Anda di halaman 1dari 25

Portofolio

TORSIO TESTIS

Wialda Dwi Rodyah.S


11120182112

BAGIAN ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
• Nama : An. A
• Umur : 16 tahun

Identitas Pasien • Jenis Kelamin : Laki - laki


• Pekerjaan : Pelajar
• Alamat : Pinrang
• No. RM : 223657
ANAMNESIS
Keluhan utama : Nyeri pada buah zakar kiri

Riwayat Penyakit Sekarang :


Anak laki-laki usia 16 tahun,
datang ke UGD RSUD
Lasinrang pukul 09.30 WITA
dengan keluhan nyeri pada
buah zakar sebelah kiri sejak
tadi subuh pukul 05.00 WITA.
Menurut orang tua pasien,
awalnya pasien mengeluhkan
nyeri yang timbul mendadak
pada alat kelaminnya, nyeri
dirasakan terus menerus dan
bertambah hebat menjalar
ANAMNESIS

Riwayat pengobatan:
Pasien belum berobat untuk keluhannya saat
ini.
Riwayat kesehatan/ penyakit:
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.

Riwayat keluarga:
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama
seperti pasien
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

Keadaan umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Composmentis, GCS E4 M6 V5
Tanda Vital

Tekanan Darah : 100/70 mmHg


Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,7⁰C
Pemeriksaan Generalis
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-)
Hidung : Tampak simetris kanan dan kiri, tidak massa,
secret hidung (-)
tampak
Telinga : Tampak simetris kanan dan kiri, tidak terdapat
massa ataupun cairan yg keluar
Mulut : Faring hiperemis (-), tonsil T1-T1 Hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan Generalis
Paru-paru
• Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, tidak terlihat luka, kulit kemerahan atau penonjolan
• Palpasi : Tidak teraba kelainan dan masa pada seluruh lapang paru. Fremitus taktil dan vocal
statis
dan dinamis kanan kiri.
• Perkusi
: Terdengar sonor pada kedua hemithorax
• Auskultasi
: Suara dasar napas vesicular di lapang paru kanan, rhonki -/- ,Wheezing -/-
Jantung
• Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus cordis sulit di tentukan
• Perkusi : Kardiomegali (-)
• Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, gallop (-) murmur (-)
Pemeriksaan Generalis
Abdomen
• Inspeksi : Datar
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Perkusi : Timpani
• Palpasi : Nyeri tekan ulu hati (-), nyeri tekan suprapubic (-)

Ekstremitas
• Akral hangat pada ekstremitas atas dan bawah kanan kiri
• Udem negative pada ekstremitas atas dan bawah kanan kiri
Status Lokalis
 Regio costovertebra
 I : warna kulit sama dengan sekitar, massa (-), hematoma
(-)
 P : massa (-), nyeri tekan (-), ballottement (-)
 P : nyeri ketok (-)

 Regio suprapubik
 I : rambut pubis (+). benjolan (-)

 P : NT (-). nyeri lepas tekan (-), massa (-)

 Regio genitalia eksterna


 I : Skrotum sinistra tampak bengkak, berwarna merah, darah (-), abses
(-), posisinya lebih tinggi dari skrotum dextra (deming’s sign (+))
 P : Padat kenyal, nyeri (+), hangat, Phren Test (-)
Pemeriksaan Penunjang
• Darah Rutin

Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan


WBC 8.8 103/µl 4.00 – 10,0 × 103/µl
RBC 4.6 x 106/µl 4.50 – 6.50 × 106/µl
HGB 12.8 g/dl 13.0 – 17.0 g/dl
HCT 42 % 40.0 – 54.0 %
PLT 327 x 103/µl 150 – 500 × 103/µl
Pemeriksaan Penunjang
• USG Testis

Kesan :

• Tampak testis sinistra kesan swelling dengan vaskuler


(-) sesuai gambaran torsio testis sinistra
• Testis dextra kesan normal
Diagnosis
Torsio Testis Sinistra

Terapi IVFD RL 20 tpm


Cefotaxime 1gr/12jam/iv
Ketorolac 1amp/8jam/iv
Ranitidin 1amp/8jam/iv
Rencana operatif :
orchidectomy sinistra
Dokumentasi
TINJAUAN
PUSTAKA
Defenisi
• Torsio testis adalah suatu keadaan dimana funikulus spermatikus
terpeluntir yang mengakibatkan oklusi dan strangulasi dari
vaskularisasi vena atau arteri ke testis dan epididimis.

Sjamsuhidajat,R., DeJong,W., 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC


Epidemiologi
Dewasa muda, dengan angka kejadian 1 diantara 4000 orang dibawah
usia 25 tahun dan paling banyak diderita oleh anak pada masa pubertas
(12-20 tahun).

Purnomo,B.P., 2003. Dasar-dasar Urologi. Jakarta : Sagung Seto


Etiologi
• Adanya Kelainan penyangga testis
• Perubahan suhu yang mendadak
• Latihan yang berlebihan
• Celana yang terlalu ketat
• Trauma yang mengenai skrotum
• Tumor testis

Purnomo,B.P., 2003. Dasar-dasar Urologi. Jakarta : Sagung Seto


Ringdahl,E., Teague,L., 2006. Testicular Torsion. Didapat dari: https://www.aafp.org/afp/2006/1115/p1739.html diakses pada tanggal 5 April 2020
Patofisiologi
Jenis-jenis torsio testis

Torsio testis ekstravaginalis

Torsio testis intravaginalis

Al Muqsith. Anatomi dan Gambaran Klinis Torsio Testis. Jurnal Aceh Medika, 2017; 1(2), 74-78.
Manifestasi Klinis
• Nyeri akut pada daerah testis
• Sifatnya mendadak dan diikuti pembengkakan pada testis
• Nyeri dapat menjalar ke daerah inguinal atau perut
sebelah
bawah sehingga jika tidak diwaspadai sering dikacaukan
dengan apendisitis akut.

Mual dan muntah

Wilson, Lorraine M. Hillegas, Kathleen B. 2006. Gangguan Sistem Reproduksi Laki-Laki dalam Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Volume 2. Jakarta: EGC.
Diagnosa
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisis
– Testis/skrotum bengkak/hiperemis
– Deming’s sign (testis letak tinggi) dibandingkan sisi kontralateral
– Angell’s sign (testis posisi melintang) dibandingkan sisi kontralateral
– Testis umumnya sangat nyeri tekan dan elevasi tidak
menghilangkan
nyeri seperti sering terjadi pada epididimis akut (Prehn’s sign, yaitu
nyeri
– tetap/meningkat saat mengangkat testis)

Refleks kremaster menghilang
Kadang-kadang dapat diraba adanya lilitan/simpul atau penebalan
funikulus spermatikus.
Buku Ajar Ilmu Bedah. Universitas Muhammadiyah Semarang. 2017: 67-68.
Diagnosa
Pemeriksaan Penunjang:
– Laboratorium
– Radiologi
• Color Doopler Ultrasonography (sensitivitas 82-90% dan spesifitas 100% )
• Nuclear Scintigraphy

Al Muqsith. Anatomi dan Gambaran Klinis Torsio Testis. Jurnal Aceh Medika, 2017; 1(2), 74-78.
Buku Ajar Ilmu Bedah. Universitas Muhammadiyah Semarang. 2017: 67-68.
Tatalaksana • Detorsi manual
Detorsi manual adalah mengembalikan posisi testis
ke asalnya, yaitu dengan jalan memutar testis kearah
berlawanan dengan arah torsio
• Operasi
Tindakan operasi ini dimaksudkan untuk
mengembalikan posisi testis pada arah yang benar
(reposisi) dan setelah itu dilakukan penilaian viabilitas
testis yang mengalami torsio, mungkin masih viable atau
sudah mengalami nekrosis.
Prognosis
• Penatalaksanaan torsio testis menjadi tindakan darurat yang
harus segera dilakukan karena angka keberhasilan serta
kemungkinan testis tertolong akan menurun seiring dengan
bertambahnya lama waktu terjadinya torsio.
• Bila dilakukan penanganan sebelum 6 jam hasilnya baik, 8 jam
memungkinkan pulih kembali, 12 jam meragukan, 24 jam
dilakukan orkidektomi.

Sjamsuhidajat,R., DeJong,W., 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai