Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

ACARA VI
MENGENAL EKOSISTEM

















Oleh
Nama : Zulfi Nasirotul Uma
NIM : 120210102010
Kelas : B
Kelompok : 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
I. JUDUL
Mengenal Ekosistem

II. TUJUAN
Untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam
ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem.

III. DASAR TEORI
Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana didalamnya terjadi
hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya serta
dengan lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung kepada ukuran,
tetapi lebih ditkankan kepada kelengkapan komponennya (Waluyo, 2012: 44).
Macam-macam ekosistem dapat dibedakan menjadi:
Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya
pengaruh atau campur tangan manusia. Contoh: ekosistem gurun pasir,
ekosistem hutan tropis dan ekosistem hutan gugur.
Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh:
kolam,waduk, sawah, ladang dan taman.
Ekosistem Suksesi, yaitu ekosistem yang merupakan hasil suksesi lingkungan
yang didahului oleh kerusakan. Contoh: suatu daerah tertimpa bencana
gunung meletussehingga seluruh kehidupan yang menghuninya punah.
Setelah beberapa lama lingkungan itu akan menjadi ekosistem baru (Suharti,
2010).
Ekologi adalah kajian ilmiah mengenai interaksi antara organisme dan
lingkungannya. Sebagai suatu bidang kajian ilmiah, ekologi menggabungkan
pendekatan hipotesis-deduktif, yang menggunakan pengamatan dan
eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis dari fenomena-fenomena
ekologis. Lingkungan meliputi komponen abiotik (faktor-faktor kimiawi dan
fisik tak hidup) seperti suhu, cahaya, air, dan nutrient. Yang juga penting
pengaruhnya pada organisme adalah komponen biotik (hidup), semua
organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu individu
(Campbell, 2004: 271).




Dalam suatu ekosistem terdapat dua penyususn (komponen) yaitu
sebagai berikut :
1. Komponen abiotik
Abiotik adalah semua benda yang tak hidup yang terdapat dalam suatu
ekosistem. Misalnya air, tanah, batu, pasir, udara, cahaya, suhu, dan
gaya tarik bumi.
2. Komponen biotik
Semua hewan dan tumbuhan yang terdapat dalam suatu ekosistem
merupakan suatu biotik. Menurut peranannya, komponen ini dibagi tiga
golongan, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer (pengurai).
a. Produsen
Produsen adalah golongan mahluk hidup yang dapat menghasilkan
makanan sendiri. Golongan ini adalah semua tumbuhan yang
mempunyai zat hijau daun (klorofil). Dengan bantuan sinar
(matahari), tumbuhan melakukan fotosintesis yang menghasilkan
karbohidrat dan oksigen.
b. Konsumen
Konsumen adalah kelompok mahluk hidup yang tidak dapat
membuat makanannya sendiri. Kelompok ini meliputi semua hewan
dan manusia. Untuk memperoleh makanannya, konsumen santa
bergantung pada produsen, baik langsung maupun tidak.Setiap
hewan yang makan tumbuhan secara langsung dinamakan
konsumen tingkat I. Hewan yang makan konsumen tingkat I disebut
konsumen tingkat II dan seterusnya.
c. Pengurai
Pengurai bertugas menguraikan kembali zat yang terdapat dalam
mahluk hidup yang sudah mati. Mahluk hidup yang berperan
sebagai pengurai adalah bakteri dan jamur yang bersifat saprofit
(hidup pad sampah atau sisa mahluk hidup) (Saputra, 2010).
Berdasarkan sistem energinya, ekosistem dibedakan menjadi
ekosistem tertutup dan ekosistem terbuka. Sedangkan berdasarkan habitatnya
ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan (hutan, padang rumput,
semak belukar, ekosistem tegalan) dan ekosistem perairan (tawar, payau, asin)
(Tim dosen pembina, 2013: 23).
Ekosistem darat dibagi menjadi beberapa bioma, yaitu bioma gurun,
bioma padang rumput, bioma hutan tropis, bioma hutan gugur, bioma taiga,
bioma tundra, dan bioma sahaba. Ekosistem air dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Berdasarkan cara hidupnya,
organisme di air dapat dibedakan menjadi, plankton, nekton, neuston,
perifiton, dan bentos. Plankton, terdiri dari fitoplankton dan zooplankton,
pergerakan plankton mengikuti gerak aliran air. Nekton, merupakan organism
yang aktif berenang dalam air, contohnya ikan. Neuston adalah organisme
yang mengapung, berenang di permukaan air, atau berada pada permukaan
air, contohnya serangga air. Perifiton adalah tumbuhan atau hewan yang
melekat pada tumbuhan paku atau benda lain, contohnya keong. Bentos, yakni
tumbuhan atau hewan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos
dapat melekat (sesil) atau bergerak bebas, contohnya adalah cacing dan remis
(Dwisang, 2008: 180-183).


IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
a. Plot
b. Higrotermometer
c. Anemometer
d. Alat tulis
4.1.2 Bahan
Ekosistem daratan (daerah sekitar kampus)

4.2 Cara Kerja













Menentukan ekosistem daratan yang akan diamati
Menentukan daerah pengamatan dengan membuat
kuadran 1x1 m
2
pada daerah pengamatan
Melakukan inventarisasi mengenai komponen
abiotik dan biotik yang terdapat di dalamnya
Mengukur dan mencatat pula kelembapan dan suhu
udara, serta kecepatan angin dengan alat yang telah
disediakan






V. HASIL PENGAMATAN
Pengamatan pada Plot I
Jenis komponen:
Abiotik

1. Karet : 1
2. Plastik : 5
3. Batu besar : 3
4. Kerikil : 75
5. Daun kering : 10
6. Tulang daun kering : 20






Biotik

1. Rumput A : 23
2. Rumput B : 1
3. Laba-laba :1
4. Semut : 4
5. Tomcat : 1



Keterangan:



1. 0.69 %
2. 3.47 %
3. 2.08 %
4. 52 %
5. 6.94 %
6. 13.89 %

Prosentase Komponen abiotik







1. 15.97 %
2. 0.69 %
3. 0.69 %
4. 2.78 %
5. 0.69 %

Prosentase Komponen biotik





Membuat diagram yang menghubungkan
komponen-komponen dalam ekosistem tersebut
beserta daur energi yang ada didalamnya
Pengamatan pada Plot II
Jenis komponen:
Abiotik

1. Plastik : 2
2. Batu : 23
3. Kerikil :100
4. Daun kering : 9







Biotik

5. Rumput A : 20
6. Rumput B : 2
7. Semut : 6
Keterangan:



1. 1.23 %
2. 14.19 %
3. 61.73 %
4. 5.56 %

Prosentase Komponen abiotik








1. 12.34 %
2. 1.23 %
3. 3.7 %

Prosentase Komponen biotik















VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan pengamatan mengenai
ekosistem. Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya
terdapat hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme serta
organisme dengan lingkunganya. Di dalam ekosistem terdapat dua komponen
yaitu komponen biotik (hewan, tumbuhan, manusia, dll) dan komponen
abiotik (tanah, sinar matahari, batu, air, angin dll).
Berdasarkan habitatnya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem
daratan dan ekosistem perairan. Pada praktikum ini kami melakukan
pengamatan terhadap ekosistem daratan yaitu daerah disekitar kampus. Dalam
pengamatan kami mengambil dua plot pada daerah tersebut.
Pada plot pertama kami mengambil daerah yang agak teduh setelah
diukur menggunakan higrotermometer didapatkan nilai kelembapan 62 % dan
suhu udara 34
0
C. Serta mempunyai kecepatan angin 0.2
km
/
jam
setelah diukur
dengan anemometer. Pada daerah ini kami menemukan komponen abiotik
diantaranya plastik, karet, batu, kerikil, daun kering dan tulang daun kering.
Sedangkan komponen biotik yang kami temukan diantaranya semut, tomcat,
rumput dan laba-laba.
Dari hasil pengamatan pada plot 1 diperoleh nilai prosentase
komponen abiotik sebesar 54.5 % dan komponen biotiknya sebesar 45.5 %.
Kedua komponen pada plot 1 terlihat cukup seimbang walaupun nilai
prosentase komponen abiotik sedikit lebih besar dari pada prosentase
komponen biotik. Hal ini bisa terjadi karena pada hasil pengamatan dari
komponen abiotik yang paling dominan adalah daun kering dan tulang daun
kering. Seperti yang diketahui bahwa daun beserta tulang daun kering berasal
dari pohon, semakin banyak ditemukan daun kering berarti disekitar pasti
terdapat banyak pohon. Hal ini membuktikan bahwa antara faktor biotik dan
abiotik seimbang karena dalam piramida ekosistem, jumlah produsen yang
dalam hal ini adalah tanaman harus lebih besar dari jumlah konsumen untuk
menciptakan keseimbangan
Selanjutnya pada plot kedua kami mengambil daerah yang panas
dengan kelembapan 55 % dan suhu udara 37
0
C setelah diukur menggunakan
higrotermometer serta mempunyai kecepatan angin 0.03
km
/
jam
setelah diukur
dengan anemometer. Pada daerah ini kami manemukan komponen abiotik
diantaranya plastik, batu dan kerikil. Sedangkan komponen biotik yang kami
temukan diantaranya rumput A, rumput B dan semut.
Dari hasil pengamatan pada plot 2 diperoleh nilai prosentase
komponen abiotik sebesar 57.14 % dan komponen biotik sebesar 42.86 %.
Kedua komponen pada plot 2 terlihat cukup seimbang walaupun prosentase
komponen abiotiknya sedikit lebih besar dibandingkan prosentase komponen
biotik. Hal ini bisa terjadi karena seperti pada pengamatan plot 1 dari
komponen abiotik yang paling dominan adalah daun kering. Seperti yang
diketahui bahwa daun kering berasal dari pohon, semakin banyak ditemukan
daun kering berarti disekitar pasti terdapat banyak pohon. Hal ini
membuktikan bahwa antara faktor biotik dan abiotik seimbang karena dalam
piramida ekosistem, jumlah produsen yang dalam hal ini adalah tanaman
harus lebih besar dari jumlah konsumen untuk menciptakan keseimbangan.


VII. KESIMPULAN
Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terdapat
hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme serta organisme
dengan lingkunganya. Di dalam ekosistem terdapat dua komponen, yaitu
komponen biotik diantaranya hewan, tumbuhan, manusia, dll dan komponen
abiotik diantaranya tanah, sinar matahari, batu, air, angin dll. Dalam
ekosistem harus terdapat kedudukan yang seimbang antara komponen biotik
dan abiotik. Ekosistem yang seimbang dapat bertahan lama atau terjadi
kesinambungan yang dapat terpelihara.















VIII. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A, dkk. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Dwisang. 2008. Ekosistem. Bandung: Gresindo
Saputra, Dwi. 2010. Komponen Ekosistem. http://www.shvoong.com/exact-
sciences/biology/2012016-komponen-ekosistem/ [diakses pada 27 April 2013
pukul 21.04 WIB]
Suharti. 2010. Ekosistem. http://www.scribd.com/doc/26835601/Ekosistem-
Adalah-Kesatuan-Interaksi-Antara-Makhluk-Hidup [diakses pada 27 April
2013 pukul 21.38 WIB]
Tim Dosen Pembina. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember:
Universitas Jember
Waluyo, Joko. 2010. Biologi Umum. Jember: Universitas Jember

























Lampiran
Plot 1



Plot 2

Anda mungkin juga menyukai