APPENDISITIS AKUT
Oleh :
dr. Kasriana kasman
Pembimbing :
1 Dr. H. Amiruddin M. Kes
Supervisor :
dr. Ismail Daif Sp.M
IDENTITAS PASIEN
Nama : NY. S
Umur : 47 Tahun
Alamat : Rappang
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Riwayat demam (+) sejak 2 hari yang lalu, demam tinggi lalu
turun jika minum obat antidemam, mual (+), muntah (+) berisi
makanan dan air. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan
dan nyeri lepas di titik McBurney, Rovsing sign (+), Blumberg sign
(+), Obturator sign (+). Pada pemeriksaan rectal toucher
ditemukan nyeri tekan pada arah jam 10 dan 11. BAB terakhir 2
hari yang lalu. BAK tidak ada kelainan.
5
EKSTREMITAS
Superior-Inferior :
Kesan :
- Tampak target sign (+) di area Mc.Burney
14 RESUME
Seorang anak perempuan yang diantar keluarganya berusia 13 tahun
datang ke RS dengan abdominal pain dirasakan kurang lebih 1 hari SMRS.
Awalnya nyeri dirasakan di daerah epigastrium dan kemudian berpindah ke
daerah Mc.Burney. Terdapat keluhan Vomitus dan Nausea yang disertai
Anoreksia. Febris ada.
DIAGNOSIS BANDING
Infeksi Saluran Kemih
Kehamilan Ektopik Terganggu
Diagnosa post op :
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Sumbatan
lumen
apendiks
Hiperplasia
jaringan limfoid
Tumor
apendiks
Cacing
askaris
21 KLASIFIKASI
22 Appendicitis Akut Sederhana
(Cataral Appendicitis)
Proses peradangan baru terjadi di mukosa dan sub mukosa disebabkan
obstruksi. Sekresi mukosa menumpuk dalam lumen appendiks dan
terjadi peningkatan tekanan dalam lumen yang mengganggu aliran
limfe, mukosa appendiks jadi menebal, edema, dan kemerahan.
Gejala diawali dengan rasa nyeri di daerah umbilikus, mual, muntah,
anoreksia, malaise, dan demam ringan
23 Appendicitis Akut Purulenta
(Supurative Appendicitis)
Tekanan dalam lumen yang terus bertambah disertai edema menyebabkan
terbendungnya aliran vena pada dinding appendiks dan menimbulkan trombosis.
Keadaan ini memperberat iskemia dan edema pada apendiks. Mikroorganisme yang ada
di usus besar berinvasi ke dalam dinding appendiks menimbulkan infeksi serosa sehingga
serosa menjadi suram karena dilapisi eksudat dan fibrin.
Ditandai dengan rangsangan peritoneum lokal seperti nyeri tekan, nyeri lepas di titik Mc
Burney, defans muskuler, dan nyeri pada gerak aktif dan pasif. Nyeri dan defans muskuler
dapat terjadi pada seluruh perut disertai dengan tanda-tanda peritonitis umum.
24 Appendicitis Akut Gangrenosa
Bila tekanan dalam lumen terus bertambah, aliran darah arteri mulai
terganggu sehingga terjadi infrak dan ganggren. Selain didapatkan
tanda-tanda supuratif, appendiks mengalami gangren pada bagian
tertentu. Dinding appendiks berwarna ungu, hijau keabuan atau
merah kehitaman. Pada appendicitis akut gangrenosa terdapat
mikroperforasi dan kenaikan cairan peritoneal yang purulen.
25 MANIFESTASI KLINIS
Gejala Tanda
• Nyeri samar-samar dan • Demam
tumpul di daerah epigastrium
di sekitar umbilikus • Kembung
• Mual muntah • Mc. Burney sign
• Nafsu makan berkurang • Obturator sign
• Dalam beberapa jam nyeri • Rovsing sign
akan berpindah ke titik
Mc.Burney • Psoas sign
• Konstipas
26
Lokasi Nyeri
27
Dengan palpasi
Mc Burney sign :
▫ Nyeri tekan
▫ Nyeri lepas
▫ Defans muskular
lokal, defans
muscular
menunjukkan
adanya
rangsangan
peritoneum parietal
28
Rovsing sign :
perut kiri bawah
ditekan , akan
terasa nyeri pd
perut kanan
bawah
29
Obturator sign:
fleksi dan
endorotasi sendi
panggul
30
Psoas sign:
Rangsangan
m.psoas penderita
dlm keadaan
terlentang ,
tungkai kanan
ditahan pemeriksa
pasien diminta
hiperekstensi atau
fleksi aktif
31
Nyeri
abdomen
kanan bawah
pada jam 9-12
32 Pemeriksaan Penunjang
Penunjang
•Leukositosis lain
• Appendicogram
(foto barium usus
buntu)
• USG
• CT scan
Laboratorium
33 Alvarado Score
• Skor 1-4: tidak
dipertimbangkan
mengalami apendisitis
akut
• Skor 5-6:
dipertimbangkan
kemungkinan dx
apendisitis akut tetapi
tidak membutuhkan
operasi segera atau
dinilai ulang
• Skor 7-8:
dipertimbangkan dx
apendisitis akut
• Skor 9-10: hampir
definitif mengalami dx
apendisitis akut dan
dibutukan tindakan
bedah
34
Diagnosis Banding
Open appendectomy
• Gridiron insisi
• Rocky-Davis insisi
Antibiotik
• Pada apendisitis gangrenosa/perforata
• Preoperatif, antibiotik broad spectrum intravena
diindikasikan untuk mengurangi infeksi pasca bedah
• Post operatif, diteruskan selama 24 jam tanpa komplikasi,
diteruskan selama 5-7 hari kasus apendisitis ruptur/dengan
abses, diteruskan sampai 7-10 hari kasus apendisitis ruptur
dengan peritonitis difus
Pencegahan
• Diet tinggi serat
• Defekasi yang teratur
36
37
Perforasi
Komplikasi
Masa Peritonitis
periependikuler
38
PROGNOSIS
Apendiktomi yang
dilakukan sebelum
perforasi prognosisinya
baik.
39 ”