APPENDICITIS AKUT
Obyek Presentasi:
□ Deskripsi: perempuan, 15 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah
2. Riwayat pengobatan: pasien minum obat maag promag bila sakit maag kambuh.
4. Riwayat keluarga/masyarakat: -
6. Lain-lain: -
1
Daftar Pustaka:
1. Mansjoer A, Suprohaita, Wahyu Ika Wardani, Wiwiek Setio Wulan, Bedah Digestif : Kapita
Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid Kedua, Penerbit Media Aeskulapeus FKUI, Jakarta
2000 ; P307-310.
2. Pieter J. Usus halus, Apendiks, Kolon dan Anarektum ; Buku Ajar Ilmu Bedah. Editor
Sjamsuhidajat R, Jong WB. Edisi Revisi, EGC, Jakarta 2005 : P639-645.
3. Snell, Richard S. Apendiks Vermiformis ; Anatomi Klinik. Editor Hartanto, Huriawati, dkk.
Edisi 6, EGC, Jakarta 2006 : P230-231..
4. Anderson Publishing. Diagnostic CT, Internet : http://emedicine.medscape.com, May 19, 2015.
5. Apendisitis Akut, Internet : http://emedicine.medscape.com, May 19, 2015.
Hasil Pembelajaran:
1. Diagnosis apendisitis akut
2. Etiologi apendisitis akut
3. Pathogenesis apendisitis akut
4. Manifestasi appendicitis akut
5. Alvarado score
6. Diagnosa banding apendisitis akut
7. Penatalaksanaan apendisitis akut
SUBYEKTIF
Pasien perempuan, 15 tahun datang dengan keluhansakit perut kanan bawah.Hal ini
dirasakan sejak 1 hari ini, memberat beberapa jam yang lalu. Awalnya nyeri dirasakan di ulu
hati, nyeri bersifat hilang timbul. Kemudian dalam beberapa jam menyebar ke perut kanan
bawah dan bersifat terus menerus. Demam (+) bersifat naik turun sejak 2 hari ini, mual dan
muntah (+) sejak 2 hari dengan jumlah ± ½ gelas aqua, berisi makanan dan air. Sakit kepala (+),
berdenyut sejak 2 hari ini. BAB dan BAK (+) normal, nyeri saat BAK (-), frekuensi BAK
normal, warna BAK kuning jernih.
Riw. Menstruasi : dalam batas normal.
Menarche : 14 tahun.
Lama : 5-6 hari
Banyaknya : ganti pembalut 3x sehari
Siklus : 28 hari, teratur
RPT : sakit maag sejak 2 tahun ini.
RPK : tidak pernah mengalami penyakit seperti pasien.
Riw. alergi : tidak pernah mengalami alergi obat, makanan dan cuaca disangkal.
RPO : selama ini hanya mengonsumsi obat maag promag.
OBYEKTIF
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 82 x/menit
• Pernafasan : 20 x/menit
• Suhu : 38,6 0C
2
• Berat badan : 45 kg
• Tinggi badan : 155 cm
Status Generalis:
Kepala : Mata: Conj. Palb.inf. Anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), RC +/+, pupil isokor,
diameter 3 mm/3mm
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut : dbn
Leher: Pemb. KGB (-), TVJ: Dbn, kakuk kuduk (-)
Thoraks:
Paru I: Simetris Fusiformis
P: SF ka=ki normal
P: Sonor dikedua lap. paru
A: SP: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen:
Inspeksi : simetris, cembung, distensi (+)
Auskultasi : bising usus (+) normal.
Palpasi : defens muscular (+), nyeri tekan (+) dan nyeri lepas (+) pada titik mc
burney, rovsing sign (+), blumberg sign (+).
Perkusi : nyeri ketok (+) pada titik mc burney.
Psoas sign (+), obturator sign (+)
Rectal Touche:
- perineum biasa
- sphincter ani ketat
- mukosa licin
- nyeri tekan arah jam 10-11
- ampula recti kosong
3
- ST : feses(+), lendir (-) dan darah (-).
Diagnosa kerja:
Susp. Appendicitis akut
Diagnosa banding:
- Appendicitis akut
- ISK
- KET
Pemeriksaan lab:
Darah rutin
– Hb : 12,8 g/dl
– Leukosit : 12.500 /mm
– Trombosit : 157.000 /mm
– Hematokrit : 36.8%
– Gol Darah :B
Urine rutin:
◦ Warna : Kuning Jernih
◦ BJ : 1.020
◦ pH : 5.5
◦ Protein : (-)
◦ Reduksi : (-)
◦ Bilirubin : (-)
◦ Urobilinogen : Normal
◦ Nitrit : (-)
◦ Sedimen
◦ Eritrosit : 0-1/lpb
◦ Leukosit : 1-2/lpb
◦ ephitel : (-)
◦ bakteri : (-)
◦ sel ragi : (-)
◦ silinder : (-)
◦ Kristal : (-)
◦ Plano test : (-)
ASSESMENT
Dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang disimpulkan bahwa pasien
ini didiagnosa dengan appendicitis akut.
4
Apendisitis akut Adalah peradangan dari apendiks vermiformis, dan merupakan
penyebab abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-
laki maupun perempuan.
Etiologi
1. Infeksi bakteri
2. Stasis fekalit
3. Parasit seperti cacing askaris
4. Benda asing
5. Neoplasma.
6. Diet rendah serat
7. Hiperplasia sekunder folikel limfoid akibat irritable bowel disease (IBD) atau inflamasi
saluran cerna
Manifestasi klinik
Gejala:
• Nyeri samar-samar dan tumpul didaerah epigastrium disekitar umbilikus
• Mual muntah
• Nafsu makan berkurang
• Dalam beberapa jam nyeri akan berpindah ke titik mc. Burney
Tanda
• Demam
• Kembung
• Mc. Burney sign
• Obturator sign
• Rovsing sign
• Psoas sign
• Blumberg sign
Diagnosa banding
5
- ISK
- KET
Pencegahan
- Diet tinggi serat
- Defekasi yang teratur
PLAN
Diagnosis : apendisitis akut
Pengobatan :
IVFD RL 20 gtt/menit
Injeksi Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
Injeksi Ranitidin 2x1
Inj. Santagesic 3x1
Konsul dokter spesialis bedah: Pro Appendictomi
Pendidikan : edukasi ke pasien untuk selalu makan tinggi serat dan rajin BAB untuk
mencegah terjadinya apendisitis akut.
6
Konsultasi : dijelaskan secara rasional tentang penatalaksanaan yang dilakukan. pada pasien
ini dilakukan rujukan kepada dokter spesialis bedah