Dosen:Findia.ST ,MT
DISUSUN OLEH :
MAFUT YUNIANTO
Npm.19.11.1001.7311.067
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
2019
I.Latar Belakang
II.Rumusan Masalah
Apa komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem
kolam dan bagaimana kedudukannya dalam ekosistem tersebut?
Bagaimana pengaruh komponen biotik, abotik dan budaya
terhadap lingkungan tempat tinggal?
Bagaimana komponen –komponen biotic di dalam ekosistem
dapat dikatakan sebagai individu atau populasi?
Bagaimana rantai makanan sederhana terjadi dalam ekosistsem?
Bagaiman proses populasi dekomposer yang membantu proses
pelapukan di dalam tanah?
III.Tujuan
Untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam
ekosistem kolam dan kedudukannya dalam ekosistem tersebut.
BAB II
ISI
EKOSISTEM KOLAM
Landasan Teori
Eksosistem adalah suatu kondisi hubungan interdependensi (saling
ketergantungan) antara faktor biotik (jenis-jenis makhluk hidup)
dengan faktor abiotik (fisik dan kimiawi) pada suatu tempat dan
waktu tertentu. Misalnya ekosistem kolam, ekositem pantai, atau
ekosistem hutan rawa gambut. Bioma merupakan ekosistem dalam
skala besar yang melibatkan iklim akibat perbedaan letak geografis,
disebut juga ekosistem klimaks. Misalnya gurun, hutan hujan tropis,
hutan gugur, dan tundra. Berdasarkan habitatnya ekosistem dibedakan
menjadi : ekosistem darat ( tetstirial) dan ekosistem perairan
( akuatik ). Contohnya: padang rumput, hutan hujan tropis, hutan
gugur, gurun, sabana, taiga. Sedangkan ekosisitem perairan dibedakan
menjadi 2 yaitu: perairan air tawar dan perairan air asin, perairan air
tawar contohnya: sungai, danau, dan kolam. Sedangkan air asin
contohnya laut dan estuary.
Ekosistem air tawar merupakan ekosistem dengan habitatnya yang
sering digenangi air tawar yang kaya mineral dan PH. Kondisi
permukaan air tidak tiak selalu tetap, adakalanya naik dan turun
bahkan dapat juga mengering. Sumber air tawar berasal dari air hujan
dan air sungai. Hutan air payau dapat di jumpai ke arah selatan dalam
hutan mangrove dan merupkan tempat teringgi yang dapat di capai air
sungai diwaktu pasang naik. Biasanya terdapat didaerah pantai
dengan batas pasir yang terbawa ombak dan terbentuk oleh arus laut,
di balik pasir pembatas terdapat lahan datar yang luas dan rendah.
Bila sungai meluap akan membentuk danau-danau pantai yang
berawa-rawa. Tumbuhan yang hidup di air payau adalah vegetasi dari
palm yang spesifik yaitu palm kurma (Phonix paludosa). (Irwan,
Zoer’aini Djamal: 2003)
Ekosistem kolam ditandai oleh adanya bagian perairan yang tidak
dalam sehingga (kedalamannya tidak lebih dari 4-5 meter) yang
memungkinkan tumbuh-tumbuhan berakar dapat tumbuh di semua
bagian perairan. Tidak ada batasan tegas yang dapat dibuat antara
danau dan kolam. Ada perbedaan kepentingan secara ekologis, selain
dari ukuran secara keseluruhan. Dalam danau zona limneti dan
profundal relatif besar ukurannya dibandingkan dengan zona litoral.
Bila sifat-sifatnya kebalikannya biasanya disebut kolam. Jadi zona
limnetik adalah daerah produsen utama untuk danau secara
keseluruhan. Kolam adalah daerah perairan kecil dimana zona
litoralnya relatif besar dan daerah limnetik secara profundal kecil atau
tidak ada. Stratifikasi tidak terlalu penting. Kolam dapat dijumpai
dikebanyakan daerah dengan curah hujan yang cukup. Kolam alami
jumlahnya banyak terdapat di daerah kapur bila terjadi depresi atau
“penurunan” karena dari cairan di bawahnya. Kolam sementara yaitu
kolam kering untuk beberapa waktu dalam kurun waktu setahun,
terutama menarik dan mendukung komunitas yang unik. Organisme
di dalam kolam seperti ini harus dapat bertahan pada stadium dorman
selama periode kering atau dapat bergerak ke dalam dan keluar
kolam, seperti amfibi dan serangga air yang dewasa. Udang-udangan
terutama menonjol karena dapat beradaptasi dengan baik dan amat
terbatas penyebarannya pada kolam sementara. Telu-telurnya dapat
bertahan tetap hidup dalam tanah yang kering untuk beberapa bulan.
Seperti habitat marginal yang lain, kolam kontemporer adalah tempat
yang sesuai untuk organisme yang beradaptasi untuk itu, karena
kompetisi interspesifik dan predasi berkurang. Walaupun begitu
sebuah kolam temporer mengandung air hanya untuk beberapa
minggu, perubahan musiman tertentu dari organisme mungkin terjadi,
sehingga memungkinkan variasi organisme yang cukup besar untuk
menggunakan habitat yang secara fisik amat terbatas.
Kolam yang terjadi karena pembendungan atau penggalian oleh
manusia, atau oleh binatang seperti “beaver” adalah salah satu yang
paling banyak. Saat ini banyak sekali kola pertanian dibangun yang
berbeda dengan kolam penggilingan yang dibentuk dengan
membendung aliran air yang agak besar untuk keperluan pembangkit
tenaga bagi penggilingan kecil. Kolam yang dibentuk oleh beaver
merupakan ciri di beberapa tempat dibenua Amerika utara ketika
orang-orang Eropa tiba di sana. Suatu kolam “Beaver” biasanya
mempunyai sejarah kehidupan ekologis yang pendek, karena kolam
seperti itu ditinggalkan bila makanan dari pohon di daerah itu
berkurang.
1. Metode Percobaan
Alat dan Bahan
1. Ekosistem kolam
2. Kantong plastik dan toples untuk koleksi tumbuhan dan hewan
3. Alat tulis-menulis
Cara Kerja
1. Menentukan kolam yang akan diamati
2. Melakukan inventarisasi mengenai komponen biotik dan
abiotik yang terdapat dalam kolam
3. Menentukan komponen ekosistem dan peranan setiap individu
dalam ekosistem
4. Menentukan sumber energi yang digunakan oleh masing-masing
komponen yang terdapat dalam ekosistem.
2. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Ekosistem Air Tawar, Data Komponen
Abiotik
No Komponen Peran Dalam Ekosistem Keterangan
Abiotik
1 Batu Sebagai tempat semua
bersembunyi ikan atau komponen
hewan-hewan lain abiotik
2 Pasir Sebagai tempat mencari mempunyai
makanan hewan-hewan peranan yang
yang ada penting bagi
3 Air Sebagai habitat asli komponen
hewan-hewan air biotik
4 Cahaya Matahari Sebagai sumber energi
Tabel Hasil Pengamatan Ekosistem Air Tawar , Data Komponen
Biotik
No Komponen Peranan dalam Sumber Keterangan
Biotik Ekosistem Energi
1 Keong Sebagai pelengkap Dari lumut- kami tidak
ekosistem lumut yang menemukan
2 Ikan Kecil Sebagai makanan ada di Kecebong
ikan besar kolam serta
3 Eceng gondok Sebagai pelengkap tumbuhan
ekosistem dan hewan-
hewan kecil
yang ada
3. Pembahasan
Ekosistem kolam ditandai dengan ekosistem yang tidak dalam . Air
adalah media terpenting bagi kehidupan, faktor yang harus
diperhatikan pada kolam adalah derajat keasaman. Karena derajat
keasaman sangat mempengaruhi perkembangbiakan hewan yang
hidup di air kolam.
Ekosistem merupakan sistem ekologi, karena ekosistem meliputi
mahluk hidup dengan lingkungan organisme biotik dan abiotik,
masing-masing mempengaruhi sifat-sifat lainnya dan keduanya perlu
untuk memelihara kehidupan sehingga terjadi keseimbangan. Fungsi
ekosistem adalah sebagai hubungan sebab akibat yang membentuk
komponen-komponen satuan fungsional. Sistem produksi dalam
ekosistem erat hubungannya dengan daur materi dan aliran energi.
Pemindahan energi dan saling tergantung satu sama lain tidak hanya
terjadi pada daerah yang luas, tapi pada lahan yang sempitpun
berlangsung hubungan tersebut. Suatu ekosistem dapat dikatakan
seimbang apabila hubungan saling ketergantungan diantara
komponen-komponen penyusunnya. Komponen tersebut berupa
komponen abiotik dan biotik. Berdasarkan data hasil pengamatan
terlihat dengan jelas bahwa antara komponen biotik dan abiotik dalam
suatu ekosistem saling mempengaruhi hingga membentuk suatu
sistem yang menunjukkan adanya kesatuan fungsional. Di dalam
ekosistem yang seimbang, hubungan antara komponen-komponennya
dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai situasi dan kondisi
masing-masing.
Berdasarkan hasil pengamatan pada ekosistem air kolam terdapat
komponen-komponen yang menyusunnya baik itu komponen abiotik
maupun biotik. Komponen abiotik yang kami temukan yaitu batu,
pasir, air, dan cahaya matahari. Sedangkan komponen biotik yang
kami temukan yaitu berupa hewan-hewan air seperti keong dan ikan
kecil, sementara kami menemukan tumbuhan eceng gondok yang
bermanfaat bagi ikan untuk bertedh dari matahari dan mengurangi
suhu kolam. Selain itu tanaman ini juga berfungsi untuk
membersihkan air kolam. Kehilangan salah satu komponen penyusun
ekosistem akan menyebabkan terganggunya ekosistem atau
ketidakseimbangan ekosistem.
BAB IV
PENUTUP
4.Kesimpulan
Ekosistem kolam adalah hubungan timbal balik antara komponen
abiotik dan abiotik dalam suatu lingkungan kolam. komponen biotik
dan abiotik dalam suatu ekosistem saling mempengaruhi dan
mempunyai peranan yang penting hingga membentuk suatu sistem
yang menunjukkan adanya kesatuan fungsional. Kehilangan salah
satu komponen penyusun ekosistem akan menyebabkan terganggunya
ekosistem atau ketidakseimbangan ekosistem.