Anda di halaman 1dari 5

CARA PANEN LOBSTER AIR TAWAR DENGAN BAIK DAN BENAR

Cara Panen Lobster Air Tawar Dengan Baik Dan Benar – Untuk hal ini setelah
proses pembudidayaan dilakukan yang dimana tidak kalah penting ialah tips atau
bagaimana memanen. Dan seandainya kita lakukan secara manual yang artinya
diambil satu per satu maka akan memakan banyak waktu bukan.

Dan apalagi bila pembudidayaan hal ini dilakukan di dalam sebuah kolam tanah, maka
hal demikian ini tentunya akan sangat menyulitkan, dalam proses pemanenan lobster
ini ada beberapa cara atau teknik yang dapat dikembangkan.

Dengan Cara Flow Trapping

Flow trapping ialah teknik yang umumnya dipakai untuk panen pada kolam besar
karena dengan flow trapping dapat menghemat waktu untuk menangkap lobster yang
akan dipanen. Flow trapping ini biasanya dilakukan pada malam hari dengan harapan
pada pagi harinya hasil tangkapan tersebut sudah dapat dipilah “sortir”, sifat lobster
yang terus mencair air yang lebih segar dari air yang ada pada kolam menjadi flow
trapping ini dapat dilakukan.

Perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan flow trapping yakni:

 Dengan kotak penampung lobster yang akan di tangkap yang memiliki tinggi
sekitar 30 cm.
 Dengan menggunakan papan dengan lebar sekitar 10-15 cm dan panjang 50
cm.
 Aerasi.
 Dan selang air.

Nah pada saat akan dilakukan flow trapping air yang ada pada kolam kita turunkan
sampai mencapai tinggi 2 cm dan persembunyian atau shellter juga dikeluarkan dari
kolam. Lalu kita tempatkan kotak yang akan menjadi penampung ini di sisi-sisi kolam.
Untuk jumlah penampung ini bisa disesuaikan dengan luas kolam, untuk kolam
ukuran 2 m2 bisa ditempatkan 2 flow trapping pada kedua sisi yang berbeda.
Untuk papan peluncur itu ditempatkan pada satu sisi dengan bentuk seperti papan
luncur atau biasanya disebut plosotan. Ujung papan yang menempel pada kotak
tersebut harus sedikit lebih ke dalam kotak tersebut dengan tujuan jika lobster bisa
terjatuh ke dalam kotak tersebut. Dalam kotak penampung, kita tempatkan satu aerator
hal ini untuk mencegah kekurangan oksigen di dalam kotak penampung.

Setelah kita memasang flow trapping dengan pelan-pelan air kita alirkan ke ujung
papan luncur tersebut sehingga air turun mengalir ke dasar kolam melalui papan
tersebut. Dengan adanya air segar atay air baru yang mengalir ke dalam kolam, lobster
yang memiliki naluri mencari air segar akan mengikuti sumber air yang ada. Karena air
dialirkan dari atas papan, lobster akan berusaha memanjat ke sumber air tersebut. Dan
pada saat lobster tersebut telah mencapai atas papan tersebut, lobster ini akan jatuh ke
dalam kotak tersebut.

Dan untuk mencegah lobster tersebut kabur kembali ke kolam air yang ada pada kotak
tersebut janganlah terlalu tinggi. Karena air terus mengalir ke dalam kolam lubang
pembuangan air juga harus tetap terbuka untuk mencegah air penuh kembali.

Pemasangan Alat Perangkap

Alat panen ini disebut perangkap tikus karena bentuknya mirip dengan perangkap tikus
yang biasa kita lakukan di rumah kita. Namun untuk pintu perangkap ini, kita ganti
dengan corong seperti mulut botol dengan tujuan lobster yang masuk tidak dapat keluar
kembali. Perangkap ini juga dapat dijadikan sebagai alat pemilahan dengan memilih
lobang yang besarnya sesuai dengan ukuran lobster yang kita inginkan.

Sebagai umpan agar lobster masuk ke perangkap kita dapat menggunakan makan
yang memiliki aroma yang menyengat. Hal ini dimaksudkan agar lobster tertarik untuk
mendekati makanan tersebut. Agar umpan ini dapat efektif, lobster tersebut perlu
dipuaskan 1 hari sebelumnya. Umpan yang ada pada perangkap tersebut harus dibuat
cukup sehingga umpan yang telah dimakan masih tersedia untuk lobster yang lainnya.

Panen dengan cara perangkap tikus ini air kolam tidak perlulah dikuras atau diturunkan.
Untuk lebih efektif perangkap ini dapat dipasang satu untuk setiap meter persegi dan
dalam selang waktu setiap jam. Kita bisa mengangkatnya untuk mengeluarkan lobster
yang terperangkap, namun kalau tidak memiliki waktu, kita dapat melakukan dengan
meletakkannya pada pagi hari dan dipanennya pada malam hari.

Tahap Pengemasan

Lobster yang sudah dipanen, lalu kemas untuk dijual secara langsung atau ada
permintaan dari konsumen. Lobster ini umumnya dijual dalam keadaan hidup terutama
untuk tujuan pembudidayaan. Untuk kendala yang sering dihadapi dalam pengiriman ini
ialah bagaimana lobster yang dikirim sampai ditempat tujuan masih dalam keadaan
hidup.
Walaupun lobster ini bisa bertahan hidup cukup lama bahkan lebih dari 24 jam tidak
dalam air, penanganan yang salah dapat menyebabkan banyaknya lobster yang mati
selama perjalan. Malah sebaliknya lobster ini jika berada dalam air tanpa oksigen
tambahan dari luar baik dari aerator maupun dari pergerakan air, lobster ini akan mati
dalam waktu kurang dari 4 jam.

Sesuai dengan ketentuan hidup lobster ini ialah pada suhu dibawah 10 derajat celcius
dan diatas 36 derajat celcius akan mati, sebaiknya kondisi ini harus tetap terjaga pada
saat pengiriman tersebut. Umumnya pengiriman jarak dekat itu melalui darat, sedang
untuk jarak yang jauh bisa menggunakan pesawat udara, pengiriman untuk ke luar
pulau umumnya menggunakan jalur udara mengingat waktu pengiriman harus singkat.

Dan untuk pengiriman melalui udara diharuskan mendapatkan surat karantina


dipelabuhan asal pengiriman tersebut. Dalam pengurusan surat karantina ini, kita perlu
menyertakan beberapa sampel untuk dilakukan pengujian apakah binatang tersebut
terdapat sebuah penyakit atau tidak.

Proses Pengiriman Jarak Dekat

Untuk pengiriman jarak dekat dan diantar sendiri, pengemasan tidak terlalu sulit dalam
hal ini, bahan-bahan yang diperlukan ialah sebagai berikut:

 Styrofoam.
 Kain kasa atau kain filter.
 Es batu.

Styrofoam yang dipakai dalam pengemasan ini ukuran disesuaikan dengan jumlah yang
akan dikirim, dalam pengiriman ini sebaiknya memperhatikan kepadatan agar tidak
terjadi kematian pada LAT yang dikirim. Jika ingin mengirim dalam jumlah banyak, LAT
tersebut bisa ditumpuk dalam beberapa lapis dengan setiap lapisan diber kain kasa.

Dan kain kasa yang dipakai itu sebaiknya dilembapkan terlebih dahulu dengan
direndam di dalam air yang dingin yang sehingga LAT tidak stres, air yang berada
dalam filter ini juga jangan terlalu banyak sehingga tidak terlalu berat apabila ingin
ditumpuk.

Es batu merupakan obat bius buat lobster yang akan dikirim. Jika lobster berada pada
suhu yang cukup dingin atau dibawah 15 derajat celcius namun pengurangan suhu
sebaiknya tidak terlalu drastis. Es batu sebaiknya tidak terlalu besar karena ukuran
terlalu besar dalam perjalanan yang dapat menyebabkan lobster terjepit. Maka dari itu,
es batu sebaiknya dalam bentuk panjang.

Es batu sebaiknya ditempatkan di paling bawah dan meratas serta sebelumnya


dibungkus dengan kertas koran atau kertas yang lebih untuk mengurangi es batu cepat
lumer dan tidak terjadi kontak langsung dengan lobster, jika LAT yang kontak langsung
dengan es batu bisa terjadi kematian karena terlalu dingin.
Dan setelah ditempatkan es batu lalu dilapisi lagi dengan kain kasa dan didiamkan
selama beberapa menit dalam keadaan styrofoam tertutup. Hal ini bertujuan membuat
ruang styrofoam dalam keadaan dingin, setelah terasa agak dingin, baru kita masukan
LAT tersebut dengan ditebarkan secara merata ke seluruh styrofoam, kemudian ditutup
rapat namun tidak perlu diisolasi karena jaraknya yang dekat dan dibawa sendiri.

Proses Pengiriman Jarak Jauh

Untuk pengiriman yang berjarak jauh dan menggunakan jasa pengiriman atau
angkutan, pengemasan LAT sebaiknya dibuat tersusun dengan menggunakan plastik
kue atau plastik nasi yang biasa kita sebut dengan kitak plastik mika.

Dan biasanya dalam pengangkutan ini akan terjadi beberapa kali pemindahan yang
sehingga pengemasan yang tepat akan dapat mengurangi kematian dari LAT yang kita
kirim, hal ini yang sering terjadi ialah kotak yang disusun terbalik atau diangkat dengan
sembarangan.

Untuk mencegah terjadi susunan yang menjadi berantakan atau tidak beraturan kita
dapat mengisi kekosongan tersebut dengan kantong plastik besar yang diisi dengan
angin seperti angin dari aerator hingga seolah-olah isi styrofoam padat.

Perlengkapan dalam pengemasan jarak jauh yakni:

 Pada kotak styrofoam sesuai dengan jumlah yang akan dikirim.


 Kotak plastik mika atau dapat menggunakan kotak nasi styrofoam.
 Kain kasa atau kain filter akuarium.
 Staples.
 Es batu.
 Lakban

Cara Pengepakan LAT Ukuran Banyak

Dalam pengepakan LAT ukuran banyak dengan jarak jauh, perlengkapan yang
dibutuhkan ialah sama seperti yang disebutkan diatas, untuk langkah-langkahnya yaitu:

 Siapkan styrofoam.
 Bungkus es batu dengan kertas koran atau kertas yang lebih tebal, lalu
masukkan ke dalam styrofoam lalu ditutup rapat untuk mendinginkan styrofoam
tersebut.
 Lubangi plastik mika dengan solder atau sejenisnya namun lubang jangan terlalu
besar tetapi harus banyak, sebaiknya membuat lubang pada bagian samping,
kita dapat menggunakan plastik mika ukuran 10 x 10 cm dengan kapasitas
sampai 50 ekor jarak dekat dan 30 ekor untuk jarak jauh.
 Potong kain kasa selebar alas mika tersebut, lalu dibasahi dengan keadaan
lembab saja, jika terlalu banyak air maka akan menjadi berat sehingga kotak
yang paling bawah tidak dapat menahannya.
 Kain kasa diletakkan di dasar mika dan di staples untuk menjaga agar kasa tetap
untuh di dasar.
 Staples sisi sebelah sehingga plastik mika berbentuk seperti kerucut sehingga
LAT tidak keluar dari plastik tersebut saat kita mengisinya.
 Isilah LAT sesuai dengan kapasitas plastik mika tersebut jangan terlalu padat
supaya tidak terjadi penyesakan.
 Stapleslah semua sisi yang ada hingga LAT tidak mudah kabur dari kotak
tersebut.
 Keluarkan es batu yang ada didalam styrofoam untuk dapat mempermudah
penyusunan, jika es batu dalam bentuk persegi seperti lembaran, es batu
tersebut tidak perlu dikeluarkan.
 Masukkan kotak mika yang terlah berisi lobster ke dalam styrofoam tersebut
dengan penyusunan silang menyilang agar ada sirkulasi udara di dalamnya.
 Setalah terisi semua styrofoam pada sela-sela yang ada dapat kita masukan es
batu.
 Jika masih ada sela pada styrofoam tersebut saat ditutup sebaiknya kita isi
dengan plastik yang telah diisi angin sehingga kotak mika tersebut tidak goyang.
 Tutup styrofoam tersebut dan dilakban dengan rapat.
 Penggunaan oksigen tidaklah mutlak karena LAT tersebut cukup kuat bertahan
dalam keadaan lembap selama 24 jam.

Tahap Pengepakan Lobster Indukan

Dalam pengepakan lobster indukan berbeda dengan lobster ukuran burayak, untuk
indukan LAT yang dikemas sebaiknya setiap kotak satu ekor. Hal ini bertujuan untuk
menghindari terjadinya penyapitan saat terjadinya kaget oleh indukan tersebut. Bahan
yang diperlukan untuk pengepakan indukan tidak berbeda dengan burayak, hanyalah
kotak plastik mika yang berbeda saja, untuk ukuran indukan kita dapat menggunakan
kotak yang lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai