Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SUMBER DAYA ALAM

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber
daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi
manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai
kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk
menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki
kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia.
Lingkungan yang sehat akanterwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti
kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen
lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotic (flora darat dan air, fauna
darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial,
budaya serta kesehatan masyarakat).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Sumber Daya Alam.
2. Mengenal Klasifikasi Sumber Daya Alam.
3. Bagaimana Konsep-Konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam?
4. Bagaimana Dengan Masalah Kependudukan dan Lingkngan Hidup?
5. Bagaimana Pelestarian Alam dan Lingkungan Hidup?
6. Bagaimana Perinsip Etika Lingkungan Hidup?
1.3 Metode Pemecahan Masalah
Maksud dan tujuan kami membuat makalah Ilmu Alam Dasar ini yang berjudul Sumber Daya Alam
adalah untuk mengetahui apa saja sumber daya alam di dunia ini dan apa sajamanfaat dan
bagaimana pelestariannya yang ada di dunia ini.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sumber Daya Alam
2.1.1 Pengertian Sumber Daya Alam
Pengertian Sumber Daya Alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya:
tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad
renik).
pada dasarnya Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh
karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan
keserasian dan keseimbangan tersebut.
Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba
merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya
alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian
karena sumber daya alam bersifat terbatas.
2.2 Klasifikasi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
1. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
mikroba, air, dan
tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih
kembali).
tiara, dan bahan tambang lainnya.
Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan energi
laut.
2. Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai
berikut:
rupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk
fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
nya
batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin,
dan lain-lain.
misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
3. Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
alam yang berupa benda-benda mati.
Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
ya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup.
Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
2.3 Konsep-konsep Pengelolaan
Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila
sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu. Berikut ini adalah beberapa hal
yang dapat diusahakan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam :
1. Berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkesinambungan
Penghijauan dan Reboisasi
Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang berhubungan
dengan air, tanah dan udara.



uangan sampah
2. Berdasarkan Prinsip Mengurangi
Dalam mengambil sumber daya alam sebaiknya jangan diambil semuanya, tetapi berprinsip
mengurangi saja. Pengambilan yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan mengganggu
ekosistem lingkungan.
3. Berdasarkan Prinsip Daur Ulang
Proses daur ulang adalah pengolahan kembali suatu massa atau bahan-bahan bekas dalam bentuk
sampah kering yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi barang yang berguna bagi kehidupan
manusia.
Ada 2 sistem pengelolaan sampah yaitu system pengelolaan formal dan informal.
System pengelolaan formal
Yakni pengumpulan pengangkutan dan pembuangan yang dilakukan oleh aparat setempat misalnya
Dinas Kebersihan dan Pertanaman
System pengelolaan informal
Yakni aktifitas yang dilakukan oleh dorongan kebutuhan untuk hidup dari sebagian masyarakat.
Secara tidak sadar mereka berperan serta dalam kebersihan kota dan mereka sebenarnya juga
merupakan pendekar lingkungan.
2.4 Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Besarnya jumlah penduduk Indonesia dari sensus ke sensus terus meningkat,sedangkan daya dukung
alam (kekayaan alam)yang tersedia tidak pernah bertambah,sehingga makin lama makin
menipis.Makin banyak penduduk yang membutuhkan sumber-sumber, makin cepat pula
penipisannya,hingga suatu saat akan habis.Sehubungan dengan peningkatan jumlah penduduk dan
penipisan sumber-sumber alam kesejahteraan hiduppun menjadi semakin rendah,sehingga semakin
meningkat jumlah penduduk miskin.Kemiskinan terjadi pada golongan terbesar dimasyarakat.
Penipisan sumberdaya alam juga berdampak pada makin menyempitnya lahan, baik lahan pertanian,
maupun lahan permukiman. Hal ini berdampak pada makin tingginya angka kepadatan
penduduk.Dikota-kota besar harga tanah terus meninggi,sehingga hanya golongan ekonomi yang
kuat yang mampu memiliki rumah,sementara golongan terbesar masyarakat tidak memiliki rumah
yang layak,bahkan tidak sedikit yang tunawisma dan hidup sebagai gelandangan. Berdasarkan hasil
sensus, penduduk diIndonesia sebagian terbesar pada kelompok umur muda(<15tahun). Penduduk
muda merupakan penduduk yang belum produktif dan kehidupannya menjadi tanggungjawab dan
beban orang dewasa.
Disamping itu anak usia tersebutmasih dalam tahap perkembangan, baik fisik, mental, kecerdasan,
akhlak, jiwa sosial, dan seluruh aspek kehidupan yanglain. Oleh karena itu mereka membutuhkan
sumber-sumber yang memadai,baik sumber kebendaan maupun sumber kemanusiaan, untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan bimbingan menuju kedewasaan. Sumber daya kebendaan yang baik
misalnya makanan yang sehat dan bergizi, lingkungan tempat tinggal yang sehat, fasilitas kesehatan
yang sesuai dengan kebutuhan, serta fasilitas kesehatan yang canggih dan cepat. Sumber daya
kemanusiaan yang dimaksud adalah orangtua sebagai pendidik dirumah, guru sebagai pendidik
disekolah, pemuka masyarakat yang jujur sebagai pendidik dimasyarakat, dan teman sebaya
yangbaik. Tetapi kenyataan sekarang sumber-sumber tersebut sudah tercemar atau bahkan rusak
berat. Makanan yang kurang sehat misalnya fastfood, makanan/minuman instan,
makanan/minuman kalengan, makanan/minuman adiktif.
Tempat tinggal dikota yang berjubel, kurang udara segar, kurang sinar matahari, bising suara
kendaraan atau pabrik, udara tercemar oleh asap kendaraan dan air tanah yang tercemar oleh
limbah organic serta bahan-bahan beracun dan berbahaya. Kerusakan pada sumberdaya manusia
sebagai pendidik terletak pada sikap mentalnya seperti tidak mau susah-susah,s erakah, acuh, ingin
meniru bintang idola, jarang dirumah, sampai dengan tindakan-tindakan yang tidak terpuji. Perilaku
tersebut lebih mudah ditiru oleh anak yang sedang berkembang dari pada perilaku yang selalu
dilanda sietika, moral, dan agama. Struktur penduduk muda ini juga menjadikan Indonesia memiliki
angka ketergantungan yang tinggi. Jadi beban yang dihadapi Indonesia cukup berat.
2.5 Usaha-usaha Pelestarian Alam dan Lingkungan Hidup
Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia. Dalam
hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja,
melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya,
pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum
bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup.
Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut
ini.
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
2. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan
Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
3. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
4. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.
Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
1. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem
irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
2. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu sebelum dibuang,
agar tidak mencemari lingkungan.
3. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta melakukan sistem
tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna
yang ada di dalamnya dapat terjaga.
4. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.
5. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan
Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
Sementara itu, sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat kalian lakukan dalam usaha pelestarian
lingkungan hidup? Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian
lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
1. menghemat penggunaan kertas dan pensil,
2. membuang sampah pada tempatnya,
3. memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
4. menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta
5. menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.
1.Perinsip Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup, secara teoritis-idealistis adalah sebuah
prinsip yang menghendaki upaya-upaya konkret dilapangan untuk mewujudkan eksistensi
kelestarian fungsi lingkungan hidup secara terus-menerus dari ancaman pencemaran atau
kerusakan dari ancaman pencemaran atau kerusakan akibat kelalaian yang dilakukan oleh
pelaku usaha atau kegiatan.
Idealisme yang melandasi prinsip ini pada intinya adalah proses atau cara yang tepat untuk
melakuan beragam upaya untuk mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Landasan penerapan prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup tersebut merujuk
pada ketentuan:
a)pasal 6 ayat (1) Undang Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) yang
menyebutkan bahwa : setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan
hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan
hidup.
b)Pasal 14 ayat (1) UUPLH menegaskan pula bahwa : Untuk menjamin pelestarian fungsi
lingkungan hidup, setiap usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan kriteria
baku kerusakan lingkungan hidup.
c)Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, bahwa:
Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya
alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup akibat
kegiatan industri yang dilakukan.
2.6 Prinsip-prinsip Etika Lingkungan
Sebagai pegangan dan tuntunan bagi prilaku kita dalam berhadapan dengan alam , terdapat
beberapa prinsip etika lingkungan yaitu :
1. Sikap Hormat terhadap Alam
Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam
semesta seluruhnya
2. Prinsip Tanggung Jawab
Tanggung jawab ini bukan saja bersifat individu melainkan juga kolektif yang menuntut manusia
untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga
alam semesta dengan isinya.
3. Prinsip Solidaritas
Yaitu prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan
makluk hidup lainnya sehigga mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan.
4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian
Prinsip satu arah , menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan kepada
kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam.
5. Prinsip No Harm
Yaitu Tidak Merugikan atau merusak, karena manusia mempunyai kewajiban moral dan tanggung
jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akan mau merugikan alam secara tidak perlu.
6. Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
Ini berarti , pola konsumsi dan produksi manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini muncul didasari
karena selama ini alam hanya sebagai obyek eksploitasi dan pemuas kepentingan hidup manusia.
7. Prinsip Keadilan
Prinsip ini berbicara terhadap akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat dalam
ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian alam, dan dalam ikut
menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari.
8. Prinsip Demokrasi
Prinsip ini didsari terhadap berbagai jenis perbeaan keanekaragaman sehingga prinsip ini terutama
berkaitan dengan pengambilan kebijakan didalam menentukan baik-buruknya, tusak-tidaknya, suatu
sumber daya alam.
9. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan prilaku moral yang terhormat serta
memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang terkait dengan sumber daya alam.
Marilah kita pekakan hati dan perilaku anak cucu kita, generasi muda bangsa kita pada etika
lingkungan yang benar. Biarlah hati mereka peka akan kelestarian lingkungan, agar kelak Indonesia
boleh lestari kembali dengan berjuta kekayaan alamnya yang luar biasa indahnya. Hutan adalah
sahabat kita, yang harus selalu terjaga kebersamaannya dengan kita..
Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Dilakukan konservasi SDA, seperti :
- Suaka Margasatwa/SM adalah salah satu dari daerah hutan suaka alam yang
tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.
Contohnya : SM. Gunung Rinjani di Lombok - NTB : 40.000 hektar
- Cagar Alam/CA adalah adalah hutan suaka alam yang berhubungan dengan keadaan
alam yang khas termasuk alam hewani dan alam nabati yang perlu dilindungi untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan . contohnya : CA. Nusakambangan
Barat di Cilacap - Jawa Tengah : 928 hektar.
- Taman Nasional/TN adalah daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat
perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat
rekreasi. contohnya: TN. Kepulauan Seribu di Jakarta.

Memperbanyak tumbuhan langka dengan cara campur tangan manusia (reproduksi
vegetative : cangkok, merunduk, stek dll).
Budidaya tanaman dapat dilakukan dengan :
Stek
Stek adalah perbanyakan tanaman dengan cara pemisahan atau pemotongan
bagian tanaman seperti batang, daun, pucuk, dan akar. Jenis tanaman yang dapat
diperbanyak dengan cara ini adalah tanaman berkayu dan beberapa tanaman stek tak
berkayu.Contohnya :kedondong, jambu air, markisa, delima, cermai, anggur,
bugenvil, mawar, melati dan soka.
- Mencangkok
Jenis tanaman yang dapat dicangkok misalnya pohon mangga.Berbagai jenis jeruk,
berbagai jenis jambu, belimbing, serta kelengkeng. Kelompok tanaman hias yang
dapat dicangkok antara lain soka, bugenvil, dan puring.
- Merunduk
Merunduk dapat dilakukan pada batang beberapa jenis tanaman yang secara normal
berdiri tegak kemudian dibengkokkan hingga menyentuh tanah sehingga akan segera
berakar pada mawar .

Memperbanyak hewan dan tumbuhan langka dengan cara bioteknologi,
seperti cloning, mutasi gen, rekayasa genetika, dll.

Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang
sama (populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi
aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau
tumbuhan. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau
organisme. Arti lain kloning digunakan pula di luar ilmu-ilmu hayati.
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik
pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi
pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah
pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan pendukung evolusi
mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies. Mutasi terjadi pada frekuensi
rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Mutasi di alam
dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi
surya maupun radioaktif, serta loncatan energi listrik seperti petir. Individu yang
memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan. Dalam kajian
genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami perubahan
sifat. Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas adalah
penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan
pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan.
Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan.
Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan
yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah
susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang
diarahkan pada kemanfaatan tertentu. Obyek rekayasa genetika mencakup hampir
semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan
tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling
banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti
ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta
teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang
masing-masing.

Menggalakkan reboisasi
Penanaman kembali hutan-hutan yang gundul disebut juga reboisasi. Reboisasi
dilakukan melalui gerakan menanam pohon di tanah gundul, lereng gunung, dan di
lingkungan sekitar. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya,pemukiman
penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.

Menggalakkan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan PROKASIH
(Program Kali Bersih) pada kota-kota besar dan padat industry.
Membangun kawasan industri jauh dari pemukiman penduduk serta memperhatikan
lingkungan hidup atau berwawasan lingkungan. Melakukan studi amdal. Sebelum
mendirikan pabrik, pusat pertokoan atau gedung perkantoran dan rumah sakit harus
memperhatikan AMDAL, sehingga menjadi layak dan tidak mengganggu lingkungan
hidup di sekitarnya. Maksud pekerjaan penyusunan AMDAL adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi kegiatan proyek pada beberapa tahap antara lain: Pra konstruksi,
Konstruksi, Operasi dan pasca operasi, terutama pada aspek yang diperkirakan akan
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;
b. mengidentifikasi rona awal terkait dengan area kegiatan proyek baik di tapak
proyek maupun disekitar lokasi proyek;
c. memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting dan timbal balik antara
lingkungan dengan kegiatan proyek,


Melakukan gerakan tebang pilih. Program sistem tebang pilih yaitu dengan
menebang kayu di hutan dengan cara memilih kayu yang sudah tua dan menanamnya
kembali.

Membuat sengkedan untuk mengurangi laju erosi. Sengkedan disebut juga terasering,
yaitu tanah bertingkat. Sengkedan dibuat di tanah-tanah yang miring, seperti di daerah
pegunungan. Sengkedan bertujuan menahan pengikisan tanah. Sengkedan membuat
gerak air yang deras menjadi berkurang. Jadi, erosi atau pengikisan tanah tidak
terjadi.

Menangkap ikan secara normal dan umum. Artinya tanpa menggunakan bahan
peledak atau racun untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak. Sehingga dengan
demikian bila ada yang masih kecil tertangkap dapat dikembalikan lagi.

Menggali hasil tambang dengan memperhatikan buangan limbahnya. Dalam setiap
kegiatan produksi, selain dihasilkan suatu produk yang mempunyai nilai tambah
tinggi, juga dihasilkan limbah baik limbah padat, cair, maupun gas, termasuk di
dalamnya kegiatan industri pertambangan dan kimia yang menggunakan bahan baku
dari bahan galian tambang. Beberapa jenis industri kimia yang menghasilkan limbah
padat antara lain industri pembuatan antena yang menggunakan bahan baku
aluminium menghasilkan limbah berupa sludge mengandung aluminium, industri
elektronika yang menggunakan bahan baku lempengan logam tembaga menghasilkan
limbah cair yang mengandung tembaga klorida, dan industri permesinan yang
menangani material-material terbuat dari besi menghasilkan limbah padat berupa
skrap besi. Jumlah limbah yang dihasilkan tersebut cukup besar sesuai dengan
banyaknya pabrik yang melakukan aktivitas kegiatan produksi. Sebagai contoh pabrik
antena yang ada di daerah Gedebage menghasilkan sludge sebanyak 10 ton perbulan.
Pabrik elektronika di daerah Cicalengka menghasilkan limbah yang mengandung
tembaga mencapai 40 ton/ bulan. Sementara limbah skrap besi jumlahnya cukup besar
dan tersebar di berbagai lokasi. Apabila limbah-limbah tersebut di atas tidak dikelola
dan diolah dengan baik akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Dengan
menggunakan metode pengolahan limbah yang tepat, selain terjadinya pencemaran
lingkungan dapat dicegah, juga dapat diperoleh nilai tambah yang tinggi, karena
limbah-limbah tersebut di dalamnya masih terkandung komponen-komponen
berharga seperti Al, Fe, dan Cu yang antara lain dapat dijadikan tawas, ferosulfat, dan
logam tembaga. Tawas dan fero sulfat merupakan bahan koagulan yang banyak
dipakai untuk pengolahan air limbah dan air minum, sedangkan logam tembaga
banyak digunakan dalam industri listrik dan elektronika, industri kimia dll.


Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu
hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.

Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah. Adanya
pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi
sehingga menimbulkan polusi. Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang
segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan
bermotor. Solusi : Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak
bagi industri yang melakukan pencemaran udara.

Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui
diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.

Menghemat Energi yang digunakan.

Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan
penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.

Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasar paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam memanfaatkan sumber daya alam,
manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinyatidak merusak ekosistem, pengambilan
secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada
terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka
prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan
3.2 Saran
Untuk meningkatkan pemerataan pemanfaatan sumber daya alam diIndonesia dapat dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti padi, jagung, ubi dansebagainya
2. Dimanfaatkan sebagai sumber sandang seperti serat haramay
3. Beberapa jenis tanaman dapat dimanfaatkan sebagai minyak atsiri sepertikayu putih, sereh,
kenanga, cengkeh
4. Dimanfaatkan sebagai tanaman hias seperti anggrek
5. Dimanfaatkan sebagai bahan baku mebel seperti meranti, rotan, bamboo
6. Dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan kencur, jahe, kunyit
7. Dimanfaatkan sebagai keperluan industry
8. Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti daging sapi, dagingkambing
9. Dimanfaatkan sebagai sumber kerajinan tangan seperti lokan, dirangkaimenjadi perhiasan
10. Dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai budaya manusia dan nilaikehidupan, seperti bentuk
kapal selam diadopsi dari cara ikan menyelam, bentuk pesawat dari bentuk burung
11. Sebagai pemenuh kebutuhan SDA barang tambang dan galian dalam negeri.
12. Menambah pendapatan negara karena barang tambang dapat diekspor keluar negeri
13. Memperluas lapangan kerja
14. Memajukan bidang transportasi dan komunikasi
15. Memajukan industri dalam negeri
16. Mengembangkan dan menerapkan teknologi maju untuk mendukung pengelolaan dan
pengembangan lingkungan
17. Mendukung program ekonomi baru yang memiliki strategi berkelanjutandalam pengelolaan dan
pengembangan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, A. Sonny, Etika Lingkungan (Jakarta ; Kompas, 2006)
Kurniawan, Ehwan , Panduan Mendaki Gunung Dalam Infografis (PT Tunas Bola;2004)
Kuswahyudi, Etika Kita Untuk Lingkungan Hidup, 2008
Putri, Vincencia Septaviani Issera Sulistya , Mendidik Generasi Muda dengan Pendidikan Lingkungan
(2006).
PHPA, Departemen Kehutanan , Panduan Mendaki Gunung (Bogor : 1992)
Wahyono, Edy Hendras, Belajar Dari Nol Sebuah Pengalaman Megembangkan Pendidikan Konservasi
Alam (Concervation International :Bogor, 2004)
http://penjelajahan.blogspot.com/2006, Management-perjalanan-peralatan.
http://teamglenmore.multiply.com, Leave No Trace

RINGKASAN
MAKALAH SUMBER DAYA ALAM



1.1 Latar Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya
alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan
salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan
sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya,
cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan
mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk
pembangunan lebih lanjut di masa mendatang. Pemanfaatan sumber daya alam
harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat
terbatas.

1.2 PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya.
Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya
alam non hayati. Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam biotik
yaitu semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) berupa makhluk hidup.
Sedangkan sumber daya alam non hayati atau sumber daya alam abiotik adalah
semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa benda mati.

1.3 KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
Berikut ini merupakan beberapa contoh klasifikasi sumber daya alam :
1. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a) Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan,
mikroba, air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi
dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
b) Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenew able), misalnya: minyak tanah,
gas bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
c) Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang
surut, dan energi laut.
2. Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam,
antara lain sebagai berikut:
a) Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam
bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan
sebagainya.
b) Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari,
energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
c) Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau
tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

3. Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a) Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu
sumber daya alam yang berupa benda-benda mati.
Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b) Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa
makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

1.4 PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
Persebaran sumber daya alam tidak selamanya melimpah. Ada beberapa
sumber daya alam yang terbatas jumlahnya, kadang-kadang dalam proses
pembentukannya membutuhkan jangka waktu yang relatif lama dan tidak dapat di
tunggu oleh tiga atau empat generasi keturunan manusia.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam
memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada
terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan
manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan.
1. Pemanfaatan SDA Nabati
a) Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti padi, jagung, ubi dan
sebagainya
b) Dimanfaatkan sebagai sumber sandang seperti serat haramay
c) Beberapa jenis tanaman dapat dimanfaatkan sebagai minyak atsiri seperti kayu
putih, sereh, kenanga, cengkeh
d) Dimanfaatkan sebagai tanaman hias seperti anggrek
e) Dimanfaatkan sebagai bahan baku mebel seperti meranti, rotan, bambu
f) Dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan kencur, jahe, kunyit
g) Dimanfaatkan sebagai keperluan industri
2. Pemanfaatan SDA Hewani
a) Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti daging sapi, daging kambing
b) Dimanfaatkan sebagai sumber kerajinan tangan seperti lokan, dirangkai menjadi
perhiasan
c) Dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai budaya manusia dan nilai kehidupan,
seperti bentuk kapal selam diadopsi dari cara ikan menyelam, bentuk pesawat dari
bentuk burung
3. Pemanfaatan SDA Barang Tambang
Usaha pemanfaatan pertambangan dan bahan galian dalam pembangunan
Indonesia adalah sebagai berikut:
a) Sebagai pemenuh kebutuhan SDA barang tambang dan galian dalam negeri.
b) Menambah pendapatan negara karena barang tambang dapat diekspor keluar
negeri
c) Memperluas lapangan kerja
d) Memajukan bidang transportasi dan komunikasi
e) Memajukan industri dalam negeri

1.5 PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan
makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa
terganggu.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat diusahakan untuk menjaga
kelestarian sumber daya alam:
1. Berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkesinambungan
a. Penghijauan dan Reboisasi
b. Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang
berhubungan dengan air, tanah dan udara.
c. Sengkedan atau terasering
d. pengembangan daerah aliran sungai
e. pengelolaan air limbah
f. penertiban pembuangan sampah
2. Berdasarkan Prinsip Mengurangi
Dalam mengambil sumber daya alam sebaiknya jangan diambil semuanya,
tetapi berprinsip mengurangi saja. Pengambilan yang dihabiskan akan merusak
lingkungan dan mengganggu ekosistem lingkungan.
3. Berdasarkan Prinsip Daur Ulang
Proses daur ulang adalah pengolahan kembali suatu massa atau bahan-bahan
bekas dalam bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi
barang yang berguna bagi kehidupan manusia.
Ada 2 sistem pengelolaan sampah yaitu system pengelolaan formal dan
informal.
1. System pengelolaan formal
Yakni pengumpulan pengangkutan dan pembuangan yang dilakukan oleh aparat
setempat misalnya Dinas Kebersihan dan Pertanaman
2. System pengelolaan informal
Yakni aktifitas yang dilakukan oleh dorongan kebutuhan untuk hidup dari
sebagian masyarakat. Secara tidak sadar mereka berperan serta dalam kebersihan
kota dan mereka sebenarnya juga merupakan pendekar lingkungan.

BAB I
PENDAHULUAN

Manusia tidak bisa lepas dari sumber daya alam. Segala kebutuhan manusia tidak ada satupun yang
tidak berasal dari alam. Populasi jumlah manusia semakin berkembang sedangkan sumber daya alam
di bumi ini tetap. Maka dari itu perlu adanya upaya pelestariaan sumber daya alam, upaya tersebut
telah banyak digalakan dimana-mana namun hasilnya tidak begitu memuaskan. Seperti halnya
semakin banyaknya sampah, semakin berkurangnya lahan hutan, pengelolaan sumber daya alam
yang tidak beraturan. Sumber daya alam yang ada sekarang ini merupakan titipan dari anak cucu kita
oleh sebab itu kita harus pengelola sumber daya alam dengan wawasan lingkungan yang
berkelanjutan.
Sumber daya alam merupakan kekayaan alam yang ada di bumi yang bisa dimanfaatkan oleh
manusia berupa mahluk hidup ataupun benda, sumber daya alam ada yang berwujud dan tidak
berwujud penggunaannya bisa secara langsung. Mengelola sumber daya alam dengan arif,
berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan sebenarnya bukan hal yang sulit. Hanya dibutuhkan
kemauan untuk melakukannya, ditambah dengan pengetahuan mengenai cara-cara pelaksanaannya.
Ada beberapa cara yang diterapkan dalam upaya pengelolaan sumber daya alam diantaranya prinsip
ekoefisiensi yaitu membuat suatu perencanaan penggunaan, pengelolaan, dan penyelamatan
sumber daya alam. Serta harus memperhitungkan akibat-akibat yang merugikan baik bagi
kelangsungan pembangunan maupun kelangsungan ekosistem. Sebelum menerapkan ekoefisiensi
yang tepat terlebih dahulu diperlukan pemahaman mengenai jenis, kondisi, dan nilai setiap sumber
daya alam. Sumber daya alam ada yang tidak bisa diperbaharui dengan demikian dalam
penggunaanya harus sehemat mungkin. Dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui juga perlu
digunakan dengan baik dan hemat supaya bisa di manfaatkan dalam jangka waktu yang panjang.
Selain itu diterapkan juga cara pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
Daftar pustaka
http://jeniadeliando.blogspot.com/2012/12/klasifikasi-sumber-daya-alam.html
http://www.geschool.net/395673/blog/post/konsepkonsep-pengelolaan-sumber-daya-alam-sda
http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/dampak-negatif-masalah-kependudukan.html
http://ayu3-potter.blogspot.com/2012/03/perinsip-dan-usaha-pelestarian-sumber.html
http://nofrialfaresita.vv.si/2013/01/pelestarian-sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup/
Pengertian Penduduk
Penduduk adalah mereka yang berada di dalam dan bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu
wilayah negara (menetap)-lahir secara turun-temurun dan besar di negara tersebut. Dalam sosiologi,
penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi 2, yaitu :
1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai
surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.

Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah Demografi pertama
kali ditemukan oleh Achille Guillard. Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari
dinamika kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, struktur dan distribusi penduduk serta
bagaimana jumlah penduduk setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi dan penuaan. Analisis
kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan
kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama atau etnisitas tertentu.

Beberapa Masalah Kependudukan
Beberapa permasalahan kependudukan, khususnya di Indonesia:
1. Masalah akibat angka kelahiran
Jika fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek
fisik misalnya fasilitas kesehatan. Selain itu pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat tinggi
akibatnya bagi suatu negara berkembang akan menunjukkan korelasi negatif dengan tingkat kesejahteraan
penduduknya.

2. Masalah akibat angka kematian
Semakin bertambah angka harapan hidup berarti perlu adanya peran pemerintah dalam menyediakan
fasilitas penampungan dan penyediaan gizi yang memadai bagi anak balita. Sebaliknya apabila tingkat
mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia di mata dunia.

3. Masalah Jumlah Penduduk
Masalah yang timbul akibat jumlah penduduk adalah aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
hidup keluarga karena banyaknya beban tanggungan sehingga sulit untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan.

4. Masalah mobilitas Penduduk
Pertumbuhan penduduk perkotaan selalu menunjukkan peningkatan yang terus menerus hal ini
disebabkan pesatnya perkembangan ekonomi dengan perkembangan industri pertumbuhan sarana dan
prasarana jalan perkotaan.
Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya kecukupan
pangan namun tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi muda
tidak ada yang mau menjadi petani.

5. Masalah Kepadatan Penduduk
Ketidakseimbangan kepadatan penduduk ini mengakibatkan ketidakmerataan pembangunan baik fisik
maupun nonfisik yang selanjutnya mengakibatkan keinginan pindah semakin tinggi.

Dampak Negatif Masalah Kependudukan Terhadap Lingkungan
Pengertian lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia atau
makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta saling mempengaruhi antara satu
komponen dengan komponen lainnya.

Pada suatu lingkungan terdapat dua komponen penting pembentukannya sehingga menciptakan suatu
ekosistem yakni komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pada lingkungan hidup
mencakup seluruh makluk hidup di dalamnya, yakni hewan, manusia, tumbuhan, jamur dan benda hidup
lainnya. Sedangkan, komponen abiotik adalah benda-benda mati yang bermanfaat bagi kelangsungan
hidup makhluk hidup di sebuah lingkungan yaitu mencakup tanah, air, api, batu, udara, dan lain
sebagainya.

Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor, baik faktor alami dari lingkungan itu
sendiri ataupun akibat dari tingkah laku manusia. Pentingnya lingkungan hidup yang terawat terkadang
dilupakan oleh manusia, dan hal ini bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak maksimal pada
lingkungan tersebut.

Sekarang kita mencoba mengidentifikasi kerusakan lingkungan yang disebabkan tingkah laku
manusia yaitu masalah kependudukan. Berikut contoh-contoh identifikasi masalah kependudukan yang
dapat merusak lingkungan :
1. Jumlah penduduk yang meningkat tiap tahun, baik secara kelahiran maupun arus
urbanisasi/imigrasi, menyebabkan banyaknya lahan untuk dijadikan pemukiman sehingga lahan hijau
terutama di daerah perkotaan semakin sempit.

2. Penduduk suku-suku primitif yang masih memakai sistem berpindah tempat tinggal menyebabkan
banyak lahan hutan yang dibuka sebagai pemukiman penduduk menjadi gundul karena tidak adanya
penggantian pohon kembali (reboisasi).

3. Meningkatnya jumlah penduduk berarti juga peningkatan produksi sampah harian atau limbah.
Limbah-limbah itu ada kalanya berupa sampah biologis manusia (feses), sampah rumah tangga, pertanian,
industri, transportasi, dan lain-lain. Sampah-sampah tersebut merupakan sumber polusi, baik polusi tanah,
air, maupun udara dan ini sangat berpengaruh pada kesehatan.

4. Tuntutan bahan pangan yang terus meningkat menyebabkan pengalihfungsian suatu lahan menjadi
tempat penghasil bahan pangan tersebut, seperti penggundulan bukit resapan air menjadi lahan bercocok
tanam sayur dan akibatnya terjadi longsor.

5. Terjadinya ekplorasi ataupun eksploitasi besar-besaran terhadap lingkungan maupun sumber daya
alam, seperti kegiatan pertambangan, penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman, dan pendirian bangunan
liar di daerah aliran sungai (DAS).

6. Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya jumlah kebutuhan air tanah yang
berarti meningkatnya jumlah sumur untuk memenuhi jumlah kebutuhan air tersebut dan berarti akan terjadi
peningkatan perusakan permukaan bumi karenanya.

7. Pada suatu lingkungan padat penduduk berarti semakin banyak dilakukan pembangunan tempat
tinggal yang berarti dilakukan pembukaan lahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang mengakibatkan
menurunya tingkat produktivitas tanah, yang tadinya subur menjadi gersang karena berkurangnya
tumbuhan penghasil zat hara.

8. Pada lingkungan padat penduduk di hasilkan banyak gas buang seperti gas karbon monoksida (CO)
maupun gas karbon dioksida (CO
2
) yang tidak diimbangi dengan berlimpahnya O
2
karena berkurangnya
jumlah tanaman di lahan tersebut sehingga hal ini menyebabkan menurunya kualitas udara.

Solusi Masalah Kependudukan Terhadap Lingkungan
Lingkungan berarti keadaan atau kondisi yang mengelilingi kita. Bumi, rumah kita, memberikan
semua hal penting yang dibutuhkan untuk hidup kita. Untuk kelangsungan hidup kita di lingkungan, kita
harus melestarikan biosfer yang sehat dengan semua sistem ekologi, semua tumbuhan dan hewan, tanah
yang subur, air murni, dan udara bersih.

Sekarang, keindahan alam bumi ini menghilang, sebagian orang di seluruh dunia menghancurkan
keindahan oleh eksploitasi sumber daya alam secara maksimum/berlebihan. Tingkat kerusakan lingkungan
hidup saat ini sudah sangat tinggi sehingga perlu adanya solusi dari masalah lingkungan ini.

Berbagai masalah lingkungan sekarang mempengaruhi bumi kita. Sebagai akibat dari era globalisasi
yang terus-menerus mengeksploitasi proses alami dari bumi mengubah masalah lokal menjadi isu-isu
global, beberapa masalah yang sekarang mempengaruhi dunia adalah hujan asam, polusi udara, pemanasan
global, limbah berbahaya, penipisan ozon, asap, polusi air, dan lain sebagainya serta overpopulasi Smog
dan racun mengapung di udara, yang disebabkan oleh pemborosan asap kotor dari perusahaan industri dan
juga dari pembakaran bahan bakar yang dikeluarkan oleh kendaraan.

Penyalahgunaan sumber daya energi akibat masalah kependudukan ini sebagai salah satu masalah
lingkungan yang terjadi dari banyaknya masalah yang lain. Dalam hal ini akan berdampak menjadi
masalah serius jika orang-orang pada jaman sekarang tidak bisa menyadari akan pentingnya daur ulang
energi dan konservasi lingkungan.

Untuk pertama yang mungkin dapat dilakukan adalah mendaur ulang produk-produk yang sudah tidak
terpakai, baik organik maupun non-organik sehingga ketegangan lingkungan sebagai akibat dari kerusakan
lingkungan dapat kita kurangi dengan hal ini. Contohnya seperti menggunakan barang-barang yang tidak
terpakai lalu didaur ulang menjadi kompos limbah tanaman sehingga dapat meminimalkan limbah yang
terbuang di lingkungan. Dari limbah tersebut kita juga dapat menciptakan pupuk organik yang sehat.

Deforestasi atau penggundulan hutan untuk kehidupan manusia akan dapat berkurang dengan kita
memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk mendaur ulang bahan yang digunakan, sehingga tak hanya
dampak pencemaran lingkungan saja yang akan berkurang namun pohon juga dapat kita sekamatkan.

Dalam memenuhi kebutuhan saat ini, kita tidak harus berlebihan dalam penggunaan sumber daya
alam yang ada, karena dengan begitu generasi manusia yang akan datang tidak harus mengorbankan
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan mereka merupakan keberlanjutan pelestarian lingkungan yang
harus diwujudkan.

Bukan berarti pengelolaan dominasi dan eksploitasi atau dalam menggunakan sumber daya alam
harus selalu berlebihan dan tanpa memperhatikan kapasitas bumi dalam memproduksi dan
merehabilitasinya dari kekuasaan kita atas alam dan makhluk hidup lainnya sehingga dapat menghindarkan
kita dari masalah-masalah kependudukan yang terus-menerus meningkat.

Oleh karena itu, kita harus menjaga kepadatan penduduk untuk mengurangi masalah kependudukan
dan memfasilitasi sumber daya terbarukan agar dapat lebih diperbaharui sebagai efek kelestarian
lingkungan yang dapat menjaga daya dukung lingkungan. Kita juga harus bertanggung jawab dalam
menggunakan semua fasilitas termasuk bumi beserta isinya sebagai bukti bahwa kita tetap ingat bahwa
Allah SWT telah mempercayakan semua itu kepada kita.

Anda mungkin juga menyukai