Anda di halaman 1dari 14

Presentasi

Ilmu Alamiah Dasar


Materi Tentang

MANUSIA DAN LINGKUNGAN
HIDUPNYA




Oleh
Dea Addinar
Susana Devi
BAB I
Pendahuluan
1. Pengertian dan hubungan Antara Manusia dan Lingkungan Hidup

Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki kecerdasan baik secara
emosional maupun spiritual yang mampu mengolah dan mengolah segala
sesuatu yang terdapat dalam lingkungan hidup menjadi sesuatu yang
mampu menyokong kehidupannya.

Lingkungan hidup merupakan komponen penting dari kehidupan manusia
begitupun sebaliknya kehidupan manusia memiliki pengaruh besar terhadap
kelangsungan lingkungan hidup.

Sebuah contoh sederhana yang biasa diberikan untuk menggambarkan
interaksi timbal balik antara manusia dan lingkungan hidup. Agar bisa dapat
bertahan hidup manusia membutuhkan kegiatan makan dan minum. Dalam
memenuhi kebutuhan itu manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan
hidup seperti hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, air, udara, sinar matahari,
garam, kayu, dan barang-barang tambang dan lain sebagainya. Komponen-
komponen lingkungan hidup itu merupakan sumber mutlak manusia untuk
mempertahankan atau meneruskan kehidupannya.




Apa yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah semua benda,
daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang
yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan makhluk hidup.
Pengertian lain yang lebih luas dapat diberikan untuk menjelaskan
lingkungan hidup, yaitu kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, dan keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Manusia dengan kemampuan ilmu dan teknologi bisa membuat
perubahan-perubahan, baik kecil maupun besar pada
lingkungannya. Perubahan-perubahan itu terutama terjadmi karena
meningkatnya kebutuhan hidup manusia yang mengakibatkan
interaksi antara manusia dan lingkungannya semakin intensif,
misalnya dalam penggalian sumber alam, pengelolaan dan
penggunaan sumber alam. Dengan dimikian, peranan manusia
sangan berpengaruh terhadap kondisi struktur dan sifat fungsional
ekosistem.
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup dapat didefinisikan dapat didefinisikan sebagai:
- Daerah di mana sesuatu mahluk hidup berada.
- Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.
- Keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau
sekumpulan mahluk hidup, terutama:
1. Kombinasi dari berbagai kondisi fisik di luar makhluk hidup
yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan
kemampuan mahluk hidup untuk bertahan hidup.
2. Gabungan dari kondisi sosial and budaya yang berpengaruh
pada keadaan suatu individu mahluk hidup atau suatu
perkumpulan/komunitas mahluk hidup.
B. Definisi Lingkungan di Indonesia
Lingkungan hidup bagi bangsa Indonesia tidak lain merupakan
Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua
benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta
musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan
peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia
menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.

Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan
penegakan hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia
adalah Wawasan Nusantara. Persetujuan Internasional Tentang
Lingkungan Hidup Indonesia termasuk dalam perjanjian:
Biodiversitas, Perubahan Iklim, Desertifikasi, Spesies yang
Terancam, Sampah Berbahaya, Hukum Laut, Larangan Ujicoba
Nuklir, Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi Kapal, Perkayuan Tropis
83, Perkayuan Tropis 94, Dataran basah, Perubahan Iklim - Protokol
Kyoto (UU 17/2004), Perlindungan Kehidupan Laut (1958) dengan
UU 19/19 Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia.Bahaya alam:
banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi,
kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor



C. Bumi sebagai kesatuan ekosistem
Untuk mengembangkan pandangan yang semakin
teapat terhadap lingkungan hidup diperlukan
pemahaman yang semakin baik tentang keadaan dan
keberlangsungan berbagai lapisan kehidupan yang
terjadi di bumi ini. Sikap terhadap lingkungan juga
merupakan sikap yang secara langsung atau tidak
langsung, sadar atau tidak sadar diarahkan kepada diri
sendiri dan umat manusia seluruhnya. Hal tersebut
terjadi karena bumi merupakan suatu keanekaragaman
hayati yang saling bergantung satu dengan yang
lainnya.
- Ekosistem bumi
Ekosistem (dari kata yunani oikos = rumah, dan systema =
keseluruhan) dimaksud sebagai suatu unsur kehidupan sebuah
lingkungan (organisme), yang merupakan sebuah sistem, yakni
keseluruhan yang terdirin atas bagian yang saling terkait, dan saling
mempengaruhi. Bumi dapat dipandang sebagai suatu ekosistem
yang besar yang didalamnya terdapat berbagai ekosistem yang
lebih kecil, ada ekosistem lautan, ekosistem hutan, ekosistem
pegunungan, ekosistem sungai, ekosistem kawasan pantai, dan
sebagainya. Semua ekosistem itu mencakup seluruh bentuk
kehidupan yang ada didalamnya, yang saling berinteraksi satu
sama lain dan saling mempengaruhi, sehingga keseluruhan biosfer,
atau keseluruhan lapisan kehidupan merupakan satu ekosistem
bumi.
- Manusia hanya sebagai salah satu unsur
Walaupun manusia merupakan mahluk yang paling
maju, namun manusia hanyalah merupakan salah satu
lapisan kehidupan yang berlangsung di bumi ini, tidak
lebih dari itu. Manusia tidak memiliki independensi
mutlak, di mana tidak mengalamim pengaruh langsung
atau tidak langsung dari lingkungan hidup sekitarnya.
Kenyataan yang tidak bisa di bantah bahwa ada
hubungan dan saling pengaruh antara manusia dan
lingkungannya. Manusia dapat mempengaruhi
lingkungannya, dan sebaliknya juga, lingkungan pasti
mempengaruhi manusia. Kalau lingkungan rusak maka
kehidupan manusia akan terancam, dan pada akhirnya
bisa punah.
- Peran manusia terhadap lingkungan

Menurut para ahli bumi, bahwa bumi kita ini sudah berusia 5 milyar tahun.
Dua milyar tahun pertama belum ada kehidupan di atasnya karena saat itu
bumi hanya terdiri atas benda-benda tak hidup seperti batbatuan, gas, dan
partikel-partikel debu. Namun bumi bersifat dinamis dengan
berlangsungnya proses-proses seperti: pergerakan tektonik, vulkanik,
perubahan iklim dan sebagainya. Proses-prose tersebut mempunyai daya
destruktif sekaligus konstruktif, mengubah sekaligus memantapkan.

Semuanya terjadi silih berganti dalam kurun waktu yang lama. Dari proses
dinamis yang terjadi di bumi, muncullah dalam alam ini unsur-unsur dasar
pembentuk organisme hidup, seperti hydrogen (H2), oksigen (O2) dan
nitrogen (N2). Dengan adanya unsur-unsur tersebut mulailah muncul
kehidupan di bumi ini, diperkirakan sekitar 3 milyar tahun yang lalu. Pada
awalnya bentuk kehidupan yang ada masih terbatas pada jenis tumbuh-
tumbuhan dan hewan tingkat rendah. Melalui prose dinamis, kurang lebih 2
juta tahun yang lalu, lahirlah jenis organisme baru yang dinamakan
manusia. Manusia memiliki otak dan sistem syaraf yang mampu
menghasilkan kehendak dan perasaan, sehingga membuatnya lebih
mampu menyesuaikan diri dan bertahan dalam situasi lingkungannya,
bahkan juga mampu mencari alternatif untuk beradaptasi serta mengatur
lingkungannya sedikit demi sedikit.
Dengan demikian maka manusia tidak hanya menerima
pengaruh dari lingkungannya, tetapi juga memberikan
pengaruh yang semakin lama semakin besar terhadap
alam. Kehadiran manusia semakin memperkaya proses
dinamis bumi yang sudah berlangsung sejak awal
keberadaannya. Kemampuan otak manusia dalam
menemukan pemikiran-pemikiran baru untuk
menemukan teknologi yang semakin beragam
membawa dampak pengaruh besar terhadap alam.
Manusia dapat mengeringkan lautan, menciptakan hujan
dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa bumi tidak lagi
mengalami proses dinamis tersebut pada dirinya sendiri,
melainkan sudah melibatkan manusian dan mahluk-
mahluk hidup dalam proses interaksi yang saling
mempengaruhi. Pengaruh tersebut akan semakin besar
sejalan dengan berjalannya waktu. Hanya saja peran
dan pengaruh yang ditunjukkan manusia terhadap alam
tidak membantu alam berkembang kearah
kesempurnaan. Intervensi manusia telah membawa
dampak negatif terhadap alam, dan berbagai lapisan
kehiduan didalamnya

D. Kesatuan Manusia dngan Lingkungan Hidupnya

1. Pengaruh Seleksi Alam
Seperti halnya mahluk hidup lainnya, manusia terus berinteraksi
dengan lingkungannya. Manusia mempengaruhi lingkungan
hidupnya, dan sebaliknya, ia juga dipengaruhi oleh lingkungan
hidupnya. Manusia seperti adanya, yaitu fenotipenya terbentuk oleh
interaksi antara Genotipe dan lingkungan hidupnya. Genotipe juga
tidaklah konstan, melainkan terus menerus mengalami perubahan
karena adanya mutasi adanya mutasi pada gen dalam
kromosomnya, baik mutasi spontan maupun mutasi karena
pengaruh lingkungan. Dengan mutasi gen yang terjadi, maka
manusia, walaupun hanya terdiri atas satu jenis, yaitu homo
msapiens, namun keanekaan (diversity) genotipenya sangatlah
besar. Ini terjadi pada nenek moyang manusia dimana dengan
adanya keanekaan genotipenya maka terbuka peluang besar untuk
terjadinya seleksi alam. Seleksi itu terjadi melalui faktor alam, dan
tentu juga melalui kekuatan sosial budaya. Kenyataan yang terjadi
Hanya individu yang sesuai atau dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dapat berkembang.
2. Gambaran Kedudukan Manusia dalam alam lingkungan

Tempat kedudukan manusia ditengah lingkungannya dapat dilihat
dari dua segi:
- dari segi struktur perilaku dan kemampuan. Dapat diurutkan
sebagai berikut :
1. Tingkatan anorganik (benda mati): hanya memiliki
berat dan gaya, bergerak bukan atas kemauan sendiri.
2. Tingkatan tumbuh-tumbuhan: sudah memiliki kehidupan
untuk bertumbuh, tetapi masih bergantung pada kekuatan
diluar dirinya.
3. Tingkatan hewan: ada kehidupan dan pertumbuhan, ada
semangat dan kehendak yang berdasarkan keteraturan
(insting,naluri).
4. Tingkatan manusia: mempunyai kelengkapan sebagai
mahluk hidup yang berkehendak dan berakal budi, yang
pada prinsipnya dapat berbuat menurut kemauan diri sendiri.

Dalam pandangan ini manusia berada pada kedudukan yang lebih
tinggi daripada benda atau mahluk lainnya.
E. Mengembangkan paham yang tepat tentang
lingkungan
Dari beberapa pemaparan mengenai teori-teori etika
tentang lingkungan, ditambah dengan gambaran
mengenai hubungan dan kedudukan manusia dalam
alam semesta, perlu dirumuskan suatu pemahaman dan
sikap yang semakin baik dan bertanggungjawab
terhadap lingkungan hidup. Pemahaman yang semakin
tepat adalah pemahaman yang mendorong pada sikap
dan perilaku yang semakin menjamin keberlangsungan
segala proses kehidupan yang terdapat di dalam alam
semesta ini, termasuk diantaranya, manusia.
Sekian dari kami
Atas nama kelompok kami ucapkan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai