Anda di halaman 1dari 13

PAPER

ILMU
LINGKUNGAN

Disusun Oleh:
Ayu Anda Genisa
BS11122039

1
I. PENDAHULUAN
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan
disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang
kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah
tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan
berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen
terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat
dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang
baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan
manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan
lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya
beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah
mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang
terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotic (flora darat dan air,
fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok
kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat). Manusia tinggal
dan hidup dalam lingkungannya. Mereka berinteraksi dengan komponen
lingkungan fisik, baik biotik (hewan dan tumbuhan) maupun dengan
komponen abiotik (tanah, air, batuan dan lainnya). Manusia juga melakukan
interaksi dengan sesamanya atau lingkungan sosialnya dan mengembangkan
nilai dan norma untuk mengatur interaksi tersebut. Dari interaksi tersebut,
manusia menghasilkan dalam berbagai bentuk seperti bahasa, teknologi dan
lain-lain.
Pada awalnya, ketika manusia belum mengenal teknologi, hubungan
manusia dengan komponen lingkungan lainnya masih berjalan secara
harmonis. Selain jumlahnya masih sedikit, mereka juga tidak berlebihan
dalam mengambil sumber daya alam, sehingga tidak menimbulkan kerusakan
yang berarti. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi dan
meningkatnya jumlah serta kebutuhan manusia, mereka cenderung

1
eksploitatif atau mengambil sumber daya alam secara berlebihan. Akibat dari
perilaku tersebut, lingkungan mengalami perubahan. Bahan-bahan pencemar
sisa aktivitas manusia mencemari lingkungan perairan, udara dan daratan.
Kerusakan tersebut pada akhirnya berdampak buruk pada manusia, di
antaranya adalah berkembangnya penyakit, bencana alam, dan lain-lain (Etika
et al., 2017).
Lingkungan hidup merupakan sumber daya yang diperuntukkan
makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya. Khususnya manusia sebagai
khalifah di bumi sebagai pelaku utama dalam tatanan kehidupan di bumi.
Peran manusia telah sedikit banyak berhasil mengatur kehidupannya sendiri
dan sekarang dituntut untuk mengupayakan berlangsungnya proses
pengaturan yang normal dari alam dan lingkungan agar selalu dalam
keseimbangan. Khususnya yang menyangkut lahan (tanah), air dan udara,
karena ketiga unsur tersebut merupakan sumber daya yang sangat penting
bagi manusia. Kegiatan yang dilakukan manusia akhir-akhir ini lebih
ditujukan kepada eksploitasi tanpa adanya regenerasi.
Meskipun lingkungan mampu melakukan regenerasi dengan
sendirinya, akan tetapi lingkungan mempunyai daya regenerasi dan asimilasi
yang terbatas. Selama eksploitasi atau penggunaannya di bawah batas daya
regenerasi atau asimilasi, maka sumber daya ter baharui dapat digunakan
secara lestari. Akan tetapi apabila batas itu dilampaui, sumber daya akan
mengalami kerusakan dan fungsinya sebagai faktor produksi dan konsumsi
atau sarana pelayanan akan mengalami gangguan (Cholili, 2016). Krisis
ekologi yang terjadi akhir-akhir ini bukan lagi menjadi kemungkinan yang
diprediksikan terjadi di masa depan, akan tetapi telah menjadi realita
kontemporer yang sudah melebihi batas-batas toleransi dan kemampuan
adaptasi lingkungan.
Selama tahun-tahun terakhir, terjadi beberapa bencana alam yang
dahsyat di berbagai belahan bumi, di negara-negara besar maupun negara
kecil, negaranegara yang canggih dari segi teknologi maupun negara-negara
industri maupun pertanian, negara yang canggih teknologi maupun negara-

2
negara yang fokus tradisional. Peristiwa banjir yang tak tercatat dalam skala
ingatan terjadi beberapa kali dalam 10 tahun terakhir di Cina, Bangladesh,
dan Afrika Selatan. Bahkan beberapa bulan terakhir ini banjir yang sangat
dahsyat juga melanda negara adikuasa Amerika Serikat dan juga Australia.
Banjir Pun juga tidak apat terhindarkan di negara Indonesia, yang akhirnya
berubah menjadi adat bahwa setiap musim penghujan tiba maka banjir pasti
melanda.
Tak dapat dihindarkan pula efek transmisi karbon akibat pencemaran
udara sebagai efek dari revolusi industri dan penambahan jumlah kendaraan.
Faktor yang lainnya adalah penggunaan Air Conditioner (AC) di perkantoran
yang merupakan penyebab menipisnya lapisan ozon. Hal ini yang
menyebabkan daya serap sinar matahari tidak bisa maksimal. Pabrik-pabrik
yang semakin menjamur juga merupakan salah satu penyebab. Kemudian
penebangan hutan secara liar tanpa adanya proses regenerasi dan juga sampah
yang tidak bisa termanage dengan baik. Musibah hutan gundul yang
menyebabkan erosi, permasalahan polusi udara di kota besar dikarenakan
banyaknya penggunaan kendaraan bermotor, sikap penduduk yang masih
membuang sampah sembarangan dan masih banyak penyimpangan perilaku
yang dapat menurunkan kualitas lingkungan.

II. PEMBAHASAN
1. Definisi Lingkungan
Secara khusus pengertian lingkungan ada dua, yaitu lingkungan
secara umum dan pengertian lingkungan menurut pendapat para ahli.
Secara umum lingkungan dapat dimaknai sebagai kombinasi dari berbagai
unsur fisik meliputi sumber daya alam seperti flora dan fauna, air, tanah,
mineral, serta energi matahari. Lingkungan juga mencakup hal-hal yang
diciptakan manusia termasuk bagaimana cara mengelola lingkungan fisik.
Pengertian lain dari lingkungan yaitu segala hal yang berada di sekitar
manusia yang tinggal secara bersama-sama dan kemudian saling
memengaruhi satu sama lain terhadap kondisi kehidupan manusia.

3
Lingkungan terdiri atas dua komponen yang bersifat biotik dan abiotik.
Komponen biotik merupakan segala hal yang memiliki nyawa, seperti
manusia, hewan, tumbuhan, serta mikroorganisme berupa bakteri dan
virus. Sedangkan komponen abiotik adalah segala hal yang tak bernyawa
seperti air, udara, tanah, cahaya, iklim, kelembaban, dan suara.
Adapun pengertian lingkungan menurut para ahli pengertian
lingkungan mencakup pendapat para pakar lingkungan dan pengertian
secara tertulis di dalam kamus, aturan dan perundang-undangan sebagai
berikut:
a. Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 Berdasarkan UU No. 23
tahun 1997 menguraikan bahwa lingkungan hidup adalah satu kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu ruang dengan benda, keadaan,
daya, dan makhluk hidup. Termasuk juga manusia di dalamnya serta
perilaku manusia yang berpengaruh terhadap kehidupan dan
kesejahteraannya sendiri serta makhluk hidup lainnya.
b. Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Kamus
Ekologi lingkungan adalah daerah, kawasan, yang ada di dalamnya.
Sedangkan menurut kamus ekologi lingkungan itu adalah bagian dari
keseluruhan yang saling berhubungan dan berkaitan antara makhluk
hidup dengan makhluk non hidup yang berada secara alami di muka
bumi dan daerah lainnya.
c. Lingkungan menurut Sri Hayati (2012) adalah kesatuan antara suatu
ruang dan seluruh benda serta keadaan makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Pada kesatuan tersebut juga terdapat makhluk hidup dan
perilakunya baik manusia maupun makhluk hidup yang lain demi
Kelangsungan dan kesejahteraan kehidupan.
Terdapat beberapa manfaat lingkungan bagi manusia selain
menjadi tempat tinggalnya, yaitu:
a. Media untuk memperoleh kebutuhan manusia khususnya untuk
keperluan pangan, sandang, dan papan.

4
b. Tempat untuk makhluk hidup lainnya dan manusia melakukan
sosialisasi dan interaksi satu sama lainnya.
c. Sumber energi yang diperlukan misalnya menghasilkan listrik yang
bersumber dari cahaya matahari.
d. Sumber mineral yang dapat digunakan kembali untuk membantu
keberlanjutan kehidupan makhluk hidup, khususnya manusia.
e. Sarana untuk pembentukan ekosistem serta pelestarian flora, fauna,
dan berbagai sumber alam lainnya yang perlu dilindungi.
Lingkungan hidup terdiri dari beberapa komponen penyusunnya
antara lain berbentuk unsur abotik, biotik, dan unsur manusia:
a. Unsur fisik terdiri dari air, udara, tanah, unsur-unsur senyawa kimia,
dan sebagainya. Fungsi unsur tersebut sebagai media berlangsungnya
kehidupan
b. Unsur hayati meliputi semua makhluk hidup, dari makhluk hidup yang
paling kecil sampai paling besar dan dari tingkatan paling rendah
sampai paling tinggi. Unsur hayati terdiri dari tumbuhan, hewan, dan
jasad renik. Unsur-unsur tersebut juga saling berhubungan, dari yang
sederhana sampai yang paling kompleks.
c. Unsur budaya juga merupakan hal penting dalam keberlangsungan
kehidupan di permukaan bumi. adalah Sebagai makhluk hidup,
manusia mempunyai kemampuan mengolah dan mengelola lingkungan
hidup secara baik. Perkembangan hidup manusia diawali dengan
kenyataan bahwa manusia sangat bergantung kepada alam, tetapi
manusia juga mampu menguasai alam di mana alam dan manusia
seharusnya saling memengaruhi.
Pengaruh lingkungan hidup yang berkaitan dengan tingkat
kemampuan daya dukung lingkungan terdiri dari beberapa faktor yakni:
a. Faktor geografi yaitu:
1) Faktor yang sangat memengaruhi aktivitas manusia dalam
lingkungannya adalah iklim. Ketika iklim yang ekstrem terjadi, ia
akan dapat menjadi pembatas bagi segala aktivitas manusia.

5
2) Faktor pembatas lainnya bagi manusia ialah saat suhu ekstrem
akibat adanya perubahan cuaca sedangkan suhu dapat membuat
manusia dengan segala kreatif dan inovatifnya dapat mengatasi
perubahan-perubahan tersebut. yang beragam dapat menjadi faktor
yang membuat manusia lebih baik.
3) Pada daerah agraris faktor yang berpengaruh adalah Kesuburan
tanah, karena dengan tanah yang subur sebagai daya dukung
lingkungan nilainya akan jauh lebih tinggi daripada daerahdaerah
lain yang kurang subur.
4) Faktor lainnya yang dapat mengurangi keadaan daya dukung
lingkungan dan makhluk hidup lainnya adalah erosi.
b. Faktor sosial budaya meliputi:
1) Masyarakat yang memiliki tingkat keilmuan dan pemahaman yang
baik dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan
hidup bagi manusia.
2) Untuk meningkat pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat
dapat dilakukan dengan peningkatan daya dukung lingkungan.
3) Tahapan atau tingkatan teknologi yang dimiliki oleh masyarakat
dapat memajukan dan mengurangi nilai daya dukung lingkungan.
4) Ketampakan perilaku manusia dalam gaya hidup kesehariannya
juga dapat meningkatkan nilai daya dukung dari lingkungan.
2. Pengaruh Globalisasi Terhadap Lingkungan Hidup
Globalisasi yang terjadi dewasa ini mengandung makna yang
dalam dan terjadi di segala aspek kehidupan. Aspek kehidupan masyarakat
yang terkena imbas dari globalisasi adalah bidang ekonomi, sosial budaya,
politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan sebagainya. Ini
semua dapat terjadi karena dampak dari majunya teknologi, transportasi,
dan telekomunikasi (3T). Globalisasi merupakan suatu perubahan
perkembangan baru dalam tatanan pergaulan dan hubungan antarbangsa
yang diwarnai dengan percepatan arus informasi akibat kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta sudah tidak bisa dibatasi oleh

6
batas wilayah negara. Globalisasi yang ditandai dengan era reformasi
menuntut nilai-nilai dan norma-norma baru serta baku, baik dalam
kehidupan nasional maupun dalam kehidupan antarbangsa.
Sisi positif sekaligus potensial negatif dari era globalisasi adalah
saling ketergantungan antarbangsa semakin besar. Selain itu, diperlukan
standar-standar baku internasional di berbagai bidang kehidupan, dominasi
model asing dan peranan swasta yang semakin kuat, serta perubahan sosial
yang cepat. Globalisasi yang menciptakan ketaatan nilai-nilai dan norma-
morma antarbangsa merupakan kecenderungan positif globalisasi di
berbagai bidang kehidupan. Globalisasi di bidang ekonomi mempunyai
keterkaitan terhadap kehidupan politik, sosial budaya, dan sebagainya.
Sebagai contoh globalisasi ekonomi saat ini bersamaan globalisasi di
bidang politik adalah demokratisasi, transparansi, HAM, dan lingkungan
hidup yang seringkali “linkage” satu sama lain.
Pengaruh globalisasi telah berkembang sedemikian pesat dan cepat,
indikasinya adalah telah dirasakan dengan meningkatnya laju
perkembangan di bidang transportasi, investasi modal asing, pariwisata,
perdagangan, dan akhir-akhir ini juga menuju ke aspek lingkungan hidup
yang menyentuh kehidupan umat manusia. Berkaitan dengan lingkungan,
globalisasi yang diiringi dengan era reformasi issue yang menonjol adalah
mengenai lingkungan hidup dan hak asasi manusia (HAM). Di mana
setiap bangsa termasuk masyarakat dan pemerintah Indonesia mengalami
perubahan pola pikir dan pengkajian ulang terhadap kebijakan tentang
lingkungan hidup. Aspek lingkungan harus selalu larut dalam setiap
pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Pembangunan berkelanjutan tidak hanya menjadi slogan semata tetapi
harus benar-benar diimplementasikan.
Akhir-kahir ini dunia internasional sudah mulai gencar menyoroti
pelaksanaan konsep pembangunan yang berkelanjutan. Dalam KTT Bumi
di Rio de Janeiro, Brasil tahun 1992 telah mempertegas kembali prinsip
pembangunan berkelanjutan dengan pendekatan pengintegrasian aspek

7
kependudukan, lingkungan, dan pembangunan. Di dalam Deklarasi Rio
tersebut telah memuat prinsip-prinsip yang intinya sebagai berikut:
a. Perlunya dimuat aspek lingkungan dalam pembangunan. Tiap negara
mempunyai hak dan kedaulatan memanfaatkan sumber alam bagi
pembangunan. Namun, juga berkewajiban untuk tidak menimbulkan
kerusakan lingkungan.
b. Untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan perlu
mengembangkan kerja sama internasional, guna menghapus
kemiskinan serta pola konsumsi dan produksi yang tidak berkelanjutan
seiring dengan penerapan kebijakan kependudukan.
c. Keseimbangan dalam kewajiban bersama dalam melestarikan tatanan
lingkungan dengan pendekatan bahwa negara yang lebih merusak
mempunyai kewajiban yang lebih besar dan sebaliknya.
d. Tindakan mengatasi masalah lingkungan yang bersifat regional sejauh
mungkin didasarkan pada konsensus internasional.
e. Peranan wanita, penduduk asli, dan masyarakat setempat harus
dikembangkan untuk menumbuhkan kemitraan global.
3. Kebijaksanaan Pemerintah dan Program Pembangunan Lingkungan
Hidup di Indonesia
Strategi pembangunan lingkungan hidup di wilayah Indonesaia
adalah sebagai berikut: a) Kebijaksanaan dan strategi pengelolaan
lingkungan alam dan pemulihan akibat kerusakan serta pencemaran. b)
Kebijaksanaan dan strategi pengelolaan lingkungan buatan dalam
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. c)
Kebijaksanaan dan strategi pengelolaan lingkungan sosial, peningkatan
kapasitas kelembagaan, SDM, dan peran dunia usaha dan masyarakat. d)
Kebijaksanaan dan strategi penegakan hukum lingkungan dan pengawasan
analisis mengenai dampak lingkungan.

8
Untuk melindungi lingkungan hidup dari kerusakan akibat berbagai
upaya aktivitas pembangunan maka perlu adanya upaya pengelolaan
lingkungan hidup. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dapat
dilaksanakan melalui kegiatan 7 Program Pokok dan 6 Program
Penunjang. Program pokok pengelolaan lingkungan hidup adalah: a)
Program inventarisasi dan evaluasi sumber daya alam dan lingkungan
hidup; b) Program penyelamatan hutan, tanah, dan air; c) Program
rehabilitasi lahan kritis, d) Program pembinaan dan pengelolaan
lingkungan hidup, e) Program pengendalian pencemaran lingkungan, f)
Program pembinaan daerah pantai, g) Program pengembangan sumber
daya manusia.
Untuk melaksanakan atau merealisasikan program-program
tersebut maka perlu dilakukan hal-hal yang dapat menunjang pelaksanaan
program tersebut. Kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan tuntutan
reformasi di bidang lingkungan hidup, antara lain: a) Penegakan hukum
lingkungan secara konsekuen dan penyelesaian kasus-kasus lingkungan
secara cepat, mudah, dan tuntas. b) Pembentukan kerjas sama antardaerah
atau antardaerah perbatasan dalam penanganan masalah pengelolaan
lingkungan hidup dengan pola kemitraan antara masyarakat, organisasi
sosial (LSM), dunia usaha, dan pemerintah. c) Pemberian insentif dan
disinsentif. d) Menggalang kemitraan antara masyarakat, LSM, dunia
usaha, dan pemerintah dengan membuka kran komunikasi seluas-luasnya
melalui sapta peran. e) Dalam mendayagunakan sumber daya alam untuk
memajukan kesejahteraan umum, f) Dalam rangka mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan maka dalam pengelolaan lingkungan
hidup perlu dilaksanakan upaya pencegahan, pengawasan, pengendalian,
dan pemulihan kerusakan lingkungan hidup, g) Dalam pengelolaan
lingkungan hidup perlu terus ditumbuhkembangkan peran dan partisipasi
aktif masyarakat mulai dari perencanaan sampai pengawasan pengelolaan
lingkungan hidup.

9
a. Pengelolaan Lingkungan Alam
Tujuan program ini adalah meningkatkan pengelolaan
sumberdaya alam dengan prioritas pada upaya konservasi, rehabilitasi
dan preservasi sumber daya alam (air, tanah dan hutan) dengan Sasaran
areal hutan lindung, lahan kritis dan sumber air permukaan maupun
airtanah. Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai
tujuan di atas meliputi: 1) penanganan penurunan kualitas lahan bekas
pertambangan rakyat; 2) penyelamatan hutan, tanah dan air; 3)
pemantapan data dasar kawasan lindung, peningkatan pengelolaan
kawasan lindung dengan meningkatkan peran serta masyarakat; 4)
sosialisasi Perda kawasan lindung; 5) kegiatan konservasi, rehabilitasi
dan preservasi tanah, air dan lahan; 6) peningkatan pemantauan
penggunaan air permukaan maupun air bawah tanah, baik untuk
keperluan industri maupun jasa lainnya.
b. Pengelolaan Lingkungan Buatan
Tujuan program ini adalah meningkatkan pengelolaan kawasan
Lingkungan yang menjadi ruang bagi kegiatan sosial ekonomi
masyarakat sehingga tidak menimbulkan penurunan kualitas
Lingkungan, terutama pada Lingkungan perkotaan, Lingkungan
perumahan dan lahan-lahan budidaya. Kegiatannya meliputi:
penanganan penurunan kualitas lahan Lingkungan perkotaan dan
Lingkungan perumahan dan lahan-lahan budidaya. Pengelolaan
Lingkungan Sosial Tujuan program ini adalah memadukan dan
mensinergikan dimensi ekonomi, sosial budaya dan Lingkungan dalam
kegiatan pembangunan, dengan sasaran keterpaduan daya dukung
Lingkungan alam, daya tampung Lingkungan buatan dan daya dukung
Lingkungan sosial. Kegiatannya meliputi: 1) peningkatan kemitraan
pengelolaan Lingkungan; 2) peningkatan kesadaran masyarakat; 3)
mediasi penyelesaian masalah.

10
c. Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Tujuan program ini adalah peningkatan pengendalian
pencemaran Lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung,
terutama pencemaran udara, limbah padat, limbah cair dan limbah
bahan beracun dan berbahaya (B3). Kegiatannya meliputi: 1)
monitoring dan pengendalian kualitas udara, perairan, pembuangan
limbah cair, padat dan bahan beracun dan berbahaya (B3); 2)
meningkatkan penanganan kasus-kasus pencemaran.
d. Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan
Tujuan pembangunan ini adalah tersedianya data lingkungan
yang mudah diakses oleh masyarakat, swasta, dunia usaha dan
Dinas/Instansi. Kegiatan program ini berupa pemgembangan sistem
informasi lingkungan yang relevan dengan kebutuhan.
e. Penegakan Hukum Lingkungan
Tujuan program ini adalah meningkatkan pengaturan
pengelolaan lingkungan hidup, pemberian sanksi yang tegas atas
perusak lingkungan Iewat penegakan hukum lingkungan serta
sosialisasi atas peraturan-peraturan yang ada. Kegiatannya meliputi: 1)
pembuatan peraturan-peraturan pengelolaan lingkungan yang relevan
dengan kebutuhan; 2) upaya penindakan secara hukum terhadap
perusak lingkungan dan memberdayakan aparat.

III. PENUTUP
Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan pengelolaan
lingkungan hidup sebelum era reformasi kebijakan dan peraturan perundang-
undangan di bidang lingkungan hidup belum berjalan dengan optimal. Hal ini
disebabkan adanya beberapa hal yang menyebabkan, salah satunya adalah
minimnya kesadaran masyarakat dan tidak berfungsinya hukum secara
maksimal. Akibatnya kerusakan lingkungan terjadi di mana-mana. Dengan
datangnya era globalisasi dan arus reformasi telah membawa perubahan nilai,

11
pola pikir, dan pengkajian ulang di segala bidang termasuk di dalamnya
bidang lingkungan hidup.
Perencanaan dan pelaksanaan kebijaksanaan dan program-program
pengelolaan lingkungan hidup harus melibatkan masyarakat dalam
pengambilan keputusan. Selain itu, juga harus memberikan manfaat yang
besar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dan yang lebih penting
adalah harus dapat mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan.

IV. DAFTAR PUSTAKA


Cholili, M. S. 2016. Konservasi Sumberdaya Alam Dalam Islam Sebagai
Wujud Pendidikan dan Akhlak Manusia Terhadap Lingkungan,
Jurnal Program Studi PGMI, h.3-15.

Etika, N. K. H. et al. 2017. Manusia dan Lingkungan. Sekolah Tinggi


Keguruan dan Ilmu Pendidikan Singkawang.

Sri Haryati. 2012. Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Masyarakat.


Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan


Lingkungan Hidup

Depdagri. 1997. Pengembangan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan


Lingkungan Hidup Daerah. Jakarta: Dirjen Pembangunan
Masyarakat Desa Depdagri.

Presiding. 1997. Lingkungan Hidup dan HAM, PPLH. Semarang. Lemlit


UNDIP.

Sugandhi, Aca. 1998. Kebijaksanaan, Strategi, Pelaksanaan serta Program


Prioritas Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Rangka Reformasi.
Jakarta: Kantor Menteri Lingkungan Hidup.

12

Anda mungkin juga menyukai