruh pemangku
kepentingan berpartisipasi dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat. Berdasarkan prinsip ketersediaan akses pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d, Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara
adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya, dan kepercayaan.

Puskesmas mempunyai peran sebagai motivator dalam perubahan perilaku hidup


bersih dan sehat serta membina kesehatan lingkungan masyarakat di wilayah kerjanya.
Selama ini telah banyak dilakukan program-program bertujuan memperbaiki kualitas
lingkungan, namun hasilnya belum dapat diharapkan secara optimal. Oleh sebab itu dapat
diperkenalkan dan dikembangkan suatu alternatif pemecahan masalah upaya pelayanan
kesehatan lingkungan yang dimaksudkan yaitu klinik sanitasi.Dalam sarana kesehatan
Puskesmas, pelayanan Klinik Sanitasi merupakan salah satu faktor penting dalam
menunjang pelayanan kesehatan.Klinik sanitasi merupakan suatu wahana bagi
masyarakat melalui perbaikan kondisi kesehatan lingkungan untuk mencegah berbagai
penyakit menular dengan bimbingan, penyuluhan dan bantuan teknis dari
petugas puskesmas.

Untuk mempertegas payung hukum kegiatan kilinik sanitasi Menteri Kesehatan


telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 13 tahun 2015 tentang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas. Permenkes tersebut
menegaskan bahwa setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan
lingkungan yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan paripurna yang diberikan
kepada pasien. Adapun bentuk kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan atau klinik
sanitasi di Puskesmas II Denpasar Selatan yaitu konseling yang diberikan kepada pasien
dan klien .

Kegiatan kilinik sanitasi Puskesmas di Puskesmas II Denpasar Selatan Begitu


kompleks permasalahan diantaranya dari 4 Puskesmas beberapa diantaranya belum
memiliki petugas sanitasi sehingga pelaksanaanya dilakukan rangkap jabatan oleh profesi
kesehatan lain. Begitu juga sarana dan prasarana antara lain tidak semua Puskesmas
memiliki ruang kegiatan klinik sanitasi sementara Permenkes nomor 13 tahun 2015
mewajibkan setiap Puskesmas melakukan Upaya Pelayanan Kesehatan Liungkungan atau
klinik sanitasi tentu akan mempengaruhi persyaratan akreditasi Puskesmas. Sehubungan
dengan itu maka permasalahan klinik sanitasi tersebut perlu digali secara mendalam dan
kegiatan Klinik Sanitasi Puskesmas perlu dilakukan evaluasi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Kegiatan Klinik Sanitasi di Puskesmas II Denpasar Selatan?

2. Apa saja masalah klinik sanitasi di Puskesmas II Denpasar Selatan?

3. Alternatif pemecahan masalah Klinik Sanitasi apa saja yang bisa mahasiswa
susun?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk dapat memamahami pemecahan masalah klinik Sanitasi di Puskesmas

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan praktek klinik sanitasi di Puskesmas


b. Mahasiswa dapat merumuskan masalah pada klinik sanitasi di Puskesmas
c. Mahasiswa dapat menyusun alternatif pemecahan masalah klinik sanitasi
sesuai dengan data yang dapat di lapangan.
D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis
Penulis berharap hasil laporan PKL ini dapat digunakan dalam memperkaya ilmu
pengetahuan dan menambah wawasan khususnya terkait dengan kegiatan Klinik
Sanitasi di Puskesmas.
2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi tambahan serta masukan kepada pihak puskesmas
terkait dengan permasalahan yang ada pada Klinik Sanitasi Puskesmas.
E. Metode Pelaksanaan

Dalam penyelesaian laporan ini, untuk memperoleh data serta informasi yang dapat
mendukung penulisan laporan, maka penulis menggali data melalui meode antara lain :

1. Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara
langsung obyek yang ada di lapangan dengan menggunakan instrument sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 13 tahun 2015 tentang penyelenggaraan pelayanan
kesehatan lingkungan di Puskesmas. Observasi dilakukan melalui pengamatan di
Lingkungan Puskesmas

2. Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab untuk
memperoleh data yang lengkap. Wawancara dilakukan dengan dosen Pembimbing
Lapangan

3. Dokumentasi yaitu penumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat dari semua
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kegiatan klinik sanitasi yang nantinya
memperkuat dalam penulisan laporan, serta dokumentasi dalam bentuk foto.

4. Kepustakaan adalah pengumpulan data dengan cara membaca buku yang ada, baik
dari perpustakaan ataupun dari media yang lainnya seperti internet, jurnal dll.

F. Sistematika Penulisan Laporan

Penulisan laporan terdiri dari 4 bab yaitu :

1. Bab 1 pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan , manfaat, metode pelaksanaan
dan sistematika penulisan laporan.
2. Bab 2 pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) yang berisi Pelaksanaan PKL
3. Bab 3 hasil dan pembahasan yang berisi hasil dan pembahasan yang diperoleh dari
PKL pada Puskesmas II Denpasar Selatan berkaitan dengan Kegiatan Klinik Sanitasi
4. Bab 4 penutup yang berisi simpulan dan saran
BAB II
PELAKSANAAN PKL

A Program Kerja PKL


Kegiatan praktik lapangan dilaksanakan di Puskesmas II Denpasar Selatan,
dimulai dari tanggal 09 Mei 2022 – 14 Mei 2022. Kegiatan yang dilakukan di
Puskesmas II Denpasar Selatan yaitu melakukan pemantauan , pelaksanaan klinik
sanitasi dengan memberi saran kepada masyarakat mengenai Kesehatan
lingkungan serta melakukan wawancara terkait dengan mata kuliah Klinik
Sanitasi. Adapun rencana kegiatan yang dilakukan selama praktik lapangan di
Puskesmas II Denpasar Selatan yaitu melaksanakan kegiatan klinik sanitasi,
melaksanakan kegiatan vaksinasi di puskesmas , melaksanakan inspeksi sanitasi di
luar Gedung.
B Pelaksanaan PKL
Praktik kerja lapangan (PKL) dilaksanakan selama satu minggu sesuai dengan
program perencanaan PKL. Dalam pelaksanaan PKL ini tidak terdapat kendala
dan juga program berjalan sesuai dengan perencanaan awal. Namun dalam
kegiatan PKL ini kami membagi menjadi 3 kelompok yang dimana kelompok 1
mengambil bagian pada Loket , Kelompok 2 mengambil bagian pada pengecekan
tensi sedangkan Kelompok 3 mengambil bagian pada kegiatan Klinik Sanitasi.
Pembagian kegiatan dilakukan secara bergiliran selama satu minggu.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1.1 Geografis
Puskesmas II Denpasar Selatan terletak di Jl. Danau Buyan III,
Kelurahan Sanur Kecamatan Denpasar Selatan yaitu pada 18º .40.976` LS
dan 115º .15.430` BT, berdiri tanggal 1 Oktober 1983 dengan luas wilayah
13,11 km² . Puskesmas II Denpasar Selatan merupakan 1 (satu) dari tiga
puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan ( Puskesmas
I Denpasar Selatan, III Denpasar Selatan dan IV Denpasar Selatan ). Batas
wilayah Puskesmas II Denpasar Selatan adalah :
Utara : Kelurahan Kesiman
Timur : Selat Badung
Selatan : Kelurahan Sidakarya
Barat : Kelurahan Panjer

Gambar 1: Peta wilayah Puskesmas II Denpasar Selatan seperti tampak pada


gambar berikut:

2.1.1 Topografi dan Iklim


Topografi wilayah Puskesmas II Denpasar Selatan sebagian besar
merupakan daerah dataran rendah tepi pantai dengan ketinggian 3 – 6 m
diatas permukaan laut dengan perbatasan perairan laut pantai Sanur.
Wilayah Puskesmas secara umum beriklim laut tropis yang dipengaruhi
oleh angin musim. Sebagai daerah tropis memiliki musim kemarau dan
musim hujan yang diselingi oleh musim pancaroba dengan curah hujan
berkisar 1 – 437 mm. Curah hujan yang paling rendah terjadi pada bulan
September sebesar 1 mm sedangkan curah hujan paling tinggi terjadi bulan
Januari sebesar 437 mm. Suhu maksimum berkisar antara 29,9ºC - 33,9ºC,
dan suhu minimum berkisar antara 27,7ºC – 25, 6ºC, temperatur tertinggi
terjadi di bulan Desember dan terendah terjadi di bulan September dengan
kelembaban udara berkisar antara 73 hingga 82 persen.
3.1.1 Wilayah Kerja
Wilayah kerja Puskesmas meliputi dua kelurahan dan dua desa
yaitu Kelurahan Sanur dengan 9 (sembilan) banjar/kelompok , Kelurahan
Renon dengan 5 (lima) banjar, Desa Sanur Kauh dengan 12 (sebelas)
banjar/kelompok dan Desa Sanur Kaja 7 (tujuh) banjar. Total banjar dan
kelompok di wilayah Puskesmas II Denpasar Selatan berjumlah 34
banjar/kelompok.
4.1.1 Hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL)
A. Bagan Alir Klinik Sanitasi Puskesmas II Denpasar Selatan

Gambar 2 : Alur Pelayanan Klinik Sanitasi di Puskesmas II Denpasar


Selatan (Dalam Gedung)

Pasien/klien/masyarakat yang menderita sakit 10 Penyakit


Berbasis Lingkungan (PBL) seperti, Diare, TB Paru, ISPA, DBD, malaria,
kulit, filariasis, kecacingan, keracunan makanan dan keracunan pestisida
datang ke Puskesmas. Pasien/klien/masyarakat yang menderita sakit 10
Penyakit Berbasis Lingkungan (PBL) melakukan proses skirining COVID-
19 oleh petugas skrining Puskesmas dan mengambil nomor antrian
pendaftaran. Pasien/klien/masyarakat mendaftar melalui loket pendaftaran
sesuai dengan nomor antrian. Pasien/klien/masyarakat masuk ke ruangan
pelayanan rawat jalan seperti Ruang Pemeriksaan Umum, Ruang
Pemeriksaan Gigi dan Mulut, Ruang KIA. Pasien/klien/masyarakat yang
menderita 10 Penyakit Berbasis Lingkungan masuk ke ruang klinik
sanitasi untuk dilakukan konseling Kesehatan Lingkungan, Konseling
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Tenaga Kesehatan
Lingkungan. Kemudian Pasien/Kliem/masyarakat pulang.
Gambar 3 : Alur Pelayanan Klinik Sanitasi di Puskesmas II
Denpasar Selatan ( Luar Gedung )

Berawal dari kasus penyakit berbasis lingkungan yang ditemukan


pada saat kegiatan klinik sanitasi di puskesmas (dalam Gedung). Temuan
kasus PBL disampaikan dan dikoordinasikan dengan lintas program
Kesehatan di puskesmas . Sanitarian melakukan kunjungan rumah dan
lingkungan sekitar pasien/klien/masyarakat yang pernah di konseling
sebelumnya pada saat klinik sanitasi di puskesmas (dalam Gedung)
sebagai bentuk tindak lanjut dari klinik sanitasi. Sanitarian melakukan
pemantauan, observasi, rekomendasi dan penilaian terhadap penyebab
permasalahan yang timbul akibat penyakit berbasis lingkungan (PBL).
Kemudian disampaikan Kembali ke puskesmas terkait hasil kunjungan
rumah dan lingkungan.
B. Tenaga Sanitarian Puskesmas II Denpasar Selatan
Untuk terselenggaranya kegiatan pelayanan kesehatan
lingkungan puskesmas harus didukung dengan ketersediaan Sumber
daya manusia dalam pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas
II Denpasar Selatan terdapat 2 (dua) orang tenaga kesehatan
Lingkungan yang memiliki izin sesuai peraturan perundang-
undangan. Tenaga kesehatan lingkungan ini biasa disebut dengan
istilah tenaga sanitarian. Berdasarkan permenkes Nomor 32 Tahun
2013 tentang penyelenggaraan tenaga sanitarian, tenaga sanitarian
adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang kesehatan
lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
C. Sarana dan Prasarana Klinik Sanitasi
Sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan klinik
sanitasi di puskesmas II Denpasar Selatan meliputi:
1) Ruang untuk konseling yang terintegrasi dengan konseling lainnya
2) Peralatan yang dibutuhkan dalam intervensi kesehatan lingkungan
3) Media komunikasi, informasi, dan edukasi
Selain itu penyelenggaraan klinik sanitasi puskesmas
disebutkan bahwa persyaratan sarana dan fasilitas sanitasi adalah
sebagai berikut:
1. Air bersih
2. Tersedianya kamar mandi dan jamban
3. Sarana pembuangan air limbah
4. Tempat Sampah
5. Wastafel
6. Fasilitas Sanitasi dan Keamanan lainnya
D. Hasil Kegiatan Klinik Sanitasi
a. Klinik Sanitasi Klien Diare
Tabel 1 : Data Klien Penyakit Diare di Klinik Sanitasi Puskesmas
II Denpasar Selatan pada tanggal 11 Mei 2022 – 15 Mei 2022
No Tanggal Nama Usia Alamat
1. 11 Mei 2022 Any Aqila <1 bulan Jalan
Sekuten
No.6 C
2. 11 Mei 2022 Andre 29 Tahun Jalan
Antasura
3. 12 Mei 2022 Intan 23 Tahun Jalan Tukad
Yeh Aya
4. 12 Mei 2022 Krisna Arya 6 Tahun Jalan Tukad
Yeh Aya
5. 13 Mei 2022 Wayan Suari 52 Tahun Jalan Tukad
Balian

Hasil Konseling dalam Gedung


1. Nama : Any Aqila
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : <1 Bulan
Alamat : Jalan Sekuten No 6 C
Identifikasi Penyakit :
- Klien mengalami diare Setelah meminum ASI
- Mengalami mual dan muntah
Kesimpulan konseling :
Menjaga pola makan dan juga kualitas air bersih perlu di
pertimbangkan
2. Nama : Andre
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 29 Tahun
Alamat : Jalan Antasura
Identifikasi Penyakit :
- Feses lembek dan cair
- Mengalami mual dan muntah
Kesimpulan konseling :
Menjaga pola makan dan rutin meminum air
3. Nama : Intan
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 Tahun
Alamat : Jalan Tukad Yeh Aya
Identifikasi Penyakit :
- Diare Setelah makan makanan pedas
- Mengalami mual dan muntah
- Mengalami kram perut
- Kehilangan nafsu makan
Kesimpulan konseling :
- Kurangi makan makanan yang pedas
- Membuang tinja bayi di jamban agar mengurangi resiko diare
- Mencuci tangan sebelum makan
- Menjaga kualitas air bersih
4. Nama : Krisna Arya
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 6 Tahun
Alamat : Jalan Tukad Yeh Aya 9
Identifikasi Penyakit :
- Klien mengalami diare Setelah meminum nutrisari
- Mengalami diare Setelah memakan mie goreng
Kesimpulan konseling :
Menjaga pola makan dan sebaiknya tidak membeli minuman
sembarangan karena bisa saja air yang digunakan kualitasnya belum
cukup baik
5. Nama : Wayan Suari
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 52 Tahun
Alamat : Jalan Tukad Balian
Identifikasi Penyakit :
- Klien mengalami kram perut
- Mengalami mual dan muntah
- Nyeri Kepala
- Kehilangan nafsu makan
Kesimpulan konseling :
Meminum Oralit untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh
yang hilang akibat diare, Mencuci tangan sebelum makan dan setelah
Buang Air Besar, Menutup makanan dengan tudung saji
b. Klinik Sanitasi Klien Chikungunya
Tabel 2 : Data Klien Penyakit Chikungunya di Klinik Sanitasi
Puskesmas II Denpasar Selatan Pada Tanggal 11 Mei 2021-15 Mei
2021
No Tanggal Nama Usia Alamat
1. 12 Mei Putu 49 Tahun Jalan Tukad
2022 Susisawan Balian No.5
Gg.43
2. 12 Mei Aldi 19 Tahun Danau
2022 Tandanu
No.45
3. 13 Mei Putu eka 26 Tahun Jalan Tukad
2022 prabawa Nyali

Hasil Konseling dalam Gedung


1. Nama : Putu Susiawan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 49 Tahun
Alamat : Jalan Tukad Balian No.5 Gg.43
Identifikasi Penyakit :
- Klien mengalami kaki bengkak
- Badan terasa nyeri
- Mengalami demam
- Mengalami mual muntah
Kesimpulan konseling :
Menutup penampungan air, menguras bak mandi selama 1 minggu
sekali, menabur bubuk abate pada tempat penampungan air.
2. Nama : Aldi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 19 Tahun
Alamat : Danau Tandanu No.45
Identifikasi Penyakit :
- Badan terasa nyeri dan Panas
- Mengalami sakit kepala
Kesimpulan konseling :
Menutup penampungan air, menguras bak mandi selama 1 minggu
sekali, menabur bubuk abate pada tempat penampungan air,
mengurangi timbunan barang barang bekas.
3. Nama : Putu Eka Prabawa
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 26 Tahun
Alamat : Jalan Tukad nyali
Identifikasi Penyakit :
- Badan terasa nyeri dan Panas
- Mengalami sakit kepala
Kesimpulan konseling :
Menutup penampungan air, menyemprot ruangan dengan obat anti
nyamuk sesering mungkin mengganti air pada tempat peliharaan,
menguras bak mandi selama 1 minggu sekali, menabur bubuk abate
pada tempat penampungan air, mengurangi timbunan barang barang
bekas.
c. Klinik Sanitasi Klien TB Paru
Tabel 3 : Data Klien Penyakit TB Paru di Klinik Sanitasi
Puskesmas II Denpasar Selatan pada Tanggal 11 Mei 2022-15 Mei
2022
No Tanggal Nama Usia Alamat
1. 12 Mei Etik 36 Tahun Jalan
2022 Wahyuningtias Tukad Yeh
Aya

Hasil Konseling dalam Gedung


1. Nama : Etik Wahyuningtias
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 36 Tahun
Alamat : Jalan Tukad Yeh Aya
Identifikasi Penyakit :
- Mengalami batuk berdahak selama ±2 Bulan
- Badan panas
Kesimpulan konseling :
Selalu membuka pintu/jendela, istirahat yang cukup, menutup
mulut dengan siku apabila batuk, membuang ludah pada tempatnya.
d. Klinik Sanitasi Klien ISPA
Tabel 4 : Data Klien Penyakit ISPA di Klinik Sanitasi Puskesmas
II Denpasar Selatan pada Tanggal 11 Mei 2022-15 Mei 2022
No Tanggal Nama Usia Alamat
1. 13 Mei Daniel 28 Tahun Jalan
2022 Pramana Baypas
Padang
Galak
No.50

Hasil Konseling dalam Gedung


1. Nama : Daniel Pramana
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 28 Tahun
Alamat : Jalan Baypas Padang Galak No.50
Identifikasi Penyakit :
- Mengalami batuk
Kesimpulan konseling :
Penambahan ventilasi ,Penerapan PHBS pada klien dan seluruh
anggota keluarga , Memilih makanan yang memiliki hygiene sanitasi yang
baik ,Menutup mulut dengan sapu tangan saat bersin maupun batuk.

E Hasil Inspeksi Sanitasi (Luar Gedung)

Berdasarkan pemeriksaan dan pengamatan sampel air bersih


dengan parameter fisika (Bau, Warna, TDS, Kekeruhan, Rasa dan suhu) maka
didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 5 : Hasil pemeriksaan parameter fisika (Bau, Warna, TDS, Kekeruhan, Rasa
dan suhu) pada Kawasan rumah rumah warga
Wilayah Alamat Parameter Fisika
Puskesmas Ket
Bau Warn TDS Kekeruhan Rasa Suhu
Puskesmas II a
Denpasar 1. JL.Pungutan Tb 5.0 342 0.0 Tr 27.7
Selatan No 1
2. JL.Kesari No Tb 0.0 352 0.0 Tr 28.3
2
3. JL.Danau Tb 10.0 420 0.0 Tr 28.8
Beratan No 4
4. JL.Gunung Tb 5.0 361 2.0 Tr 28.7
Sari No 8
5. JL. Tukad Tb 5.0 425 2.0 Tr 28.0
Yeh Penet
No.16
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada sampel air bersih dengan parameter
fisika, maka dapat di Analisa sebagai berikut :
1. Bau
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara fisika kualitas air di Kawasan
permukiman warga daerah Denpasar selatan menunjukkan semua sampel
tidak berbau (Tb) dan sudah memenuhi syarat Permenkes No 32 Tahun
2017 dimana syarat air bersih tidak boleh berbau.
2. Warna
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara fisika kualitas air di Kawasan
permukiman warga daerah Denpasar selatan dengan parameter warna
dengan 4 sampel air tidak memenuhi syarat Permenkes 32 Tahun 2017
dimana air tidak boleh berwarna. Air untuk keperluan rumah tangga harus
jernih , air yang berwarna berarti mengandung bahan bahan lain yang
berbahaya bagi Kesehatan, artinya sebaiknya tidak boleh berwarna untuk
alas an estetis dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia
maupun mikroorganisme yang berwarna.

3. TDS
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara fisika kualitas air di Kawasan
permukiman warga daerah Denpasar selatan menunjukkan zat padat yang
terlarut (TDS) pada semua sampel sudah dalam kategori baik untuk
dipakai dan sudah memenuhi syarat sesuai dalam Permenkes 32 Tahun
2017 yang dimana batas maksimun standar baku mutu zat padat yang
terlarut dalam air yaitu 1000 mg/l
4. Kekeruhan
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara fisika kualitas air di Kawasan
permukiman warga daerah Denpasar selatan dengan parameter kekeruhan
menunjukan 2 sampel yang tidak memenuhi syarat dari Permenkes 32
tahun 2017 yang dimana standar baku mutu untuk kekeruhan tersebut 0,5.
Dari masalah tersebut, maka sebaiknya operator PDAM mendeteksi
kekeruhan air setiap satu jam sekali atau setelah hujan turun. Tingkat
kekeruhan air diamati dengan cara mengambil sampel air pada reservoir
dan mengamatinya di laboratorium. Jika air dengan tingkat kekeruhan di
atas ambang tertentu akan diberi perlakuan sebelum disalurkan ke rumah-
rumah penduduk.
5. Suhu
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara fisika kualitas air di Kawasan
permukiman warga daerah Denpasar selatan dengan parameter suhu air
menunjukan semua sampel memenuhi syarat, sesuai dengan standar baku
mutu Permenkes 32 tahun 2017 yang dimana standar baku mutu untuk
kekeruhan tersebut 16-40o C.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di Puskesmas II
Denpasar selatan penulis dapat menyimpulkan :

1. Rencana kegiatan Klinik Sanitasi sudah dilaksanakan di lapangan yaitu dengan


melaksanakan kegiatan konseling dalam Gedung kepada
Klien/pasien/masyarakat. Kegiatan klinik sanitasi di luar gedung dapat
dilakukan yaitu hanya Kegiatan inspeksi sanitasi yang dilakukan dengan
pengambilan sampel air bersih kerumah rumah warga yang kemudian di cek
oleh petugas sanitarian puskesmas.
2. Kegiatan kilinik sanitasi Puskesmas di Puskesmas II Denpasar Selatan Begitu
kompleks permasalahan diantaranya dari 4 Puskesmas beberapa diantaranya
belum memiliki petugas sanitasi sehingga pelaksanaanya dilakukan rangkap
jabatan oleh profesi kesehatan lain. Begitu juga sarana dan prasarana antara
lain tidak semua Puskesmas memiliki ruang kegiatan klinik sanitasi sementara
Permenkes nomor 13 tahun 2015 mewajibkan setiap Puskesmas melakukan
Upaya Pelayanan Kesehatan Liungkungan atau klinik sanitasi tentu akan
mempengaruhi persyaratan akreditasi Puskesmas.
3. Puskesmas II Denpasar Selatan memiliki Ketersediaan Sumber daya manusia .
Dalam pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas II Denpasar Selatan
sudah memiliki 2 (dua) orang tenaga kesehatan Lingkungan yang memiliki izin
sesuai peraturan perundang-undangan. Selain itu, penyelenggaraan Klinik
Sanitasi di Puskesmas II Denpasar Selatan juga sudah memenuhi persyaratan
sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan klinik sanitasi sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan No 13 Tahun 2015

B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk Puskesmas II Denpasar Selatan yaitu:
1. Meningkatkan upaya-upaya dalam pencegahan dan pengendalian penyakit
berbasis lingkungan untuk meningkakan derajat hidup masyarakat seperti
memasang poster yang bertulis dilarang membuang sampah sembarangan ,
melakukan kunjungan ke rumah warga untuk dilakukannya inspeksi sanitasi
2. Meningkatkan sosialisasi PHBS kepada masyarakat untuk menunjang
kesehatan masyarakat secara total yaitu dengan cara membuka jalur komunikasi
sekaligus memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku, sehingga membantu masyarakat mengenali dan mengatasi
masalah sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara
hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai