Anda di halaman 1dari 14

Laporan kasus

Hernia Scrotalis Dextra


Inkarserata
IDENTITAS

NAMA : Tn.A
UMUR : 45 tahun
JENIS KELAMIN : Laki-laki
AGAMA : Islam
ALAMAT : Jl. Cempaka Putih
PEKERJAAN : Buruh Bangunan
STATUS PERNIKAHAN : Sudah menikah
TANGGAL MASUK RS : 9 April 2021
Keluhan Utama
Benjolan di lipatan paha kanan

Riwayat penyakit sekarang


Tn.A 45 tahun datang ke RS YARSI dengan keluhan adanya benjolan pada lipatan paha kanan sejak 6
bulan yang lalu. Menurut pasien, benjolan awalnya kecil lalu semakin membesar sebesar bola tenis dan
tidak dapat di masukan kembali. Sebelumnya, benjolan timbul saat bekerja terlalu lama dan
mengangkat beban berat, kadang muncul juga saat pasien merasa terlalu lelah. Lalu benjolan masuk
kembali jika beristirahat atau berbaring. Benjolan kadang terasa nyeri bila keluar. Terdapat perut terasa
begah, mual, muntah, sulit BAB dan feses terasa keras sehingga harus mengejan dan tidak bisa kentut.
Semalam SMRS pasien mengeluh nyeri hebat yang tidak dapat ditahan sehingga pasien dibawa ke UGD.
Pasien belum pernah mengobati penyakit ini sebelumnya. Keluhan lain seperti demam, panas dan
kemerahan pada benjolan disangkal.

3
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah memiliki riwayat penyakit serupa

Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga pasien tidak pernah memiliki riwayat penyakit serupa

4
PEMERIKSAAN
FISIK
Thorax
Status Generalis a. Inspeksi : Normal, pergerakan dinding dada simetris kanan kiri
b. Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan kiri pada kedua
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang lapang paru
Kesadaran : Composmentis c. Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Tanda Vital d. Auskultasi :
a. Tekanan Darah : 120/80 mmHg 1) Jantung : BJ 1 & 2 reguler, Gallop (-), Murmur (-)
b. Heart Rate : 85/menit 2) Paru : Vesikular simetris kanan dan kiri, ronkhi (-), wheezing (-).
c. Respiration Rate : 20x/menit Abdomen
d. Suhu : 37,0 °C e. Inspeksi : Distensi (+)
VAS : 8/10 f. Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
Berat Badan : 55 kg g. Perkusi : Timpani
Tinggi Badan : 170 cm h. Palpasi : Nyeri tekan (+)
Kepala : Normocephal
Regio Inguinoskrotalis : lihat status pada lokalis
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Ekstremitas
Telinga : Tidak ada kelainan
i. Superior : Akral hangat
Hidung : Tidak ada kelainan
j. Inferior : Akral hangat
Mulut : Tidak ada kelainan
Leher : Tidak ada kelainan

5
STATUS
LOKALIS

Regio inguinalis dextra :


• Inspeksi: Tampak benjolan sebesar bola kasti pada skrotum dextra, warna sesuai
dengan warna kulit sekitar
• Palpasi: konsistensi kenyal, batas atas tidak jelas, tidak dapat dimasukkan,
terdapat nyeri tekan.
• Tes visibel : saat pasien disuruh mengedan setelah benjolan tereposisi, tampak
benjolan keluar dari kraniolateral ke kraniomedial dan keluarnya lambat.
• Tes finger (tes taktil) : saat pasien mengedan ujung isi hernia terasa pada ujung
jari telunjuk
• Tes thumb (tes oklusi) : ibu jari diletakkan di anulus internus saat pasien
mengedan tidak keluar penonjolan
• Tes Zieman : saat pasien batuk teraba rangsangan pada jari telunjuk kanan

6
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Satuan Nilai Rujukan

Hematologi

Hemoglobin 15 g/dl 13.5 - 17.2

Hematokrit 45 % 40.0 - 50.0

Eritrosit 5.78 106/µl 4.5 - 5.70

Leukosit 7 103/µl 4.0 - 10.5

Trombosit 330 103/µl 150 - 450

Bleeding Time (BT) 3’15” Menit 1-6

Clotting Time (CT) 3’15” Menit 2-6

7
Pemeriksaan Satuan Nilai Rujukan

Kimia Klinik

GDS 125 mg/dl < 140

Ureum 36 mg/dl 10.0 - 50.0

Kreatinin 1.0 mg/dl 0.8 - 1.3

Elektrolit

Natrium 146.0 mmol/l 135.0 - 148.0

Kalium 4.8 mmol/l 3.5 - 5.3

Chlorida 101.0 mmol/l 98.0 - 107.0

8
DIAGNOSIS BANDING Rencana Tatalaksana
• Hernia Inguinalis Dextra Inkarserata
• Hernia Inguinalis Medialis Dextra KONSERVATIF
• Infus RL 28 tpm
• Hidrokel • Injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam
• Varikokel • O2 2L/menit nasal kanul
• Tumor • Inj. Ceftriaxon 1gr/12jam
• Kateter urin

OPERATIF
DIAGNOSIS • Herniorraphy CITO

Hernia Inguinalis Dextra Inkarserata

9
PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam
Ad Functionam : ad bonam
Ad Sanactionam : dubia ad bonam

10
RESUME
Pasien pria usia 45 tahun datang dengan keluhan benjolan pada regio inguinal dextra sejak 6 bulan yang lalu.
Awalnya kecil lalu semakin membesar sebesar bola tenis dan tidak dapat dimasukan Kembali. Sebelumnya, benjolan
timbul saat bekerja berat dan hilang jika beristirahat atau berbaring. Benjolan kadang terasa nyeri bila keluar.
Terdapat perut terasa begah, mual, muntah, sulit BAB dan tidak bisa kentut. Semalam SMRS pasien mengeluh nyeri
hebat yang tidak dapat ditahan sehingga pasien dibawa ke UGD. Pasien belum pernah mengobati penyakit ini
sebelumnya. Keluhan lain seperti demam, panas dan kemerahan pada benjolan disangkal.
Pada pemeriksaan fisik status vital dalam batas normal. Status lokalis regio ingunalis, regio inguinalis dextra
tampak benjolan sebesar bola kasti pada skrotum dextra yang warnanya sesui dengan warna kulit sekitar. Palpasi
konsistensi kenyal, batas atas tidak jelas, tidak dapat dimasukkan, nyeri tekan(+). Tes visible (+). Tes finger/taktil ujung
isi hernia terasa pada ujung jari telunjuk. Tes thumb/oklusi tidak keluar benjolan. Tes zieman teraba rangsangan pada
jari telunjuk.

11
KLASIFIKASI
1. Berdasarkan terjadinya :
● Hernia kongenital
● Hernia dapatan atau akuisata

2. Berdasarkan letaknya :
● Hernia diafragma
● Hernia inguinal  Hernia Inguinalis Medial (Direk), Hernia Inguinalis Lateral (Indirek), Jika
sampai skrotum : Hernia skrotalis, Sampai labium majus : Hernia labialis.
● Hernia femoralis
● Hernia umbilikalis

Sjamsuhidajat R, De Jong W, Editors. 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-De Jong. Sistem Organ dan Tindak Bedahnya (1). 4th ed.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
KLASIFIKASI
3. Berdasarkan sifatnya :
● Hernia reponibel  Isi hernia dapat keluar masuk.
● Hernia ireponibel  Isi kantong tidak dapat direposisi kembali kedalam rongga perut.
● Hernia akreata  Pelekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia.
● Hernia inkaserata dan strangulasi  Bila isi terjepit oleh cincin hernia sehingga isi
kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke rongga perut.

4. Berdasarkan arah penonjolan :


● Hernia eksterna.
● Hernia interna.

A. Hernia inkaserata = Hernia ireponibel + gangguan pasase


B. Hernia strangulasi = Hernia ireponibel + gangguan vaskular

Sjamsuhidajat R, De Jong W, Editors. 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-De Jong. Sistem Organ dan Tindak Bedahnya (1). 4th ed.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
KOMPLIKASI
• Obstruksi usus
• Perforasi
• Abses lokal dan fistula

Komplikasi post operasi :


1. Pembengkakan Skrotum
• Akumulasi cairan di distal kantong
• Biasanya ter-resolusi spontan
• Jarang dilakukan aspirasi atau repair hydrocele skrotal sekunder
2. Rekurensi hernia
• Penyebab : Robekan kantong, ikatan longgar di leher kantong
3. Nyeri dan pembengkakan testis yang menyebabkan atrofi testis
• Gangguan suplai darah ke testis
4. Infeksi pada luka operasi
5. Nyeri kronis

Glick PL. Boulanger SC. Inguinal Hernias And Hydroceles. Corran Pediatric Surgery 7th ed. 2012. 76: 985-1001

Anda mungkin juga menyukai