Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOSISTEM

Ekosistem Darat dan Ekosistem Perairan

Mata Kuliah: Praktikum IPA SD

Dosen Pengampu: Hery Kresnadi, M.Pd

Oleh kelompok 8:

1. Juliani (F1081211039)
2. Zahwa Chairunnisa (F1081211052)
3. Ahmad Rofi’ul Fakruddin (F1081191077)

PROGRAM STUDI PEENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2023
KEGIATAN PRAKTIKUM

A. Tujuan Pengamatan
1. Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami
dan buatan
2. Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan

B. Alat dan Bahan Percobaan


1. Percobaan 1: Ekosistem darat alami dan ekosistem darat buatan
a. Seperangkat alat tulis
b. Loup/kaca pembesar
c. Barometer (jika ada)
d. Lingkungan sekitar
2. Percobaan 2: Ekosistem perairan
a. Seperangkat alat tulis
b. Loup/kaca pembesar
c. Barometer (jika ada)
d. Termometer (jika ada)
e. Lingkungan sekitar

Foto Alat dan Bahan Percobaan 1 Foto Alat dan Bahan Percobaan 2
C. Landasan Teori
Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah interaksi yang terjadi antar organisme dalam suatu
komunitas dengan lingkungannya. Terjadi hubungan antara komunitas organisme
biotik dan abiotik atau saling berinteraksi, dimana terjadinya hubungan timbal balik di
antara keduanya. Hubungan itu adanya pertukaran material yang merupakan suatu
sistem, sistem itulah yang dinamaksud ekosistem. (Khoirul Huda, S.Pd., M.Pd, 2020).
Hubungan itu misalnya antara tumbuhan untuk melakukan fotosintesis memerlukan
cahaya matahari, makhluk hidup memerlukan udara atau oksigen untuk bernapas,
memerlukan air untuk minum dan kebutuhan sehari-hari lainnya, bahkan bangkai pun
memerlukan adanya organisme pengurai. Begutulah gambaran hubungan timbal balik
yang dimaksudkan, apa yang berasal dari alam, akan kembali ke lama dengan bantuan
organiseme pengurai sebagai akhir dari kehidupan, hinga muncul kehidupan baru.
Ekosistem berarti sistem yang berlangsung dalam lingkungan. Di dalam
lingkungan terdapat komponen-komponen, baik komponen fisik (benda hidup/biotik
dan benda mati/abiotik) maupun komponen nonfisik berupa hubungan manfaat suatu
benda terhadap benda lainnya (trofik). Di dalam llingkunga terjadi fenomena
dinamika yang menyangkut hubungan interaksi antar kelompok fisik, atau suatu
sistem yang dinamis, masing-masing saling mempengaruhi untuk memelihara
kehidupan yang seimbang, selaras dan harmonis. begitulah penjelasan dari Djohar
Maknun, S.Si., M.Si, 2017. Dari penjelasan tersbut juga menunjukan adanya
hubungan timbal balik yang terjadi di suatu lingkungannya, antara biotik dan abiotik.
Baik yang terlihat secara mata maupun takasat mata.
Menurut Woodbury ekosistem merupakann tatanan kesatuan secara kompleks
yang di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan dan binatang yang dipertimbangakan
sebagai kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai
siklus materi dan aliran energi. Sedangkan menurut Odum ekosistem merupakan unit
fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup organisme dan
lingkungannya yang saling mempengaruhi, dalam (Yolanda Indra Agustin dan
Khunsul Khitimah, 2019). Dari kedua penjelasan tersebut sama seperti penjelasan
sebelumnya, dimana ada keterkaitan antara organisme biotik dan abiotic dengan
lingkungnnya dan aktivitas yang ada di dalamnya.
Menurut UU NO 32 TH 2009, ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan
hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
bentuk kesimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup, oleh Dr. Tien
Aminatun, dalam artikel yang diakses pada 25 Februari 2023. Pada dasarnya,
ekosistem berhubungan dengan lingkungan dan aktivitas yang ada di dalmnya, yang
saling membutuhkan agar tetap ada dan demi keberlangsungannya.

Struktur dan Fungsi Ekosistem (Khoirul Huda, S.Pd., M.pd, 2020)

1. Struktur Ekosistem
a. Jenis, jumlah dan distribusi tanaman dan hewan
b. Jenis, banyaknya dan distribusi komponen abiotik, seperti oksigen (O 2),
Karbondioksida (CO2), air (H2O), panas, nitrat, sinar matahari dan lainnya.
2. Fungsi Ekosistem
a. Volume dan tingkat berbagai aliran elemen, seperti karbon, nitrogen,
phosphor, dan sebaginya dalam ekositem
b. Besarnya dan tingkat aliran energi melalui ekosistem
c. Proses-proses perubahan lingkungan abiotik oleh pengaruh organisme
d. Proses yang terjadi karena lingkungan abiotic
e. Peristiwa yang mengatur tingkat populasi
3. Komponen ekositem, dilihat dari segi penyusunannya,
a. Bahan tak hidup (abiotik)
b. Produsen (autotrof)
c. Konsumen (organisme heterotroph, hewan dan manuisa)
d. Pengurai atau perombak (dekomposer; organisme heterotrof yang mengurai
bahan organic dari organisme mati dan menyerap sebagian hasil penguraian
serta melepas bahan-bahan sedrehana yang dapat digunakan kembali oleh
produsen.

Dilihat dari fungsinya, ekositem terdiri dari komponen;

a. Komponen autotrof (organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis


makannya sendiri dengan bantuan energi matahari dan klorofil pada
tumbuhan)
b. Komponen heterotrof (organisme yang mampu memanfaatkan bahan organik
sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain).
Oleh, Dr. Tien Aminatun

4. Macam-Macam Ekosistem
a. Ekosistem Darat
Ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan, menurut posisi
geografisnya, ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma. Bioma
adalah ekosistem darat yang khas dan dominan di wilayah tersebut. Adapun
jenis-jenis bioma tersebut adalah, bioma gurun, bioma padang gurun, bioma
padang rumput, bioma hutan basah/bioma hujan tropis, bioma hutan gugur,
bioma taiga/konifer dan bioma tundra.
b. Ekositem perairan
1. Ekositem air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain
 Variasi suhu tidak menyolok
 Penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca
 Tumbuhan yang paling banyak adalah ganggang dan lainnya
tumbuhan biji
 hampir semua filum hewan terdapat pada air tawar
 Plangkton, terdiri atas zooplangton, pitoplangton
 Nekton, hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan
 Neuston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan
air atau yang bertempat di permukaan air, misalnya serangga air
 Perifiton, adalah tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantungan
pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong
 Bentos, hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada
endapan. Dapat melekat atau bergerak bebas, misalnya cacing dan
remis

Contoh ekosistem air tawar adalah;

1. Danau
Merupakan badan air yang menggenang dan luasnya beberapa
meter persegi hingga ratusan meter persegi. Zonasi danau dibagi
menjadi; Litoral (bagian dari zona benthal yang masih dapat
ditembus oleh cahaya matahari), Limnetik (daerah iar bebas yang
jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari), Profundal
(bagian dari zona benthal di bagian perairan yang dalam dan tidak
dapat ditembus oleh sinar matahari), Bentik (daerah dasar danau
tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati)
Danau berdasarkan produksi materi organiknya, dikelompokan
sebagai berikut;
 Danau Oligotrofik, (danau yang dalam dan kekurangan
makanan, fitoplangton di daerah limnetiik tidak produktif,
dengan ciri-ciri airnya sangat jernih, dihuni oleh organisme,
dan dasar air terdapat banyak oksigen sepanjang tahun).
 Danau Eutrofik (danau yang dangkal dan banyak makanan,
fitoplangton sangat produktif, dengan ciri-ciri airnya keruh,
organisme yang beragam, oksigen terdapat di daerah
profundal).
2. Sungai
Sungai merupakan badan air yang mengalir ke suatu arah. Airnya
dingin dan jernih, terdopat sedikit sendimen dan makanan, sungai
terbagi mejadi tiga bagian, yaitu; bagaian hulu, tengah dan hilir.

2. Ekosistem Air Laut


Ekosistem yang memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak adalah
CI (55%), namun kadar garamnya bervariasi. (daerah tropika tinggi dan
daerah beriklim dingin rendah). Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Terbagi menjadi bebrapa zona, yaitu; Zona Intertidal (area pasang surut air
laut yang ada di sepanjang garis pantai), Zona Neritik (terletak diantara
zona intertidal dan zona pelagic dengan kedalaman sekitar 200 m), Zona
Pelagik (dengan rata-rata kedalaman 4000 m, air laut sekitar 75%, zona
yang paling tidak produktif karena kandungan nutrisinya sangat rendah,
hewan yang hidup di zona ini cumi-cumi raksasa).
Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi menjedai beberapa,
diantaranya; Litoral (daerah yang berbatasan dengan laut), Neritik (daerah
yang masih dapat ditembus sinar matahari sampai kurang lebih 300 m),
Batial (kedalaman sekitar 200-2500 m), Abisal (Kedalaman 1.500-10.000
m).
Menurut wilayah permukaan secara horizontal dibedakan sebagai berikut;
Epipelagik (sekitar 200 m), Mesopelagik (200-1000 m), Batiopelagik
(200-2.500 m), Abisal Pelagik (4.000 m, sinar matahari tidak dapat
menembus), Hadal Pelagik (laut terdalam/dasar kedalalaman lebih dari
6.000 mr.

3. Ekosistem Estuari (Muara)


Merupakan tempat bersatunya sungai dan laut, ekosistem dengan
produktivitas yang tinggi dan kaya nutrisi, dengan tumbuhan rumput rawa
garam, ganggang, dan fitoplangton. Hewannya, cacing, kerrang, kepiting,
dan ikan.

4. Ekosistem Pantai
Jenis ekosistem yang unik dengan tiga unsur, yakni tanah di daratan, air di
lautan dan udara. Merupakan pertemuan ekosistem darat dan akosisetem
akuatik. Dipengaruhi oleh pasang dan surut, flora dan fauna yang dapat
bertahan adala mereka yang dapa beradaptasi dengan cara melekat ke
substrat yang keras agar tidak terbawa oleh gelombang.

c. Ekosistem Buatan
Ekosistem yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu, misalnya:
 Ekosistem bendungan
 Ekosistem sawah irigasi
 Ekosistem tanaman produksi misalnya hutan jati dan hutan pinus,
ekosistem perkebuanan sawit, the, cengkeh, dan sebagainya
 Ekosistem Tambak
 Ekosistem ladang
Menurut Djohar Maknun, S.Si., M.Si, Ekosistem terdiri dari komponen Biotik
dan Abiotik, dimana keduanya saling berhubungan dan saling membutuhkan;

1. Komponen Biotik
a. Produsen
Merupakan organisme atotrof yaitu dapat menghasilkan makanannya
sendiri. Sebagai produsen, makanan dimanfaatkan oleh tumbuhan itu
sendiri dan makhluk hidup lainnya yaitu konsumen tingkat 1 yang
bersifat herbivora, atau pemakan tumbuhan, seperti ulat, kambaing,
sapi dan sebagainya.
b. Konsumen
bersifat heterotrof yang berarti tidak dapa menghasilkan makananya
sendiri, sumber makanan didapat dari organisme lain atau zat sisa yang
telah dibentuk oleh produsen. Konsumen dikelompokan menjadi;
 Herbivora (pemakan tumbuhan) misalnya kambing, sapi,
jerapah, kelinci, tikus, ulat, dan sebagainya.
 Karnivora (pemakan daging) misalnya singa, buaya, ular, singa,
dan sebagainya.
 Omnivora (pemakan dagaing dan tumbuhan) misalnya Ayam
dimana biasanya makan cacing, jagung, atau singkong dan
sebagainya.
c. Dekomposer
Berperan sebagai pengurai, yang menguraikan zat-zat organic
(bangkai) menjadi zat-zat penyusunnya.

Komponen Abiotik
a. Tanah
Sifat fisik tanah yang berperan dalam eksosistem meliputi
kematangan, tekstur, dan kemampuan menahan air.
b. Udara
Udara berupa gas, gas yang membentuk atmosfer yang melingkupi
makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida dan nitrogen merupakan gas
yang sangat penting bagi makhluk hidup.
c. Air
Hal enting dari ari di dalam kehidupan adalah, suhu air, salinitas,
kandungan mineral, arus air, penguapan dan kedalaman.
d. Cahaya Matahari
Merupakan sumber utama bagi kehidupan, Paparan matahari tidak dapat
merata karena bentuk atau permukaan bumi yang berbeda, oleh karena
itu, makhluk hidup diharapkan dapat menyesuaikan.
e. Suhu atau Temperatur
Makhluk memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme
dan perkembangbiakannya.

Ekosistem selain berbicara tentang benda yang ada di dalamnya, juga berhubungan
dengan tempat berlangsungnya ekosistem itu, yaitu lingkungan, oleh karena itu, perubahan
ekosistem akan berpengaruh terhadap lingkungan dan perubahan lingkungan akan
berpengaruh terhadap ekosistem. Manusia berperan penting didalam keberlangsungan
ekosistem dan lingkungan, karena manusia dapat menjadi sumber kekacauan itu sekaligus
dapat menjadi solusi, selain faktor alam seperti bencana alam. Hendaknya manusia
memahami hal tersebut, sehingga tidak semena-mena dengan alam dan lingkungan. Dampak
buruk akibat adanya perubahan lingkungan dan ekosistem dapat berpengaruh terhadap
vegetasi, flora dan fauna, bahkan terhadap manusia itu sendiri. Dampak itu seperti munculnya
infeksi penyakit, kelangkaan, kelaparan bahkan kematian.

Karena begitu penting peran manusia untuk menjaga dan melestarikan lingkungan,
maka akan lebih baik untuk kita dapat berinteraksi dengan alam langsung, melalui kegiatan
pengamatan yang akan kita lakukan, hendaknya kita semakin memahami dan menyadari apa
saja yang ada di dalam ekosistem, apa yang berperan penting di dalamnya, dampak positif
maupun negatif yang akan kita terima.

D. Prosedur Percobaan

1. Percobaan 1: Ekosistem darat alami dan ekosistem darat buatan


a. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat
Anda mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
b. Setelah anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen
abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
c. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer atau HP, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat
memperkirakan saja.
d. Catat semua data pada Tebel hasil pengamatan 1.1
e. Setelah mengamati komponen abiotik, Anda dapat perhatikan komponen
biotiknya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
f. Mulailah mencatat jenis tembuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat
melengkapi dengan nama latinnya.
g. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem
tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang)
h. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam
tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca
pembesar jika perlu.
i. Semua data di catat pada Tebel hasil pengamatan 1.2
j. Sebagai pembanding , tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di
sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
k. Lakukan semua kegiatan dari b-h seperti di atas. kemudian semua data di catat
pada Tabel hasil pengamatan 1.3 dan tabel 1.4.
l. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe tersebut.
Dokumentasi Kegiatan Percobaan 1
2. Percobaan 2: Ekosistem Perairan
a. Tentukan satu ekosistem perairan alami atau buatan yang ada di sekitar tempat
tinggal atau sekolah tempat Anda mengajar.
b. Amati komponen-komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data
yang diperoleh pada Tabel hasil pengamatan 2.1.
c. Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data yang
diperoleh pada Tabel hasil pengamatan 2.2
d. Buat kesimpulan secara singkat

Dokumentasi Kegiatan Percobaan 2

E. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami

No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan

1 Jenis Tanah Gambut


2 Warna Tanah Hitam kecokelatan
3 Suhu udara 29˳ Celcius
4 Intensitas Cahaya Mendapat pancaran sinar matahari sepanjang waktu
5 Kelembapan udara Normal

Tabel 1.2
Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pakis Bekicot Cacing
2 Pohon liar Kupu-kupu Mikroorganisme
3 Rumput liar Belalang
4 Daun singkong Burung
5 Nanas Capung
6 Jangkrik
7

Tabel 1.3
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan

No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan


1 Warna Tanah Hitam kecokelatan
2 Suhu Udara 32̊c
3 Intensitas Cahaya Mendapat pancaran sinar matahari
4 Kecepatan Angin Normal

Tabel 1.4
Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Rumput liar Burung pipit Cacing
2 Lumut (Bryophyta) Kupu-kupu (Lepidoptera) Mikroorganisme
3 Angrek hutan (Bulbophyllum Madu kelulut (Trigona
irianae) itama)
4 Pohon Mahoni (Swietenia Semut (Pharaoh ant)
mahagoni (L.) Jacq)
5 Kaliandra (Calliandra Keong
calothyrusus)
6 Kopi Liberica (Coffea Liberica) Jangkrik (Gryllidae)
7 Pohon Pulai (Alstonia scholaris Kupu-kupu hutan
(L.) R.Br)
8 Pohon Akasia (Acacia mangium Lalat buah
willd)
9 Pinang Merah (Aroda vostheria) Nyamuk
10 Pohon Jati putih (Gmelina Belalang hutan kecil
arborea Roxb)
11 Asam Kalimbawan (Sarcotheca
Diversifolia (miq) Hallier F)
12 Manggis
13 Bungur (Lagerstroemia speciosa
(L.) pers)
14 Geronggang (Cratoxylon
arborescens BI)
15 Salam Koja/kari (Murraya
koenigii)
16 Beringgin (Ficus benjamina)
17 Belian (Eusideroxylon zwageri)
Foto Biotik Darat Buatan

1. Foto lumut Bryophyta 2. Foto Mahoni (Swietenia mahagoni (L.)


Jacq)

3. Kaliandra (Calliandra calothyrusus) 4. Kopi Liberica (Coffea Liberica)

5. Pohon Pulai (Alstonia scholaris (L.) R.Br) 6. Pohon Akasia (Acacia mangium
willd)
7. Pohon Jati putih (Gmelina arborea Roxb) 8. Bungur (Lagerstroemia speciosa (L.) pers

9. Manggis 10. Asam Kalimbawan


11. Geronggang (Cratoxylon arborescens BI) 12. Salam Koja/kari (Murraya
koenigii)

13. Beringgin (Ficus benjamina) 14. Belian (Eusideroxylon zwageri)

15. Keong 16. kupu-kupu hutan


17. Semut 18. Lalat buah

19. Nyamuk 20. Jangkrik

Foto Biotik Ekosistem perairan (sungai)

1. Eceng Gondok 2. Rumput sejenis rumput laut


F. Pembahasan
 Ekosistem Darat
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini
sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan
komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia. Hubungan timbal balik
anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di sawah
merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan
manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan
jumlah populasi komponen biotiknya.
 Ekosistem air mempunyai struktur penyusun, yaitu :
-          Bahan tak hidup (faktor-faktor abiotik)
-          Produsen (organisme autotrof)
-          Konsumen (organisme heterotrof)
-          Pengurai (decomposer)
-          Detritifor
Didalam komponen-komponen ekosistem terutama ekosistem perairan
komponen bahan tak hiduk mengisi hampir banyak dari komponen hidup,
dapat dicontohkan yaitu air
G. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami
tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem
darat alami lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan. Sedangkan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekosistem perairan
merupakan suatu ekosistem yang komponen abiotiknya yaitu air merupakan suatu
komponen yang jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan komponen –
komponen lainnya.

Daftar Pustaka

Aminatun, Tien, Dr. (2019). Makalah Ekosistem dan Proses Kehidupan.


http://eprints.umsida.ac.id/6424/1/MAKALAH%20EKOSISTEM%20DAN
%20PROSES%20KEHIDUPAN.pdf
Djohar Maknun, S. M. (2017). Pengertian dan Konsep-konsep Ekosistem. Cirebon: Nurjati
press.
Khoirul Huda, S. M. (2020). Deskripsi Singkat Materi Ekosistem. Lamongan:
sman3simpanghilir.sch.id.
Khotimah, Y. I. (2019). Pengertian ekosistem. Menganalisis Materi Pembelajaran Ekosistem
dan Proses Kehidupan IPA di MI, 12.
Rumanta, M. (2007). Ekosistem. Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai