Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MANDIRI I

DASAR DASAR BUDIDAYA PERIKANAN

OLEH :
NAMA :WANDA
NIT :
NO.URUT ABSEN : 36
PRODI : TEKNIK BUDIDAYA PERIKANAN A

KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BADAN RISET SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE
2023
Soal

1. Jelaskan pengertian ekosistem perairan

2. Jelaskan manfaat ekosistem danau untuk kegiatan budidaya perikanan

3. Jelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas air pada budidaya

perikanan

4. Jelaskan perbedaan sistem budidaya tradisoanal, semi intensif dan intensif

5. Sebutkan masing masing 10 komoditi perikanan budidaya air tawar, air payau dan air laut beserta nama latin dan gambarnya.

Jawab

1. Ekosistem adalag suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungan.
Ekosistem juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisim
sehingga aliran energi menuju kepada suatu biotik tentu suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. (Diunggah oleh Mas
2. Ekosistem danau merupakan ekosistem yang cakupan wilayahnya berupa danau dan sekitarnya. Ekosistem sendiri merupakan interaksi timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem danau ini termasuk ke dalam ekosistem air tawar, meskipun secara umum air di
danau bisa juga terisi air asin.

Danau Toba merupakan danau terluas (112.400 ha) dan termasuk salah satu danau kritis danau di lndonesia serta merupakan danau
warisan dunia yang perlu dilestarikan. Perairadanau ini dimanfaatkan oleh berbagai sektor pemanfaat yaitu sumber bahan baku air minum
pariwisata, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), perikanan, dan transportasi (perhubungan).
Dsektor perikanan, Danau Toba dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Pengembangan perikanan
berkelanjutan di suatu badan air adalah salah satu tujuan bagian yang tidak terpisahkan daripembanguna berkelanjutan di antara sektor
pemanfaat lainnya. Untuk keperluan tersebut, perairan dan au adalah prasyarat mutlak yang harus dilakukan untuk menjamin keberlanjutan
pemanfaat ekosistem perairan Danau Toba.(Endi setiadi kartamihardja h p p t : / / e j o u r n a l - b a l i t b a n g . k k p . g o . i d )
3. Faktor Fisika

. Faktor-faktor fisika yang dapat mempengaruhi kualitas air terutama adalah cahaya, suhu, densitas air (berat jenis air = BJ), kekeruhan,
kecerahan, dan wama air, salinitas dan daya hantar listrik (DHL). Sebagai akibat terjadinya penyerapan dan penyebaran cahaya/sinar-sinar ini,
dapat menimbulkan 2 jenis stratifikasi dalam kolom air, yaitu (1) stratifikasi cahaya (Euphotic zone, Disphotic zone dan Aphotic zone) dan (2)
suhu (Epilimnion, metalimnion dan hypolimnion). Sifat-sifat euphotic zone ini temtama adalah mempunyai cahaya yang cukup banyak, terjadi
proses fotosintesa dan hasil fotosintesis lebih besar dari respirasi. Di disphotic zone juga terjadi proses fotosintesa, namun sangat lemah dan
di lapisan ini akan dijun5)ai titik/lapisan tipis di mana jumlah sinar yang jatuh hanya tinggal 1 % dari jumlah sinar yang sampai di permukaan
air. Titik ini disebut titik konpensasi (conpensation point) dengan keistimewaan di mana fotosintesis sama dengan respirasi.
Aphotic zone disebut juga dengan zone gelap. Zone ini tidak ada sinar matahari, tidak terjadi peristiwa fotosintesa. Jelas, bahwa di zone ini nilai
fotosintesis lebih kecil berbanding respirasi.

. Faktor Kimia

Faktor kimia yang dapat mempengaruhi kualitas air terutama adalah

Alkalinitas, Kesadahan, pH, DO, COD, nitrat, nitrit, fosfat, amoniak dan
sebagainya. Alkalinitas merupakan kumpulan anion di dalam air yang menggambarkan kapasitas air sebagai buffer. Satu an alkalinitas dalam
mg/L yang dinyatakan ekivalen dengan CaCOj. Semakin sadah air maka akan semakin baik kolam/tambak tersebut untuk pemeliharaan ikan.
Nilai kesadahan optimal untuk udang 120 mg/L. Peningkatan kandungan CO^ di dalam air kolam/tambak dapat menyebabkan kematian ikan
karen a CO* yang tinggi adalah racun bagi ikan. Sedangkan peningkatan kandungan CO^ bebas dalam air kolam/tambak budidaya perikanan
akan dapat menurunkan nilai pH air. Artinya semakin tinggi CO* maka akan semakin tinggi keasamannya dan pH semakin rendah
menyebabkan alkalinitasnya semakin rendah. Jadi CO^ sangat erat kaitannya dengan pH maupun alkalinitas air.

. Faktor Biologi

. Parameter kualitas air yang termasuk dalam faktor biologis adalah keberadaan fitoplankton, zooplankton, bentuk organisme baik
tumbuhan maupun hewannya serta tan aman besar (macrophyte) yang tumbuh di dalam ataupun di sekitar perairan. Keberadaan organisme air ini
sangat ditentukan oleh faktor fisika maupun faktor kimia aimya. Namun dari semua parameter kualitas air ini, tumbuhan air mempakan faktor
ekologi yang dominan dalam suatu kolam ikan, karena tumbuhan air ini mempakan sumber makanan primer bagi kehidupan hewan air lainnya.
Dengan kata lain, tumbuhan air mempakan dasar utama dalam rantai makanan di kolam. Dalam kolam intensif, tanaman air memang kurang
berperan dalam penyediaan makanan guna meningkatkan produksi kolam, namun dengan pemberian makanan tambahan pertumbuhan
tanaman air ini akan cepat meningkat. Meskipun aerasi digunakan secara intensif, namun tanaman air tetap mempakan sumber terbesar
dalam memproduksi oksigen terlamt dalam kolam melalui proses fotosintesis. Demikian pula sebaliknya, untuk respirsi tanaman air juga
mempakan pengkonsumsi oksigen terbesar dalam kolam. Tan aman air yang diinginkan tumbuh dalam kolam adalah fitoplankton, namun bila air
kolam jemih, maka tanaman air yang banyak tumbuh adalah bentik alga dan tanaman macrophyte lainnya. Padatnya tumbuhan fitoplankton,
bentuk alga maupun macrophyte dapat menyebabkan kekurangan oksigen (oxygen depretion). (sumber:htt

s://re ositor .unri.ac.id


4. Perbedaan tambak tradisional, semi-intensif dan intensif

. Tipe tambak ekstensif tradisional Petakan tambak pada tingkat tradisional ini, bentuk dan ukurannya tidak teratur. Luasnya antara 3 ha
sampai 10 ha per petak. Biasanya setiap petakan mempunyai saluran keliling (caren) yang lebarnya 5-10 m di sepanjang keliling petakan
sebelah dalam. Di bagian tengah juga dibuat caren dari sudut ke sudut (diagonal). Kedalaman caren itu 30-50 cm lebih dalam daripada bagian
lain dari dasar petakan yang disebut pelataran. Bagian pelataran hanya dapat berisi air sedalam 30-40 cm saja.
Pada tempat ini akan tumbuh kelekap sebagai pakan alami bagi ikan bandeng dan udang. Di tengah petakan dibuat petakan yang lebih kecil
dan dangkal sebagai petak untuk mengipuk nener yang baru saja didatangkan dari tempat lain. Nener dipelihara di dalam petak peneneran
atau ipukan selama 1 bulan, sehingga cukup kuat untuk ditebarkan ke dalam petak pembesaran yang luas. Cara menebarkannya cukup
dengan membuka (merusak) tanggul petak peneneran tersebut, IaIu nener berenang sendiri ke petak besar. Di Jawa Timur, rekayasa tambak
tradisional telah lebih maju. Di sini beberapa petak tambak disusun menjadi suatu unit, seperti terlihat pada tipe porong dan tipe taman.
Susunan dalam unit tersebut dimaksudkan untuk dapat mengadakan pengaturan air secara lebih baik, di samping juga didisain untuk lebih
memudahkan pengelolaannya.
. Serni-intensif

. Jenis tambak udang yang kedua adalah tambak semi intensif. Tambak jenis ini memiliki padat tebar benih yang lebih besar daripada
tambak tradisional. Oleh karena itu, dibutuhkan pompa dan kincir air yang jumlahnya disesuaikan dengan luas area tambak untuk mengelola
aliran air tambak.
Sementara untuk masalah pakan, sejak benih ditebar, tambak semi intensif biasanya langsung menggunakan pakan buatan sebagai
sumber nutrisi utama dari udang vaname. Bersama dengan kualitas air, pakan ini juga menjadi bagian terpenting yang harus diperhatikan
selama budidaya berIangsung.(sumber:

htt s://deIosa ua.com

. Intensif

. Tambak intensif merupakan jenis tambak udang yang memiliki padat tebar benih cukup tinggi. Biasanya, tambak jenis ini memerlukan
perhitungan desain dan tata letak yang kompleks. Mulai dari kedalaman air, kebutuhan pompa, dan kebutuhan kincir air harus sesuai dengan
kebutuhan. Saat memutuskan untuk membuat tambak intensif, pengelolaan limbah juga perlu untuk diperhatikan. Pasalnya, semakin tinggi
tingkat kepadatan suatu tambak, semakin tinggi pula limbah yang dihasilkan selama budidaya
berlangsung. (sumber:
htt s://deIosa ua.com

Ikan air tawar Nama latin Gambar

Ikan Nila Orheochromis


niloticus

Belut Monopterus albus

Gabus Channa striatus


Lele Dumbo Clarias gariepinus

mas Chyprinus carpio

Patin Pangasius pangasius

Tawes Puntius javanicus

Betutu Oxyeleotris
marmorata

Mujair Oreochromis mossambicus

Osphronemus
Gurami gouramy

Anda mungkin juga menyukai