Anda di halaman 1dari 6

PENUNTUN PRAKTIKUM

PENGEMASAN

PROF. DR. IR I NYOMAN SUCIPTA, MP

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA

2016
PENGENALAN KEMASAN PLASTIK, KACA, KALENG, DAN KERTAS

Latar Belakang
Pengemasan yaitu suatu media yang berfungsi sebagai wadah atau tempat untuk meny
impan suatu bahan pangan dengan tujuan untuk menjaga kualitas dan umur simpan produk te
rsebut. Kemasan dibuat sedemikian rupa untuk mengatasi masalah yang dijumpai dalam prod
uksi dan distribusi pangan serta dapat memperpanjang masa simpan atau meningkatkan keam
anan pangan atau sifat organoleptik. Kemasan memiliki berbagai fungsi yaitu diantaranya dap
at memberikan perlindungan terhadap perubahan warna, rasa, bau, tekstur dan atribut mutu la
in. Selain itu kemasan juga dapat menghindari bahan makanan dari pencemaran berbagai zat
kimia.
Ruang lingkup bidang pengemasan saat ini juga sudah semakin luas, dari mulai baha
n yang sangat bervariasi hingga model atau bentuk dan teknologi pengemasan yang semakin
canggih dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari bahan kertas, plastik, g
elas, logam, fiber hingga bahan-bahan yang dilaminasi. Namun demikian pemakaian bahan-
bahan seperti papan kayu, karung goni, kain, kulit kayu , daun-
daunan dan pelepah dan bahkan sampai barang-
barang bekas seperti koran dan plastik bekas yang tidak etis dan hiegenis juga digunakan seba
gai bahan pengemas produk pangan. Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi dari kema
san botol, kaleng, tetrapak, corrugated box, kemasan vakum, kemasan aseptik, kaleng berteka
nan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar (active and intelligent packaging) yang
dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang di
kemas.
Dalam pengemasan saat ini banyak menggunakan bahan kertas, plastik, gelas, logam s
erta fiber yang relatif mudah didapat serta tahan untuk dijadikan kemasan pangan. Bahan kem
asan ini memiliki banyak keunggulan lainnya seperti kertas yang mudah dibentuk, tidak dapat
dipanaskan, fleksibel, mudah diberi hiasan. Plastik yang fleksibel, tahan panas, tidak tembus
udara, dan juga mudah dibentuk serta mudah didapat saat ini. Logam memiliki sifat kuat, ben
tuk kaku, dapat dilakukan pemanasan, serta ringan.
Tujuan
1. Mengetahui karakteristik kemasan plastik,kaca,kaleng dan kertas yang baik
2. Mampu menganalisa kemasan yang digunakan produsen beberapa jenis makanan
METODE
Bahan :
1. Snack dari kacang-kacangan (plastik)
2. Minuman kedelai (botol plastik)
3. Minuman soda (kaleng)
4. Jus (kertas)
Metode:
1. Diamati kemasan produk secara umum pengamatan meliputi:
a) Jenis kemasan : apakah terdapat kombinasi bahan dalam kemasan (contoh plastik-
kertas,plastik-alufo dll)
b) Metode sealing
c) Metode penambahan label :apakah label ditambahkan dengan pengecatan atau penambaha
n plastik/kertas berlabel dll.
d) Pengamatan ditambah tentang kemasan sekunder dan tersier merupakan nilai tambah
2. Pengamatan tambahan
a) Botol plastik
- Didefinisikan bahan botol (logo yang terdapat didasar botol)
- Didefinisikan warna botol plastik(transparan,opak, dll )
- Ddefinisikan bentuk botol (tinggi dan diameter)
- Didefinisikan tutup botol
b) Botol kaca
- idefinisikan warna botol kaca (transparan,hijau muda,lime,hijau tua,biru,dll)
- Didefinisikan bentuk botol (botol biasa atau jar)
- Didefinisikan tutup botol
c) Kaleng
- Tipe kaleng, bahan dasar, tipe pembukaan kaleng
d) Kertas
- jenis kertas yang dipakai

PERMEABILITAS UAP AIR DARI FILM/PLASTIK

Latar Belakang
Pengemasan merupakan salah satu cara dalam memberikan kondisi yang tepat bagi
bahan pangan untuk menunda proses kimia dalam jangka waktu yang diinginkan (Buckle et
al., 1987). Kerusakan yang disebabkan oleh lingkungan dapat dikontrol dengan pengemasan.
Kerusakan ini antara lain absorbsi uap air dan gas, interaksi dengan oksigen dan kehilangan
serta penambahan citarasa yang tidak diinginkan.
Penggunaan plastik sebagai bahan pengemas mempunyai keunggulan dibanding
bahan pengemas lain karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat, termoplatis dan selektif
dalam permeabilitasnya terhadap uap air, O2 dan CO2. Sifat permeabilitas plastik terhadap
uap air dan udara menyebabkan plastik mampu berperan memodifikasi ruang kemas selama
penyimpanan, plastik juga merupakan jenis kemasan yang dapat menarik selera konsumen.
Permeabilitas suatu film kemasan adalah kemampuan melewatkan partikel gas dan
uap air pada suatu unit luasan bahan pada suatu kondisi tertentu. Nilai permeabilitas sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor sifat kimia polimer, struktur dasar polimer, sifat komponen
permeant. Polimer dengan polaritas tinggi (polisakarida dan protein) umumnya menghasilkan
nilai permeabilitas uap air yang tinggi dan permeabilitas terhadap oksigen rendah (Yusuf,
2012). Hal ini disebabkan polimer mempunyai ikatan hidrogen yang besar. Sebaliknya,
polimer kimia yang bersifat non polar (lipida) yang banyak mengandung gugus hidroksil
mempunyai nilai permeabilitas uap air rendah dan permeabilitas oksigen yang tinggi,
sehingga menjadi penahan air yang baik tetapi tidak efektif menahan gas.
Permeabilitas uap air merupakan suatu ukuan kerentanan suatu bahan untuk terjadinya
proses penetrasi air. Permeabilitas uap air dari suatu film kemasan didefinisikan sebagai laju
kecepatan atau transmisi uap air melalui suatu unit luasan bahan yang permukaannya rata
dengan ketebalan tertentu, sebagai akibat dari suatu perbedaan unit tekanan uap antara dua
permukaan pada kondisi suhu dan kelembaban tertentu. Sedangkan permeabilitas film
kemasan terhadap gas-gas, penting diketahui terutama gas oksigen karena berhubungan
dengan sifat bahan dikemas yang masih melakukan respirasi.

Tujuan
1. Pengenalan pengujian kecepatan transmisi uap air melalui plastik pengemas.
2. Mampu menentukan kecepatan transmisi uap air dari beberapa contoh bahan pengemas
pada temperatur dan kelembaban tertetntu.
3. Mampu menentukan permeabilitas baha pengemas.

METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah berbagai jenis plastik seperti plastik
HDPE, PP dan LDPE, dan silica gel.
Alat
Alat yang digunakan adalah desikator, alat pengukur kelembaban, siller dan
timbangan.
Prosedur
Gambar Diagram Alir Prosedur Permeabilitas Uap Air/Film

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Dise. 2011. Kemasan Plastik. http://ceritadise.wordpress.com.Diakses 27 April


2012.

Buckle KA, RA Edward , GH Fleet, M Wooton. 1987. Ilmu Pangan. Suhelmi. 2007.
Pengaruh Kemasan Polypropylene Rigid Kedap Udara Terhadap Perubahan Mutu Sayuran
Segar Terolah Minimal Selama Penyimpanan. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian. Institut
Pertanian Bogor, Bogor. http://repository.ipb.ac.id.

Joseph FH. 1984. Package Engineering. Ed-ke 2 dalam Suhelmi. 2007. Pengaruh Kemasan
Polypropylene Rigid Kedap Udara Terhadap Perubahan Mutu Sayuran Segar Terolah
Minimal Selama Penyimpanan. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian
Bogor, Bogor. http://repository.ipb.ac.id.

Suhelmi. 2007. Pengaruh Kemasan Polypropylene Rigid Kedap Udara Terhadap Perubahan
Mutu Sayuran Segar Terolah Minimal Selama Penyimpanan. Skripsi Fakultas Teknologi
Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. http://repository.ipb.ac.id.
Tiara, Dyan. 2012. Material Packaging Tepung Wortel.http://blog.ub.ac.id. Diakses 27 April
2012.

Tuasikah, Muhammad Abduh. 2011. Mengenal


Plastik Polietilena.http://polimerabduh.wordpress.com. Diakses 27 April 2012.

Winarno, F.G. 1987. Kimia Pangan. Penerbit Gramedia. Jakarta.

Yusuf, Ika Amna. 2012. Mengukur Permeabilitas Uap Air Dari Plastik.http://amna-
ika.blogspot.com. Diakses 26 April 2012.

Anda mungkin juga menyukai