HEMOROID
Disusun Oleh : Kelompok C
Pembimbing :
dr. Kamal Anas, Sp.B
Usus besar secara klinis dibagi menjadi belahan kiri dan kanan berdasarkan pada suplai darah yang diterima. Arteria mesenterika
superior mendarahi belahan kanan (sekum, kolon asendens, dan duapertiga proksimal kolon transversum) dan arteria mesenterika
inferior mendarahi belahan kiri (sepertiga distal kolon transversum, kolon asendens, kolon sigmoid dan bagian proksimal rektum).
Suplai darah tambahan ke rectum berasal dari arteri hemoroidalis media dan inferior yang dicabangkan dari arteria iliaka interna dan
aorta abdominalis.
Marcellus SK. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi ke-4. Jakarta: Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FK UI. 2006.
Syamsuhidayat R, Jong WD. Buku Ajar Bedah,. 10. Jakarta: EGC. pemeriksaan
penunjang:910 – 91
DEFENISI
Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal dari plexus
hemorrhoidalis. Di bawah atau diluar linea dentate pelebaran vena yang berada di bawah kulit (subkutan) disebut
hemoroid eksterna. Sedangkan diatas atau di dalam linea dentate, pelebaran vena yang berada di bawah mukosa
(submukosa) disebut hemoroid interna (Sudoyo, 2006).
Hemoroid sangat umum terjadi. Pada usia lima puluhan, lima puluh persen individu mengalami berbagai tipe
hemoroid berdasarkan luasnya vena yang terkena.
Marcellus SK. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi ke-4. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
2006.
EPIDEMIOLOGI
• Pada kedua jenis kelamin, puncak angka kejadian muncul pada usia diantara 45-65 tahun dan timbulnya
hemoroid sebelum usia 20 tahun merupakan hal yang tidak biasa.
• Di Amerika Serikat, pada tahun 1990 menunjukkan 10 juta individu menderita hemoroid, sesuai dengan
angka prevalensi sebesar 4,4 %. Di Inggris, angka kejadian hemoroid dilaporkan sebesar 13-36% dari
seluruh populasi umum.
• Lebih sering terjadi pada ras kulit putih dan cenderung terjadi pada populasi dengan status sosioekonomi
keatas.
Riss S, Weiser FA, Schwameis K, et al. The prevalence of hemorrhoids in adults. Int J Colorectal Dis. 2012;27(2):215–220.
U.S. Department of Health and Human Services; National Institutes of Health; National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Hemorrhoids. NIH publication no. 11–
3021. November 2010. https://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/digestive-diseases/hemorrhoids/Documents/Hemorrhoids_508.pdf . Accessed April 8, 2021.
KLASIFIKASI
● Hemoroid Interna ialah pelebaran dan penonjolan vena hemoroidalis superior dan media yang timbul di sebelah proksimal dari
musculus sphincter ani. Hemoroid interna dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu:
a. Derajat I, hemoroid mencapai lumen anal canal.
b. Derajai II, hemoroid mencapai sfingter eksternal dan tampak pada saat pemeriksaan tetapi tidak dapat masuk kembali secara spontan.
c. Derajat III, hemoroid telah keluar dari anal canal dan hanya dapat masuk kembali secara maual oleh pasien.
d. Derajat IV, hemoroid selalu keluar dan tidak dapat masuk ke anal canal meski dimasukkan secara manual.
Riwanto Ign. Usus halus, apendiks, kolon, dan anorektum. Dalam: Sjamsuhidajat R, Jong WD, penyunting. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2010. hal. 788-792.
Degenerasi akibat penuaan, mengedan keras berulang , kurangnya konsumsi serat, kondisi
kehamilan
hemoroid
GEJALA KLINIS
Hemoroid
Hemoroid eksternal
internal
• Prolaps dan keluarnya mukus. • Rasa terbakar.
• Perdarahan. • Nyeri ( jika mengalami trombosis).
• Rasa tak nyaman.
• Gatal. • Gatal.
Arullani A and Capello G. Diagnosis and Current Treatment of Hemorrhoidal Disease. Angiology. 1994;45:560-565
FAKTOR RESIKO DAN
ETIOLOGI
Hemorroid interna merupakan bantalan vaskular dijaringan submucosa pada rektum.
Etiologi
• Penurunan aliran balik vena • Hipertensi portal dan anorektal
• Konstipasi varises
• Kehamilan • Melakukan Hubungan seks perianal
Faktor resiko
• Tendensi familial • Peningkatan tekanan anal
• Diare kronik • Spinal cord injury
• Malignansi kolon • Riwayat operasi rektal sebelumnya
• Penyakit hepar • Episiotomi
• Obesitas • Inflammatory bowel disease
Davis BR, et al. The American Society of Colon and Rectal Surgeons clinical practice guidelines for the management of hemorrhoids. Diseases of the Colon and Rectum. 2018;61:284.
Perry, Kyle R. 2019. Hemorrhoids. Medscape Diakses 8 April 2021 https://emedicine.medscape.com/article/775407-overview#a6
DIAGNOS
IS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Adanya darah segar pada saat buang air • Inspeksi
besar Dilihat kulit di sekitar perineum dan dilihat secara teliti adakah jaringan/tonjolan
yang muncul.
• Mengeluhkan adanya gatal-gatal pada
daerah anus • Palpasi
Diraba akan memberikan gambaran yang berat dan lokasi nyeri dalam anal kanal.
Dinilai juga tonus dari spicter ani.. Bisanya hemorrhoid sulit untuk diraba, kecuali
• Pasien akan mengeluhkan nyeri pada jika ukurannya besar.
hemoroid derajat IV yang telah mengalami
thrombosis. (pendarahan disertai nyeri) • Colok Dubur
Pemeriksaan colok dubur diperlukan menyingkirkan adanya karsinoma rectum.
• Prolapsus sehingga terjadi ulserasi, Jika sering terjadi prolaps, maka selaput lendir akan menebal, bila sudah terjadi
perdarahan, atau trombosis. jejas akan timbul nyeri yang hebat pada perabaan.
Clyde M. Stauffer; Christopher Pfeifer. Colonoscopy, publish February, 26 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559274/ diakses pada tanggal 9 april 2021 pkl : 10.00 WIB
Riwanto Ign. Usus halus, apendiks, kolon, dan anorektum. Dalam: Sjamsuhidajat R, Jong WD, penyunting. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2010. hal. 788-792.
Syamsuhidayat R, Jong W.D, Buku Ajar Bedah, EGC, Jakarta, pemeriksaan penunjang: 910-912
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Endoskopi :
Pemeriksaan Laboratorium :
Proktoskopi Deteksi kelainan 8 – 10 cm dari anus
Hemoglobin
Rektosigmoidoskopi Deteksi kelainan 20 – 25 cm dari anus
Test darah samar
Kolonoskopi Dapat mencapai seluruh kolon
Kolon albumin
Carcino embryonic
antigen ( CEA ) Indikasi pemeriksaan kolonoskopi yaitu:
Menyelidiki penyebab darah dalam tinja,
Nyeri perut,
Pemeriksaan Radiologi : Diare atau adanya perubahan kebiasaan bab
Adanya suatu kelainan yang ditemukan pada sinar-X kolon atau tomografi
Foto polos abdomen terkomputerisasi (CT scan).
Foto kontras barium Pasien dengan riwayat polip atau kanker usus besar
Riwayat keluarga dengan beberapa jenis masalah kolon yang mungkin terkait dengan
Foto barium kontras ganda kanker usus besar (seperti ulcerative colitis dan polip kolon)
Clyde M. Stauffer; Christopher Pfeifer. Colonoscopy, publish February, 26 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559274/ diakses pada tanggal 9 april 2021 pkl : 10.00 WIB
Riwanto Ign. Usus halus, apendiks, kolon, dan anorektum. Dalam: Sjamsuhidajat R, Jong WD, penyunting. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2010. hal. 788-792.
Syamsuhidayat R, Jong W.D, Buku Ajar Bedah, EGC, Jakarta, pemeriksaan penunjang: 910-912
TATALAKSANA
• Terapi Non Farmakologi • Terapi Farmakologi
Pada semua kasus hemoroid terutama hemoroid interna derajat 1, • Salep anastetik lokal dan suppositoria
disebut juga terapi konservatif :
• Kortikosteroid
• Laksatif
• Koreksi konstipasi dengan meningkatkan konsumsi serat
• Suplemen flavonoid, membantu mengurangi tonus vena dan
Meningkatkan konsumsi cairan (6-8 gelas sehari) mengurangi hiperpermeabilitas serta efek antiinflamasi
• Menghindari mengejan saat buang air besar, menyegerakan >> Kombinasi Diosmin dan Hesperidin (ardium) yang bekerja
BAB pada vascular dan mikro sirkulasi menurunkan desensibilitas
dan stasis pada vena dan memperbaiki permeabilitas kapiler.
• Rendam duduk dengan air hangat yang bersih dapat dilakukan
rutin dua kali sehari selama 10 menit pagi dan sore selama 1–2
Ardium diberikan 3x2tab selama 4 hari kemudian 2x2 selama 3
minggu, karena air hangat dapat merelaksasi sfingter dan
hari dan selanjutnya1x1tab.
spasme.
• Tirah baring
Syamsuhidayat R, Jong W.D, Buku Ajar Bedah, EGC, Jakarta, pemeriksaan
penunjang: 910-912.
Internal Hemorrhoids: Goligher Grading and Management
• Terapi Pembedahan
Schwartz, Seymour I, Principles of Surgery, 2 vol, Ed. 6, New York, Mc Graw-Hill Publishing
Company
Way, Lawrence W, Current Surgical Diagnosis and Treatment, Lange Medical Publications
Jenis pembedahan yang sering dilakukan yaitu:
●Skleroterapi
o Krioterapi/Bedah beku
●Hemoroidektomi
Terapi bedah dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun dan pada penderita
hemoroid derajat III dan IV. Terapi bedah juga dapat dilakukan dengan perdarahan berulang
dan anemia yang tidak dapat sembuh dengan cara terapi lainnya yang lebih sederhana.
Schwartz, Seymour I, Principles of Surgery, 2 vol, Ed. 6, New York, Mc Graw-Hill Publishing
Company
Way, Lawrence W, Current Surgical Diagnosis and Treatment, Lange Medical Publications
KOMPLIKASI
Perdarahan akut pada umumnya jarang, hanya terjadi apabila yang pecah adalah pembuluh darah besar. Hemoroid
dapat membentuk pintasan portal sistemik pada hipertensi portal, dan apabila hemoroid semacam ini mengalami
perdarahan maka darah dapat sangat banyak.
Yang lebih sering terjadi yaitu perdarahan kronis dan apabila berulang dapat menyebabkan anemia karena jumlah
eritrosit yang diproduksi tidak bisa mengimbangi jumlah yang keluar. Anemia terjadi secara kronis, sehingga sering tidak
menimbulkan keluhan pada penderita walaupun Hb sangat rendah karena adanya mekanisme adaptasi. Apabila hemoroid
keluar, dan tidak dapat masuk lagi (inkarserata/terjepit) akan mudah terjadi infeksi yang dapat menyebabkan sepsis dan
bisa mengakibatkan kematian.
Clyde M. Stauffer; Christopher Pfeifer. Colonoscopy, publish February, 26 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559274/ diakses pada tanggal 9 april 2021 pkl : 10.00 WIB
Riwanto Ign. Usus halus, apendiks, kolon, dan anorektum. Dalam: Sjamsuhidajat R, Jong WD, penyunting. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2010. hal. 788-792.
Syamsuhidayat R, Jong W.D, Buku Ajar Bedah, EGC, Jakarta, pemeriksaan penunjang: 910-912
PENCEGAHA
N
Pencegahan hemoroid dapat dilakukan dengan:
1. Konsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayur-mayur, dan kacang-kacangan menyebabkan
feses menyerap air di kolon. Hal ini membuat feses lebih lembek dan besar, sehingga mengurangi
proses mengedan dan tekanan pada vena anus.
2. Minum air sebanyak 6-8 gelas sehari.
3. Mengubah kebiasaan buang air besar. Segera ke kamar mandi saat merasa akan buang air besar, jangan
ditahan karena akan memperkeras feses. Hindari mengedan.
PROGNOSIS
Pada umumnya prognosis hemorrhoid interna baik apabila ditangani dengan tepat. Dengan terapi yang
sesuai, semua hemorrhoid simptomatis dapat dibuat menjadi asimptomatis. Pendekatan konservatif
hendaknya diusahakan terlebih dahulu pada semua kasus. Hemoroidektomi pada umumnya memberikan
hasil yang baik. Setelah terapi penderita harus diajari untuk menghindari obstipasi dengan makan
makanan berserat.
Marcellus SK. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi ke-4. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
2006.