Anda di halaman 1dari 10

EKOLOGI :

KONSEP EKOSISTEM
DAN APLIKASINYA
Dipresentasikan oleh :
• Eufrasia Marsha Aditias - 235090201111036
• Clara Callysta Gunawan - 235090200111043
• Febby Fredyani Rahma - 235090200111015
• Nailin Ni’mahDastryas - 235090207111014
Pengertian Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos yang berarti ”rumah” atau ”tempat untuk hidup”, dan logos
yang berarti ilmu, sehingga ekologi berarti ilmu yang mengkaji interaksi antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan ingkungannya.

Ekologi juga dapat didefinisikan sebagai pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok
organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal balik antara organisme-organisme
hidup dengan lingkungannya (Odum, 1996).
Apa itu Ekosistem ? Bagaimana
konsepnya ?
Sistem adalah komponen-komponen yang bekerja secara
teratur sebagai satu kesatuan. Sehingga, ekosistem dapat
diartikan sebagai sistem ekologi yang terbentuk dari
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan
sekitarnya, baik yang hidup (biotik) maupun tak hidup
(abiotik).

Ekosistem juga dapat didefinisikan sebagai suatu satuan


lingkungan yang melibatkan unsur-unsur biotik (jenis-
jenis makhluk) dan faktor-faktor fisik (iklim, air, dan
tanah) serta kimia (keasaman dan salinitas) yang saling
berinteraksi satu sama lainnya.

Sebagai suatu sistem, di dalam suatu ekosistem selalu


dijumpai proses interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, antara lain dapat berupa adanya aliran energi,
rantai makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan, dan
pengendalian.
KOMPONEN EKOSISTEM

BIOTIK

ABIOTIK
BIOTIK
Komponen hidup
Komponen biotik pada suatu ekosistem adalah makhluk hidup itu sendiri, sebab ekosistem tak
akan pernah terbentuk tanpa adanya makhluk hidup didalamya.

Contoh :
• Organisme Autotrof atau Produsen
Mampu membuat makanannya sendiri, bahkan ia membuat makanan bagi organisme lain yang tinggal di
ekosistem.

2. Organisme Heterotrof (Konsumen)


Memperoleh makanan dari organisme autotrof atau produsen dan akan memakan sesama organisme
heterotrof lainnya.

3. Pengurai atau Dekomposer


Organisme yang menguraikan sisa- sisa makhluk hidup (heterotrof atau autotrof) yang telah mati.
ABIOTIK
Komponen tidak hidup
komponen yang terdiri dari benda-benda bukan makhluk hidup tetapi ada di sekitar dan ikut
mempengaruhi kelangsungan hidup.

Beberapa contoh :
• Suhu
Suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu.
Contohnya mamalia & burung sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur sendiri suhu tubuhnya.

• Air
Sebuah ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu organisme.
Contohnya Organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan memanfaatkan ketersediaan air yang berada di
padang pasir.

• Sinar Matahari
Intensitas & Kualitas pada sebuah Cahaya Matahari akan mempengaruhi proses fotosintesis, karena air mampu
menyerap cahaya sehingga proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukaan matahari.
3 TIPE EKOSISTEM
• Akuatik (Air)
Ekosistem yang komponen abiotiknya sebagai besar terdiri atas air.

2. Teseterial (Darat)
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur
dan curah hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan
gangguan. Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu
ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu.

3. Buatan
Ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan ini kemudian mendapatkan subsidi energi dari luar,
tanaman atau hewan peliharaan yang didominasi pengaruh manusia, dan
memiliki keanekaragaman rendah.
Contoh Ekosistem
Ekosistem Perairan (Ekosistem Kolam)
A. Komponen abiotik meliputi materi anorganik dan organik yang terlarut dalam
air yaitu CO2, O2, Ca, N, garam-garam fosfat, asam amino, materi
humus, dan lain-lain.
B. Produsen di dalam kolam meliputi :
1) Tumbuhan berakar atau mengapung (biasanya pada kolam dangkal atau pada
bagian yang dangkal).
2) Fitoplankton (biasanya algae), merupakan produsen utama di perairan.
Adanya fitoplankton inilah yang menyebabkan air kolam berwarna kehijauan.
C. Makro konsumen terdiri dari beberapa jenis hewan, misalnya larva serangga,
crustacea (udang-udangan), dan ikan. Ada pula konsumen primer dan konsumen
sekunder.
D. Saprotrof terdiri dari bakteri akuatik, flagelata, dan fungi. Mereka terutama
terdapat di permukaan sedimen di dasar kolam.
Contoh Ekosistem
Ekosistem Daratan (Padang Rumput)

A. Komponen abiotik yang ada pada ekosistem padang rumput, misalnya air,
udara, tanah dengan kandungan hara serta materi organik.
B. Pada ekosistem padang rumput dapat dijumpai adanya produsen seperti
rumput herba, yang semuanya tumbuhan berakar.
C. Makro konsumen yang ada pada ekosistem padang rumput antara lain
serangga, labah-labah, cacing, burung, dan mamalia. Ada pula konsumen primer
dan sekunder persis seperti contoh ekosistem perairan
D. Mikro konsumen pada ekosistem padang rumput terutama bakteri dan fungi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai