Oleh :
Nama
: SAHRUL RAMADANA
Nim/Bp
: 1306435/2013
Prodi
I.
pemerintahan
parlamenter
bukan
sistem
kabinet
presidensiil.
dikeluarkanlah oleh Presiden Dekrit yang didasarkan pada suatu hukum darurat
negara (Staatnoodrecht). Menurut presiden sebagai kepala negara, keadaan
seperti itu menimbulkan keadaan ketatanegaraan yang membahayakan persatuan
dan keselamatan negara, nusa, bangsa, maka tindakan presiden tersebut
dibenarkan berdasarkan hukum darurat negara.
Adapun Diktum Dekrit Presiden 5 Juli 1959 itu adalah :
(1) Menetapkan pembubaran Konstituante
(2) Menetapkan Undang-Undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, terhitung mulai hari tanggal
penetapan dekrit ini, dan tidak berlakunya lagi Undang Undang Dasar
Sementara 1950.
(3) Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) yang
terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat ditambah dengan utusanutusan
dari
daerah-daerah
dan
golongan-golongan,
serta
Dewan
IV.
Sumber :
Adnan, Fachari M. dkk. 2003. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi.
Padang: UNP Press.