2
3
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat : Desa Wotgalih, Nguling
Suku : Madura
Tanggal MRS : 25 Oktober 2017
No. RM : 628606
4
5
KELUHAN UTAMA
6
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengatakan nyeri seluruh lapang perut dirasakan sejak
kemarin malam. Nyeri dirasakan tiba-tiba, dengan intensitas nyeri kuat
terasa seperti ditikam pisau. Awalnya dirasakan disekitar daerah ulu hati,
kemudian menyebar ke seluruh lapang perut. Nyeri dirasakan terus
menerus, memberat bila pasien bergerak, bernapas, batuk atau
mengedan. Nyeri berkurang bila pasien berbaring. Selain nyeri, pasien
juga mengeluh badan terasa lemas dan nafsu makan menurun. Mual (-).
Muntah (-). Perut terasa kembung (+). Demam (+). BAB (+), 1-2 x/hari,
feses berupa cairan berwarna keruh, ampas (-). BAK (+) kateter
terpasang. Pasien juga mengeluh dada terasa berat dan sesak. Beberapa
tahun terakhir pasien mengeluh sering timbul nyeri atau rasa tidak
nyaman pada ulu hati, dirasakan hilang timbul. Terutama sering kambuh
sejak 3 bulan terakhir. Nyeri ulu hati disertai rasa kembung atau perut
terasa penuh. Nyeri ulu hati biasanya muncul bila pasien terlambat
makan. Mereda dengan istirahat dan minum obat penghilang nyeri. Pasien
juga pernah dikeluhkan BAB berwarna hitam, pekat, lengket dan berbau.
Dikeluhkan sekitar 1-2 minggu yang lalu sebanyak dua kali.
7
Riwayat Pengobatan
Sebelum dibawa ke RS Dr, Moh. Saleh, pasien
sempat berobat ke RS Tongas, kemudian di rujuk ke RS
Dr. Moh. Saleh
Riwayat Alergi
Pasien menyangkal adanya alergi terhadap jenis
makanan atau obat-obatan tertentu.
9
10
GCS : E4-V5-M6
Vital sign :
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi : 92x/menit
Frekuensi napas : 22 x/menit
Suhu : 37,7 C
11
Kepala-Leher
Kepala : Kulit pucat, normochepali, turgor kulit normal,
radang (-).
Mata : Mata cowong (+/+), konjungtiva anemis +/+,
sklera ikterus -/-, edema palpebra (-), pupil isokor 3 mm, reflek
pupil langsung dan tidak langsung +/+.
THT : Otorea (-), rinorea (-), jejas (-)
Mulut : mukosa bibir pucat (+), kering (-), atrofi papil lidah
(-), lidah kotor/thypoid tongue (-), rosea spot (-).
Leher : Massa (-), tidak terdapat pembesaran KGB.
Thorax 12
Pulmo : Cor :
Inspeksi : Bentuk simetris, Inspeksi : Iktus cordis tidak
gerakan dinding dada simetris, tampak
pelebaran sela iga (-), tipe Palpasi : Iktus cordis teraba ICS
pernafasan thorakoabdominal. V midclavikula line sinistra
Palpasi : Pengembangan Perkusi : batas kanan jantung
dinding dada simetris, fremitus pada ICS II parasternal line
raba sama, nyeri tekan (-), dextra, batas kiri pada ICS V
krepitasi (-) midklavikula line sinistra
Perkusi : Sonor pada Auskultasi : S1S2 tunggal
kedua lapangan paru. reguler, murmur (-), gallop (-)
Auskultasi : Vesikuler +/+,
ronki -/-, whezing -/-
13
Abdomen
Inguinal
Inspeksi : Hernia (-), Massa (-).
Palpasi : Teraba denyut arteri femoralis (+), Hernia (-), massa (-),
nyeri tekan (-).
Ekstremitas atas
Warna kulit normal, turgor kulit menurun, edema -/-, akral hangat +/+,
CRT < 2 detik.
Ekstremitas bawah
Warna kulit normal, turgor kulit menurun, edema -/-, akral hangat +/+.
Status Lokalis 15
Abdomen
Inspeksi : Kulit keriput, distensi (-), pelebaran vena colateral (-),
Kaput medusa (-), massa (-), darm contour (-), darm steifung (-).
Auskultasi : BU (+) menurun.
Perkusi : Timpani (+), pekak hepar menghilang, pemeriksaan
undulasi (-), Shifting Dullness (-).
Palpasi : Abdomen distensi (+), massa (-), hepar tak teraba,
lien tak teraba, defans muscular (+) seluruh kuadran.
Diagnosa Banding
Usulan Pemeriksaan
Labolatorium: Cek DL, LFT, Amilase darah, GDS,
BT, CT.
Foto BOF tiga posisi
USG Abdomen
19
Hasil Pemeriksaan
Darah Lengkap
Pemeriksaan Hasil
Hb 12,9 gr/Dl
HCT 38,1 %
MCV 66,7
MCH 19,1
MCHC 28,6
Leukosit 15.700 /mm
Hasil Pemeriksaan
Kimia Klinik Urine Lengkap
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Hasil
Reduksi Negatif
Albumin 3,3
Bilirubin Negatif
GDS 153
Eritrosit 0-2 /LP
KREATININ 2,2
Leukosit 1-2 /LP
UREUM 67
Epitel 7-10 /LP
BT 2’ 20” Sedimen Positif
CT 6’ 10” (Bakteri)
21
Hasil Pemeriksaan
Hasil Foto BOF 3 Posisi
22
23
Hasil Pemeriksaan
USG
Hepar : Ukuran normal, tepi tajam, regular, echoparencym normal,
vena porta dan vena hepatica normal, system bilier normal, tidak ada nodul
atau kista
Gall Bladder : Ukuran normal, dinding normal, tidak ada batu/sludge
Lien : Ukuran normal, echoparencym normal, tidak ada nodul/kista
Pancreas : Ukuran normal, echoparencym normal, tidak ada nodul/kista
Ren D : Ukuran normal, echo cortex baik, batas sinus dan cortex baik,
tidak ada batu / ectasis / kista
Ren S : Ukuran normal, echo cortex baik, batas sinus dan cortex baik,
tidak ada batu / ectasis / kista
Buli-buli : Dinding baik, tidak ada batu / massa
Prostat : Ukuran normal, echo parenchym normal, tidak ada kalsifikasi
Terapi Simptomatik
Terapi Definitif
Pro Laparatomi Eksplorasi
Prognosis
Dubia ad Malam
28
Analisis Kasus : 29
Tujuan pembedahan pada perforasi gaster adalah untuk mengatasi masalah anatomi
(lubang perforasi), menghilangkan penyebab peritonitis dan membersihkan rongga
peritoneum dari cairan atau eksudat yang berasal dari saluran cerna
32
Salah satu penyebab ulkus gaster adalah pemakaian Obat
Anti-Inflamasi Non Steroid (OAINS) yang berkepanjangan.
OAINS ini dapat menyebabkan erosi mukosa atau submukosa
dari gaster. OAINS ini juga bekerja menghambat
siklooksigenase (COX) sehingga menghambat pembentukan
prostaglandin (PG) dan mediator pelindung berupa COX-2
yang berfungsi untuk perlindungan mukosa gaster dengan
merangsang sekresi lendir dan bikarbonat dan proliferasi sel
epitel serta meningkatkan aliran darah mukosa. Selain itu, salah
satu penyebab ulkus gaster yang tersering adalah adanya
infeksi Helicobacter pylori (48%) di dalam gaster. Sehingga
pasien ulkus gaster biasanya mengeluh dispepsia. Dispepsia
merupakan suatu sindroma klinik/kumpulan keluhan beberapa
penyakit saluran cerna seperti mual, muntah, kembung, nyeri
ulu hati, sendawa, rasa terbakar, rasa penuh di ulu hati, dan
cepat merasa kenyang.
33