Anda di halaman 1dari 7

EKOSISTEM

MAKALAH
Oleh:
DESI RAMADHANI
NIM 170254244025

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
SEPTEMBER 2018
I. PENDAHULUAN
Ekosistem adalah kesatuan komunitas (makhluk hidup) dan lingkungan yang
saling berinteraksi dan membentuk hubungan timbal balik. Contohnya, ekosistem
kolam terdiri dari komunitas kolam ditambah dengan lingkungannya, seperti air,
cahaya matahari, suhu, dan udara.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama
dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik
untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu:
"organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik
menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk
kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer
dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata
surya.
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang
terbentuk karena pengaruh alam dan bukan karena campur tangan manusia,
contohnya waduk dan sawah. Ekosistem alami dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu ekosistem darat dan ekosistem perairan.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Ilmu yang mempelajari ekosistem adalah ekologi. Ekologi berasal dari bahasa
yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup,
dan logos yang berarti ilmu.ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
interaksi antar mahkluk hidup maupun interaksi antara mahkluk hidup dan
lingkungannya. Definisi ekologi pertama kali disampaikan oleh ernest haeckel
(zoologiwan jerman, 1834-1914)
Ekosistem adalah suatu ruang atau suatu unit organisasi yang meliputi
organisme hidup dan substansi tak hidup yang berinteraksi menghasilkan suatu
pertukaran materi antara bagian hidup dan tak hidup. Untuk mendapatkan materi
dan energi yang diperlukan untuk hidupnya, semua komunitas tergantung pada
lingkungan abiotiknya. Organisme produsen memerlukan cahaya, energi, oksigen,
air, dan garam-garamyang semuanya di ambil dari lingkungan abiotik. Energi dan
materi dari konsumen tingkat pertama diteruskan ke tingkat kedua dan seterusnya
melalui jaring-jaring makanan. Materi dan energi berasal dari lingkungan abiotik
dan akan kembali ke abiotik. Jadi konsep ekosistem berdasarkan semua hubungan
antar komunitas dan lingkungan abiotiknya (Odum, 1996).
Antara komponen ekosistem dapat terjadi interaksi saling ketergantungan.
Interaksi tersebut dapat beupa interaksi antara komponen biotik dan interaksi antara
komponen biotik dan abiotik. Contoh interaksi saling ketergantungan antar
komponen abiotik dan komponen biotik adalah aktivitas cacing tanah yang
menyuburkan tanah. Pada saat didalam tanah, cacing tanah meninggalkan bekas
berupa ronga udara. Rongga udara tersebut membantu tumbuhan dalam
memperoleh oksigen untuk bernafas (dianokysaktyowati, 2011).

III. PEMBAHASAN
1. komponen-komponen ekosistem
Komponen yang menyusun ekosistem dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
komponen biotik dan komponen abiotik. Berikut ini komponen-komponen yang
terlibat dalam ekosistem perairan.
A. Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari
mahkluk hidup, mulai mahkluk hidup yang berukuran besar, seperti
manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan, hingga mahkluk hidup yang tidak
terlihat oleh mata telanjang atau jasad renik (mikroorganisme).
Komponen bitotik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu mahkluk hidup
autotorof dan mahkluk hidup heterotorof.
Mahkluk hidup autotrof adalah mahkluk hidup yang dpat membuat
makanannya sendiri melalui proses fotosintesis karena memiliki zat hijau
(klorofil). Mahkluk hidup autotrof disebut juga produsen. Mahkluk hidup
autotrof didaratan adalah tumbuhan, sedangkan di perairan adalah
ganggang atau alga.
Mahkluk hidup heterotrof adalah mahkluk hidup yang
mendapatkan makanan dari mahkluk hidup lain. Mahkluk hidup heterotrof
dibedakan menjadi dua, yaitu konsumen dan pengurai.

B. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari benda-
benda tidak hidup. Komponen abiotik dalam ekosistem perairan adalah
tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu, salinitas, kedalaman dan
kecerahan, serta gelombang dan arus.
1. Tanah.
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi
tekstur,kematangan, dan kemapuan menahan air.
2. Air.
Hal-hal penting pada air yang mempengaruri kehidupan makhluk
hidup adalah suhu air,kadar mineral air,salinitas,arus
air,penguapan,dan kedalaman air.
3. Udara.
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas. Gas itu
berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen,karbon
dioksida,dan nitrogen merupakan gas yang paling pentung bagi
kehidupan makhluk hidup.
4. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di
bumi ini. Namun demikian,penyebara cahaya ddi bumi belum merata.
Oleh karena itu, organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang intensitas dan kualitas cahayanya berbeda.
5. Suhu atau temperatur.
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan
metabolisme dan perkembangbiakannya.

2. Macam-macam ekosistem perairan


Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem buatan dan
ekosistem dan ekosistem alami. Contoh ekosistem perairan buatan
adalah kolam dan waduk. Ekosistem alami dibedakan menjadi dua,
yaitu ekosistem air laut dan ekosistem air tawar.
a. Ekosistem laut
Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan
luas yang mengenangi dan membagi daratan atas benus atau
pulau serta berhubungan dengan samudera. Ekosistem air laut
luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi (+- 70%).
Pembagian ekosistem laut:

1. Ekosistem pantai.
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan
pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap
hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini
menjalar dan berdaun tebal.
2. Ekosistem estuari.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.
Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau
rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan
kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain
rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya
antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
3. Ekosistem terumbu karang.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi
ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang
memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai
invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan
ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa
bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang
di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
4. Ekosistem mangrove (bakau)
Mangrove sebenarnya adalah jenis tumbuhan yag hidup di daerah
pasang surut atau daerah pantai yang mampu hidup pada kondisi
salinitas yang tinggi dan oksigen yang rendah. Jadi, ekosistem mangrove
adalah ekosistem yang didominasi oleh tumbuhan mangrove.
5. Ekosistem lamun.
Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan
berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan ini hidup
di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput di darat,
mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai yang
merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan
laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan meng-
hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk
mengangkut gas dan zat-zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun
banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
b. Ekosistem air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak
menyolok, penetrasi cahaya kurang, serta terpengaruh oleh iklim
dan cuaca. Hampir semua kelompok anggota hewan terdapat air
tawar, seperti molussca, serangga air, udang-udangan, ikan, dan
cacing.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang (lentik) dan
air mengalir (lotik). Ekosistem yang termasuk air tenang adalah
danau dan rawa, sedangkan ekosistem yang termasuk ekosistem
air mengalir adalahh sungai.
1. Danau dan kolam
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan
luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan
mete persegi dengan permukaan air lebih tinggi dari rata-rata
permukaan air laut. Ekosistem danau ditandai oleh adanya
bagian perairan yang dalam sehingga tumbuh-tumbuhan
berakar tidak dapat tumbuh dibagian ini. Berbeda dengan
ekosistem kolam yan tidak dalam (kedalamannya tidak lebih
dari 4-5 meter) yang memungkinkan tumbuh-tumbuhan
berakar dapat tumbuh di semua bagian perairan.
2. Rawa
Rawa adalah daerah daratan rendah yang tergenang air, baik
yang berasal dari air hujan, air tanah, maupun dari aliran air
tawar yang meggumpal karena tidak ada pelepasan air
(drainase). Rawa merupakan salah satu ekosistem yang kaya
akan keanekaragaman hayati. Rawa ditumbuhi beberapa
jenis tumbuhan dan juga dihuni oleh berbagai jenis hewan.
3. Sungai
Sungai adalah suatu badan air tawar yang mengalir ke satu
arah dan bermuara ke danau, laut, samudera atau sungai lain
yang lebih besar. Aliran air tersebut berasal dari air hujan,
mata air dari gletser (es), danau yang meluap, atau mata air
pegunungan yang mengalir secara alami melalui suatu
lembah atau diantara dua tepian dengan batas jelas, menuju
tempat lebih rendah (laut,danau, atau sungai induknya).

IV. KESIMPULAN

Interaksi antara mahkluk hidup dan benda-benda di sekitarnya atau


lingkungannya membentuk suatu sistem yang disebut dengan ekosistem. Ilmu
yang mempelajari ekosistem adalah ekologi. Ekologi diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari interaksi antar mahkluk hidup maupun interaksi antara
mahkluk hidup dan lingkungannya.

Komponen biotik merupakan komponen ekosistem yang terdiri dari


mahkluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan, hingga
mikroorganisme, sedangkan komponen abiotik yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara cahaya matahari, suhu, salinitas,
kedalaman dan kecerahan, serta gelombang dan arus.

Ekosistem terbagi menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem


buatan. Ekosistem alami terbentuk karena pengaruh alam seperti laut, sungai,
sedangkan ekosistem buatan terbentuk karena adanya campur tangan manusia
seperti waduk.

V. DAFTAR PUSTAKA

Dian oky saktyowati, 2011, Mengenal Ekosistem, CV. RAMA EDUKASITAMA,


Jakarta Timur.

Odum, 1996, Dasar-Dasar Ekologi. UGM Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai