A. Zaman Kutai
Pada zaman ini masyarakat kutai yang membukai zaman sejarah Indonesia pertama
kalinya ini menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan.
B. Zaman Sriwijaya
Cita-cita tentang kesejahteraan bersama dalam sesuatu negara telah tercemin pada
kerjaan Sriwijaya yang berbunyi yaitu marvuat vanua criwijaya siddhayara subhika
(suatu cita-cita negara yang adil & makmur).
E. Zaman Penjajahan
Setelah Majapahit runtuh maka berkembanglah agama Islam dengan pesat di
Indonesia. Bersama dengan itu maka berkembang juga kerajaan-karajaan Islam
seperti kerajaan Demak. Selain itu, berdatangan juga bangsa-bangsa Eropa di
Nusantara.
Bangsa asing yang masuk ke Indonesia pada awalnya berdagang, namun kemudian
berubah menjadi praktek penjajahan. Adanya penjajahan membuat perlawanan dari
rakyat Indonesia di berbagai wilayah Nusantara, namun karena tidak adanya
kesatuan dan persatuan di antara mereka maka perlawanan tersebut seringkali siasia.
G. Kebangkitan Nasional
Pada masa ini banyak berdiri gerakan-gerakan nasional untuk mewujudkan suatu
bangsa yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuataannya sendiri.
Nilai-nilai Pancasila diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri
negara, dijadikan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Proses cara formal
tersebut dilakukan dalam sidang-sidang BPUPKI pertama, bidang panitia 9, sidang
BPUPKI kadua, serta akhirnya di sah kan secara yuridis sebagai dasar negara RI.
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk membentuk negara sangat erat
kaitannya dengan jati diri bangsa Indonesia. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan serta keadilan. Dalam kenyataannya secara objektif telah dimiliki bangsa
Indonesia sejak dahulu kala.
dituangkan dalam Mukadimah Hukum Dasar, alinea keempat dalam rumusan dasar
negara sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam Jakarta.
Pada sidang kedua BPUPKI tgl 10 Juli 1945 dibicarakan mengenai materi undangundang dasar dan penjelasannya. Sidang kedua ini juga berhasil menentukan bentuk
negara Indonesia yaitu Republik.
Seiring berjalannya waktu, dibentuklah PPKI yang bertugas melanjutkan tugas
BPUPKI. Seiring dengan kekalahan Jepang, para pemuda mendesak agar
kemerdekaan dilaksanakan secepatnya tanpa menunggu janji Jepang, akhirnya
Soekarno-Hatta bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945 atas nama bangsa Indonesia.
Sehari setelah Indonesia merdeka, PPKI mengadakan sidang pertamanya. Dalam
sidang tersebut terdapat perubahan yang telah dilakukan yaitu perubahan pada sila
pertama (tujuh buah kata dihilangkan dan diganti dengan kata-kata Yang Maha Esa)
dan beberapa perubahan pada rancangan UUD.
Pada saat itu juga Pembukaan Undang-Undang Dasar dan pasal-pasal UUD
disahkan menjadi Undang-Undang dasar negara Republik Indonesia. Pada sidang
tersebut juga menetapkan Ir. Soekarno dan Moh.Hatta sebagai presiden dan wakil
presiden Indonesia.
Selanjutnya sidang tersebut juga membicarakan rancangan aturan peralihan. Di
dalam aturan tersebut dinyatakan pembentukan KNIP yang bertugas membantu
Presiden.
Baca Juga :
Sultan Hamid II, Sosok Pencipta Lambang Garuda Pancasila
Manifesto Politik Kongres Pemuda dan Sumpah Pemuda 1928