Anda di halaman 1dari 6

PERMEABILITAS UAP AIR BERBAGAI BAHAN KEMASAN

Oleh Ilyas Abdullah


Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman 2013

ABSTRAK
Bahan pangan perlu diberikan perlindungan oleh kemasannya.
Kemasan

memberikan

perlindungan

terhadap

bahan

pangan

dari

interaksi antara produk dan kemasan, permeabilitas gas dan cairan serta
menguapnya cairan dan aroma dari bahan pangan. Integritas bahan
pangan dalamm kemasan ditentukan oleh kemampuan kemasan ( bahan
dan system kemasan) untuk menahan kerusakan selama penanganan.
Distribusi dan penyimpanan yang baik selama ditempat penyimpanan
sebelum dikonsumsi oleh konsumen. Pada praktikum kali ini, akan
dilakukan uji permeabilitas uap air dari kemasan plastic dengan
melibatkan bahan- bahan penyerap air (desikan) seperti silica gel dan
garam. Pada praktikum ini, sampel plastic yang digunakan adalah plastik
wrap

dan

PP.

Langkah

pertama

yang

harus

dilakukan

adalah

memasukkan desikan kedalam gelas lalu tutup dengan menggunakan


kemasan plastic. Timbang beratnya selama 5 hari. Untuk perbandingan,
dibuat kontrolnya dengan cara menutup mangkuk dengan sampel plastic
tanpa

diisi

dengan

desikan.

Berdasarkan

pada

hasil

praktikum,

didapatkan kesimpulan bahwa plastik wrap memiliki permeabilitas yang


lebih baik dibandingkan plastik wrap. Sebagian dari plastic memiliki
permeabilitas yang baik terhadap uap air dan jenis lainnya memiliki
permeabilitas yang baik terhadap gas. Kenaikan maupun penurunan
berat tiap harinya, dikarenakan adanya gas maupun uap air yang masuk
dan

keluar

dari

lingkungan.

berdasarkan

pada

hasil

perhitungan

diperoleh data permeabilitas plastik wrap sebesar 0.0102, sedangkan


plastik PP sebesar 0.0109. Menunjukkan bahwa penggunaan plastik wrap
1

sebagai kemasan primer pada produk pangan yang sensitif uap air dan
gas lebih tepat dibandingkan menggunakan PP.
Kata Kunci : kemasan, permeabilitas, PP, plastik wrap, desikan

PENDAHULUAN
Integritas

bahan

makanan

dalam kemasan ditentukan oleh


kemampuan kemasan (bahan dan
sistem kemasan) untuk menahan
kerusakan

selama

penanganan,

distribusi, dan penyimpanan yang


baik di gudang, di toko, dan di
rumah sebelum bahan makanan
dikonsumsi.
Salah satu faktor penting yang
mempengaruhi

kerusakan

makanan ialah kontak dengan gas


(oksigen)
Kemasan

dan

kelembaban.

diharapkan

melindungi

bahan

mampu
makanan

dengan menjaga supaya oksigen


dan kelembaban tetap berada di

Sebenarnya
produk

plastik
polimerisasi

sintetik atau semi-sintetik yang


terbentuk
organik

dari
atau

kondensasi
penambahan

polimer dan bisa juga terdiri dari


zat

lain

atau

ekonomi.

Ada

beberapa

polimer

alami

yang

termasuk

plastik.

Plastik

dapt

dibentuk menjadi film atau fiber


sintetik. Nama ini berasal dari
fakta bahwa banyak dari mereka
"malleable",

memiliki

properti

keplastikan.

Plastik

didesain

dengan
banyak

varias
dalam

yang

sangat

properti

yang

dapat menoleransi panas, keras,


"reliency",

dan

lain-lain.

Digabungkan dengan kemampuan


adaptasinya,

komposisi

yang

umum, dan beratnya yang ringan


memastikan
hampir

di

plastik

digunakan

seluruh

bidang

industri.
Penggunaan plastik sebagai

luar kemasan.

mencakup

performa

untuk

meningkatkan

bahan

pengemas

keunggulan

mempunyai

dibanding

bahan

pengemas lain karena sifatnya


yang ringan, transparan, kuat,
termoplatis dan selektif dalam
permeabilitasnya

terhadap

uap

air, O2, CO2. Sifat permeabilitas


plastik

terhadap

uap

air

dan
2

udara

menyebabkan

mampu

berperan

ruang

plastik

memodifikasi

kemas

penyimpanan,

selama

plastik

juga

untuk

mengukur

uap

ialah

gravimetri.

permeabilitas

dengan
Dalam

metode

metode

ini

digunakan suatu desikan yang

merupakan jenis kemasan yang

bisa

dapat menarik selera konsumen.

menjaga supaya tekanan uap air

Sehubungan
plastik

dengan

yang

sifat

memiliki

permeabilitas terhadap gas dan


uap

air

sehingga

mampu

melindungi produk yang dikemas


dengan

menjaga

agar

oksigen

dan uapa air tetap berada di


dalam

kemasan

kenyataannya

ternyata

pada
plastik

menyerap

tetap

rendah

uap

air

disimpan

dan
dalam

suatu mangkuk alumunium yang


kemudian
plastik

ditutup
yang

dengan
akan

film

diukur

permeabilitasnya.
METODE PENELITIAN
Bahan dan Alat
Bahan

yang

digunakan

pada

pengemas tidaklah secara absolut

penelitian ini ialah garam dapur,

mampu menahan gas dan uap air

kemasan

tersebut

plastik

1211 cm, dan PP 11.711.7 cm.

permeabel terhadap gas dan uap

Sedangkan alat yang digunakan

air.

ialah Gelas kecil, gelas besar,

karena

film

Peremeabilitas terhadap gas


dan uap air (Gas or water vapor
permeability
banyak

WVP)

digunakan

yang

plastik

wrap

ukuran

gunting, penggaris, dan neraca


analitik.
Prosedur Penelitian

dalam

pengemasan

1. Kedua gelas kosong masing-

didefinisikan sebagai gram air

masing di isi dengan garam

per hari per 100 in2 permukaan

sebanyak 2 gram
2. Tutup kedua gelas dengan

teknologi

kemasan, untuk ketebalan dan


temperatur

tertentu,

dan

kelembaban relatif di satu sisi 0%


dan

pada

sisi

lainnya

95%.

Metode yang umum digunakan

plastik, di mana gelas besar


dengan plastik wrap, dan
gelas kecil dengan plastik
PP. Gunakan selotip untuk
3

memastikan

bahwa

penutupan telah rapat.


3. Timbang
masing-masing
gelas

tersebut

dan

catat

sebagai berat awal.


4. Selama
5
hari,
perubahan

catat

berat

menggunakan

gelas

timbangan
berat

garam (g) dengan waktu


(hari) dalam grafik
6. Hitung permeabilitas bahan
kemasan dengan rumus :
W /
k/x= A Pout
Keterangan :
=

permeabilitas

kemasan
W/

uji.

Data

kemudian

yang

diperoleh

dikurangkan

dengan

berat awal masing-masing gelas,


setelah itu dimasukkan ke dalam
tabel. Berat awal gelas masingmasing ialah 244 gram untuk
gelas dengan penutup plastik PP,

analitik
5. Plot pertambahan

k/x

mengetahui pertambahan berat

slope

(g

H2O/hari)

kemudian 173 gram untuk gelas


kecil berpenutup plastik wrap.
Wakt
u
(hari
)

Pertambahan Berat (g)


Plastik
Wrap

Plastik PP

2.9792

2.8694

2.9989

2.93

3.0048

3.0625

3.0116

3.169

3.0179

3.4056

Hasil yang diperoleh pada


A

luas

penampang

tabel

kemudian

dikonversi

kemasan (m )

dalam

Pout = tekanan uap air di

mempermudah

luar

perubahan berat uji.

Untuk

kemasan
desikan

(mmHg).

bentuk

grafik

ke

untuk

membaca

NaCl

nilainya 21.438 mmHg

HASIL DAN PEMBAHASAN


Selama 5 hari berturut-turut
dilakukan

penimbangan

untuk
4

Plastik PP

Grafik Pertambahan Berat Uji


3.6

W /
k/x= A Pout

3.4
3.2
Wrap
Ber at (gr am )

PP

3.0873
= 136.89 21,438

3
2.8
2.6
1

= 0.010909897

Berdasarkan
Grafik pertambahan berat uji
menunjukkan

bahwasanya

pertambahan
pesat

berat

pada

meningkat

gelas

yang

menggunakan penutup plastik PP.


Sedangkan

gelas

plastik

wrap

perubahan

berat

berpenutup
mengalami
yang

sangat

sedikit.

masing-masing

kemasan tersebut terlihat jelas


bahwasanya

plastik

praktikum

kali

ini

dapat

digunakan untuk mencari nilai


permeabilitas kemasan wrap dan
Adapun

cara

mengukur

permeabilitas

dengan

berdasarkan pada data tabel ialah


sebagai berikut :
Plastik Wrap
W /
k/x= A Pout
3.00248
= 132 21,438

wrap

memiliki nilai permeabilitas yang


lebih rendah, itu sebabnya plastik
wrap

lebih

untuk

sering

digunakan

membungkus

komoditas

pertanian

yang

oksigen

peka

terhadap

dibandingkan

menggunakan

Data hasil pengamatan pada

PP.

permeabilitas

nilai

plastik

dengan
PP

yang

memiliki permeabilitas yang lebih


tinggi.
Apabila
antara

membandingkan

literature

dan

hasil

praktikum,

maka

dapat

dinyatakan

bahwa

adanya

perubahan yang tidak konstan


(kenaikan
berat)
yang

maupun

disebabkan
masuk

dan

penurunan
adanya

gas

keluar

dari

lingkungan kedalam kemasan.


KESIMPULAN

= 0.010231142
5

Berdasarkan

pada

hasil

yang lebih rendah, menunjukkan

didapatkan

bahwa plastik wrap sangat tepat

kesimpulan bahwa plastik wrap

digunakan untuk produk-produk

memiliki permeabilitas yang lebih

makanan yang sensitif terhadap

baik dibandingkan plastik wrap.

uap

Sebagian dari plastic memiliki

komoditas-komoditas pertanian.

praktikum,

air

dan

gas

seperti

permeabilitas yang baik terhadap


uap air dan jenis lainnya memiliki
permeabilitas yang baik terhadap

DAFTAR PUSTAKA

gas. Kenaikan maupun penurunan


berat tiap harinya, dikarenakan

Tim

Asisten.

2014.

adanya gas maupun uap air yang

Praktikum

masuk

Pengemasan

dan

keluar

dari

Penyimpanan.

lingkungan.

Penuntun
Teknologi
dan

Samarinda

Unmul THP
Apabila

membandingkan

kemampuan kerja silica gel dan


garam,

didapatkan

kemampuan

garam

bahwa
untuk

menyerap uap air dan gas lebih


baik dibandingkan dengan silica
gel. Dengan nilai permeabilitas

R. Baskara Katri Anandito, Basito,


Hatmiyarni Tri Handayani.
Kinetika Penurunan Kadar
Vanilin Selama Penyimpanan
Polong Panili Kering pada
Berbagai Kemasan Plastik.
Surakarta
:
Fakultas
Pertanian UNS
https://www.academia.edu/92580
32/Permeabilitas_Uap_Air_B
erbagai_Bahan_Kemasan

Anda mungkin juga menyukai