Disusun Oleh:
Kelompok 12 (Dua belas)
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
daya alam seperti tanah,air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di
atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia
seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga
dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala
yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,
hewan, manusia dan mikoroorganisme. Ilmu yang mempelajari lingkungan
adalah ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.
Lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta saling
mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Pada suatu lingkungan
terdapat dua komponen penting pembentukannya sehingga menciptakan
suatu ekosistem yakni komponen biotik dan komponen abiotik.. Komponen biotik pada
lingkungan hidup mencakup seluruh makluk hidup di dalamnya, yakni hewan, manusia,
tumbuhan, jamur dan benda hidup lainnya. sedangkan komponen abiotik adalah benda-
benda mati yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di sebuah
lingkungan yakni mencakup tanah, air, api, batu, udara, dan lain sebagainya. Secara
sederhana, pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia.
Oleh karena itu, Praktikum Kimia Lingkungan tentang ekosistem darat ini penting untuk
dilakukan. Praktikum ini dilakukan agar dapat menentukan kualitas fisik dan kimia yang
ada pada ekosistem darat, dan juga dapat mengetahui faktor pembatas yang
mempengaruhinya.Praktikum ini juga untuk mengetahui kondisi tanah, pH tanah,
kelembaban udara, kecepatan angin.
Tujuan dari dilakukannya praktikum ekosistem darat ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat menentukan kualitas fisik dan kimia yang ada pada ekosistem darat.
2. Dapat mengetahui faktor pembatas yang mempengaruhinya.
3. Dapat mengetahui kondisi tanah, pH tanah, kelembaban udara, dan kecepatan
angin.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Ekologi adalah studi tentang rumah tangga, yaitu rumah tangga lingkungan, meliputi
semua organisme yang terdapat di dalamnya dan semua proses fungsional yang
membuat rumah tangga lingkungan itu dapat didiami. Jadi, secara harfiah, ekologi
adalah studi tentang kehidupan dalam lingkungan, dengan penekanan pada totalitas
atau pola-pola hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Pada dasarnya
ekologi adalah ilmu dasar yang tidak mempraktekkan sesuatu. Ekologi adalah ilmu
tempat mempertanyakan dan menyelidik. Seorang yang belajar ekologi sebenarnya
bertanya tentang berbagai hal sebagai berikut: Bagaimana alam bekerja, bagaimana
suatu spesies beradaptasi dengan lingkungannya, apa yang mereka perlukan dari
habitatnya itu untuk dapat dimanfaatkan guna melangsungkan kehidupan, bagaimana
mereka mencukupi kebutuhannya akan unsur hara (materi) dan energi, bagaimana
mereka berinteraksi dengan spesies lainnya, bagaimana individu-individu dalam
spesies itu (Rosmawati 2017).
Makhluk hidup di bumi ini tidak dapat hidup sendiri secara normal, tetapi akan saling
berinteraksi dengan berbagai spesies yang ada. Makhluk hidup tunggal biasa disebut
individu, dan populasi merupakan kumpulan individu sejenis yang berinteraksi pada
tempat dan waktu yang sama. Satu kelompok yang memiliki ciri khas tertentu dan
terdiri dari beberapa komunitas yang berbeda dikenal dengan ekosistem
(Nurhamiyawan, 2013).
Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun tak hidup
yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi (Susilawati, 2016).
Istilah Ekosistem pertama kali diusulkan pada tahun 1935 oleh A.G. Tansley, seorang
ahli ekologi bangsa Inggris, tetapi konsep ini bukanlah merupakan hal yang baru.
Berbagai pendapat tentang kesatuan organisme dan lingkungannya demikian juga
tentang kesatuan manusia dan alam sudah sejak lama ada. Hubungan antara
keanekaragaman hayati seperti manusia dan produktivitas suatu ekosistem sangat
bergantung pada konteks dan dampak global dari intensitas penggunaan lahan ketika
membicarakan mengenai ekosistem darat (Canelas, 2022).
2. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah organisme yang hidup dalam ekosistem yang membentuk dan
mempengaruhi ekosistem, selain komponen abiotik. Komponen abiotik terdiri dari
produsen, konsumen, pengurai dan perusak dan digambarkan sebagai:
1) Produsen adalah makhluk atau organisme yang dapat membuat makanannya sendiri
melalui fotosintesis. Organisme yang termasuk dalam kelompok produksi antara lain
tumbuhan hijau dan tumbuhan lain yang memiliki klorofil.
2) Konsumen adalah organisme yang menjadi konsumen atau memakan berbagai bahan
organik yang dihasilkan oleh organisme lain. Komponen ini juga dikenal sebagai
konsumen macrophagotropic karena mengkonsumsi makanan dalam jumlah kecil.
Contoh organisme heterotrof adalah hewan, jamur, manusia, dan mikroorganisme.
3) Pengurai adalah organisme yang bertindak sebagai pengurai komponen organik yang
berasal dari organisme yang sudah mati atau hasil pencernaan. Komponen ini juga
dikenal sebagai Macro-Consumer Support Loaf. Pengurai mencerna beberapa produk
penguraian dan sisanya dilepaskan untuk digunakan oleh produsen. Contoh pengurai
adalah bakteri dan jamur (Genia, 2013).
Secara garis besar, ekosistem dibagi menjadi dua yakni ekosistem air dan ekosistem
darat. Makhluk hidup yang hidup pun berbeda tergantung ekosistemnya. Misalkan saja
tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh tumbuhan air
mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui transpirasi uap air dilepaskan oleh
tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh tumbuhan mencakup 90% penguapan pada
ekosistem darat. Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari
tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan manusia menggunakan sekitar
seperempat air tanah. Sebagian air keluar dari tubuh hewan dan manusia sebagai urin
dan keringat (Maknun, 2017).
Kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan menimbulkan inisiatif manusia untuk
menyusun suatu konsep ekosistem yang dapat memenuhi kondisi ekosistem yang di
inginkan. Selain itu konsep ekosistem semakin penting dalam bidang pengelolaan
teknologi dan inovasi. (Tsujimoto et al, 2018).
Pada ekosistem darat kebanyakan tanaman hijauan termasuk dalam kategori produsen.
Kelompok produsen ini ialah kelompok organisme yang dapat membuat makanan untuk
dirinya sendiri. Kelompok organisme, selain produsen juga kelompok organisme
konsumen, yang hidupnya bergantung secara langsung ataupun tidak langsung pada
makanan yang telah disediakan oleh produsen. Hampir semua produsen membuat
nutrisi organik yang mereka perlukan melalui fotosintesis (Irawan, 2018).
Sejauh ini, studi yang ada telah berhasil mengklasifikasikan ekosistem tanah terkhusus
tanah. Fokus utama memang terletak pada kesehatan ekosistemnya. Perhatian lain juga
terpusat pada bagaimana membangun pola perluasan lahan dengan tetap memperhatikan
kesehatan ekosistem. Berhubungan dengan kegiatan manusia, ekosistem yang sehat
cenderung lebih sehat, dan ekosistem yang buruk cenderung memburuk. Hal tersebut
dibuktikan dengan besarnya nilai EH – Ecosystem Health. EH menunjukkan tingkat
heterogenitas spasial yang tinggi.
Gambar 2.1
Spatial Pattern China Bagian Timur
Berdasarkan pada gambar 2.1 terlihat bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan
kepadatan penduduk tidak terhindarkan. Tentu hal ini mempengaruhi ekosistem darat di
sekitar areal tersebut (Liu et al, 2022).
Hal tersebut diatas semakin memperkuat butuhnya suatu konsep ekosistem untuk
menanggulangi sebelum kondisi ekosistem darat sekitar semakin aman terjaga. Arti
penting dari konsep ekosistem terletak pada lima poin .
Pertama, konsep ekosistem menganalisis jaringan organik, berdasarkan tidak hanya
pada aspek positif mereka, tetapi juga pada aspek negatif dan kompetitif mereka aspek:
kompetisi tingkat ekosistem, predasi, parasitisme, dan penghancuran seluruh sistem.
Kedua, setiap aktor memiliki perbedaan atribut, prinsip pengambilan keputusan, dan
tujuan. Perbedaan ini dapat menyebabkan hasil yang tidak diinginkan pada tingkat
ekosistem, meskipun masing-masing pengambilan keputusan dan perilaku aktor adalah
rasional pada titik tertentu dalam waktu. Ketiga, batas analitis ekosistem adalah
produk/jasa sistem; tidak dibatasi oleh batas-batas negara, klaster regional, hubungan
kontrak, dan/atau penyedia pelengkap. Di dalam ekosistem, tidak hanya pelaku usaha,
tetapi juga non pelaku usaha. Keempat, analisis ekosistem memerlukan pengamatan
longitudinal terhadap evolusi dinamis dari sistem produk/jasa. Kelima, tujuan penelitian
ekosistem adalah untuk menemukan pola pengambilan keputusan dan rantai perilaku
yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan penurunan ekosistem ekosistem di bawah
kondisi batas tertentu (Tsujimoto et al, 2018).
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Sebaiknya pada praktikum ini dilakukan di tempat yang datar agar kita dapat mudah
melakukan penelitian di lokasi pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA