Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI UMUM

EKOSISTEM DARATAN DAN PENGUKURAN


FAKTOR LINGKUNGAN
REJIL KHOLIQ PRANATA (A1C420090)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan


dan Ilmu PendidikanUniversitas Jambi, Jambi,Indonesia

Abstrak

Ekosistem adalah suatu kesatuan fungsional yang menyangkut proses interaksi dari
orgenisme dengan lingkungannya meliputi aliran, energi, rantai/jaring makanan,
siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian. Dengan demikian setiap
ekosistem mempunyai keenam jenis komponen pembentuknya yang saling
berinteraksi. Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu
ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai,
dan ekosistem buatan misalnya kolamikan, sawah, dan ladang/kebun. Ekologi
daratan merupakan salah satu ilmu ekologi yang amat rumit dan beragam. Daratan
biasanya sangat bervariasi dalam dua hal yaitu waktu dan geografi pada tiga
lingkungan besar. Yang menarik perhatian dalam mempelajari ekologi di
lingkungan daratan yaitu penekanan mengenai organisasi populasi dan komunitas.
Ekosistem darat merupakan ekosistem yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
keadaan tanahm iklim, sinar matahari curah hujan. Ekosistem darat dalam skala luas
memiliki tipe struktur vegetasi dominan yang disebut dengan bioma. Bioma itu
sendiri terdisri dari produsen, konsumen, dan dekomposer. Contoh dari ekosistem
darat yaitu Hutan Hujan Tropis, Gurun, Savana, Taida dan Tundra. Adapun tujuan
praktikum ini yaitu Mahasiswa memahami komponen-komponen yang terdapat di
dalam ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem melalui praktikum.

kata kunci : Ekologi, Ekosistem darat,komponen biotik dan abiotik.


PENDAHULUAN

Ekosistem adalah suatu kesatuan fungsional yang menyangkut proses interaksi


dari orgenisme dengan lingkungannya meliputi aliran, energi, rantai/jaring makanan,
siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian. Dengan demikian setiap
ekosistem mempunyai keenam jenis komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.
Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami
misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan
misalnya kolamikan, sawah, dan ladang/kebun (Campbell, 2004).

Ekosistem merupakan tingkat organisme yang lebih tinggi dari komunitas atau
merupakan suatu kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya yang terjadi
antara lingkungan. Ekosistem dapat dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara
utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi. Ekosistem itu sendiri terdiri dari 2 komponen lingkungan yaitu
komponen biotik yang beranggotakan makhluk hidup dan komponen abiotik yang
isinya makhluk tidak hidup. Jadi ekosistem dapat tercipta apabila hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya benar terjadi (Odum, 1998).

Ekologi berhubungan erat dengan tingkatan -tingkatan organisasi makhluk


hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan
merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Interaksi selalu terjadi antara
komunitas dan lingkungan sehingga menciptakan kesatuan ekologi yang disebut
ekosistem. Dalam ekosistem itulah makhluk - makhluk hidup saling berinteraksi baik di
antara makhluk hidup itu satu sama lain maupun dengan lingkungannya. Pengaruh
lingkungan terhadap makhluk hidup disebut sebagai aksi, sebaliknya makhluk hidup
mengadakan reaksi terhadap pengaruh dari lingkungan. Pengaruh makhluk hidup yang
satu terhadap yang lainnya disebut sebagai koakasi (Muhartini, 2003)

Ekologi daratan merupakan salah satu ilmu ekologi yang amat rumit dan
beragam. Daratan biasanya sangat bervariasi dalam dua hal yaitu waktu dan geografi
pada tiga lingkungan besar. Yang menarik perhatian dalam mempelajari ekologi di
lingkungan daratan yaitu penekanan mengenai organisasi populasi dan komunitas.
Ekosistem darat merupakan ekosistem yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
keadaan tanahm iklim, sinar matahari curah hujan. Ekosistem darat dalam skala luas
memiliki tipe struktur vegetasi dominan yang disebut dengan bioma. Bioma itu sendiri
terdisri dari produsen, konsumen, dan dekomposer. Contoh dari ekosistem darat yaitu
Hutan Hujan Tropis, Gurun, Savana, Taida dan Tundra (Heddy, 1996).

Menurut Utami (2018), pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan


ekosistem dengan komponen penyusunannya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor
abiotik antara lain suhu, air, kelembapan, dan cahaya. Sedangkan faktor biotik adalah
makhluk hidup yang terdiri atas manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.

 Suhu merupakan derajat energi panas dan sumber utama energi panas adalah radiasi
matahari. Suhu sangat diperlukan oleh setiap makhluk hidup, berkaitan dengan
reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi kimia dalam mahluk
hidup memerlukan enzim dan kerja suatu enzim dipengaruhi oleh suhu tertentu.
Suhu juga akan mempengaruhi perkembang biakan makhluk hidup.
 Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air sangat diperlukan oleh makhluk hidup
karena sebagian besar tubuh makhluk hidup tersusun oleh air dan tidak ada satupun
makhluk hidup yang tidak membutuhkan air.

 Kelembapan merupakan salah satu komponen abiotik dari udara dan tanah.
Kelembapan di udara berarti kandungan uap air di udara, sedangkan kelembapan di
tanah berarti kandungan air dalam tanah. Kelembapan diperlukan oleh makhluk
hidup agar tubuhnya tidak mudah kering karena penguapan. Kelembapan setiap
makhluk hidup berbeda-beda. Sebagai contohnya, jamur dan cacing yang
memerlukan habitat yang sangat lembab.

 Cahaya merupakan satu bentuk energi yang diperoleh dari radiasi matahari. Cahaya
matahari adalah sumber energi utama bagi semua makhluk hidup, karena dengan
energi tersebut tumbuhan dapat berfotosintesis.
Adapun tujuan praktikum mengenai "EKOSISTEM DARATAN DAN
PENGUKURAN FAKTOR LINGKUNGAN", yaitu Mahasiswa memahami
komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem dan kedudukannya dalam
ekosistem melalui praktikum.
METODE

Praktikum kali ini dilaksanakan hari senin 27 Februari 2023 pada pukul 7.30-
8.20, yang berlokasi di hutan tropis sebelah danau UNJA. Adapun alat dan bahan serta
prosedur kerja yang digunakan yaitu :

 Ekosistem daratan yang diamati (hutan, padang rumput atau belukar)


 Petunjuk pengenalan taksonomi jenis tumbuhan dan hewan
 Alat untuk koleksi tumbuhan (sasak) dan hewan
 Penyaring
 Alat ukur faktor fisik lingkungan (suhu udara, kelembaban relatif, ketinggian
tempat (elevasi), pH tanah, kecepatan angin, intensitas cahaya, letak geografis,
cuaca pada saat pengamatan, suhu tanah, ketebalan serasah, canopy cover.

PROSEDUR KERJA
 Tentukan ekosistem daratan yang akan diamati (hutan, padang rumput
atau belukar).
 Lakukan inventarisasi mengenai komponen biotik dan abiotik yang
terdapat pada ekosistem yang telah dipilih.
 Berdasarkan kelengkapan komponen ekosistem, tentukan peranan dari
individu-individu yang teramati dalam ekosistem tersebut.
 Ukurlah faktor-faktor fisik lingkungan ekosistem darat dengan
menggunakan alat yang sesuai. Faktor-faktor tersebut meliputi: suhu
udara, kelembaban relatif, ketinggian tempat (elevasi), pH tanah,
kecepatan angin, intensitas cahaya, letak geografis, cuaca pada saat
pengamatan, suhu tanah, ketebalan serasah, canopy cover.
 Buatlah diagram yang menghubungkan komponen-komponen dalam
ekosistem tersebut berdasarkan hasil pengamatan beserta daur energi
yang ada di dalamnya.
 Tabulasikan hasil pengamatan komponen biotik dan abiotik dalam tabel
pengamatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut tabel hasil pengamatan komponen-komponen biotik dan abiotik serta


Pengukuran Faktor Lingkungan Pada Ekosistem Darat.

No. Komponen Ekosistem Peran/kedudukan dalam Foto Komponen


Biotik ekosistem
1. Pakis Produsen
(Microsorum pustulatum)

2. Rumput israel Produsen


(Asystasia gangetica)

3. Rumput gajah mini Produsen


(Axonopus)
4. Putri malu Produsen
(Mimosa pudica)

5. Kelapa Sawit (Elaeis) Produsen

6. Pinang Merah Produsen


(Cyrtostachys renda)

7. Singkong Produsen
(Manihot esculenta)
8. Lamtoro Produsen
(Leucaena leucocephala)

9. ilalang Produsen
(Imperata cylindrical)

10. Senggani (Melastoma) Produsen


11. Wadelia Produsen
(Sphagneticola trilobata)

12. Bunga Kacang kupu-kupu Produsen


(Centrosema virginianum)

13. Seleguri Produsen


(Sida rhombifolia)
14. Belalang (Caelifera) Konsumen 1

15. Ngengat geometris Konsumen 1


(Geometridae)

16. Semut api (Solenopsis) Konsumen 1


17. Nyamuk harimau Asia Konsumen 1
(Aedes albopictus)

18. Ulat bulu (Malacosoma Konsumen 1


americanum)
No. Komponen Peran/kedudukan Foto Komponen
Ekosistem dalam
(Abiotik) ekosistem
1. Tanah Tanah menjadi tempat hidup
berbagai organisme, mulai dari
bakteri, semut, tungau, cacing,
serta Tanah merupakan suatu
ekosistem terbuka dan dinamis,
tempat berlangsung fluks energi
dan bahan secara terus-menerus
(bahang, air, gas, hara, bahan
mineral dan organik, organisme)

2. Udara Hewan dan manusia


menggunakan oksigen yang
terdapat di udara untuk bernapas
dan mengeluarkan karbon
dioksida ke udara. Sedangkan,
tumbuhan mengambil karbon
dioksida dari udara untuk proses
fotosintesis dan menghasilkan
oksigen sebagai produk
sampingan. Oksigen ini
dilepaskan ke udara untuk
digunakan oleh semua makhluk
hidup. Dengan demikian,
terjadilah perputaran zat yang
berlangsung terus menerus.

3. Kelembapan Kelembaban mempengaruhi


keberadaan air yang dapat
diserap oleh tanaman
mengurangi penguapan. Kondisi
ini sangat mempengaruhi sekali
terhadap pemanjangan sel, serta
Kelembapan akan
mempengaruhi suhu lingkungan
yang dapat berpengaruh
terhadap reaksi fisiologis di
dalam tubuh makhluk hidup.
4. Cahaya Matahari Cahaya matahari adalah sumber
energi utama dalam proses
fotosintesis. Hasil fotosintesis
yang berupa bahan organik
dimanfaatkan oleh hewan dan
manusia sebagai sumber
makanan. Secara tidak langsung,
cahaya matahari merupakan
sumber energi utama dalam
ekosistem.

5. Batu Sebagai bahan induk yg


membentuk tanah serta sebagai
pendukung habitat hewan kecil
bersembunyi atau hidup
dibawah batu.

6. Sampah plastik Sampah plastik dapat


menyebabkan pencemaran tanah
karena dapat menghalangi
peresapan air dan sinar matahari
sehingga mengurangi kesuburan
tanah dan dapat menyebabkan
banjir.
Tabel Pengukuran Faktor Lingkungan Pada Ekosistem Darat
Pengukuran Faktor Lingkungan
kelompok Suhu Kelembaban Ketinggian koordinat
ke- (0C) (%) (mdpl)
2 In = 27,20C 48% 52 mdpl 1°36'49"S &
Out = 25,80C 103°31'11"E

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, praktikan mengamati komponen biotik dan abiotik di
hutan tropis di tepi danau UNJA. Komponen biotik yang praktikan dapat pada daerah
tersebut diantaranya ada tumbuhan pakis, rumput Israel, rumput gajah mini, putri malu,
kelapa sawit, pinang merah, singkong, lamtoro, ilalang, senggani, wadelia, bunga
kacang kupu-kupu, dan saleguri yang semua tumbuhan itu berkedudukan pada
ekosistem sebagai produsen. Kemudian ada belalang, ngengat geometris, semut api,
nyamuk harimau asia, dan ulat bulu yang semua hewan tersebut berkedudukan pada
ekosistem sebagai konsumen. Kemudian praktikan juga melakukan pengukuran faktor
lingkungan pada ekosistem darat. Dengan menggunakan hygrometer, di dapat untuk
suhu di tempat pengamatan yaitu In = 27,20C Out = 25,80C. kemudian kelembapannya
48%, ketinggian 52 mdpl, dengan koordinatnya 1°36'49"S & 103°31'11"E.

Menurut Barus (2004), komponen biotik suatu ekosistem, dilihat dari struktur
trofiknya, terdiri atas beberapa strata atau tingkatan, yaitu produsen, konsumen, dan
pengurai. Sedangkan dilihat dari fungsinya, suatu ekosistem terdiri atas dua komponen
besar yaitu komponen autotrof dan heterotrof.

 Produsen adalah organisma yang mampu membentuk makanannya sendiri


dari zat- zat anorganik melalui proses fotosintesa dan klorofil. Organisma ini
disebut autotrof karena mampu membentuk makanannya sendiri juga
menyediakan bagi kebutuhan makhluk hidup lainnya.
 Konsumen adalah sekelompok makhluk hidup yang memakan produsen dan
hewan lainnya. Kelompok ini tidak mampu membuat makanannya sendiri
dari bahan anorganik. Karena itu, ia sangat tergantung kepada organisma
produsen. Organisma konsumen disebut heterotrof. Pada konsumen juga
terdapat tingkatan lagi. Hewan yang memakan organisma produsen disebut
konsumen primer. Jenisnya terdiri dari herbivora dan dalam struktur trofik
menduduki tingkat trofik kedua. Konsumen yang memakan herbivora
disebut konsumen sekunder dan terdiri dari hewan-hewan karnivora atau
omnivora. Konsumen sekunder ini berada pada tingkat trofik ketiga.
Hubungan antarkomponen biotik dalam ekosistem biasanya membuat
keterkaitan dalam sistem rantai makanan. Beberapa rantai makanan yang
saling berhubungan membentuk jaring-jaring makanan atau jaring-jaring
kehidupan.

Komponen biotik banyak dipengaruhi oleh komponen abiotik. Tumbuhan sangat


bergantung keberadaan dan pertumbuhannya dari tanah, air, udara tempat hidupnya.
Jenis tanaman tertentu dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah tertentu. Sebaran
tumbuhan juga sangat dipengaruhi oleh cuaca, iklim, maupun ketinggian. Misalnya, di
pantai tanaman kelapa dapat tumbuh subur, tetapi tidak demikian di daerah pegunungan.
Sebaliknya, komponen abiotik juga dipengaruhi oleh komponen biotik. Keberadaan
tumbuhan mempengaruhi kondisi tanah, air dan udara disekitarnya. Banyaknya
tumbuhan membuat tanah menjadi gembur dan dapat menyimpan air lebih banyak serta
membuat udara menjadi sejuk. Organisma lainnya, seperti cacing juga mampu
menggemburkan tanah (Ria, 2016).

Di alam antarkomponen abiotik juga saling berinteraksi. Proses pelapukan


batuan dipengaruhi oleh cuaca dan iklim. Cuaca dan iklim juga mempengaruhi
keberadaan air di suatu wilayah. Suhu udara di suatu tempat, dalam kadar tertentu,
dipengaruhi oleh warna batuan, keberadaan tubuh-tubuh air dan sebagainya. Kandungan
mineral dalam air juga dipengaruhi oleh batuan dan tanah yang dilaluinya.
Antarkomponen biotik juga terjadi interaksi. Interaksi tersebut dapat terjadi antar
organisme, populasi maupun komunitas (Siahaan, 2004).
KESIMPULAN

Setelah melaksanakan praktikum, praktikan dapat menyimpulkan bahwa


ekosistem dapat bermacam-macam bentuknya sesuai dengan bentangan atau hamparan
tempat ekosistem berada, seperti ekosistem hutan, rawa, danau dan lain-lain. Namun,
jika dilihat dari komponennya terdiri atas komponen fisik (abiotik) dan hayati (biotik).
Komponen abiotik terdiri dari komponen yang bukan makhuk hidup, contohnya tanah,
udara, suhu, angin, curah hujan, dan lain-lain. Semua wujud abiotik tersebut dalam
bentuk materi dan energi dalam ekosistem. Materi dan energi yang terdapat dalam
komponen abiotik mendukung dan mempengaruhi kehidupan komponen biotik di suatu
ekosistem.
DAFTAR PUSTAKA

Barus, Ternala Alexander. "Faktor-faktor lingkungan abiotik dan keanekaragaman


plankton sebagai indikator kualitas perairan danau toba (Environmental abiotic
factors and the diversity of plankton as water quality indicators in lake toba,
North Sumatera, Indonesia)." Jurnal Manusia dan Lingkungan 11.2 (2004): 64-
72.

Campbell, N.A., et al. 2004. Biologi. Jilid III. Jakarta : Erlangga.

Heddy S dan Kurniati M. 1996. Prinsip-prinsip Dasar Ekologi : Suatu bahasan tentang
Kaidah Ekologi dan Penerepannya. Jakarta : Raja Grafindo.

Muhartini, S. (2003). Buku Ajar; Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : Universitas


Gadjah Mada.

Odum, E.P. (1998). Dasar-dasar Ekologi, edisi ketiga (terjemahan dari versi Inggris).
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Ria Wulandari. 2016. METODE KUNJUNGAN LAPANGAN UNTUK


MENANAMKAN KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP.
JURNAL PEDAGOGIA, ISSN 2089 -3833 Volume. 5, A Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan Edisi Kedua.
Jakarta: Erlangga.

Utami, Novi Fajar, et al. "Uji aktivitas antioksidan dari biji kopi robusta (Coffea
canephora P.) berdasarkan perbedaan ekologi dataran tinggi di pulau
jawa." FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi 8.1 (2018) : 67-72.
LAMPIRAN
REFLEKSI

1 Ilmu yang didapatkan setelah melaksanakan praktikum yaitu praktikan lebih


mengenal dan memahami komponen-komponen yang terdapat di dalam
ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem melalui praktikum yang telah di
laksanakan.
2 Kendala praktikan saat melaksanakan praktikum yaitu susah mendapatkan
dokumentasi dari komponen-komponen yang lincah dan bersembunyi, seperti
tupai.
3 Semoga pada praktikum selanjutnya dapat berjalan dengan baik dengan waktu
yang terbatas, praktikan dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai