Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Masalah Lingkungan Hidup diPurbaligga” tepat pada
waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Ilmu Lingkungan”.

Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara


mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk Mahasiswa pada umumnya. Saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Amris Azizi, S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah
Ilmu Lingkungan atas bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta
pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu.

Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lazimnya manusia bergantung pada bagaimana keadaan lingkungan di sekitarnya
yaitu sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam
tersebut yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat
manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai
komponen tubuh manusia yang terbesar. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat
dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu,
udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang
sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Purbalingga perlu ditangani disebabkan adanya sejumlah faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu mengenai keadaan lingkungan hidup seperti
kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai kecamatan. Komponen lingkungan hidup
secara garis besar terbagi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora dan fauna darat dan
air), kelompok abiotik (sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya
dan kesehatan masyarakat).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat diambil kesimpulan atau rumusan masalah
sebagai berikut :

1. Apa pengertian lingkungan hidup ?


2. Apa saja unsur-unsur lingkungan hidup ?
3. Apa bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup di Purbalingga dan faktor-faktor
penyebabnya ?

4. Apakah lingkungan hidup di Purbalingga sudah urgen bagi kehidupan


masyarakatnya ?
5. Bagaimana usaha untuk melestarikan lingkungan hidup yang ada di Purbalingga ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah :

1. Mengetahui pengertian lingkungan hidup.


2. Mengetahui unsur-unsur lingkungan hidup.
3. Mengetahui bentuk-bentuk kerusakan lingkungan di Purbalingga dan penyebabnya.

4. Memahami urgensi lingkungan bagi kehidupan masyarakat di Purbalingga.


5. Mengetahui upaya pelestarian lingkungan hidup di Purbalingga.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Hidup

Hamparan laut biru yang luas, dataran, bukit-bukit, pegunungan, langit yang biru
yang disinari matahari, semuanya merupakan lingkungan alam. Lingkungan hidup mencakup
lingkungan alam yang meliputi lingkungan fisik, biologi, dan budaya.

Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982 yang disempurnakan dengan


Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 tahun 1997 pasal 1 menyebut pengertian
lingkungan hidup yang berbunyi, “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”
Lingkungan hidup sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang tersebut
merupakan suatu sistem yang meliputi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non-hayati,
lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. Semua komponen-komponen lingkungan hidup
seperti benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup berhimpun dalam satu wadah yang menjadi
tempat berkumpulnya komponen itu disebut ruang.

Pada ruang ini berlangsung ekosistem, yaitu suatu susunan organisme hidup dimana
diantara lingkungan abiotik dan organisme tersebut terjalin interaksi yang harmonis dan
stabil, saling memberi dan menerima kehidupan.

Berikut ini adalah pengertian lingkungan hidup menurut para ahli:

1. S.J MCNAUGHTON & LARRY L. WOLF

Lingkungan hidup diartikan sebagai semua faktor ekstrenal yang bersifat biologis dan
fisika yang langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi
organisme.

2. Prof Dr. Ir. OTTO SOEMARWOTO

Lingkungan hidup merupakan jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang
yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.

3. Prof. Dr. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO, SH

Pengertian lingkungan hidup adalah semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya
manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan
mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.

4. MICHAEL ALLABY

Lingkungan hidup didefinisikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition
surrounding and organism atau kondisi yang mencakup fisik, kimia dan biotik termasuk
organisme.

5. JONNY PURBA

Lingkungan hidup merupakan wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya


bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan
simbol dan nilai.

6. SRI HAYATI
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk
hidup. termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.

7. Pengertian lingkungan hidup menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup
lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang ber-Wawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan
yurisdiksinya.

B. Unsur-unsur Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk
hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melansukkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Unsur hayati (biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun
sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam
kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau manusia.

2. Unsur sosial budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial.
Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma
yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur fisik (abiotik)

Undur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik
sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayakan, apa
yang terjadi jika air tak ada lagi di maka bumi atau udara yang dipenuhi asap? tentu saja
kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana
kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur,
munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

C. Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup diPurbalingga dan Faktor


Penyebabnya

Lingkungan hidup mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kualitas maupun


kuantitasnya. Dengan kata lain, lingkungan hidup dapat mengalami penurunan kualitas dan
penurunan kuantitas. Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi
lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk
hidup yang ada di dalamnya. Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa
faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan dapat dikarenakan proses alam dan
karena aktivitas manusia.

1. Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam


 Tanah Longsor

Dapat terjadi akibat proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia.
Bencana alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman,
sarana dan prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah longsor
pada umumnya melanda beberapa kecamatan di Purbalingga yang memiliki topografi
agak miring atau berlereng curam. Sebagian desa di wilayah Purbalingga itu berada di
daerah pegunungan, sehingga resiko terjadinya bencana tanah longsor masih cukup
tinggi.

 Kemarau Panjang
Penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi
lebih lama dari biasanya. Bencana ini menimbulkan banyak kerugian. Biasanya desa desa
yang terdampak akibat kemarau panjang itu berada di daerah pegunungan, karena sumber
air mengering. Dampaknya terlihat di berbagai sektor terutama di bidang pertanian yang
menyebabkan gagal panen. Beberapa hutan akan kering yang akan menimbulkan masalah
baru seperti kebakaran hutan, karena akan muncul titik titik api penyebab kebakaran.
Warga masyarakat di desa-desa yang mengandalkan air dari sumber mata air dan sumur
akan kekurangan air bersih, sehingga memaksa mereka mandi di sungai yang keruh.
Kekurangan air bersih tersebut saat kemarau panjang sering terjadi di Kecamatan
Karangjambu, Kecamatan Karangreja, Kecamatan Karangmoncol, dan beberapa
kecamatan lainnya.

2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia


a. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan


pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan
pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam
pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu :

1. Pencemaran Udara

Ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa hasil
pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh
kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan lain lain. Dampak yang ditimbulkan dari
pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O 2) di udara, menipisnya lapisan
ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat
merusak dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan. Akibat yang ditimbulkan oleh
pencemaran udara, antara lain: Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis,
emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya, rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi
pada logam, dan memudarnya warna cat, terganggunya pertumbuhan tanaman, misalnya
menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas SO 2 yang tinggi di udara,
adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat
mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub dan terjadinya hujan asam yang
disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.

2. Pencemaran Tanah

Disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat
diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk
atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah
kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya
ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun
tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.

3. Pencemaran Air

Terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti
deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya. Selain itu, tersumbatnya aliran
sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak
yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai,
tercemarnya air tanah, dan air permukaan. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air
antara lain : Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan
oksigen, Pendangkalan dasar perairan, Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan
serangga air, Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah, dan menjalarnya wabah
muntaber.

4. Pencemaran Suara

Menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan
detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged),
susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres. Pencemaran suara
adalah tingkat kebisingan yang memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat
ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik.

b. Degradasi Lahan

Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan


lingkungan oleh manusia yang tidak peduli dengan keseimbangan lingkungan. Bentuk
degradasi lahan seperti:

 Lahan kritis

Terjadi karena praktik ladang berpindah atau pembukaan lahan baru untuk
pemukiman maupun perkebunan.

 Kerusakan hutan

Terjadi umumnya karena ulah manusia seperti penebangan liar, kebakaran hutan,
dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkannya misalnya punahnya
habitat hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya tanah
longsor dan banjir.
D. Urgensi Lingkungan Hidup Bagi Kehidupan
1. Urgensi Lingkungan sebagai tempat tinggal

Tiap-tiap makhluk hidup akan bertempat tinggal di dalam lingkungan tempat mereka
berada. Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan jenisnya masing-masing. Dalam hal
ini makhluk hidup dalam lingkungan ada yang hidup sebagai individu, populasi, komunitas
atau ekosistem tertentu.

2. Urgensi Lingkungan sebagai tempat mencari makan.

Keseimbangan lingkungan atau ekosistem akan terjadi jika rantai makanan, jaring
makanan, dan piramida makanan tepat. Hakekatnya tiap komponen dalam lingkunga hidup
dapat dikatakan sebagai “ satu untuk yang lain’. Contoh rumput dimakan kambing dan
kambing dimakan manusia dan seterusnya.

3. Urgensi Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas

Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi


kebutuhan bagi hidupnya. Sehubungan dengan itulah terjalin interaksi sosial yang
menunjukkan ketergantungan antar sesama manusia. Melalui proses interaksi sosial manusia
mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.

E. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup

Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain yaitu
sebagai berikut:

1. Bidang Kehutanan

Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai
upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain :

 Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang


sehingga hutan tetap lestari.
 Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan memberikan
hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
 Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang hendaknya
yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur kembali.
 Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan-kawasan yang
hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali hutan-hutan yang telah rusak.

2. Bidang Pertanian
 Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap
seperti sawah, perkebunan, dan sebagainya.
 Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras
(sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
 Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan
hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama
tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
 Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian
penggunaan pestisida dapat dihindarkan.

3. Bidang Industri
 Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus
dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari
bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat
pengolahan limbah industri.
 Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang berasal
dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan CO 2 (karbon
dioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya. Penghijauan
yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.
 Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih
ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi,
sinar matahari, dan sebagainya.
 Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai
seperti kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya. Dengan demikian selain
memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan bahan baku yang biasanya diambil
dari alam dapat dikurangi.
 Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.
 Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk.

4. Bidang Perairan
 Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda
lainnya ke sungai, karena sungai bukan tempat pembuangan sampah.
 Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai seperti larangan penggunaan
bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring ikan sampai
sekecil-kecilnya, dan sebagainya.

5. Perundang-undangan

Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan


Lingkungan Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat bagi pelanggar-
pelanggar lingkungan hidup sesuai dengan tuntutan undang-undang.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kerusakan lingkungan hidup banyak diakibatkan oleh manusia. Diantaranya


kebakaran hutan, penebangan liar yang mengakibatkan hutan gundul. Majunya teknologi
seperti mobil, pabrik, dan sepeda motor membuat udara tercemar dan lapisan ozon berlubang
karena asap kendaraan. Lapisan ozon yang berlubang membuat sinar matahari langsung ke
bumi yang menyebabkan suhu di bumi naik. Karena suhu di bumi naik es di kutub utara
mulai mencair. Oleh karena itu, manusia harus segera menanggulangi kerusakan ini sebelum
kerusakan semakin meluas. Selain menanggulangi manusia harus sadar dan mengintrospeksi
diri mereka agar tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti merusak lingkungan.

B. Saran

Seharusnya pemerintah Kabupaten Purbalingga lebih memperhatikan kelestarian


lingkungan hidup. Karena pada saat ini pemerintah masih berpangku tangan atas apa yang
terjadi dengan lingkungan. Pemerintah harus tegas dalam menentukan tindakan untuk
menanggulangi kerusakan lebih lanjut seperti kerusakan hutan, kebakaran, asap pabrik yang
membuat lapisan ozon berlubang dan banyak kerusakan lain yang disebabkan oleh manusia
dengan cara reboisasi, penyuluhan tentang pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan
manusia.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-tentang-lingkungan-hidup.html

https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/06/contoh-makalah-tentang-lingkungan-hidup.html

https://zuliaden-jayus.blogspot.com/2014/08/makalah-lingkungan-hidup.html

Anda mungkin juga menyukai