Anda di halaman 1dari 22

BY: M.

IDRIS SALEH
PENGANTAR
Guna menghindari Irregularity yang terjadi akibat
penanganan marine produckyang tidak sesuai dengan
prosedure,terutama dalam penanganan styrofoam box yang
digunakan untuk pengemasan marine produck didalam
compartement pesawat.
Yang mana hal tersebut dapat menimbulkan dampak
yang sangat besar yaitu dengan terjadinya korosi yang sangat
merugikan bagi pihak airlines. Oleh karena itu kami
mencoba melakukan sosialisasi kepada pihak yang terlibat
langsung dalam penangan marine produck , pada saat
pemuatan dari gerobak sampai kedalam pesawat ,begitu pula
sebaliknya
Mudah-mudahan dengan sosialisasi ini dapat mencegah
atau paling tidak mengurangi irregularity. Amin

Makassar ,15 maret 2012

Penulis
 Defenisi : procedur acceptance marine produck
merupakan tata cara pelaksanaan penerimaan atas setiap
kiriman marine produck yang dilakukan oleh petugas
accetance.
 Tujuan : prosedur ini dibuat sebagai pedoman
dalm pelaksanaan acceptance marine produck termasuk
melakukan ramdom packing check terhadap kemasan.
Prosedure pengemasan yang digunakan dalam pengiriman
marine produck yang bertujuan untuk mengurangi
terjadinya irregularity yang terjadi akibat marine produck
maupun pengemasan marine produck yang tidak sesuai
standard.
 Ruang lingkup : Dilakukan pada saat proses
accteptance diseluruh warehouse yang melayani
penerimaan barang yang akan diangkut oleh Garuda
Indonesia serta pada saat pemuatan dipesawat ataupun
sebaliknya.
 Pertanggung jawaban: petugas acceptance bertugas
melakukan prosedur pada SOP ini,dan bertanggung jawab
menentukan kiriman yang akan dilakukan.
SPESIFIKASI STYROFOAM BOX YANG DIGUNAKAN PADA
SAAT PENERBANGAN GA DAN TATA CARA PENGEMASAN
Prosedur pengemasan dan spesifikasi styrofoam yang
digunakan pada saat penerbangan GA untuk
pengemasan ikan segar dan udang segar sebagai
berikut:
A. Kontruksi kemasan
a.kemasan luar berupa styrofoam box dengan
spesifikasi :
no jenis Size(pxlxt) hicknesst weight Maksimum
berat isi
1 SPFF 50 (50X40X22)CM 3CM 700 20 KG
GRAM
2 SPFF 50 (50X40X32)CM 3CM 900 30 KG
GRAM
3 SPFF 50 (50X40X42)CM 3CM 1100 35 KG
GRAM
4 SPFF 75 (75X42X22)CM 3CM 1000 30 KG
GRAM
5 SPFF 75 (75X42X32)CM 3CM 1300 40 KG
GRAM
6 SPFF 75 (75X42X40)CM 3CM 1500 45 KG
GRAM
7 SPFF 120 (120X42X22)CM 3,5CM 1900 65 KG
GRAM
8 SPFF 120 (120X42X32)CM 3,5CM 2300 75 KG
GRAM
b.Kemasan dalam berupa double plastik polyethylene
dengan ketebalan masing masing minimal 6 mils.
c.Pendingin yang disarankan adalah gell ice.
d.Bila es basah digunakan sebagai pendingin,letakkan
es basah didalam polyethylene bag dan bungkus rapat.
e.absorband pad harus diletakan diantara plastik
polyethylene .
B.Ketentuan umum
a. kemas/ masukan ikan segar dan atau udang segar kedalam kantong
plastik dengan ketebalan minimal 6 mils dan segel / ikat kuat untuk
menghidari tumpah ,kehilangan kelembapan dan kontaminasi.
b. Siapkan kantung plastik yang kedua dan letakkan gel ice atau es
basah (yang sudah dibungkus plstik )dibagian bawahnya .
Kemudian kantung plastik berisi ikan segar / udang segar
dimasukan kedalam kantong plastik kedua,dan sebelum ditutup /
diikat ,bila perlu letakan gel ice atau es basah yang sudah dibungkus
plastik diatas plastik ikan kemudian segel / ikat kuat plastik kedua.
c. Letakan absorbent dibagian bawah didalam styrofoam box sebelum
memasukan kemasan plastik yang berisi ikan / udang beserta
pendingin yang telah disiapkan (poin A dan poinB)
d. Kemudian tutup rapat kemasan yang telah direkatkan dengan pita
perekat hingga dipastikan supaya tidak terjadi kebocoran.
e. Styrofoam box tersebut wajib dibungkus dengan plastik dengan
ketebalan minimal 4 mils untuk memastikan supaya tidak terjdi
kebocoran.
f. Berat kotor maksimal kiriman adalah 35 kg untuk spff 50 dan spff75
dan 70 kg untuk kemasan spff 120
g. Pelabelan dan marking harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PACKING FRESH TUNA
A.Kontruksi kemasan
a. Kemasan luar terbuat dari kardus berombak (fibreboard) dua dinding dengan
ketebalan minimal 6 mils atau kardus padat . Tipe kertas yang digunakan adalah
kertas dengan berat 200 gram.
b. Kemasan dalam
1. kardus berombak disetiap sisinya untuk menjaga kekuatan kemasan.
2. kayu lapis (triplex tebal) dengna ketebalan minimal 3mm dapat diletakkan distiap
sisi panjang untuk menjaga kekuatan kemasan.
3. styrofoam dapat diletakan didasar kemasan dalam untuk mencegah produk
mengalami kontaminasi dengan kotoran dari luar.
c. Tuna segar dan es diletakkan diatas lembaran plastik ,dan bungkus lembaran plastik
tersebut kesekeliling tuna dan es ,kemudian pilih / putar kedua sisi lembaran plastik
tersebut.
d. Penyerap (absorbent)harus digunakan,letakan minimal untuk membungkus tuna.
B.Ketentuan umum
a. Isi perut ikan harus dibersikan terlebih dahulu.termasuk insangnya.
b. Pastikan bahwa ikan tersebut cukup kering sebelum dipersiapkan untuk diangkut
c. Letakan dri ice hanya didalam insang
d. Letakan gel ice secukupnya disekitar ikan
e. Bila es basah digunakan sebagai pendingin,es harus dibungkus dengan plastik
polyethylene rangkap 2 atau diadalam botol plastik dengan ditutup rapat.
f. Tutup rapat kemasan dengan perekat
g. Pencantuman lebel dan marking mengacu pada IATA regulation.
Standar packaging untuk live tropical fish
1. Kontruksi Kemasan
a. Kemasan luar
1. kardus fibreboard berombak yang dilapisi dengan lilin atau kardus padat.
2. styrofoam box dengan kondisi :
- kepadatan minimal 25 kg/m3
- ketebalan dinding minimal 3 cm
b. Kemasan dalam
kantong plastik polyethelene rangkap 2 dengan ketebalan minimal masing masing 4
mils (130 um)
c. Styrofoam box tersebut harus dibungkus dengan plastik sebelum diletakan dikemasan
luar.
2. Ketentuan umum
a. Pastikan bahwa sirip ikan tidak dapat merusak kemasan plastik.
b. Perkirakan kebutuhan air dan oksigen yang dibutuhkan selama pengiriman .
c. Letakan ikan dalam kantong plastik rangkap 2 (DUA)
d. Kantong plastik dikencangkan dengan memilih ujungnya dan melipat hasil pilinan
sehingga dapat disegel / diikat dengan karet.
e. Pencamtuman label dan marking mengacu pada IATA regulation.
f. Berat maksimal perkemasan adalah 20 kg
KETENTUAN PACKAGING UNTUK PENGIRIMAN FRESH FISH
Mengacu pada GA INFO No 060 prihal ‘’kemasan ikan
segar (fresh fish)’’,bersama ini kami sampaikan
kembali ketentuan pengiriman fresh fish dengan
penerbangan GA,yaitu:
1. Menggunakan kemasan dengan 2(dua)logo
diperkenankan sepanjang logo other airlines
tersebut dihapus dan styrofoam dibungkus plastik
dan ditempelkan sticker aproved GA>
2. Kemasan plastik dalam pembungkus ikan harus di
ikat model pocong.
3. Apabila menggunakan es batu sebagai penyegar. Es
batu harus dimasukan kedalam plastik agar bila
mencair tidak merembes ke styrofoam.
Tata cara penyusunan styrofoam box didalam compartment,sebagai
berikut :
1.penyusunan cargo / styrofoam box didalam compartment pesawat
harus memperhatikan kaidah build-up / penyusunan yang benar
(penyusunan berbentuk T /‘’T’’stacking ). contoh gambar metode ‘’t’’
stacking terlampir :
2.Penyusunan cargo / styrofoam box didalam
compartment yang diperbolehkan untuk overhang
dengan kondisi overhang yaitu maksimal hanya 1/3
bagian dari panjang styrofoam box.contoh ilustrasi
terlampir :
Proses loading unloading for Airbus
PENUTUP
SEMOGA BERMAMFAAT

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai