Kolam air deras yang dikenal juga dengan istilah Running Water,
adalah kolam mengalir yang debit airnya besar. Debit airnya
mencapai 50 l/detik – 350 l/detik. Dengan adanya debit air yang
besar ini maka air kolamnya tidak mengandung senyawa-senyawa
beracun baik dari limbah metabolisme terutama NH 3, dan bahan-
bahan organik seperti sisa-sisa pakan dan lain sebagainya, karena
air akan selalu berganti setiap saat. Kandungan DO di air kolam
selalu tinggi karena selalu terjadi difusi dengan udara bebas, karena
kelebihan-kelebihan tersebut di atas, maka padat penebaran pada
kolam air deras sangat tinggi bisa mencapai 200 - 300 ekor/m2.
Gambar 13. Kolam air deras dengan kepadatan tinggi
Mempresentasitentangbentuk-bentukwadahbesertabagian bagiannya.
Pematang
Kamalir
Kobakan
Inlet
Outlet
b) Tambak
Dalam kegiatan pembesaran ikan, tambak digunakan untuk
pembesaran ikan-ikan penghuni air payau seperti, Bandeng (Chanos
chanos), Nila (Oreochromis niloticus), Mujair (Oreochromis
mozambicus), Kakap (Lates calcarifer), Belanak (Mugil sp), kerapu
lumpur (Epinephelus tauvina) dan sebagainya.
- Lokasi harus bebas dari banjir, baik banjir akibat luapan sungai
maupun banjir yang diakibatkan oleh pasang, terutama pada pasang
tertinggi (spring tide), tidak terendam banjir. Pasang tertinggi
terjadi pada bulan purnama dan pada minggu terakhir (minggu ke
4) pada setiap bulan.
- Selama budidaya, kolam/tambak terhindar dari sumber-sumber
cemaran.
- Sumber air (laut, payau dan tawar) tidak keruh,
- Kadar garam air berkisar 10 – 35 ppt.
- Derajat keasaman (pH) air yang baik adalah 6,8 – 8,5. Biasanya
kolam/tambak yang baru dibangun memiliki nilai pH yang rendah.
Untuk mengatasinya adalah dengan melakukan pengapuran secara
tepat dosis tergantung pH awal tanah atau air tambak.
- Tekstur tanah dasar sebaiknya terdiri dari lumpur, atau lumpur
berpasir yang tidak berpori, sehingga merupakan lapisan kedap air
dengan kandungan pasir tidak lebih dari 20 %. Jenis tanah seperti
ini misalnya tanah liat berpasir dan tanah lempung berpasir.
- Struktur tanah tambak dalam keadaan stabil, tidak mudah tergerus
abrasi atau gelombang pantai.
Persyaratan dari aspek ekonomi yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan lokasi adalah sebagai berikut:
Dekat dengan sumber air, tetapi bukan daerah banjir, serta harus
dapat diairi sepanjang tahun. Hal ini akan mengurangi biaya
produksi untuk pengiran.
Dekat dan atau memiliki sarana penunjang seperti jaringan listrik,
saluran telekomunikasi, dan sarana transportasi.
Dekat dengan sumber sarana dan prasarana produksi seperti pakan,
benih, obat-obatan, dan sebagainya.
Dekat dengan pemasaran, sehingga pengangkutan hasil produksi
tidak membutuhkan biaya besar.
Tidak dekat dengan pemukiman dan industri, karena biasanya
limbah rumah tangga dan indutri berbahaya bagi ikan, sehingga
memerlukan biaya yang cukup besar untuk penanggulangannya.
Mudah mendapatkan tenaga kerja, sehingga menekan
biaya untuk mendatangkan tenaga kerja dari daerah lain
serta dapat menciptakan lapangan kerja di daerah itu.
Sesuai dengan rencana induk pengembangan daerah
(RIPD), sehingga memudahkan dari segi perizinan.
Status kepemilikan tanah dengan bukti sertifikat penting
untuk mengatasi masalah sengketa tanah, dan bisa
digunakan sebagai agunan untuk mendapatkan pinjaman
uang dari bank.
Ditinjau dari aspek sosiologis/sosial, lokasi yang dipilih untuk
pembesaran ikan adalah sebagai berikut.