JUDUL KEGIATAN
PENGUATAN SISTEM SURVEILANS KIA MELALUI JEJARING BIDAN PRAKTEK SWASTA DI PUSKESMAS
DENSEL I KOTA DENPASAR
TIM PENGUSUL
dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, DrPH (0010017902)
2.6. Alamat :
3. Personalia :
3.1. Jumlah pelaksana : 5 orang
3.2. Jumlah personalia : 1 orang
4. Jangka waktu kegiatan : Juli-Agustus 2015 (2 bulan)
5. Bentuk Kegiatan : Lokakarya dan pengembangan program
6. Tempat Kegiatan : Wilayah kerja Puskesmas Densel 1 Kota Denpasar
7. Biaya yang diperlukan : Rp 7.000.000,-
dr. Ady Wirawan, MPH, PhD dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, DrPH
NIP: 197712282005011001 NIP: 197901102003121001
1
Analisis situasi
Melalui keikutsertaan dalam komitmen global untuk mencapai Millenium Development Goals
(MDGs), pembangunan nasional Indonesia khususnya di sektor kesehatan diarahkan pada upaya
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) dengan target penurunan
angka kematian ibu dan anak (AKI & AKB) serta peningkatan kualitas hidup anak Indonesia yang
dicirikan oleh kualitas tumbuh kembang yang baik.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA hanya bisa dilakukan melalui kerjasama (partnership)
yang baik dengan segenap sektor terkait, diantaranya sektor swasta yang terlibat dalam pemberian
pelayanan KIA. Peran sektor ini sangat penting karena terlibat langsung dalam pemberian pelayanan
dan juga berkontribusi dalam memetakan masalah dan potensi penanganan kesehatan ibu dan anak
melalui sistem surveilans KIA. Kontribusi dalam sistem surveilans KIA ini menjadi sangat penting
mengingat masih tingginya demand atau kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan KIA oleh sektor
swasta sehingga penting untuk melibatkan mereka ke dalam sistem surveilans secara berkelanjutan
baik dalam kapasitasnya sebagai pengumpul dan pelapor data hingga pihak yang mampu melakukan
analisis data di tingkat layanan untuk perbaikan kualitas dan deteksi dini masalah kesehatan.
Salah satu pemberi pelayanan KIA swasta adalah bidan praktek swasta (BPS) dengan peran penting
sebagai pemberi pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat primer. Mereka bertugas melakukan
deteksi dini resiko persalinan, melakukan rujukan kehamilan resiko tinggi, menolong persalinan
normal, dan mengamati tumbuh kembang balita. Kesemua tugas tersebut dicatat dalam buku KIA
yang kemudian harus dilaporkan indikator kunci-nya ke Puskesmas untuk dilakukan analisis masalah
kesehatan ibu dan anak sehingga bisa dilakukan tindakan promosi dan pencegahan yang sesuai.
Mekanisme sederhana ini demikian penting tetapi seringkali tidak berjalan sebagaimana mestinya,
dibutuhkan kesepahaman dan juga motivasi yang tinggi serta kapasitas dan fasilitas yang memadai
untuk meyakinkan berjalannya sistem surveilans KIA ini. Dibutuhkan upaya nyata untuk mendorong
penguatan sistem melalui jejaring BPS dan mengembangan fasilitas pendukung untuk
mempermudah monitoring pelaksanaanya di tingkat Puskesmas.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat PSIKM Unud bagian AKK tahun 2015 ini, akan diarahkan
untuk mendukung upaya penguatan sistem surveilans KIA melalui jejaring BPS di Puskesmas
Denpasar Selatan 1 Kota Denpasar. Beberapa hal yang menjadi dasar pemilihan wilayah pengabdian
adalah lingkungan yang mendukung melalui pernyataan kebutuhan program dan komitmen
pimpinan Puskesmas untuk bekerja sama, jumlah BPS yang cukup besar mencapai 27 orang di
2
wilayah kerja Puskesmas Densel 1, serta ketersediaan dana yang masih memungkinkan
terselenggaranya kegiatan pengabdian di wilayah tersebut.
Rumusan masalah
Belum terbentuknya standar prosedur pelaksanaan surveilans pasif KIA melalui jejaring BPS di
wilayah kerja Puskesmas Densel 1 Kota Denpasar berikut mekanisme monitoring pelaksanaannya.
Tujuan kegiatan
1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap positif BPS terhadap mekanisme pengisian dan
analisis data buku KIA
2. Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap positif BPS terhadap sistem surveilans pasif KIA
3. Untuk merumuskan mekanisme standar pelaksanaan surveilans pasif KIA yang disepakati
seluruh pemangku kepentingan
Manfaat kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat PSIKM bagian AKK tahun 2015 ini memberikan manfaat
kepada pemberi pelayanan kesehatan, masyarakat dan PSIKM sendiri. Pemberi pelayanan kesehatan
akan mampu meningkatkan kualitas pelayanan KIA melalui kegiatan surveilans pasif KIA yang baik.
Pelayanan surveilans yang baik secara tidak langsung akan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat karena tertanganinya kasus-kasus resiko tinggi yang ditemukan secara lebih awal di
tingkat layanan primer. Bagi PSIKM, kegiatan pengabdian ini akan memberikan pengalaman nyata
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pada level layanan kesehatan atau dikenal dengan
research transfer, selain akan menambah pengetahuan staff dosen dan peneliti akan masalah
kesehatan, aplikasi solusi dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat.
Pemecahan masalah
Pemecahan masalah dilakukan melalui partisipasi aktif BPS dan pemangku kepentingan di tingkat
Puskesmas dalam kegiatan pengabdian yaitu pembahasan standar prosedur pelaksanaan surveilans
pasif KIA di Puskesmas Densel 1 Kota Denpasar.
Kepala Puskesmas dan jajaran kesehatan di atasnya termasuk Dinkes Kota dilibatkan sebagai pihak
yang memfasilitasi berjalannya kegiatan pengabdian.
3
Metode kegiatan
Untuk mencapai tujuan pengabdian, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:
1. Lokakarya penguatan sistem surveilans KIA melalui jejaring bidan praktek swasta di
Puskesmas Densel 1 Kota Denpasar yang diikuti oleh segenap khalayak sasaran strategis.
Bulan
Kegiatan
Juli Agustus
Persiapan
Pelaksanaan lokakarya
Evaluasi
Evaluasi keberhasilan kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan dua metode yaitu evaluasi proses
dan evaluasi output kegiatan.
Evaluasi proses mengukur keberhasilan pengabdi melakukan kegiatan yang direncanakan secara
tepat waktu dengan melibatkan khalayak sasaran strategis yang dituju yaitu:
1. Kegiatan berlangsung pada waktu yang direncanakan, meskipun mundur dua minggu
menjadi akhir Agustus pada tanggal 28 Agustus 2015 akibat permasalahan waktu yang sesuai
antara fasilitator dari Unud dan dari Dinkes Kota Denpasar. Bukti-bukti pelaksanaan kegiatan
berupa foto dan materi presentasi fasilitator kegiatan dilampirkan dalam laporan ini.
2. Khalayak sasaran staregis yang diundang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang
direncanakan. Daftar hadir kegiatan terlampir dalam laporan kegiatan ini.
1. Terbentuknya standar prosedur pelaksanaan surveilans pasif KIA di Puskesmas Densel 1 Kota
Denpasar (terlampir).
4
Organisasi pelaksana
1. Ketua pelaksana
2. Anggota pelaksana 1
3. Anggota pelaksana 2
4. Anggota pelaksana 3
5. Anggota pelaksana 4
5
5.2. NIDN : 0031037703
Biaya
Pembiayaan kegiatan bersumber dari anggaran PNBP PSIKM FK Universitas Udayana sebesar Rp.
7.000.000,- dengan rincian pelaksanaan kegiatan dalam tabel 2.
6
Tabel 2 Anggaran
7
Lampiran 1 Foto-foto kegiatan
8
9
10
Lampiran 2. Standar alur surveilans pasif KIA oleh Bidan Swasta di Puskesmas
Densel 1 Denpasar
Deteksi kasus
Umpan balik
Registrasi
Pelaporan
Analisis dan
interpretasi kasus
11
Data yang disepakati merupakan bagian dari pelayanan kesehatan ibu dan anak di bidan swasta:
12
Lampiran 3 Materi fasilitator
13
Lampiran 4. Daftar hadir
14