Anda di halaman 1dari 7

PORTOFOLIO KASUS BEDAH

APPENDICITIS AKUT

No. ID dan Nama Peserta: dr. Andi Asmita Abrar


No. ID dan Nama Wahana: RSUD Sultan Daeng Raja Bulukumba
Topik: Appendicitis akut
Tanggal (Kasus): 28 juli 2018
Nama Pasien: An.D No. RM: 219368

Tanggal Presentasi: 29 Oktober 2018

Tempat Presentasi: RSUD Sultan Daeng Raja Bulukumba

Obyek Presentasi:

□ Keilmuan √ □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka

□ Diagnostik √ □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa


□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja √ □ Dewasa □ Lansia □ Bumil

□ Deskripsi: perempuan, 15 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah

□ Tujuan : Menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan Appendicitis akut

Bahan bahasan: □ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus √ □ Audit

Cara □ Diskusi □ Presentasi dan diskusi √ □ E-mail □ Pos


Membahas:

Data pasien: Nama: An.D No. registrasi: 219368

Nama Klinik: RSUD Sultan Daeng Raja Bulukumba

Data utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnosis / gambaran klinis: appendicitis akut

2. Riwayat pengobatan: pasien minum obat maag promag bila sakit maag kambuh.

3. Riwayat kesehatan/penyakit: pasien tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya.

4. Riwayat keluarga/masyarakat: -

5. Riwayat pekerjaan: pelajar

6. Lain-lain: -

1
Daftar Pustaka:
1. Mansjoer A, Suprohaita, Wahyu Ika Wardani, Wiwiek Setio Wulan, Bedah Digestif : Kapita
Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid Kedua, Penerbit Media Aeskulapeus FKUI, Jakarta
2000 ; P307-310.
2. Pieter J. Usus halus, Apendiks, Kolon dan Anarektum ; Buku Ajar Ilmu Bedah. Editor
Sjamsuhidajat R, Jong WB. Edisi Revisi, EGC, Jakarta 2005 : P639-645.
3. Snell, Richard S. Apendiks Vermiformis ; Anatomi Klinik. Editor Hartanto, Huriawati, dkk.
Edisi 6, EGC, Jakarta 2006 : P230-231..
4. Anderson Publishing. Diagnostic CT, Internet : http://emedicine.medscape.com, May 19, 2015.
5. Apendisitis Akut, Internet : http://emedicine.medscape.com, May 19, 2015.

Hasil Pembelajaran:
1. Diagnosis apendisitis akut
2. Etiologi apendisitis akut
3. Pathogenesis apendisitis akut
4. Manifestasi appendicitis akut
5. Alvarado score
6. Diagnosa banding apendisitis akut
7. Penatalaksanaan apendisitis akut

SUBYEKTIF
Pasien perempuan, 15 tahun datang dengan keluhansakit perut kanan bawah.Hal ini
dirasakan sejak 1 hari ini, memberat beberapa jam yang lalu. Awalnya nyeri dirasakan di ulu
hati, nyeri bersifat hilang timbul. Kemudian dalam beberapa jam menyebar ke perut kanan
bawah dan bersifat terus menerus. Demam (+) bersifat naik turun sejak 2 hari ini, mual dan
muntah (+) sejak 2 hari dengan jumlah ± ½ gelas aqua, berisi makanan dan air. Sakit kepala (+),
berdenyut sejak 2 hari ini. BAB dan BAK (+) normal, nyeri saat BAK (-), frekuensi BAK
normal, warna BAK kuning jernih.
Riw. Menstruasi : dalam batas normal.
Menarche : 14 tahun.
Lama : 5-6 hari
Banyaknya : ganti pembalut 3x sehari
Siklus : 28 hari, teratur
RPT : sakit maag sejak 2 tahun ini.
RPK : tidak pernah mengalami penyakit seperti pasien.
Riw. alergi : tidak pernah mengalami alergi obat, makanan dan cuaca disangkal.
RPO : selama ini hanya mengonsumsi obat maag promag.

OBYEKTIF
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 82 x/menit
• Pernafasan : 20 x/menit
• Suhu : 38,6 0C

2
• Berat badan : 45 kg
• Tinggi badan : 155 cm

Status Generalis:

 Kepala : Mata: Conj. Palb.inf. Anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), RC +/+, pupil isokor,
diameter 3 mm/3mm
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut : dbn
 Leher: Pemb. KGB (-), TVJ: Dbn, kakuk kuduk (-)
 Thoraks:
Paru I: Simetris Fusiformis
P: SF ka=ki normal
P: Sonor dikedua lap. paru
A: SP: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Cor I : pulsasi ictus cordis tidak terlihat.


P : pulsasi ictus cordis tidak teraba
P : tidak dilakukan
A : bunyi jantung I dan II murni reguler, murmur (-), gallop (-).

 Abdomen:
Inspeksi : simetris, cembung, distensi (+)
Auskultasi : bising usus (+) normal.
Palpasi : defens muscular (+), nyeri tekan (+) dan nyeri lepas (+) pada titik mc
burney, rovsing sign (+), blumberg sign (+).
Perkusi : nyeri ketok (+) pada titik mc burney.
Psoas sign (+), obturator sign (+)

 Genitalia : Perempuan, dbn.

 Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2’’


Superior: edema (-/-), sianosis (-/-)
Inferior : edema (-/-), sianosis (-/-)

 Rectal Touche:
- perineum biasa
- sphincter ani ketat
- mukosa licin
- nyeri tekan arah jam 10-11
- ampula recti kosong

3
- ST : feses(+), lendir (-) dan darah (-).

Diagnosa kerja:
Susp. Appendicitis akut

Diagnosa banding:
- Appendicitis akut
- ISK
- KET

Pemeriksaan lab:
Darah rutin
– Hb : 12,8 g/dl
– Leukosit : 12.500 /mm
– Trombosit : 157.000 /mm
– Hematokrit : 36.8%
– Gol Darah :B
Urine rutin:
◦ Warna : Kuning Jernih
◦ BJ : 1.020
◦ pH : 5.5
◦ Protein : (-)
◦ Reduksi : (-)
◦ Bilirubin : (-)
◦ Urobilinogen : Normal
◦ Nitrit : (-)
◦ Sedimen
◦ Eritrosit : 0-1/lpb
◦ Leukosit : 1-2/lpb
◦ ephitel : (-)
◦ bakteri : (-)
◦ sel ragi : (-)
◦ silinder : (-)
◦ Kristal : (-)
◦ Plano test : (-)

Diagnosa kerja : appendicitis akut

ASSESMENT
Dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang disimpulkan bahwa pasien
ini didiagnosa dengan appendicitis akut.

4
Apendisitis akut Adalah peradangan dari apendiks vermiformis, dan merupakan
penyebab abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-
laki maupun perempuan.

Etiologi
1. Infeksi bakteri
2. Stasis fekalit
3. Parasit seperti cacing askaris
4. Benda asing
5. Neoplasma.
6. Diet rendah serat
7. Hiperplasia sekunder folikel limfoid akibat irritable bowel disease (IBD) atau inflamasi
saluran cerna

Manifestasi klinik
Gejala:
• Nyeri samar-samar dan tumpul didaerah epigastrium disekitar umbilikus
• Mual muntah
• Nafsu makan berkurang
• Dalam beberapa jam nyeri akan berpindah ke titik mc. Burney
Tanda
• Demam
• Kembung
• Mc. Burney sign
• Obturator sign
• Rovsing sign
• Psoas sign
• Blumberg sign

Rovsing sign dan Blumberg sign:

Psoas sign dan obturator sign

Rectal touché: nyeri palpasi pada arah jam 09.00-12.00

Diagnosa banding

5
- ISK
- KET

Penatalaksanaan: Konsul dokter Spesialis Bedah


 Open appendictomy:
- Appendictomy cito
- Appendictomy elektif
 Antibiotik
- Pada appendicitis gangrenosa/ perforata.
- Pre operatif, antibiotik broad spectrum IV diindikasikan untuk mengurangi infeksi
pasca bedah
- Penundaan tindakan bedah sambil memberikan antibiotik dapat mengakibat abses
atau perforasi
 Post operatif
Diteruskan selama 24 jam tanpa komplikasi, diteruskan selama 5-7 hari pada
kasus appendicitis ruptur/ abses, diteruskan sampai 7-10 hari pada kasus appendicitis
ruptur dengan peritonitis difus.

Pencegahan
- Diet tinggi serat
- Defekasi yang teratur

PLAN
Diagnosis : apendisitis akut

Pengobatan :
 IVFD RL 20 gtt/menit
 Injeksi Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
 Injeksi Ranitidin 2x1
 Inj. Santagesic 3x1
Konsul dokter spesialis bedah: Pro Appendictomi

Pendidikan : edukasi ke pasien untuk selalu makan tinggi serat dan rajin BAB untuk
mencegah terjadinya apendisitis akut.

6
Konsultasi : dijelaskan secara rasional tentang penatalaksanaan yang dilakukan. pada pasien
ini dilakukan rujukan kepada dokter spesialis bedah

Anda mungkin juga menyukai