Anda di halaman 1dari 5

Abstrak

Praktikum yang berjudul, “Ekosistem Darat dan Ekosistem Perairan” bertujuan untuk
mempelajari ekosistem darat dan perairan,mengetahui instrument dan teknik-teknik pengukuran
faktor-faktor fisika dan kimia lingkungan baik darat maupun perairan, Ekosistem itu sendiri
adalah suatu sistem Ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur Lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ilmu yang
mempelajari ekosistem disebut ekologi. Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, 29 okt
2012, pukul 08.00-10.00 WIB. Bertempat di danau unja dan sekitar nya, Universitas jambi.

Kata kunci : Ekosistem darat , perairan , ekosistem , ekologi umum.

PENDAHULUAN

Ekologi adalah kajian ilmiah mengenai interaksi antara organisme dan lingkungannya. Sebagai
suatu bidang kajian ilmiah, ekologi menggabungkan pendekatan hipotesis-deduktif, yang
menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis dari fenomena-
fenomena ekologis. Lingkungan meliputi komponen abiotik (faktor-faktor kimiawi dan fisik tak
hidup) seperti suhu, cahaya, air, dan nutrient. Yang juga penting pengaruhnya pada organisme
adalah komponen biotik (hidup), semua organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan
suatu individu (Campbell 2004 : 271)

Ekosistem adalah suatu sistem Ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur Lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa
Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu.
Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914). Ekologi merupakan
cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi
mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana
makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan
atarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya
(Anonima 2009 : 1).

Ekosistem darat dibagi menjadi beberapa bioma, yaitu bioma gurun, bioma padang rumput,
bioma hutan tropis, bioma hutan gugur, bioma taiga, bioma tundra, dan bioma sahaba. Ekosistem
air dapat dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Berdasarkan cara
hidupnya, organism di air dapat dibedakan menjadi, plankton, nekton, neuston, perifiton, dan
bentos. Plankton, terdiri dari fitoplankton dan zooplankton, pergerakan plankton mengikuti gerak
aliran air. Nekton, merupakan organism yang aktif berenang dalam air, contohnya ikan. Neuston
adalah organism yang mengapung, berenang di permukaan air, atau berada pada permukaan air,
contohnya serangga air. Perifiton adalah tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan
paku atau benda lain, contohnya keong. Bentos, yakni tumbuhan atau hewan yang hidup di dasar
atau hidup pada endapan. Bentos dapat melekat (sesil) atau bergerak bebas, contohnya adalah
cacing dan remis (Dwisang 2008 : 180-183)

Beragam binatang dan tumbuhan hidup pada atau di dasar aliran, sungai, kolam, danau, dan
lautan. Nama benthos diberikan pada organisme penghuni dasar. Harus benar-benar dicamkan
bahwa istilah “dasar” mencakup substrat pada garis pantai, demikian juga kedalaman terbesar
dari setiap badan air. Seperti dapat diharapkan, kondisi untuk kehidupan akan beragam tidak
hanya pada kedalaman yang berbeda, namun juga dengan sifat fisik substrat. Didalam laut dan
danau besar, dikenal dua daerah utama yakni air pelagik atau air terbuka dan wilayah bentik atau
wilayah dasar. Berbagai daerah yang dibedakan secara ekologis terdapat dalam setiap lingkungan
ini. Meskipun wilayah-wilayah ini tidak bertepi atau berbatas, namun secara bertahap menyatu
sesamanya, setiap wilayah mempunyai kenampakan yang jelas. Batas setiap wilayah beragam
dari satu badan air ke badan air yang lain, bergantung pada kedalamannya (Michael 1976 : 237-
238).
Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam
ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem tersebut, serta mengetahui perbedaan biotic dan
abiotic

Bahan dan Metode

Pada praktikum kali ini menggunakan alat dan bahan antara lain jaring penangkap
serangga,camera,thermometer,kertas test pH serta alat tulis.

Pada saat melakukan praktikum,dilakukan prosedur kerja ,dimana objek pertama ialah
mengamati ekosistem perairan.Sampel yang di ambil yaitu dari unsure abiotiknya yang pertama
ialah suhu,pH air.pada saat mengamati suhu dilakukan menggunakan alat thermometer,pH air di
amati dengan menggunakan kertas pengukur pH.Sedangkan pada unsure biotiknya di ambil
ikan,siput,kecebong,dan keong. Masing masing sampel di amati dan di dokumentasikan atau di
foto.

Objek kedua adalah mengamati ekosistem daratan,dimana obek yang di amati adalah dari unsure
abiotik yaitu udara,suhu,dan batu.Sedangkan dari unsure biotic nya adalah capung,belalang,
kodok, semut,nyamuk, laba laba, jamur, putri malu, senduduk, pulai, ilalang, dan paku2an.
Masing masing objek di amati lalu di dokumentasikan atau di foto

Pembahasan

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbale balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah: Komponen hidup (biotik) dan Komponen
tak hidup (abiotik).
Menurut Muhadiono 1986. Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut
sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu
ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Komponen abiotik atau komponen tak
hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat
berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.

Dari praktikum yang kami lakukan mengenai ekosistem daratan dan perairan, terdapat banyak
unsur biotik dan abiotik yang tersedia, yang telah di jelaskan di hasil. Komponen abiotik dan
abiotik adalah bagian dari ekosistem dan keduanya pun mempunyai peranan dan hubungan nya
masing-masing. Komponen abiotik antara lain : tanah, udara, suhu, cahaya matahari, angin,
sedangkan komponen biotik adalah segala makhluk hidup yang ada di dalamnya. Beberapa
contoh hubugannya antara lain : Tumbuhan memerlukan zat hara dan bahan organik tanah untuk
tumbuh sehingga tanah sangat penting bagi biotik yang tumbuh, ikan memerlukan air untuk
hidup, dan makhluk hidup baik hewan ataupun tumbuhan memerlukan cahaya matahari sebagai
sumber energi.

Air merupakan salah satu dari komponen abiotik, air sangat diperlukan setiap makhluk hidup
sebagai salah satu komponen untuk bertahan hidup. Tanpa air dipastikan semua makhlu hidup
akan mati, begitu juga dengan peran air bagi tumbuhan misalnya tumbuhan memrlukan air untuk
fotosintesis. Ekosistem perairan merupakan salah satu tempat hidup dari makhluk hidup seperti
plankton, ikan dan makhluk hidup lainnya.

Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ekosistem daratan dan perairan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :

Ekosistem daratan adalah system lingkungan yang terjadi di lingkungan daratan.Ekosistem


perairan yaitu system yang lingkngan yang terjadi di perairan seperti danau, sungai, dan rawa.

Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme).
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium
atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup
organisme.Komponen abiotik yaitu : Udara, tanah, air, suhu dan temperatur, cahaya
matahari.Sedangkan komponen biotic yaitu Sesuatu yang hidup

Anda mungkin juga menyukai