Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Hygiene Sanitasi Dasar


(HSD)

DISUSUN OLEH

Raihan Akbar Maulana


Manajemen Tata Boga (A)
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lingkungan hidup sebagai karunia dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa kepada
rakyat dan bangsa Indonesia merupakan ruang bagi kehidupan dalam segala aspek dan
matranya sesuai dengan wawasan nusantara. Dalam rangka mendayagunakan sumber daya
alam untuk memajukan kesejahteraan umum seperti diamanatkan dalam UndangUndang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan untuk mencapai kebahagiaan hidup
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup, berdasarkan kebijaksanaan
nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan memperhitungkan kebutuhan generasi masa
kini dan generasi masa depan. Untuk itu perlu dipandang untuk melaksanakan pengelolaan
lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang guna menunjang terlaksananya
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup.
Dalam penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam
rangka pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan hidup, harus memperhatikan
tingkat kesadaran masyarakat dan perkembangan lingkungan global serta perangkat hukum
Internasional 1 Siswanto Sunarso, Hukum Pidana Lingkungan Hidup dan Strategi
Penyelesaian Sengketa, Cet. I, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005, hlm. 1. 2 yang berkaitan
dengan lingkungan hidup.2 Kesadaran dan kehidupan masyarakat dalam kaitannya dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup telah berkembang demikian rupa, sehingga
perlu disempurnakan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan hidup.
Regulasi yang diatur dalam UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup khususnya pada Bab VII bahwa pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun wajib dilakukannya, guna
meminimalisir sistem pembuangan limbah dengan risiko yang amat kecil bagi lingkungan
hidup, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan menyadari hal
tersebut, bahan berbahaya dan beracun beserta limbahnya perlu dilindungi dan dikelola
dengan baik
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Definisi Lingkungan Hidup

Sebelum kita membahas tentang pencemaran lingkungan, ada baiknya kita harus mengetahui
terlebih dahulu definisi dari lingkungan itu sendiri. Dalam makalah ini akan disampaikan
beberapa defisini tentang lingkungan.

Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan
kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan hukumpengelolaan
lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan Nusantara. Sedangkan pengertian dan
definisi lingkungan hidup menurut para ahli:

 Lingkungan hidup adalah Semua benda dan kondisi yang terdapat di dalam
ruang dimana manusia itu berada dan berpengaruh terhadap kelangsungan dan
kesejahteraan manusia (Munajat saputra).
 Lingkungan hidup adalah Lingkungan adalah jumlah sebuah benda dan
kondisi yang berada di dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi
Kehidupan manusia (Otto Sumarwoto).
 Lingkungan hidup adalah Segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruhnya
yang terdapat di dalam ruang yang mempengaruhi segala yang berada di
dalam ruang yang kita tempati (Emil Salim).
 Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam
ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita (PROF DR. IR.
OTTO SOEMARWOTO).
 Lingkungan hidup adalah semua faktor ekstrenal yang bersifat biologis dan
fisika yang langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan, perkembangan
dan reproduksi organisme (S.J MCNAUGHTON & LARRY L. WOLF).
 Lingkungan hidup diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic
condition surrounding and organism (MICHAEL ALLABY).
 Lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya
manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia
berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup
lainnya (PROF. DR. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO, SH).
 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan
mahluk hidup. termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup
lainnya (SRI HAYATI).
 Lingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya
bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta
pranatanya dengan simbol dan nilai (JONNY PURBA).

Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan
Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera
dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan
dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsaIndonesia menyelenggarakan
kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.

Menurut Sciences Society, lingkungan alam dapat dibedakan berdasarkan beberapa


karakteristik, yaitu:

1) Ekologi lengkap. Berfungsi sebagai sistem alami, tanpa intervensi manusia yang besar.
Termasuk di dalam unsur ini adalah semua vegetasi, mikro organisme, tanah, batuan,
suasana, fenomena alam yang terjadi dalam batas-batas dan sifat mereka.

2) Sumber daya alam universal. Unsur ini meliputi fenomena fisik dimana tidak jelas batas-
batasnya, misalnya udara, air, iklim, energi, radiasi, muatan listrik, magnet. Unsur lingkungan
hidup jenis ini tidak berasal dari aktifitas manusia.
Contoh lingkungan hidup

Membicarakan unsur lingkungan tidak akan lengkap tanpa membahas tentang


lingkungan alami dan buatan.

Pertama, lingkungan alami adalah lingkungan alam yang sudah ada tanpa adanya
campur tangan manusia. Contoh lingkungan jenis ini adalah cuaca, iklim, bentang alam,
batuan mineral, tanah, vegetasi alami, kehidupan hewan asli, mikroorganisme, perairan
permukaan dan bawah tanah. Demikian pula lautan, pantai, posisi geologi, bentuk wilayah,
lokasi geografis.

Meskipun demikian, sulit menemukan lingkungan alam yang sungguh-sungguh alami.


Lingkungan alam akan bervariasi dalam sebuah kontinum, dari idealnya antara seratus persen
alami ke titik pendulum lain yaitu nol persen alamiah. Derajat alamiah suatu lingkungan tidak
akan seragam (Donald, 1979: 31).

Selain lingkungan alamiah yaitu lingkungan buatan. Lingkungan buatan tercipta


karena adanya intervensi manusia. Daerah dimana manusia mengubah bentang alam seperti
perkotaan, lahan pertanian, maka lingkungan alamiah semakin telah berkurang. Contoh
lingkungan ini adalah bendungan, danau buatan, taman satwa dan lain-lain.
B. Unsur Lingkungan Hidup

Komponen atau unsur lingkungan hidup terdiri atas beberapa unsur, yaitu:

1. Unsur lingkungan biotik atau hayati. Komponen lingkungan ini terdiri dari
makhluk hidup seperti manusia, hewan atau satwa atau fauna, tumbuhan atau
flora.
2. Unsur lingkungan abiotik. Merupakan komponen lingkungan yang terdiri dari
berbagai benda-benda tidak hidup, misalnya tanah, air, udara, iklim, dan
sebagainya. Keberadaan suatu lingkungan fisik sangat besar pengaruhnya
terhadap kelangsungan hidup berbagai bentuk kehidupan di bumi. Dapatkah
anda bayangkan jika air tak ada lagi oksigen di muka bumi?. Dapatkah manusia
bernafas?. Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara
wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan, tumbuhan mati. Selain
itu, akan terjadi pula perubahan musim, munculnya berbagai penyakit.
3. Unsur sosial budaya,. Unsur ini adalah lingkungan sosial, budaya yang ada di
sekitar manusia. Merupakan sistem nilai, gagasan, keyakinan dalam
menentukan perilaku manusia sebagai makhluk sosial.

Jenis-Jenis Lingkungan

1. Lingkungan fisik

Pengertian lingkungan fisik adalah segala benda dan keadaan fisik yang ada di sekitar
kitamisalnya batu-batuan, mineral, air, udara, unsur-unsur iklim, kelembaban, angin dan lain-
lain. Lingkungan fisik ini memiliki hubungan erat dengan makhluk hidup yang menghuninya,
sebagai contoh mineral yang dikandungolehtanah menentukan kesuburan yang erat
hubungannya dengan tanaman-tanamanyang tumbuh di atasnya.

2. Lingkungan biotik

Pengertian lingkungan biotik adalah segala makhluk yang ada di sekitar kitabaik
manusia, hewan dan tumbuhan. Tiap unsur biotik, berinteraksi antar biotik dan juga dengan
lingkungan fisik atau abiotik.

Sifat-sifat Lingkungan

Ada banyak faktor dan sifat yang membentuk lingkungan .


Sifat lingkungan itu ditentukan oleh berbagai macam faktor yang diantaranya sebagai berikut:

1. Jenis dan jumlah yang terdapat pada masing-masing jenis di unsur lingkungan
itu.
2. Interaksi atau hubungan antara setiap unsur yang terdapat pada lingkungan
tersebut.
3. Kondisi atau kelakuan pada unsur lingkungan dan
4. Faktor non material seperti kebisingan, suhu dan cahaya (Soemarwoto, 1989).
Adanya perubahan pada lingkungan yang telah dimaksudkan disini tentu terdapat
perubahan kualitas yakni sehatatautidaknya suatu linkungan atau baik buruknya suatu
lingkungan.

Komponen Biotik

Berdasarkan dari segi trofik atau nutrisi, maka komponen biotik didalam ekosistem terdiri
atas dua jenis,antara lain:

1. Komponen Autotrofik

Kata autotrofik berasal dari (autos)yang berarti sendiri dan (trophikos)yang berarti
menyediakan makanan. Komponen autotrofik yakni organisme yang dapat menyediakan atau
mampu mensintesis makanannya sendiri berupa bahan organik yang berasal dari bahan-bahan
anorganik dengan adanya bantuan klorofil dan energi utama yang berupa adanya
sinarmatahari.

Oleh sebab itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk dalam golongan autotrof dan
pada umumnya ialah golongan tumbuh-tumbuhan. Pada komponen nutrofik akan terjadi
pengikatan energi matahari dan bersintesis pada bahan anorganik yang menjadi sebuah bahan
organik yang kompleks.

2. Komponen heterotrofik

Heterotroik berasal dari kata (hetero)yang berarti berbeda atau lain dan (trophikos) berarti
menyediakan makanan. Komponen heterotrofik yang berarti organisme yang hidupnya selalu
memanfaatkan bahan organisik menjadi bahan makanannya, sedangkan pada bahan organik
yang telah dimanfaatkan tersebuttelah disediakan oleh organisme yang lain.

Jadi, komponen heterotrofit akan memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik,
kemudian pada sebagian anggota komponen tersebut akan menguraikan bahan organik ke
dalam bentuk bahan anorganik, dengan demikian maka jamur, jasad renik,binatang termasuk
dalam golongan komponen heterotrofik.

Usaha atau aktivitas yang diperkirakan memiliki dampak yang penting terhadap lingkungan
mencakup:

1. Adanya pengubahan pada bentang alam dan bentuk lahan.


2. Adanya eksploitasi pada sumber daya alam.
3. Proses dan adanya kegiatan yang bisa memunculkan pemborosan, suatu
kerusakan dan terjadinya kemerosotan pada sumber daya alam dalam
pemanfaatannya.
4. Suatu proses dan aktivitas yang bisa mempengaruhi lingkungan budaya dan
sosial.
5. Proses dan adanya kegiatan yang bisa mempengaruhi pada pelestarian
kawasan konservasi pada sumber daya alam atau pada perlindungan cagar
budaya.
6. Adanya introduksi pada segala jenis tumbuh-tumbuhan, jasad renik dan jenis
hewan.
7. Pembuatan dan adanya penggunaan bahan non hayati dan non hayati;
8. Adanya penerapan teknologi yang diperkirakan memiliki potensi yang besar
dalam mempengaruhi lingkungan.
9. Aktivitas yang memiliki resiko tinggi dan dapat mempengaruhi segala bentuk
pertahanan negara (Pasal 1 alat 1 pada PIP no. 51 Tahun 1993).

Sedangkan untuk dampak penting pada suatu usaha atau aktivitas terhadap lingkungan hidup
yang ditentukan olehbeberapa faktor berikut:

1. Luas wilayah pada persebaran dampak


2. Jumlah manusia yang telah terkena dampak.
3. Lamanya dampak akan berlangsung
4. Intentsitas terhadap dampak
5. Banyaknya pada komponen lingkungan lainnya yang telah terkena dampak.
6. Tidak berbalik atau berbaliknya dampak (Pasal 3 ayat 1 PP. No. 51 pada tahun
1993)

Lingkungan Hidup dan Permasalahannya


Jenis permasalahan lingkungan hidup semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya populasi dan eksploitasi sumber daya alam untuk memenuhi berbagai
kebutuhan hidup manusia. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh kawasan
dunia.

Berbagai permasalahan lingkungan tersebut yaitu:

1. Pemanasan global yang menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan


permukaan bumi sehingga mencairnya es di kutub. Kemudian, meningkatnya
permukaan air laut dan juga perubahan pola alami musim yang berakibat
terciptanya bencana banjir bandang, salju berlebihan atau penggurunan.
2. Pencemaran lingkungan berupa pencemaran udara, pencemaran air
dan pencemaran tanah. Untuk lebih memahaminya, baca artikel
pengertian pencemaran lingkungan.
3. Penipisan sumber daya alam sehingga memicu konflik antar negara dan
kawasan.
4. Punahnya keanekaragaman hayati, baik itu tumbuhan atau satwa liar.
5. Penggundulan hutan dan deforestasi.
6. Pengasaman laut. Ini adalah dampak langsung dari produksi CO2 yang
berlebihan.
7. Penipisan lapisan ozon dan efek rumah kaca.
8. Terjadinya hujan asam yang disebabkan karena proses pembakaran bahan bakar
fosil atau meletusnya gunung berapi. Ia dapat pula terjadi karena vegetasi busuk
yang melepaskan sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer.
9. Rekayasa genetika untuk memproduksi makanan atau pertanian. Modifikasi
genetik makanan berpotensi meningkatkan racun dan penyakit.
Manfaat Lingkungan

Lingkungan dengan kualitas baik akan sangat penting bagi terciptanya kehidupan manusia
yang sehat, aman dan sejahtera. Kualitas tersebut dikatakan baik jika keadaaan unsur hayati
maupun unsur fisik yang ada mampu mendukung kehidupan berbagai spesies. Hal ini dapat
dilihat dengan mengetahui daya dukung lingkungan bagi kehidupan.

Namun, daya dukung lingkungan bukanlah tanpa batas. Ia memiliki keterbatasan, baik dalam
segi kualitas maupun kuantitas. Dengan kata lain, ia dapat mengalami penurunan kualitas
atau dan kuantitas sekaligus. Jika hal ini terjadi, maka ia tidak dapat berfungsi lagi
sebagaimana seharusnya.

Menurunnya kualitas lingkungan berarti hilangnya berbagai manfaat yang disediakan alam
bagi manusia. Berbagai manfaat dari lingkungan alam terhadap manusia, beberapa
diantaranya, adalah:

 Menyediakan sumber makanan, oksigen, wisata, pendidikan, obat-obatan.


 Manfaat tumbuhan dan satwa liar dalam menyerap karbon. Kemudian manfaat
kelelawar dalam penyerbukan bunga, buah seperti durian. Peran kerang atau
tiram dalam menetralisir zat pencemaran laut.
 Manfaat alam menyediakan berbagai sumber obat-obatan, penelitian,
pengetahuan, kesehatan.

Lingkungan Hidup dan Pelestariannya

Menjaga agar lingkungan tetap lestari merupakan hal yang vital bagi manusia. Hal ini
dikarenakan bahwa manusia membutuhkan sumber daya alam untuk berkembang biak dan
hidup. Semua sumber daya tersebut tersedia di alam. Jika alam rusak, maka hidup manusia
terganggu. Bahkan, dapat menyebabkan kepunahan.

Terdapat banyak cara hidup ramah lingkungan yang dapat kita lakukan untuk melakukan
pelestarian lingkungan. Beberapa cara pelestarian lingkungan yang dapat kita lakukan adalah:
 Mengumpulkan sampah organik yang kita hasilkan. Kemudian jadikan pupuk
kompos.
 Kurangi penggunaan kantong plastik ketika berbelanja. Menggunakan tas
khusus, misalnya tas kain, yang dapat anda pakai berulang kali.
 Tanam pohon sebanyak mungkin. Bergabung dengan organisasi yang
melakukan aktifitas penanaman pohon sangat dianjurkan sehingga anda juga
dapat belajar cara menanam yang baik.
 Kurangi frekuensi perjalanan, jika tidak terlalu dibutuhkan. Selain menghemat
pengeluaran, kita juga menghemat BBM. BBM berasal dari bahan bakar fosil
dan merupakan sumber utama pencemaran udara.
 Gunakan transportasi umum untuk transportasi sehari-hari, misalnya
menggunakan busway di Jakarta.
 Kumpulkan sampah yang bisa didaur ulang seperti botol plasti, botol kaca,
baterai, besi. Jual atau berikan kepada pengepul (tukang butut). Ini merupakan
salah satu cara menghasilkan uang dari sampah, selain beramal tentunya.
 Jika memungkinkan, pisahkan sampah yang dapat terdegradasi secara alamiah,
bisa didaur ulang limbah, dan sampah non-biodegradable.
 Mengurangi jumlah daging yang kita makan. Tahukah anda bahwa peternakan
sapi menghasilkan jumlah gas metana?. Gas ini merupakan penyumbang
terbesar dalam menciptakan efek rumah kaca dan pemanasan global.
 Untuk melestarikan alam, membentuk kawasan konservasi alam seperti taman
nasional, suaka margasatwa. Menetapkan satwa dan tumbuhan dilindungi
adalah contoh pelestarian lingkungan hidup lainnya.

Demikianlah pembahasan konsep lingkungan hidup meliputi pengertian lingkungan menurut


para ahli, kemudian unsur atau komponen dalam suatu lingkungan, manfaatnya serta upaya
pelestariannya.

Anda mungkin juga menyukai