Anda di halaman 1dari 5

MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Dosen pengampu : Desfaur Natalia, S.Pd., M.Pd

Nama : Rejil Kholiq Pranata

NIM : A1C420090

Kelas : Reguler A/R001

Tugas : Resume (Taksonomi media, jenis, dan karakteristik)

TAKSONOMI MEDIA PEMBELAJARAN

Taksonomi dalam bahasa Yunani “tassein” yang artinya pengelompokkan, dan “nomos”
artinya aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan sesuatu berdasarkan tingkatan
tertentu. Taksonomi dalam pendidikan memiliki perananan mengklasifikasikan tujuan
pendidikan.

Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu
segala bentuk atau wadah yang digunakan untuk penyaluran atau menyampaikan suatu
informasi. Berkaitan dengan media pembelajaran, banyak para ahli pendidikan memberikan
definisi media pembelajaran. Diantaranya, Sanjaya (2008) menyatakan bahwa media
pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak
yang mengandung pesan.

TAKSONOMI MEDIA MENURUT PARA AHLI

1. Rudy Bretz
Rudy Bretz mencoba membagi media berdasarkan indera yang terlibat. Dengan upaya
untuk menyusun taksonomi media, ia memilih tiga unsur pokok sebagai dasar dari setiap
media, yaitu suara, visual dan gerak. Unsur suara adalah nunsur yang melibatkan indera
pendengaran, dan visual adalah unsur yang melibatkan penglihatan. Bentuk visual
dibaginya menjadi tiga yaitu gambar, garis (line graphic) dan simbol verbal yang dapat
ditangkap oleh indera penglihatan. Namun pada “unsur gerak” tampaknya Bretz tidak
mendasarkan “gerak” pada keterlibatan indera, tetapi kepada alat-alat yang mendukung
media yang bersangkutan.
Bretz juga membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam
(recording) sehingga terdapat 8 klasifikasi media:

1) media audio visual gerak


2) media audio visual diam,
3) media audio semi-gerak,
4) media visual gerak,
5) media visual diam,
6) media semi-gerak,
7) media audio dan
8) media cetak.

2. Duncan
Duncan menyusun taksonomi media berdasarkan pemanfaatan taksonomi media itu
tersebut dengan pembelajaran. Dalam hal ini hirarki disusun menurut tingkat kerumitan
perangkat media. Semakin tinggi satuan biaya, maka semakin umum sifat
penggunaannya. Namun sebaliknya kemudahan dan keluwesan penggunaannya, semakin
luas lingkup sasarannya.

3. Briggs
Briggs lebih mengarah kepada karakteristik siswa, tugas instruksional, bahan dan
transmisinya. Briggs mengidentifikasikan tiga macam media yang dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar antara lain:objek, model, suara langsung, rekaman audio, media
cetak, pelajaranterprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film rangkai,
filmgerak, televisi dan gambar.

4. Gagne
Gagne membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu:

1) Benda untuk didemonstrasikan


2) Komunikasi lisan
3) Media cetak
4) Gambar diam
5) Gambar gerak
6) Film bersuara
7) Mesin belajar

Ketujuh kelompok media ini kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi
menurut tingkatan hierarki belajar yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus
belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, member kondisi eksternal,
menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, m enilai prestasi, dan pemberi umpan
balik.
5. Edling
Menurut Edling, media merupakan bagian dari unsur-unsur rangsangan belajar, yaitu dua
unsur untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi subjekaudio, dan kodifikasi objek
visual, dua unsur pengalaman belajar tiga dimensi,meliputi: pengalaman langsung dengan
orang, dan pengalaman langsungdengan benda-benda Dipandang dari banyaknya isyarat
yang diperlukan, pengalaman subjektif, objektif, dan langsung menurut Edling
merupakan suatu kontinum kesinambungan pengalaman belajar yang dapat disejajarkan
dengankerucut pengalaman menurut Edgar Dale.

6. Schramm
Schramm memandang media dari segi kerumitan dan besarnya biaya. Dia membedakan
antara media rumit dan mahal (big media) dan media sederhana dan murah ( little media).
Dia juga mengelompokkan media menurut daya liputnya menjadi media missal,
kelompok dan media individual.

Dari definisi yang diberikan oleh para ahli dapat diambil kesimpulan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses
belajar pada diri siswa. Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses
komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan, melalui saluran atau
perantara tertentu, ke penerima pesan. Di dalam proses belajar mengajar pesan tersebut
berupa materi ajar yang disampaikan oleh dosen/guru, sedang saluran atau perantara yang
digunakan untuk menyampaikan pesan/materi ajar adalah media pembelajaran atau
disebut juga sebagai media instruksional.

JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

1. Jenis-jenis Media Pembelajaran


Media digolongkan berdasarkan tiga unsur pokok yakni suara, visual dan gerak.
Adapun dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi sebagai berikut:

a) Media Audio
Media yang hanya mengandalkan suara, dalam artian hanya dapatdidengar.
Seperti radio, dan kaset. Media ini tidak cocok untuk orang tuliatau yang
mempunyai kelainan pendengaran.

b) Media Visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang
menampilkan gambar diam seperti film strip, slide, foto, lukisan dan cetakan.
Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film
bisu, dan film kartun.
c) Media Audio Visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media
yang pertama dan kedua.

2. Karakteristik Media Pembelajaran


Gerlach dan Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk
penggunaan media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana
guru tidak mampu atau kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau
ciri media pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:

1) Ciri Fiksatif
Yaitu yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam,
menyimpan,melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.

2) Ciri Manipulative
Yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau
proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya
proses larva menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat
disajikan dengan waktu yang lebih singkat atau dipercepat dengan teknik time
lapse recording Atau sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat
penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa
tersebut.

3) Ciri Distributif
Yakni yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek
atau kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan
kepadasejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman
yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.
REFERENSI

Asnawir dan Usman, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta:


PT.IntermasaRasyidah.

Ida dan sutikoso, M Sobry. 2009. Media Pembelajaran. Bandung : Prospect.

Ruswandi, Uus dan Badrudin. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: Cv. Insan Mandiri.

Basyiruddin Usman, Asnawir, 2002. Media Pembelajaran. Jakarta:Ciputat Pers

Anda mungkin juga menyukai