Anda di halaman 1dari 31

ORTHOPEDICS

INFECTIONS
Pembimbing:
Dr(DMB).Dr(Orth).dr. Norman Zainal, Sp.OT, M.Kes, FISC, CCD

Disusun Oleh:

Deshe Karunia Astuti 1102016049


Siti Jarofiyah 1102015225
Suryani Nurfitri Handayani 1102015231
Syahria Putri Safira 1102016212

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 29 MARET – 25 APRIL 2021
ANATOMI
PEMBULUH

DARAH
ARTERI
ANATOMI
PEMBULU

H DARAH
ARTERI
ANATOMI
PEMBULUH ⛔
DARAH
VENA
HISTOLOGI
TULANG
HISTOLOGI
TULANG
HISTOLOGI
OTOT
HISTOLOGI
OTOT
SEL
TULANG
SEL
OTOT
SEL OTOT
Sumber
Energi Otot
untuk
Gerak Otot 1. ATP
2. Keratin Fosfat
3. Glikogen
Tahapan Mekanisme Kerja Otot

1. Impuls syaraf tiba di neuronmuscular junction dan mengakibatkan


pembebasan asetilkolin. Munculnya asetilkolin ini memicu depolarisasi
yang kemudian menyebabkan pembebasan ion ca2 dan reticulum
sarkoplasma.
2. Terjadinya peningkatan jumlah ca2 sehingga menyebabkan ion ini terikat
pada troponin dan mengakibatkan perubahan struktur pada troponin.
3. Perombakan atp yang akan membebaskan energi yang akan menyebabkan
myosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga melakukan pemendekan
otot. Hal ini terjadi di sepanjang myofibril pada sel otot.
4. Myosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus
ketika molekul atp terikat di kepala myosin. Setelah ATP terurai, kepala
myosin dapat bertemu lagi dengan aktin di tropomiosin.
5. Kontraksi otot ini dapat berlangsung selama tersedia nya atp dan ion ca2.
Pada saat impuls terhenti, ion ca2 akan kembali ke reticulum sitoplasma.
Tenosynovitis supuratif merupakan peradangan pada daerah flexor tendon
TENOSYNOVITIS yang biasa diakibatkan oleh staphylococcus aureus, streptococcus dan biasa
SUPURATIF juga disebabkan oleh peradangan kronis dari diabetes, arthritis.

KLASIFIKASI TANDA KLINIS


● Infeksi: • Jari dalam posisi sedikit fleksi
Flexor tenosynovitis ( supuratif) • Bengkak fusiform
● Non infeksi
1. Trigger Finger
• Nyeri tekan sepanjang flexor tendon sheath.
2. Dequervain tenosinovitis • Nyeri pada saat dilakukan pasif fleksi jari

GEJALA KLINIS
• Nyeri jari pada saat di tekuk
• Bengkak pada jari
• Lembut di sepanjang selubung tendon jari
• Gerakan jari terbatas
• Demam
Tenosynovitis supuratif merupakan peradangan pada daerah flexor tendon
TENOSYNOVITIS yang biasa diakibatkan oleh staphylococcus aureus, streptococcus dan biasa
SUPURATIF juga disebabkan oleh peradangan kronis dari diabetes, arthritis.

TATALAKSANA
PEMERIKSAAN PENUNJANG • Non Bedah
Kultur pus dan sensitivitas
Pemeriksaan darah lengkap Pada pasien yang datang dengan keadaan yang sangat dini,
USG pemberian antibiotik secara intraavena memberikan hasil yang
baik. Antibiotik yang diberikan antara lain:
MRI
Biospy untuk micobakterim • Cefazolin 1-2 gram IV setia 6 atau 8 jam
• Clindarnisis 600-900 mg IV tiap 8 jam
• Ampicilin Surbaktam 1,5-3 gram IV tiap 8jam
BEDAH
• Analgesik
• Insisi dan drainase
• Catheter irrigation • Splinting posisi
• Debridment / tenosynovectomy • Elevasi segera setelah infeksi terkontrol
• Amputasi
• Rehabilitasi dengan digital range of motion exercise segera setelah
infeksi terkontrol.
TENDINITIS Inflamasi tendo achilles akibat penekanan yang berulang-ulang pada daerah

ACHILLES belakang tumit

KLASIFIKASI BERDASARKAN PEMERIKSAAN FISIK


LOKASI INFLAMASI • Pembengkakan sepanjang tendon
• Non insersional Achilles tendinitis achilles atau dibelakang tumit
• Insersional Achilles tendinitis • Penebalan dari tendon achilles
• Keterbatasan Range of Motion
khususnya flexi
ANAMNESIS
1. Nyeri disertai pembengkakan
tendo Achilles di dekat
insersinya pada kalkaneus.
2. Nyeri bertambah bila
pergelangan kaki dalam posisi
dorsofleksi pasif
3. Dapat pula terjadi ketegangan
pada tendo Achilles
TENDINITIS Nonoperatif
TATALAKSANA

ACHILLES • Pada fase akut pergerakan dibatasi


• Pemakaian sepatu tumit tinggi
• Fisoterapi dengan pemanasan dan ultrasound
Medikamentosa
• Pemberian obat-obat analgetik dan anti-inflamasi
• Injeksi lokal hidrokortison
Fisioterapi
• Claf strecht
• Heel drop exercise
Operatif
1. Reseksi gastrocnemius
2. Débridement and repair (jika kerusakan tendon
Terlihat penimbunan kalsifikasi pada derah <50%)
insersi tendo (insertional achilles tendinitis) 3. Débridement with tendon transfer (jika kerusakan
tendon >50%)
SPONDYLODISCITIS Infeksi pada diskus intervertebralis dan korpus vertebra yang
berdekatan karena masuknya piogen, yang biasanya melalui jalur
MANIFESTASI KLINIS hematogen
• Sakit punggung akibat
pergerakan dan tekanan PEMERIKSAAN FISIK
Sikap/ postur tubuh
• Kebiasaan penderita perlu
diamati, bila duduk maka lebih • Sikap tubuh yang normal akan hilang
nyaman pada sisi yang sehat • Apabila vertebra cervical terserang, maka pergerakan leher akan
• Nekrosis pada diskus terbatas dan menimbulkan rasa nyeri
intervertebralis dan korpus Mobilitas tulang belakang
vertebralis • Adanya keterbatasan gerak pada tulang vertebra lumbal
• Pembengkakan setempat
(abscess); abses psoas, jaringan PEMERIKSAAN PENUNJANG
lunak sekitar tulang belakang Laboratorium Deteksi patogen
• Terdapatnya Gibbus ● LED, hitung leukosit, C-reaktive ● Histologis ( seluler ) atau
• Komplikasi neurologis dengan protein (CRP). mikrobiologis dengan biopsy
kerusakan motoric (paraplegia, ● Pengukuran PMN elastase punch.
paresis) ● Perhitungan jumlah limfosit
• Demam ● Tes tuberculin.
SPONDYLODI Infeksi pada diskus intervertebralis dan korpus vertebra yang berdekatan
karena masuknya piogen, yang biasanya melalui jalur hematogen
SCITIS
GAMBARAN RADIOGRAFI TATALAKSANA
• Foto polos : penyempitan ruang cakram dan ● Pengobatan konservatif: antibiotik dan imobilisasi
ketidakteraturan bentuk end-plates dapat
tulang belakang
dilihat
• CT-Scan : terlihat jelas pembengkakan ● Obat : Oksasilin, dicloxacillin, dan sefalospori
jaringan lunak ● Operasi : Drainase bedah, bedah rekonstruksi ruas
• MRI : terlihat diferensiasi antara infeksi tulang belakang.
tuberkulosis / proses neoplastik ● Manajemen Terapi Fisik : terapi pemulihan fungsi
(kekuatan, stabilitas koordinasi, mobilitas)
Proses inflamasi tulang dan sumsum tulang yang disebabkan oleh
OSTEOMYELITIS mikroorganisme yang mengakibatkan kerusakan tulang lokal, nekrosis
AKUT dan aposisi tulang baru

ANAMNESIS
Demam tinggi, berkeringat, mengigil, bengkak di distal tulang panjang, nyeri tekan, eritem, ROM terbatas

PEMERIKSAAN PENUNJANG PEMERIKSAAN FISIK


• Darah : HB N/↓, LED N/↑, Leu ↑ (neutrophil) • Look : bengkak, eritem, tender, anemia
• Kultur darah • Feel: hangat, demam, pulse rate ↑
• Pewarnaan gram • Move : ROM terbatas
• X-Ray: kepadatan massa tulang ↓, hilangnya batas bayangan
subkutan dan otot
TATALAKSANA
• Antibiotik: penicillins, B-lactamase inhibitor,
cephalosporins, ciprofloxacin (IV 2Wl → PO 4Wll)
• Operasi : Aspirasi, insisi& drainase, multiple drill holes
Sumber: Birt, M. C., Anderson, D. W., Bruce Toby, E., & Wang, J. (2016). Osteomyelitis: Recent advances in pathophysiology and therapeutic
strategies. Journal of orthopaedics, 14(1), 45–52. https://doi.org/10.1016/j.jor.2016.10.004
ACUTE SUPPURATIVE Peradangan sendi akibat infeksi dengan penyebab umumnya yaitu
bakteri, sedangkan penyebab yang lain yaitu jamur, mikobakteri,
ARTRHITIS virus.

ANAMNESIS
Keluhan Umum: nyeri lokal terus menerus saat istirahat maupun disertai gerakan aktif pada sendi yang
terinfeksi.
Keluhan Tambahan: demam, bengkak, hangat, kemerahan pada daerah sendi yang terlibat

PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG


• Darah : Hitung leukosit, LED, CRP → deteksi proses infeksi/inflamasi
• Look : malaise, bengkak • Aspirasi Cairan Sendi:
dan kemerahan pada sendi • Warna : kuning/ kuning kehijauan
yang terlibat • Transparansi : keruh (gonokokal)/ opak (nongonokokal)
• Feel: demam, hangat dan • Hitung leukosit >34.0000/mm3 → arthritis infeksius
nyeri tekan (+) pada sendi • PMN : >75
yang terlibat • Pewarnaan gram → (+) Staphylococcus 75% atau (+) bakteri gram
negative
• Move : ROM terbatas
• PCR
• X-Ray: gas dalam sendi (infeksi E.coli), penyempitan & iregularitas celah
sendi
ACUTE SUPPURATIVE Peradangan sendi akibat infeksi dengan penyebab umumnya yaitu
bakteri, sedangkan penyebab yang lain yaitu jamur, mikobakteri,
ARTRHITIS virus.

TATALAKSANA
Farmakologi:
• Antibiotik: (+) Vancomycin IV, (-) Ceftriaxon IV + azithromycine PO/Ceftazidime IV/Cefepime IV/
Carbapenem IV
Nonfarmakologi:
• Istirahatkan sendi yang terkena
• Rehabilitasi : bidai → sendi lutut dengan posisi ekstensi, sendi panggul seimbang posisi ekstensi dan
rotasi netral, siku fleksi 90o, dan pergelangan tangan posisi netral sampai sedikit ekstensi
• Drainase: apirasi jarum/open arthotomy/ arthroscopy

Sumber: Momodu II, Savaliya V. Septic Arthritis. [Updated 2021 Feb 5]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538176/
TRANSIENT Proses inflamasi akut non-spesifik yang mempengaruhi sinovium sendi. Transient
synovitis adalah penyebab umum nyeri pinggul pada populasi pasien anak-anak.
SYNOVITIS
ANAMNESIS
Keluhan Utama : nyeri dari pinggul sampai lutut di salah 1 kaki (pincang)
Keluhan Tambahan : demam ringan, bengkak dan kemerahan di sekitar sendi pinggul
RPD : ISPA/Otitis Media 1 atau 2 minggu SMRS

PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG


• Look : demam, pincang di • Darah : hitung leukosit , CRP, LED, kultur darah (-)
satu sisi, bengkak dan
• Aspirasi Cairan Sendi: leukosit (5,644 - 15,388 sel/mm3), kultur (-)
kemerahan di area yang
terlibat • Hasil radiologi
• Feel: hangat pada area yang • X-Ray : pelebaran ruang sendi (regio pelvis dan pinggul)
terlibat
TATALAKSANA
• Move : ROM pinggul
terbatas (khususnya abduksi • Farmakologi: NSAID
dan rotasi internal) • Nonfarmakologi: kompres hangat, tirah baring
Sumber: Whitelaw CC, Varacallo M. Transient Synovitis. [Updated 2020 Jun 27]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-
. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459181/
OSTEOMYELITIS PEMERIKSAAN LAB
• Pemeriksaan gram, dan sensitivitas antibioik
KRONIK • Aspirasi jaringan dan kultur darah
ANAMNESIS • Hitung leukosit dan LED ­
● Chief Complaint: Nyeri lokal hilang
X-Ray Fase kronis penyakit ini ditandai dengan
timbul, demam, dan malaise lebih
tulang yang tebal, tidak teratur, sklerotik
dari 3 bulan;
yang diselingi dengan radiolusen,
● Recent History: Riwayat infeksi periosteum yang meninggi, dan sinus
(ISPA), riwayat trauma sebelumnya drainase kronis
● Past History:
CT Terlihat :
A. Anak → riwayat gangguan proses
SCAN • Destruksi tulang
lahir, perkembangan (failure to thrive)
dan • Edema
B. Dewasa →, riwayat defisiensi imun
MRI • Abses dan sequestra
• Kemerahan
LOOK
• Edema

• Acute tenderness
FEEL
• Limfadenopati +/-

• ROM terbatas
MOVE • Gerakan ringan dapat Ashley B, dkk. Apley and Solomon’s System of Orthopedics and Trauma. Ed
menimbulkan nyeri 10. 2018. p. 32-43
Elena C, et al. A Case of Acute Osteomyelitis: An update on Diagnosis and
Treatment. 2016
OSTEOMYELITIS
KRONIK TATALAKSANA

ANTIBIOTIK Selama 4-6 minggu sebelum pertimbangan operatif


• Fusidic acid
• Clindamycin
• Sefalosporin
• Vancomycin
• Teicoplanin
TERAPI LOKAL • Colostomy paste ® bisa digunakan untuk menghentikan ekskoriasi
kulit
• Abses ® insisi dan drainage
OPERATIF • Debridemen ® mengeluarkan jaringan yang mati atau tulang yang
rusak, antibiotik dapat dilanjutkan selama 4 minggu setelah
debridemen
• Indikasi radical surgery : gejala intrusif, kegagalan antibiotik yang
adekuat, dan/atau bukti jelas sequestrum atau tulang mati

Ashley B, dkk. Apley and Solomon’s System of Orthopedics and Trauma. Ed 10. 2018. p. 32-43
Elena C, et al. A Case of Acute Osteomyelitis: An update on Diagnosis and Treatment. 2016
GAMBARAN PATOLOGI ANATOMI OSTEOMYELITIS

Sybenga AB, jupiter dc et al. 2019. Diagnosis osteomyelitis: a histology guide for pathologist. the journal of foot & ankle surgery. Vol. 1 (11).
ARTHRITIS SEPTIK Adalah infeksi sendi yang disebabkan bakteri, virus, jamur. Umumnya
menyerang sendi-sendi besar di dalam tubuh (sendi lutut/pinggul),
ANAMNESIS biasanya diderita bayi & lansia.
1. Chief Complaint & Recent THERAPY
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
History : Nyeri, demam, CONSERVATIVE
keterbatasan gerak sendi • Foto polos: osteopenia periarticular, 1.Antibiotik IV
2. Past History: usia tua, riwayat penyempitan ruang sendi yang merata, 2.Analgesik
RA, DM, trauma, infeksi lainnya, pembengkakkan jaringan lunak, erosi 3.Antipiretik
immunocompromised. tulang (late stage)
OPERATIVE
• USG: joint effusion, guidance untuk 1.Surgical Drainage
PEMERIKSAAN FISIK aspirasi cairan sendi
Look: Edema, kemerahan
Feel: Nyeri tekan, Panas
Move: Keterbatasan Gerak
PEMERIKSAAN LAB
Cairan Synovial (kultur, hitung
WBC ↑, pewarnaan gram, Long B, Koyfman A, Gottlieb M. Evaluation and Management of Septic Arthritis and its Mimics in the Emergency
kristal), darah lengkap Department. West J Emerg Med. 2019;20(2):331-341. doi:10.5811/westjem.2018.10.40974
Momodu II, Savaliya V. Septic Arthritis. [Updated 2019 Apr 2]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538176/
POST TRAUMA Infeksi dan peradangan pada tulang atau sumsum tulang. Itu bisa terjadi jika infeksi
bakteri atau jamur memasuki jaringan tulang dari aliran darah, karena cedera atau
OSTEOMYELITIS pembedahan.
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
Riwayat trauma fraktur (+), nyeri, bengkak Eritema,pembengkakan, drainase disekitar area trauma.
daerah fraktur, demam, debridemen yang tidak
PEMERIKSAAN PENUNJANG
memadai pada lokasi fraktur.
• Lab : leukositosis, peningkatan CRP & LED
TATALAKSANA
• Radiografi : osteopenia, scalloping, penipisan tulang kortikal, dan
Non farmakologis : Debridement luka, drainase hilangnya arsitektur trabekuler pada tulang kanselus (penting untuk
dan imobilisasi, fiksasi internal atau eksternal, diagnosis, penentuan stadium, evaluasi perkembangan osteomilitis
pemberian nutrisi yang baik dan program pasca trauma)
berhenti rokok
• CT-Scan : untuk menilai stabilitas tulang dan penyembuhan fraktur
Farmakologis : tulang.
• Kuinolon generasi ketiga (levofloxacin, • MRI : test terbaik untuk mendiagnosis osteomielitis . membedakan
sparfloxacin) dan keempat (trovafloxacin, infeksi dari dari tulang dan jaringan lunak.
grepafloxacin)
• Kultur : Identifikasi kuman dan untuk terapi antibiotik
• Kombinasi antibiotik (flucloxacillin +
benzylpenisillin): tiap 6 jam sekali selama 48
jam, jika terdapat kontaminasi pada luka,
ditambahkan metronidazole selama 4 – 5 hari.
Penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus polio yang berasal dari
POLIOMYELITIS genus Enterovirus dan family Picorna viridae. Suatu penyakit yang paralisis dan
deformitas yang bersifat ireversibel

ANAMNESIS PEMERIKSAAN TATALAKSANA :


PENUNJANG
● Demam, nyeri Non- farmakologis :
tenggorokan, nyeri perut, • Lab : Kultur ( feses
ü Bed rest
dan hapusan
mual, muntah, nyeri tenggorokan ), ü Fisioterapi
kepala, kelemahan otot pemeriksaan cairan ü Orthotic management
gerak atau pernafasan. serebrospinal
Farmakologi
PEMERIKSAAN FISIK • Test serologi
ü Simptomatik: analgesik, antipiretik atau
ü Look: Tripod sign, foot • Foto Polos : atrofi otot antiemetik.
and ankle deformities,
Terapi operatif :
Head drops sign
ü Feel: kelemahan otot ü Arthrodesis
(bersifat flasid) ü Osteotomi
ü Move: Kaku kuduk (+) ü Pemanjangan tungkai dan teknik Ilizarov
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai