Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

KELAS 7
PUSKESMAS CIANJUR KOTA

PENUGASAN KHUSUS BATCH IV


TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan.
Dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang pusat
Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama.
Pusat menyelenggarakan Kesehatan upaya Masyarakat kesehatan
atau yang disingkat bersifat Puskesmas menyeluruh adalah terpadu,
organisasi merata. fungsional dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat, dengan peran- serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya
yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dengan
demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dalam era globalisasi saat ini, Puskesmas dituntut untuk memberikan
pelayanan yang maksimal dan bermutu sehingga dapat meningkatkan citra
pelayanan publik di wilayah kerja Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur.
Oleh karena itu perlu dilakukan pembenahan baik dari bidang manajemen,
SDM dan sarana prasarana pendukung. Dalam bidang anggaran pun
dibutuhkan perubahan dari penganggaran biasa ke penganggaran berbasis
kinerja, mengingat kebutuhan dana yang tinggi dengan sumber dana yang
terbatas sehingga kita dituntut untuk memanfaatkan sumber daya yang ada
semaksimal mungkin. Fungsi Puskesmas meliputi penyelenggaraan UKM
tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan. penyelenggaraan UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya. Untuk menunjang pelaksanaan fungsinya
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yaitu perencanaan
tingkat Puskesmas, lokakarya mini Puskesmas, dan penilaian kinerja
Puskesmas dan manajemen sumber daya.
Penilaian kinerja Puskesmas adalah upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja / prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai
dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas dini. Puskesmas
melakukan penilaian secara mandin, kemudian dinas kesehatan melakukan
proses verifikasi hasilnya, Aspek penilaian meliputi hasil pencapalian
cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan. Berdasarkan
hasil verifikasi, Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota bersama Puskesmas
dapat menetapkan Puskesmas ke dalam kelompok sesuai dengan
pencapaian kinerjanya.
Praktek lapangan merupakan bagian dari rangkaian proses
pembelajaran, karena pada tahap ini dianggap sebagai suatu bentuk
pengkayaan dari materi yang telah diajarkan. Tujuan yang hendak dicapai
dalam kegiatan ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi peserta
dalam mempelajari serta menerapkan kegiatan puskesmas secara nyata di
lapangan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan praktik lapangan, peserta mendapatkan
pengalaman nyata tentang penerapan manajemen puskesmas, akreditasi
puskesmas dan program promosi kesehatan sebagai satu pengalaman
(lesson learn) yang didapat dari proses pelatihan pembekalan penugasan
khusus tenaga kesehatan.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktik lapangan, peserta mampu :


A. Kegiatan terkait Manajemen Puskesmas
Tujuan: Mengamati Implementasi proses Perencanaan (P1),
Penggerakan dan Pelaksanaan (P2) dan Penilaian (P3) di
Puskesmas.
B. Kegiatan terkait Akreditasi Puskesmas
Tujuan: Mampu Menyajikan dan memberikan rekomendasi terkait
pelaksanaan INM dan Akreditasi yang diperoleh pada saat praktik
lapangan.
C. Kegiatan terkait Promosi Kesehatan
Tujuan :
● Pelaksanaan Posyandu berdasarkan tahapan kehidupan
● Kunjungan Rumah
D. Kegiatan terkait Surveilans Kesehatan
Tujuan :
● Mempelajari Implementasi surveilans di PKM (Pengumpulan
data sampai dengan diseminasi)
● Mempelajari sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) di
Puskesmas.
● Mempelajari Implementasi penyelidikan epidemiologi apabila
ada indikasi Kejadian Luar Biasa (KLB)/Alert SKDR.
C. Sasaran
Sasaran : Puskesmas, Posyandu wilayah kerja Puskesmas dan masyarakat
wilayah kerja Puskesmas Cianjur Kota

D. Waktu dan Tempat


Waktu dan Tempat : Kamis, 2 November 2023 dan Puskesmas, Posyandu
wilayah kerja puskesmas.
BAB II
PROSES KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN

Tenaga kesehatan tugas khusus angkatan 7 berangkat dari BBPK Ciloto


secara bersamaan didampingi oleh fasilitator dan alumni menuju Puskesmas
Cianjur Kota. Sesampainya di Puskesmas Cianjur Kota. disambut oleh petugas
puskesmas, kemudian dilanjutkan dengan acara penyambutan di Aula Puskesmas
Cianjur Kota dengan beberapa rangkaian acara yaitu : SOP keamanan, kata
sambutan dan penjelasan singkat tentang profil Puskesmas Cianjur Kota oleh
kepala puskesmas.
Proses kegiatan PKL Manajemen Puskesmas, Akreditasi Puskesmas dan
Indikator Mutu Nasional bertempat di Puskesmas Cianjur Kota Cianjur meliputi
kegiatan sebagai berikut :
1. Pembekalan PKL
Pembekalan PKL dilaksanakan di Puskesmas Cianjur Kota, Kabupaten Cianjur,
Jawa Barat pada tanggal 2 November 2023. Pembekalan ini dilakukan oleh
kepala Puskesmas dan dilaksanakan di ruang office Puskesmas Cianjur Kota.
2. Pembagian Kelompok PKL
Kemudian, kelompok dibagi dalam 3 kelompok:
- Kelompok 1: Membahas tentang Akreditasi/Manajemen Puskesmas meliputi
pembuatan profil singkat Puskesmas, penelusuran data-data Puskesmas
(Rencana lima tahunan, Rencana Usulan Kegiatan (RUK), Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA).
Selain itu, membahas tentang standard akreditasi Puskesmas
- Kelompok 2: Membahas tentang program promosi kesehatan (promkes)
- Kelompok 3: Membahas tentang program surveilans
3. Koordinasi dengan masing-masing kelompok dan PJ Puskesmas untuk
mendapatkan data tentang Puskesmas
Kegiatan ini bertujuan untuk sharing dokumen antara tim PKL dengan
pihak Puskesmas sebagai narasumber untuk melihat jenis dokumen yang ada
dan memvalidasi dokumen yang ada. Selain itu, koordinasi ini bertujuan untuk
menyatukan visi antara tim sehingga saat PKL di lapangan (oleh tim promosi
kesehatan/promkes dan surveilans)
Setelah menyelesaikan diskusi dan telaah dokumen, kemudian berdiskusi
membuat pemaparan dan laporan praktik lapangan.
Proses kegiatan PKL Promosi Kesehatan bertempat di Puskesmas Cianjur
Kota, Cianjur meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Dimana di tahap persiapan ini peserta masuk ke dalam ruangan pada pukul 07.30
WIB lalu di buka dengan doa pembuka yang dipimpin oleh peserta pelatihan dan
dilanjutkan dengan pemaparan tentang Puskesmas oleh dr. Gusnadi Rama Anggita
selaku kepala Puskesmas Cianjur Kota.

2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini peserta diantar ke posyandu Sayang didampingi oleh kader
puskesmas, dan kader puskesmas mengarahkan untuk mengamati proses
pelaksanaan posyandu dan peserta melakukan pengamatan yang dimana sesuai
urutan mulai dari registrasi, pengukuran BB, TB, LK, pencatatan, pelayanan, dan
penyuluhan. Selanjutnya peserta diantar oleh kader untuk melakukan kunjungan
kerumah masyarakat sekitar posyandu.

3. Tahap penyusunan laporan PKL


Pada tahap ini peserta berdisikusi hasil observasi terkait pemaparan tentang
Promkes yang disampaikan oleh tim dari Posyandu Sayang. Kemudian peserta
melanjutkan penyusunan laporan.

Pada Proses Kegiatan Praktik Lapangan Surveilans ini terdiri dari 4 tahap sebagai
berikut:
1. Tahap persiapan
Dimana di tahap persiapan ini peserta masuk ke dalam ruangan pada pukul
07.30 WIB lalu di buka dengan doa pembuka yang dipimpin oleh peserta
pelatihan dan dilanjutkan dengan pemaparan tentang Puskesmas oleh
Gusnadi Rama Anggita selaku kepala Puskesmas Cianjur Kota.
2. Tahap pelaksanan
Pada tahap pelaksanaan praktek lapangan ini peserta didalam ruangan
diberikan pemaparan materi terkait Profile puskesmas yang dilakukan oleh
tim dari puskesmas Cianjur Kota, Proses pelaksanaan diskusi dengan PJ
UKM Surveilans selanjutnya peserta berdiskusi dengan kelompok.
3. Tahap penyusunan laporan PKL
Pada tahap ini peserta berdisikusi hasil observasi terkait pemaparan tentang
Surveilans yang disampaikan oleh tim dari Puskesmas Cianjur Kota.
Kemudian peserta melanjutkan penyusunan laporan yang terdiri dari 4 BAB.

4. Tahap persentasi Hasil Praktek Lapangan


Tahap ini adalah kegiatan yang menampilkan hasil dari setiap pembahasan
hasil diskusi yang nantinya kekurangan dan kelebihan untuk hasil presentasi
akan di nilai oleh Penilai dan mengetahui sejauh mana ilmu yang diperoleh
selama kegiatan PKL.
BAB III
HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

3.1. Manajemen Puskesmas


Profil Puskesmas Cianjur Kota
Profil puskesmas Cianjur kota dengan alamat Jalan Suyakencana nomor 1 RT 02/RW
10 Kelurahan Sawahgede Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur kode pos 43212
Provinsis Jawa Barat. Puskesmas Cianjur Kota memiliki data kepegawaian
sebanyak 58 orang untuk ASN di antaranya 30 orang PNS dan PPPK 2 orang. Non
ASN sebanyak 26 orang diantaranya 3 orang PTT dan 23 orang kontrak BLUD.

P1. Perencanaan

Puskesmas Cianjur Kota memiliki dokumen perencanaan 5 tahunan dan


perencanaan tahunan dengan memiliki beberapa dokumen yaitu dokument RUK,
dokumen RKA, serta RPK tahunan dan bulanan

P2. Penggerakan dan Pelaksanaan


Puskesmas Cianjur Kota memiliki jadwal minilokarya bulanan dan tribulanan, yang
fungsinya untuk melihat problem pada program.
dimana dalam penggerakan pelaksanaan puskesmas Cianjur Kota memiliki
peningkatan kapasitas pegawai puskesmas dengan adanya surat tugas pada
pegawai.

P3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian


Dalam P3 Puskesmas Cianjur Kota memiliki SK dalam pengendali mutu
puskesmas serta adanya dokumen hasil penilaian kinerja puskesmas dan dokumen
feedback dari dinkes serta puskesmas memiliki hasil feedback penyusunan RTL
dan tersediannya media untuk menerima masukan dalam bentuk loket pengaduan,
kotak pengaduan, papan pengaduan,kotak saran media sosial seperti instagram
dan email pkmcianjurkota@gmail.com
3.2. Indikator Nasional Mutu dan Akreditasi Puskesmas
Indikator Nasional Mutu
Hasil dari diskusi dan telaah dokumen didapatkan sudah terdapat regulasi yang
mengatur tentang pengukuran dan pelaporan di Puskesmas Cianjur Kota yang
jelas dan terarah, regulasi yang tersedi regulasi eksternal dan internal yang
mengatur tentang pengukuran indikator nasional mutu.
Rencana Tindak Lanjut tentang indikator nasional mutu dilakukan perbulan.
Kriteria petugas yang melakukan observasi dan yang melakukan pengentrian yaitu
telah bekerja di Puskesmas minimal 2 tahun dan bertanggungjawab mempunyai
komitmen yang tinggi terhadap peningkatan mutu. Adapun petugas yang ditunjuk
untuk menjadi observer yaitu dua observer tiap indikator mutu dan juga satu orang
tiap pengentrian. Setelah petugas observer melakukan observasi selanjutnya
diberikan kepada tiap pengelola indikator INM dan diserahkan kepada PJ mutu
untuk memvalidasi data dan bila datanya sudah sah dan sesuai maka diinput
kedalam aplikasi mutufasyankes. Adapun pengukuran indikator TB SO dilakukan
melalui pencatatan dan pelaporan secara tersistem pada website SITB dan
mutufasyankes, serta secara manual melalui kartu pengobatan pasien TB 01 untuk
register pasien TB perorangan, TB 03 untuk register semua pasien TB yang
mendapatkan pengobatan dan TB 04 untuk pasien TB follow-up. Sedangkan
pengukuran dan pencatatan Indikator ANC dilakukan secara tersistem pada
e-kohort dan manual oleh kartu ibu, pws ibu, buku pink. Untuk indikator KKT, APD
dan Identifikasi pasien dilakukan dengan cara observasi langsung dengan
menggunakan form yang telah disediakan. Pada pengukuran dan pencatatan
indikator kepuasaan pasien dapat dilakukan kapan saja dalam periode 6 bulan
dengan menggunakan e-kuisoner berupa google form.
Akreditasi Puskesmas

KMK 165 Tahun 2022 tentang standar Akreditasi Puskesmas Khususnya


pada kriteria 1.6.3 Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab melakukan
Pengawasan, Pengendalian kinerja, dan kegiatan perbaikan kinerja melalui audit
internal dan pertemuan tinjauan manajemen yang terencana sesuai dengan
masalah kesehatan prioritas, masalah kinerja, risiko maupun rencana
pengembangan pelayanan. Hasil dari kegiatan praktik lapangan didapatkan
dokumentasi akreditasi puskesmas Cianjur Kota lengkap. Adapun penilaian yang
dilakukan dalam akreditasi puskesmas Cianjur Kota tersebut
a. Pengertian Audit
Adalah Proses penilaian yang dilakukan dalam internal Puskesmas untuk
meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas tersebut. Unit yang diaudit dipilih
berdasarkan :
1) Hasil PKP yang capaiannya masih rendah
2) Capaian SPM yang rendah
3) Keluhan pasien

1. SK Tim Audit Internal beserta uraian tugas dan tanggung jawab yang dapat
terintegrasi dengan SK penanggungjawab upaya pelayanan di puskesmas
pada kriteria 1.2.1 : Ada Lengkap memuat Tim Audit Internal beserta uraian
tugasnya

2. Kerangka Acuan Audit Internal : Ada Lengkap, berisi cara melaksanakan


kegiatan audit internal beserta rincian kegiatannya
3. Rencana Audit internal (audit plan) : Ada Lengkap
Terdapat rencana audit internal tahun dan bulanan untuk unit yang akan
diaudit.

4. Bukti pelaksanaan audit internal : Ada Lengkap


Audit Internal dilaksanakan oleh 3 orang auditor, sebelumnya telah dilakukan
pemberitahuan pelaksanaan audit kepada unit yang akan diaudit, dan
melaksanakan audit dengan metode observasi, telusur dokumen, dan
wawancara. Terdapat dokumentasi pelaksanaan Audit Internal.

5. Instrumen audit internal : Ada Lengkap


Tim Audit Internal menyusun instrumen audit sesuai dengan permasalahan
yang ada pada unit tersebut.

6. Laporan hasil audit internal : Ada Lengkap


Tim Audit Internal menyusun laporan hasil audit dan disetujui oleh Kepala
Puskesmas serta disampaikan pada unit yang diaudit, untuk bisa melaksanakan
tindak lanjut.
7. Bukti umpan balik hasil audit internal kepada kepala puskesmas, tim mutu
puskesmas, pihak yang di audit dan unit terkait : Ada
Ada waktu pelaksanaan rencana tindak lanjut yang ditetapkan.

8. Bukti pelaksanaan tindak lanjut dan rekomendasi hasil audit internal : Ada
Unit yang diaudit melaksanakan rekomendasi tindak lanjut dari hasil Audit
Internal.
9. Jadwal, Undangan, Daftar Hadir, Notulen Pertemuan tinjauan manajemen :
Ada Lengkap
Pertemuan Tinjauan Manajemen dilakukan 2 kali dalam setahun pada setiap
semester, yaitu pada bulan Juli dan Desember, dipimpin oleh Penanggung
Jawab Mutu, sesuai agenda pertemuan tinjauan manajemen yaitu
pembahasan tinjauan terhadap hasil pertemuan tinjauan manajemen yang
lalu, hasil audit internal, umpan balik/ keluhan pasien, hasil penilaian
kepuasan pasien, hasil penilaian kinerja Puskesmas, masalah-masalah
operasional di Puskesmas, rencana perbaikan/ perubahan, serta
rekomendasi untuk perbaikan. Puskesmas Cianjur Kota telah melaksanakan
Pertemuan Tinjauan Manajemen pertama pada bulan Juli 2023
10. Bukti pelaksanaan tindaklanjut rekomendasi hasil pertemuan tinjauan
manajemen : Ada
Pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi hasil pertemuan tinjauan manajemen
dievaluasi pada pertemuan tinjauan manajemen selanjutnya.

3.3 Promosi Kesehatan


a. Hasil Pengamatan Posyandu Sayang
● Meja 1 :
Pencatatan identitas peserta posyandu: nama, jenis kelamin, tanggal lahir,
dan alamat di kertas kecil, Buku KMS tidak diberikan di meja 1 tetapi
langsung dikumpulkan ke kader dan hanya membawa kertas kecil ke meja
selanjutnya, Ibu kader tidak mengarahkan ke meja 2.
● Meja 2 :
Pengukuran antropometri dan Tekanan Darah ini di lakukan oleh kader
sesuai dengan cara pemeriksaan yang baik dan benar.
● Meja 3 :
Pencatatan rekapan data lengkap, rapi, dan sesuai, Namun belum selesai
pengukuran sudah menuju meja 3, Pencatatan grafik KMS hanya BB saja,
dan masih ada yang salah dalam penulisan buku KMS
● Meja 4 & 5 :
Meja 4 & 5 digabung karena ruangan sempit, Pelayanan Kesehatan meliputi
: imunisasi (bayi, balita), pemberian vit A (bayi, balita), ANC (bumil), tekanan
darah (lansia)
Posyandu remaja dilaksanakan pada Jum’at sore (minggu ketiga) -> lebih ke
program penyuluhan tentang kesehatan remaja, pemeriksaan fisik,
pemberian TTD, kader dari remaja juga
Konseling diberikan kepada bayi/balita yang bermasalah seperti BB tidak
naik atau sakit, Ibu hamil yang beresiko, Remaja dan lansia
Tambahan : melakukan sweeping kepada bayi/balita yang tidak datang
posyandu

b. Hasil Pengamatan Kunjungan Rumah Desa Sayang


Pada saat melakukan kunjungan rumah, sebelumnya tim di bagi menjadi
kader, pengamat dan dokumentasi, kemudian pihak puskesmas dan kader
posyandu membagikan 5 rumah sesuai jumlah kelompok tim Tugsus.
Kemudian di lakukan kunjungan rumah sesuai target yang telah di tentukan
(bayi balita, remaja, ibu hamil dan lansia).

Hasil 5 Sasaran Posyandu Gardena Kelurahan Sayang

No Sasaran Usia Hasil


1. Bayi 18 bulan Kunjungan posyandu rutin 1x/bulan, BB (10,3 kg)
normal 0 SD, TB (83,7 cm) normal 0 SD, LK (47cm)
normal 0 SD, LILA (16 cm) normal, Status Gizi Kurang
-1 SD, keluhan demam (-), batuk pilek (-), BB turun (-),
riwayat kontak TBC (-),
ASI eksklusif, MPASI umur 6 bulan, imunisasi tidak
lengkap sesuai
usia, mendapatkan vitamin A, mengkonsumsi obat caci
ng. Edukasi yang di berikan kepada pasien ini adalah
pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap, Pemenuhan gizi
yang tinggi protein dan Fe, serta segera ke posyandu
atau puskesmas jika terjadi keluhan lebih lanjut.
2. Anak pra s 5 tahun 3 bula Kunjungan posyandu rutin 1x/bulan
ekolah n BB naik dan normal, TB Naik dan normal, LK normal
Skrining TBC tidak ada indikasi, tidak konsumsi obat ca
cing
3. Remaja 1 18 tahun 11 bu Kunjungan posyandu rutin 1x/bulan
lan IMT normal 20,5
Ada riwayat keluarga hipertensi
4. Remaja 2 17 tahun 7 bul Kunjungan posyandu rutin 1x/bulan
an IMT kurang 17,1
Terdapat masalah lambung (maagh)
5. Bumil 1 28 tahun 10 bu Kunjungan hanya 5x (Juni-Oktober)
lan Tekanan darah normal 120/80 mmHg/dl
LILA 32 -> normal, tidak KEK
Pemberian TTD 12 tablet dimakan 1x/hari
6. Bumil 2 28 tahun 4 bul Kunjungan posyandu 4x (Juli-Oktober)
an BB sesuai kurva kenaikan
Lila normal
Tekanan darah normal 120/80
Pemberian TTD 24 tablet 1x/hari
Tidak mengikuti kelas ibu hamil
7. Usia produ 33 tahun 2 bul IMT normal 22.7
ktif 1 an Tekanan darah normal 118/90
Tidak ada Riwayat TBC
8. Lansia 1 61 tahun Kunjungan ke posyandu rutin
IMT Normal
Tekanan darah tinggi 177/85 mmHg
Lingkar perut 62 cm
Tidak ada gangguan penglihatan dan pendengaran
Tidak ada gangguan saluran pernafasan serta saluran
pencernaan

9. . Lansia 2 68 tahun ● Rajin mengunjungi posyandu lansia


● IMT Normal
● Tekanan Darah Normal
● Tidak ada gangguan penglihatan dan
pendengaran
● Tidak ada keterbatasan melakukan aktivitas
● Tidak ada gangguan saluran pernapasan serta
pencernaan
10. Usia 34 tahun ● Jenis kelamin : perempuan
produktif ● TB : 147 cm
● BB : 57 kg
● IMT : 26, 3 (Obesitas)
● Lingkar perut : tidak di ukur
● Tekan darah : 120/80 mmhg
● Tidak ada riwayat TB
● Alat kontarasepsi : KB suntik (3 bulan)

4. Dokumentasi Posyandu Gardena (Ibu Hamil, Lansia, Remaja, Bayi


Balita)

MEJA 1, 2(pendaftaran dan Pencatatan) MEJA 3 (pengukuran BB, TB, TD)


MEJA 4 dan 5 (Pelayanan dan Penyuluhan)

Posyandu Bayi Balita

pendaftaran dan pencatatan pengukuran TB,BB

Pengukuran LK dan LP

A. HASIL KUNJUNGAN KELUARGA


No Sasaran Usia Hasil
1. Bumil 29 tahun Pasien usia kehamilan 9 minggu, belum pernah
melakukan ANC di Puskesmas Cianjur Kota,
sehingga dilakukan edukasi untuk melakukan
kunjungan ke puskesmas Cianjur Kota.
KIE untuk banyak istirahat, kualitas tidur
diperhatikan, kurangi main gawai >8jam/hari.
2. Usia dewasa 53 tahun Tersedia air bersih lingkungan rumah dan jamban
keluarga tersedia dan saniter
Ventilasi yang cukup
Hipertensi dan tidak aktif berobat
3. Usia sekolah 8 tahun Isi piringku tidak sesuai: Anak hanya makan telur
dan mie instan
Suhu tubuh dalam batas normal.
Sering flu
BB dan TB tidak diketahui
4. Balita Bayi sedang sakit demam SB >37,5C, pasien
memiliki buku KIA, Hasil penimbangan BB, TB,
IMT normal, Imunisasi yang di dapatkan lengkap
pasien mendapatkan asi esklusif, MPAsi lengkap,
mendapatkan obat cacing dan Kapsul Vit. A.
Tersedia air bersih lingkungan rumah dan jamban
keluarga tersedia dan saniter,
Ventilasi yang cukup. Pasien mendapatkan
edukasi mengenai mengenai ISPA serta tanda
dan gejala kegawatdaruratan anak (Kejang,
sesak), Gizi serta jika mengalami keluhan
berlanjut segera ke posyandu atau puskesmas
terdekat.
5 Lansia 1 68 Tahun Tersedia jamban keluarga dan air bersih
Ventilasi yang cukup
Riwayat hipertensi
Rutin ke posyandu lansia
Tidak rutin meminum obat hipertensi
Pemberian KIE tentang hipertensi berupa rutin
mengkomsumsi obat hipertensi serta pola hidup
sehat
6 Lansia 2 78 Tahun Tersedia jamban keluarga dan air bersih
Ventilasi yang kurang
Tidak rutin ke posyandu lansia
Tidak kembali merokok
Pemberian KIE tentang pola hidup sehat
7. Usia produktif 38 tahun Kunjungan di tempat kerja (tempat jualan)
Riwayat penyakit keluarga : hepertensi, stroke
Tekanan darah : 120/80 mmhg
Isi piring ku : tidak sesuai

2. Dokumentasi Kunjungan Rumah

Kunjungan Rumah Lansia


Kunjungan Rumah Bayi Balita

Kunjungan Rumah Usia Produktif


3.5 Surveilans
3.5.1 Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)
1. Surveilans Epidemiologi
Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap
penyakit atau masalah-masalah Kesehatan dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau
masalah-masalah Kesehatan tersebut, agar dapat melakukan Tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan
data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada
penyelenggara program Kesehatan (Kepmenkes RI.)

2. Sumber Data Surveilans


- Hasil Pelayanan Puskesmas
- Pencarian Aktif Petugas di lapangan
1. Survei
2. Penelitian
- Laporan Masyarakat

3. Jejaring Surveilans
1. Unit surveilans dengan yankes, laboratorium, dan unit penunjang lainnya
2. Unit surveilans dengan Puslit/ kajian/ program intervensi Kesehatan
lainnya
3. Antara Kabupaten/ Kota, Provinsi dan pusat
4. Berbagai sektor terkait nasional, bilateral, regional, dan internasional
4. Indikator Kinerja Surveilans
Pelaporan Setiap perminggu, jika kasus KLB yang di temukan berpotensi
menular maka harus di laporkan sebelum 1x24 Jam. Permasalahan yang
ada yaitu pemeriksaan sampel yang dikirim ke laboratorium dinkes hasilnya
terlambat keluar sehingga indikasi KLB lambat diketahui.
5. Pengertian KLB, Wabah, Dan Penyelidikan Epidemiologi
Kejadian Luar Biasa yaitu Timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan/ kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah
dalam kurun waktu tertentu (Peraturan Menteri Kesehatan RI,
No.1501/MENKES/PER/X/2010). Wabah yaitu Kejadian berjangkitnya suatu
penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat
secara nyata (UU No.4/1984). Penyelidikan Epidemiologi yaitu Suatu
tindakan atau kegiatan penyelidikan yang dilakukan segera setelah
mengetahui adanya laporan KLB berdasarkan waktu, tempat dan orang.
Penyelidikan epidemiologi dapat pula dilakukan setelah KLB berakhir
6. Kriteria KLB
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 1501/MENKES/PER/X/2010
kriteria KLB, yaitu:
1. Timbulnya suatu penyakit/ menular yang sebelumnya tidak ada/ tidak
dikenal disuatu daerah, seperti Difteri, AFP, Avian Infkuenza, TN, Flu
baru H1N1, Kolera
2. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian terus-menerus selama 3
kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari,
minggu, bulan)
3. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian, 2 kali atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, minggu, bulan, tahun)
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua
kali lipat atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan
dalam tahun sebelumnya
5. Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan
dua kali lipat atau lebih dibanding dengan angka rata-rata perbulan dari
tahun sebelumnya
6. Case fatality rate suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% atau lebih, dibanding dengan CFR dari
periode sebelumnya
7. Proportional rate (PR) penderita dari suatu periode tertentu
menunjukkan kenaikan dua atau lebih dibanding periode, kurun waktu
atau tahun sebelumnya
8. Kriteria Khusus, contoh KLB Campak atau Rubella jika ditemukan 5
kasus campak klinis dalam kurun waktu 4 minggu berturut-turut di suatu
wilayah yg memiliki hubungan epidemiologis dan minimal 2 diantaranya
positif campak/rubella secara laboratorium
9. Beberapa penyakit, seperti keracunan pangan, menetapkan 2 kasus
atau lebih sebagai KLB (sesuai dengan PP Nomor 28 tahun 2004
tentang Keamanan Pangan)
- Keracunan makanan
- Keracunan pestisida

7. Penetapan KLB
Penetapan KLB menurut PERMENKES No. 1501/ 2010 pasal 6, penetapan
KLB dilakukan oleh Kadinkes Kabupaten/ Kota, KAdinkes Provinsi, dan
Menteri

8. Penyakit Menular yang berpotensi Wabah


Menurut PERMENKES No. 1501/Menkes/Per/X/2010 meliputi :
1. Kolera
2. Pes
3. Demam Berdarah Dengue
(DBD)
4. Campak
5. Polio
6. Difteri
7. Pertusis
8. Rabies
9. Malaria
10. Avian Influenza H5N1
11. Antraks
12. Leptospirosis
13. Hepatitis A
14. Influenza A baru (H1N1)/
Pandemi 2009
15. Meningitis
16. Yellow Fever
17. Chikungunya
18. Penyakit menular tertentu
yang ditetapkan Menteri
Kesehatan
9. Tujuan Penyelidikan KLB
Tujuan khusus penyelidikan KLB, yaitu :
1. Memastikan bahwa terjadi KLB/wabah
2. Memastikan Diagnosal
3. Menggambarkan variabel orang, tempat, & waktu
4. Mengidentifikasi penyebab penyakit dan menggambarkan sumber
penyebab penyakit, cara penularan
5. Mengidentifikasi populasi rentan & terpapar
6. Memberikan rekomendasi tindakan penanggulangan dan pengendalian

10. Langkah- langkah Penyelidikan Epidemiologi (KLB)

11. Program Pencegahan dan Penanggulangan KLB dan Bencana


Surveilans Epidemiologi dan Penanganan KLB dan Bencana di Puskesmas
Cianjur Kota :
1. Peningkatan surveilans PD3I dan penyakit khusus lainnya
a. Surveilans (STP)
1) Identifikasi/ Rekapitulasi
2) Penyampaian Laporan STP KLB (Bulanan)
3) Analisis STP
4) Respon STP
5) Intensifikasi pelaksanan STP
6) Pelaporan hasil Respon STP
b. Surveilans PD3I
1) Penjaringan kasus PD3I
2) Pengambilan spesimen
3) Pengiriman sampel ke
4) Intensifikasi PE dan penanggulangan PD3I
5) Surveilans PD3I terintegrasi
6) Pelacakan kasus PD3I
7) Penanggulangan KLB PD3I

Penemuan kasus KLB tahun 2023 di Puskesmas Cianjur Kota adalah Campak,
terkonfirmasi dari bulan Januari s/d April 2023 yaitu di 3 Kelurahan. Adapun
data penemuan kasus Campak yaitu pada Tabel berikut berbasis SKDR :

Wilayah
Jan
N Puskesmas Febru Apri Total Positif Negatif
u Maret
o. Cianjur ari l Kasus (+) (-)
-ari
Kota
Kelurahan 8
1 1 5(+) 0 14
Sayang [2(+)] 6 8
KelurahanP 11[6(+)
2 0 0 1(+) 12
amoyanan ] 7 5
Kelurahan
3 Sawah 1 0 2 0 3
Gede 2 1
Kelurahan
4 Solok 0 0 0 0 0
Pandan 0 0
Total 29 15 14
Data penyakit SKDR yang di laporkan di Puskesmas Cianjur Kota minggu 1-39
tahun 2023

No Jenis penyakit Total


1 Campak 29
Berdasarkan dari data di atas total dari penyakit SKDR adalah 29 dengan jenis
penyakit adalah Campak.

CAPAIAN SKDR SURVAILENS PENYAKIT CAMPAK


PUSKESMAS CIANJUR KOTA
TAHUN 2023
CAPAIAN SKDR SURVAILENS BERDASARKAN
JENIS KELAMIN DAN UMUR
PUSKESMAS CIANJUR KOTA
TAHUN 2023

CAPAIAN SKDR SURVAILENS BERDASARKAN PENYAKIT


PUSKESMAS CIANJUR KOTA
JANUARI - APRIL TAHUN 2023
CAPAIAN SKDR SURVEILANS BERDASARKAN PENYAKIT
PUSKESMAS CIANJUR KOTA
MINGGU- 1 SAMPAI MINGGU KE- 14 TAHUN 2023
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di puskesmas Cianjur Kota terkait


manajemen puskesmas bahwa dari parameter Perencanaan (P1), Penggerakan
dan Pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) semua
dokumen lengkap serta staf atau tim akreditasi puskesmas telah terpenuhi
disertai bukti fisik sehingga Puskesmas Cianjur Kota memperoleh akreditas
Paripurna.
2. Kesimpulan dari hasil kegiatan PKL yang dilakukan adalah pelayanan posyandu
sudah baik, kunjungan rumah juga sudah aktif, untuk kegiatan sweeping juga
sudah dilakukan dengan baik. Tetapi masih ada beberapa kendala dalam
pelaksanaannya. Hal ini perlu adanya kerjasama antar sektor untuk meningkatkan
cakupan pelayanan posyandu bagi masyarakat.
3. Target pelaporan SKDR Puskesmas Cianjur Kota dari 100% hanya mencapai
98% (ketepatan pelaporan) sedangkan untuk kelengkapan administrasi pelaporan
sudah mencapai 100%
4. Berdasarkan hasil penemuan kasus KLB di Puskesmas Cianjur Kota terdapat 29
Kasus campak di Wilayah Kerja Puskesmas. Kasus ini banyak terjadi pada tahun
2023 dikarenakan kasus bencana alam/banjir dan Covid-19, rata-rata yang
terkonfimasi Positif(+) campak anak berusia 3 tahun dan belum pernah imunisasi
MR, bukan warga setempat (Kontrak) serta kurangnya pengetahuan tentang
imunisasi MR dan PHBS
5. Untuk Pencegahan Kasus Campak dilakukan Sosialisasi Lintas Sektor terkait
Vaksin MR dan Lintas program. Adapun penanggulangan dilakukan yaitu
tatalaksana kasus, pengambilan sampel, pengobatan penderita dan isolasi
mandiri, pemberian Vitamin A dan pemberian obat oleh dokter.

Anda mungkin juga menyukai