Anda di halaman 1dari 43

REFLEKSI KASUS

PERIAPPENDICULA
R MASS
Mutia Mutmainnah, S.Ked
15 19 777 14 340

Pembimbing:
dr. Roberthy D. Maelissa, Sp.B, FINACS
Refleksi Kasus

01 02 03
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Laporan kasus
01 Pendahuluan
Pendahuluan
- Appendisitis merupakan proses peradangan akut maupun kronis yang
terjadi pada Appendiks vemiformis oleh karena adanya sumbatan
yang terjadi pada lumen Appendiks
- Massa periappendicular atau periappendicular mass adalah proses
radang appendiks yang ditutupi atau dibungkus oleh omentum
dan/atau lekuk usus-usus dan peritoneum disekitarnya sehingga
membentuk massa (periappendiceal mass).
- Apendektomi dilakukan pada infiltrat periapendicular tanpa pus yang
telah ditenangkan.
02 Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka

Anatomi Fisiologi Periappendicular


mass
Anatomi dan Fisiologi
Massa Periappendicular
● Definisi
Massa periappendicular atau periappendicular mass adalah proses radang
appendiks yang ditutupi atau dibungkus oleh omentum dan/atau lekuk usus-
usus dan peritoneum disekitarnya sehingga membentuk massa
(periappendiceal mass).
Epidemiologi
Perempuan

6,7 %
Laki-laki

8,6 % Anak
Rata-rata terjadi saat usia 6 – 10
tahun
Etiologi

Obstruksi Infeksi
Selain itu: Hperplasia Selain itu: Erosi mukosa
jaringan limfoid, fekalit, Appendiks akibat parasit
tumor Appendiks, dan cacing seperti E. Histolytica
askaris.
Patofisiologi

Obstruksi ↑Flora kuman Distensi

Obstruksi vena
Trombosis p.darah
Edema
intramrual
↑ Tekanan intralumen
Bakteri menembus dinding

Menutup appendix dengan


omentum, usus, adneksa
Gejala klinis
Anoreksia

Migrator pain

Muntah, Demam
Diagnosis

Pemfis
Inspeksi, palpasi (teraba
Anamnesis massa), Auskultasi P.Penunjang
DL, UL, X-ray, USG, CT-Scan,
Barium enema, Laparoskopi,
Histopatologi
Diagnosis Banding
Alvarado

0-4 5-6 7-10 DD


Bukan Susp. Appendicitis -GEA
Appendicitis Appendicitis -Ileitis akut
-Limfadenitis
mesenterika
-PID
-dll

01 02 03 04
Treatment

Konservatif
 Semi-Fowler Position; Fluids by mouth; Four
hourly; Feel; Fungi, antibiotik; Forbidden analgetic

Apendektomi
• Apendektomi interval 6-8 minggu kemudian
03 Laporan kasus
Identitas Pasien
● Nama : An.S
● Umur : 12 tahun
● Tanggal Lahir : Palu, 13-12-2009
● Gender : Laki-laki
● Alamat : Desa tamadue
● Pekerjaan : Siswa
● Ruangan : Garuda Bawah
● Rumah Sakit : Anutapura
● Supervisor : dr. Andry Hamdani, Sp.B, FICS
● Tanggal Masuk : Senin, 19 Desember 2021
● Tanggal Pemeriksaan : Senin, 19 Desember 2021
●Keluhan Utama : Nyeri perut kanan bawah
●Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien laki-laki usia 12 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut
kanan bawah yang dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Nyeri bersifat hilang timbul
dan memberat ketika ditekan. Awalnya nyeri terasa pada uluhati kemudian
menjalar ke perut kanan bawah. Pasien juga mengeluh demam sejak 1 hari yang
lalu bersifat naik turun dan turun saat minum obat penurun panas. Pasien juga
mengeluh nafsu makan menurun. Pasien juga sempat mual disertai muntah
sebanyak 3x sebelum masuk Rumah Sakit diawali dengan nyeri uluhati. Nyeri saat
berkemih (-), BAK lancar, BAB biasa.
● Riwayat Penyakit Sebelumnya : Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa
sebelumnya.
● Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluarga dengan keluhan serupa
Status Generalisata
● Keadaan Umum : Sakit Sedang
● Kesadaran :Compos mentis (GCS :15 (E4M6V5))

● Vital Sign
1. TD : 110/70 mmHg
2. Nadi : 135 x/menit, kuatangkat, reguler
3. Suhu : 38,2 C (axilla)
4. Pernapasan : 22 x/menit
Status Generalisata
● Kepala : Normocephal
● Konjungtiva : Anemis -/-
● Sclera : Ikterik -/-
● Pupil : Isokor bulat ukuran 2,5 mm/2,5 mm, refleks cahaya +/+
● Leher : Pembesaran KGB (-)
Status Generalisata
● Thorax
● Paru-paru
- Inspeksi : Simetris bilateral, jejas (-)
- Palpasi : Vokal fremitus kanan=kiri, nyeri tekan (-/-)
- Perkusi : Sonor+/+
- Auskultasi : Vesikuler +/+,Rhonki -/-, Wheezing -/-

● Jantung
- Inspeksi : Iktus cordis tidak nampak
- Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
- uskultasi : Bunyi jantung I /II murni reguler, bising jantung (-), gallop
(-), murmur (-)
Status Generalisata
● Abdomen
- Inspeksi : Tampak datar simetris, darm contour (-) darm steifung (-
- Auskultasi : Peristaltik (+) normal
- Perkusi : Timpani (+).
- Palpasi :Nyeri tekan (+) regio iliaca dextra, teraba massa pada
regio iliaca dextra berukuran± 6cm x 10 cm, konsistensi
padat, permukaan rata, immobile (+), dan tidak berbenjol-
benjol defans muscular (-) hepar dan lien tidak teraba

● Genitalia : Dalam batas normal


● Ekstremitas
- Superior : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
- Inferior : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
Status Lokalis
● Regio Iliaca Dextra
- Inspeksi : Distensi (-), darm contour (-) darm steifung (-)
- Palpasi : Nyeri tekan (+) regio iliaca dextra, teraba massa pada regio iliaca
dextra ± 6cm x 10 cm, konsistensi padat, permukaan rata, immobile (+)
dan tidak berbenjol-benjol. defans muscular (-) hepar dan lien tidak teraba
Status Generalisata
● Pemeriksaan Tambahan:
 Alvarado Score :
- Migration of pain :1
- Anorexia :1
- Nausea :1
- Tenderness :2
- Rebound pain :1
- Elevated temperature : 1
- Leucocytosis :2
- Shift to the left :-
● Total skor : 9 (Appendicitis akut)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium ( 19 Desember 2021)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


HEMATOLOGI
Hb 13,9 14 -18 g/dL
Hct 40,9 42 – 52 %
Wbc 23,5 4.800-10.800/ul
Rbc 4,95 4.7 juta-6,1 juta/ ul
MCV 82,6 80-99 fl
MCH 28,1 27 – 32 pg
MCHC 34,0 31-36 g/Dl
ELEKTROLIT
K+ 4,14 3,48 – 5.50 mmol/L
Na+ 132,71 135,37 – 145.00 mmol/ L
Cl 95,10 9.00 –m106.00 mmol/L
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium ( 19 Desember 2021)

Darah
Albumin 3,56 Nilai Rujukan
AST/GOT 16 11 – 18 detik

Urea 42
Creatinine 0,57 12.1 – 17.5 detik
ALT/GPT 11 27-42 detik
Darah
LED I 64
LED II 93
Pemeriksaan Hasil
SARS CoV-2-Antibody Non reaktif
Pemeriksaan Penunjang
● Pemeriksaan USG abdomen (19 Desember 2021)

● Kesan :
●Appendicitis Akut
●Organ-organ intraabdomen yang terscan lainnya dalam batas normal
Resume
Pasien laki-laki usia 12 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang
dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Nyeri bersifat hilang timbul dan memberat ketika ditekan.
Awalnya nyeri terasa pada uluhati kemudian menjalar ke perut kanan bawah. Pasien juga mengeluh
demam sejak 1 hari yang lalu bersifat naik turun dan turun saat minum obat penurun panas. Pasien
juga mengeluh nafsu makan menurun. Pasien juga sempat mual disertai muntah sebanyak 3x
sebelum masuk Rumah Sakit diawali dengan nyeri uluhati.
Keadaan umum sakit sedang dengan kesadaran compos mentis E 4 M6 V5, tanda vital didapatkan
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 135 x/ menit, pernafasan 22 x/ menit, suhu 38,20C. Pemeriksaan
kepala, thorax, jantung, dan ekstremitas dalam batas normal.
Resume
● Status lokalis. Inspeksi : Tampak datar simetris, darm contour (-) darm steifung (-), Auskultasi:
Peristaltik (+) normal. Palpasi: Nyeri tekan (+) regio iliaca dextra, teraba massa pada regio iliaca
dextra berukuran ±6x10 cm, konsistensi padat, permukaan rata, immobile (+), dan tidak berbenjol-
benjol defans muscular (-) hepar dan lien tidak teraba. Perkusi:Tympani (+) Pemeriksaan
tambahan : Alvarado score : Total skor : 9 (Appendicitis akut).
● Pada pemeriksaan penunjang : laboraturium : WBC : 23,5/uL, Na+ : 132,71 mmol/L, Cl- :
95,10 mmol/L. Foto USG Abdomen. Kesan:
●6Appendicitis Akut
●Organ-organ intraabdomen yang terscan lainnya dalam batas normal
Diagnosis Terapi
Periappendicular mass - IVFD RL 1300 cc/24jam/iv
-Inj. Ceftriaxone 850 gram/12 jam/iv
-inj. Tofedec ½ amp/12jam/iv
-Drips paracetamol drips 300 mg/8 jam/iv
-Diet lunak (bubur, rendah lemak, tidak pedis)
-Posisi Semifoler
-Rencana Internal appendectomy 6 minggu pasca terapi
Hari/ Tanggal Follow Up
19 Desember 2021 /PH 0 S : Nyeri perut kanan bawah. Mual (-), muntah (-)

O : KU: sakit sedang, compos mentis (E4V5M6)

TD: 100/70 mmHg, N: 135 x/menit, RR: 22x/menit,

S: 37 oC, SPO2: 99%, VAS : 5-6

Palpasi abdomen: Teraba massa pada regio iliaca dextra berukuran ± 6 cm x 10 cm

A : Periappendicular Mass

P:

- IVFD RL 1300 cc/24jam/iv


-Inj. Ceftriaxone 850 gram/12 jam/iv
-inj. Tofedex ½ amp/12jam/iv
-Drips paracetamol drips 300 mg/8 jam/iv
-Diet lunak (bubur, rendah lemak, tidak pedis)
-Posisi Semifoler
-Rencana Internal appendectomy 6 minggu pasca terapi
20 Desember 2021 / PH 1 S : Nyeri perut kanan bawah berkurang. Mual (-), muntah (-)

O : KU: sakit sedang, compos mentis (E 4V5M6)

TD: 110/80 mmHg, N: 125 x/menit, RR: 21x/menit,

S: 36.8 oC, SPO2: 99%, VAS : 4-5

Palpasi abdomen: Teraba massa pada regio iliaca dextra berukuran ± 6 cm x 10 cm

A : Periappendicular Mass

P:

-IVFD RL 14 tpm
-Inj. Ceftriaxone 850 gram/12 jam/IV
-Inj. Tofedex ½ amp/iv
-Bila demam paracetamol drips 300 mg/iv
-Diet lunak (bubur, rendah lemak, tidak pedis)
-Posisi Semifoler
-Rencana Internal appendectomy 6 minggu pasca terapi
21 Desember 2021 / PH 2 S : Nyeri perut kanan bawah berkurang. Mual (-), Muntah (-)

O : KU: sakit sedang, compos mentis (E4V5M6)

TD: 120/70 mmHg, N: 90 x/menit, RR: 216x/menit,

S: 36.5 oC, SPO2: 99%, VAS : 3-4

Palpasi abdomen: Teraba massa pada regio iliaca dextra mengecil berukuran ± 5 cm x 8 cm

A : Periappendicular Mass

P:

-IVFD RL 14 tpm
-Inj. Ceftriaxone 850 gram/12 jam/IV
-Inj. Tofedex ½ amp/iv
-Bila demam paracetamol drips 300 mg/iv
-Diet lunak (bubur, rendah lemak, tidak pedis)
-Posisi Semifoler
-Rencana Internal appendectomy 6 minggu pasca terapi
22 Desember 2021 / PH 3 S : Nyeri perut kanan bawah (-). Mual (-), Muntah (-)

O : KU: sakit sedang, compos mentis (E4V5M6)

TD: 120/70 mmHg, N: 90 x/menit, RR: 21x/menit,

S: 36.5 oC, SPO2: 99%, VAS : 1-2

Palpasi abdomen: Teraba massa pada regio iliaca dextra mengecil berukuran ± 5 cm x 6 cm

A : Periappendicular Mass

P:

-IVFD RL 14 tpm
-Inj. Ceftriaxone 850 gram/12 jam/IV
-Inj. Tofedex ½ amp/iv
-Bila demam paracetamol drips 300 mg/iv
-Diet lunak (bubur, rendah lemak, tidak pedis)
-Posisi Semifoler
-Rencana Internal appendectomy 6 minggu pasca terapi
23 Desember 2021 / PH 4 S : Nyeri perut kanan bawah (-). Mual (-), Muntah (-)

O : KU: sakit sedang, compos mentis (E4V5M6)

TD: 110/70 mmHg, N: 89 x/menit, RR: 21x/menit,

S: 36.5 oC, SPO2: 99%, VAS : 0

Palpasi abdomen: Teraba massa pada regio iliaca dextra mengecil ± 5 cm x 6 cm

A : Periappendicular Mass

P:

-Cefadroxyl 3 x 500 mg

-Asam mefenamat 3x1 bila nyeri

-Rencana Internal appendectomy 6 minggu pasca terapi


Pembahasan
Pasien Teori

Pasien laki-laki usia 12 tahun masuk rumah Gejala utama Appendicitis adalah nyeri perut.
sakit dengan keluhan nyeri perut kanan bawah Pada Appendicitis akut gejala khas yang sering
yang dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Nyeri timbul adalah adanya radang mendadak pada
bersifat hilang timbul dan memberat ketika appendiks yang memberikan gejala lokal. Awalnya,
ditekan. Awalnya nyeri terasa pada uluhati nyeri dirasakan difus terpusat di periumbilical,
kemudian menjalar ke perut kanan bawah. kemudian terlokalisir di RLQ, kadang disertai kram
Pasien juga mengeluh demam sejak 1 hari yang hilang timbul. Durasi nyeri berkisar antara 1-
yang lalu bersifat naik turun dan turun saat 12 jam, dengan rata-rata 4-6 jam. Persarafan
minum obat penurun panas. Pasien juga parasimpatis pada Appendiks berasal dari cabang
mengeluh nafsu makan menurun. Pasien juga nervus vagus yang mengikuti arteri mesentrika
sempat mual disertai muntah sebanyak 3x superior dan arteri apendikularis, sedangkan
sebelum masuk Rumah Sakit diawali dengan persarafan simpatis berasal dari nervus torakalis
nyeri uluhati. X. Oleh karena itu, nyeri viseral pada Appendicitis
bermula disekitar umbilikus.
Pasien Teori

Keadaan umum sakit sedang dengan Umumnya, pasien mengalami demam saat
kesadaran compos mentis E4 M6 V5, tanda vital terjadi inflamasi Appendiks, biasanya suhu naik
didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi hingga 38oC. Tetapi pada keadaan perforasi, suhu
135 x/ menit, pernafasan 22 x/ menit, suhu tubuh meningkat hingga > 39oC. Anoreksia hampir
38,20C. Pemeriksaan kepala, thorax, jantung, selalu menyertai Appendicitis. Pada 75% pasien
dan ekstremitas dalam batas normal. dijumpai muntah yang umumnya hanya terjadi satu
atau dua kali saja. Muntah disebabkan oleh
stimulasi saraf dan ileus.
Pasien Teori

Pada pasien ini saat dilakukan Berdasarkan pemeriksaan fisik abdomen


pemeriksaan palpasi abdomen dan didapatkan ditemukan adanya nyeri tekan kanan bawah dan
nyeri tekan hasil positif pada regio iliaca teraba massa pada perut kanan bawah karena
dextra serta teraba massa pada regio iliaca adanya inflamasi local Appendiks yang diikuti oleh
dextra berukuran±6 cm x 10 cm, konsistensi apendictis gangrenosa ditutupi atau dibungkus
padat, permukaan rata, immobile (+), dan tidak oleh omentum dan usus yang berdekatan akan
berbenjol-benjol defans muscular (-) hepar bergerak kearah Appendiks hingga timbul suatu
dan lien tidak teraba. massa local yang disebut infiltrate apendikularis.
Peradangan Appendiks tersebut dapat menjadi
abses atau menghilang. Periappendicular mass
merupakan tahap patologi Appendicitis yang
dimulai dimukosa dan melibatkan seluruh lapisan
dinding Appendiks dalam waktu 24-48 jam pertama
Pasien Teori

Pada pasien ini didapatkan peningkatan Pemeriksaan Laboratorium, pada darah


jumlah leukosit pada pemeriksaan lengkap didapatkan leukositosis ringan umumnya
laboratorium yaitu WBC : 23,5 u/L pada Appendicitis sederhana. Jumlah leukosit
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan umumnya meningkat pada Appendicitis akut yakni
adanya leukositosis. sekitar 10.000-18.000 sel/mm3, C-reaktif protein
meningkat. Pada appendicular infiltrat, LED akan
meningkat. Leukosit meningkat dengan neutrofil
lebih dari 75% pada sebagian besar pasien. Hitung
leukosit yang tinggi (>20.000/mL) mengarah pada
komplikasi appendisitis dengan gangren atau
perforasi.
Pasien Teori

Pada pasien ini, terapi yang diberikan Terdapat tiga pendekatan massa Appendiks.
adalah IVFD RL 1300 cc/24jam/iv, Inj. a) terapi konservatif diikuti dengan apendektomi
Ceftriaxone 850 gram/12 jam/iv, inj. Tofedex ½ interval 6-8 minggu kemudian, b) apendektomi
amp/12jam/iv, Drips paracetamol drips 300 segera jika terdapat resolusi massa inflamasi, c)
mg/8 jam/iv, Diet lunak (bubur, rendah lemak, konservatif secara keseluruhan tanpa apendektomi
tidak pedis), Posisi Semifoler, Rencana interval pada pasien dengan massa Appendiks.
Internal appendectomy 6 minggu pasca terapi. Ceftriaxone 850 gram/12 jam diberikan sebagai
antibiotik spectrum luas yang mana salah satu
penyebab Appendicitis adalah infeksi yang juga
ditandai dengan leukositosis pada hasil
pemeriksaan laboratorium pasien. Terapi
konservatif diberikan apabila pasien merasa nyeri
dapat diberikan anti nyeri berupa deksketoprofen
dan paracetamol.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai