Anda di halaman 1dari 21

“ APPENDISITIS AKUT

OLEH : DR. RAMADANI KURNIAWAN



Pembimbing : dr. Ninoy mailoa, sp. B
Identitas pasien

Nama : Tn. M
Umur : 20 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kairatu
Agama : Islam
Pekerjaan : Polisi
Tgl masuk RS : 24 Oktober 2017
Tgl keluar RS : 28 Oktober 2017
Anamnesa
Keluhan Utama : Sakit perut
Keluhan tambahan :
 Mual, Muntah
Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien datang ke IGD RS. GPM mengeluh nyeri perut kanan bawah 1
hari SMRS, nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri berlangsung ± 5 menit,
nyeri bertambah bila pasien sedang duduk serta batuk, berkurang
apabila pasien berbaring. pasien juga mengeluh nyeri sampai merasa
mual bahkan muntah sebanyak 2x.
Riwayat Pengobatan
 tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan
Riwayat Penyakit Dahulu
 Dua minggu yang lalu dioperasi varikokel
Riwayat Penyakit Keluarga
 tidak ada keluarga yang menderita penyakit serupa
Pemeriksaan fisik

Keadaan umum
 Pasien tampak lemah
 KU : Tampak Sakit Sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Status gizi : Tinggi badan 163 cm, Berat badan 54 Kg. IMT = 17,88 (status gizi
baik)
Vital sign
 Tekanan Darah : 100/60 mmHg
 Nadi : 107x/menit, teratur, kuat
 Suhu : 37oC
 Respiratory rate : 20x/menit
 SpO2 : 98%
 VAS :7
Status generalis

Kepala
 Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cekung -/-
 Hidung : tidak tampak deviasi
 Bibir : tidak tampak sioanosis, mukosa kering.
 Leher : JVP : 5 ± 2 mmHg, pembesaran KGB (-)
Status lokalis

PULMO COR ABDOMEN


Inspeksi : normochest, Inspeksi : iktus cordis tidak Inspeksi : Datar,
simetris kiri=kanan tampak warna=sekitar

Palpasi : taktil fremitus Palpasi : iktus cordis tidak Auskultasi : BU 3-5x/menit


kiri=kanan kuat angkat

Palpasi : nyeri tekan Mc


perkusi : sonor, batas paru Perkusi : pekak, batas Burney (+), nyeri lepas (+),
hepar ICS V kanan jantung dalam batas normal rovsing sign (+), Psoas sign (+),
massa (-)

Auskultasi : Suara nafas Auskultasi : BJ I-II reguler,


vesikuler, Rh -/-, Wh -/- murmur (-), gallop (-) Perkusi : timpani
Pemeriksaan penunjang
Hematologi Hasil Nilai satuan
rujukan
WBC 17,3 (H) 4.00 – 10.0 [10/UL]
RBC 5,43 4.00 – 6.00 [10/UL]
HGB 15,8 12.0 – 16.0 [g/DL]
HCT 45,0 37.0 – 48.0 [%]
PLT 262 150 - 400 [10/ul]
Urine Hasil Urine Hasil
Warna Merah Eritrosit 1-3 lp
Kejernihan Agak keruh Leukosit 1-3 lp
Protein Negatif Epitel 6
Tripel Ca
Reduksi Negatif Kristal
Oxalat
Bilirubin Negatif Cylinder Negatif
Urobilin Negatif Lain-lain Negatif
Keton ++
USG
USG ABDOMEN

Kesimpulan :
Suspect Appendisitis dd mesentrika
adenitis
Diagnosa

 APPENDISITIS AKUT
 URETEROLITIASIS
Terapi

 IVFD RL 24 tpm (makro)


 Injeksi Ceftriaxone 2x1gr iv
 Injeksi Ondansentron 2x1 ampul iv
 Injeksi Ranitidin 2x1 ampul iv
 Injeksi ketorolac 2x1 ampul iv
 diet lunak
 konsul dokter spesialis Bedah

PROGNOSIS
 Dubia at bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

 Apendisitis adalah radang yang timbul pada apendiks dan


merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling sering
ditemui.1 Infeksi menyebabkan pembengkakan apendiks
bertambah (edema) dan semakin iskemik karena terjadi trombosis
pembuluh darah intramural (dinding apendiks).
Fungsi Appendix

Awalnya, Appendix dianggap tidak


memiliki fungsi. Namun akhir-akhir
ini, Appendix dikatakan sebagai
organ imunologi yang secara aktif
mensekresikan Imunoglobulin
terutama Imunoglobulin A (IgA).
Walaupun Appendix merupakan
komponen integral dari sistem Gut
Associated Lymphoid Tissue (GALT),
fungsinya tidak penting dan
Appendectomy tidak akan menjadi
suatu predisposisi sepsis atau
penyakit imunodefisiensi lainnya
Patofisiologi

Nyeri perut kanan


bawah, pada palpasi Nyeri seluruh dinding
terasa massa abdomen
Gejala klinis

 Akut : nyeri di mulai di epigastrium atau regio umbilicus disertai mual


dan anoreksia
 Infiltrat : nyeri pindah ke perut kanan bawah dan menunjukkan
tanda rangsangan peritonuim dititik McBurney (nyeri tekan, nyeri
lepas, defans muscular)
 Nyeri tekan bawah pada tekanan kiri (rovsing sign)
 Nyeri kanan bawah bila tekanan disebelah kiri dilepaskan
(blumberg)
Pemeriksaan fisik
Diagnosis

Alvarado scale untuk membantu menegakkan Laboratorium


diagnosis.
 Leukositosis ringan berkisar antara
 Appendicitis Point Pain 2 10.000-18.000/ mm3, biasanya
 Leucositosis (>10.000/mm3) 2 didapatkan pada keadaan akut,
 Vomitus/Nausea 1 Appendicitis tanpa komplikasi dan
sering disertai predominan
 Anorexia 1 polimorfonuklear sedang. Jika hitung
 Rebound Tenderness Phenomen 1 jenis sel darah putih normal tidak
 Abdominal Migrate Pain 1
ditemukan shift to the left pergeseran ke
kiri, diagnosis Appendicitis acuta harus
 Degree of Celcius (>37,3ْ C) 1 dipertimbangkan. Jarang hitung jenis sel
 Observation of Hemogram (segmen >75%) 1 darah putih lebih dari 18.000/ mm3
pada Appendicitis tanpa komplikasi
 >8 : Acute Appendicitis
 5–7 : Suspect Acute Appendicitis USG
 <5 : Not Acute Appendicitis
Diagnosis Banding

Pria Wanita
Pelvic
Crohn’s
inflammatory
disease
disease

Perforasi
ulkus Kista ovarium
peptikum

Infeksi
divertikulitis saluran
kemih
Penatalaksanaan

• appendektomi
Bedah
Komplikasi
Perforasi

Peritonitis
TERIMA KASIH BANYAK

Anda mungkin juga menyukai