Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LINGKUNGAN DAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI

KELAS : VII. B2
NAMA : - SATVIKA NIRGA GANGGA
- REYHAND

SMP NEGERI 1 TIRAWUTA


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan yang Maha kuasa atas segala limpahan rahmatnya sehingga

saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat

sederhana semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun

pedoman bagi pembacanya dalam Mengetahui Lingkungan Dan Fasilitas Belajar Di Sekolah.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................

A. Latar Belakang ......................................................................................................................

B. Rumusan Masalah .................................................................................................................

C. Tujuan ...................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................

A. Pengertian Lingkungan Belajar..............................................................................................

B. Nilai-Nilai Lingkungan Sebagai Sumber Belajar..................................................................

C. Macam-Macam Lingkungan Belajar.....................................................................................

D. Pengertian Fasilitas Pendidikan.............................................................................................

E. Pengaruh Fasilitas Terhadap Prestasi.....................................................................................

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................

A. Kesimpulan...........................................................................................................................

B. Saran .....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah pendidikan merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi semua orang, terlebih
lagi di era globalisasi yang dikenal dengan zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) seperti sekarang ini. Berkembangnya IPTEK diikuti dengan berkembangnya pola
pemikiran masyarakat. Pada perkembangan pemikiran masyarakat seperti sekarang ini,
pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Sebab, persaingan untuk
mempertahankan hidup semakin ketat dengan sulitnya lapangan pekerjaan sebagai modal untuk
mempertahankan hidup dan melanjutkan keturunan. 
Kegiatan belajar adalah suatu proses interaksi sosial antara pendidik (guru) dan peserta
didik (siswa) dalam suatu proses pembelajaran. Guru memiliki peran yang sangat penting, bukan
hanya sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai panutan, pemberi motivasi, penyeleksi dan
pengatur sekaligus pelaku dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus membuat kelas
menjadi menarik dan menyenangkan sehingga kelas menjadi kondusif dan efesien dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa. 
Terpenuhinya fasilitas belajar seperti sarana prasarana dalam belajar dan adanya kondisi
lingkungan belajar yang baik dapat mendukung proses pembelajaran sehingga kegiatan
berlangsung secara efektif dan efisien. Pembelajaran yang efektif dan efisien dapat meningkatan
prestasi belajar siswa. Telebih lagi dewasa ini semakindirasakan betapa pentingnya peranan
fasilitas dan lingkungan yang baik dalam pembelajaran agar tercapai tujuan pendidikan yang
diharapkan. Namun, pentingnya keberadaan fasilitas dan lingkungan yang baik, seringkali
terabaikan. Hal ini, terbukti dengan seringnya pemberitaan baik di media cetak maupun media
elektronik mengenai potret buram pendidikan di tanah air.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat di rumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan belajar?
2. Apa saja macam-macam lingkungan belajar?
3. Apa Pengertian Fasilitas Pendidikan?
4. Apa Saja Pengaruh Fasilitas Terhadap Prestasi?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan agar:
1. Dapat mengetahui makna lingkungan belajar
2. Dapat mengetahui macam-macam lingkungan belajar
3. Dapat Mengetahui Pengertian Fasilitas Pendidikan
4. Dapat Mengetahui Pengaruh Fasilitas Terhadap Prestasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Belajar


Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebagai bulatan
yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkung di suatu
daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya
ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya
kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau
sekeliling.
Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan
semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya
serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk
hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia.
Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan pendidikan.
Lingkungan pendidikan adalah segala kondisidan pengaruh dari luar terhadap kegiatan
pendidikan (Hadikusumo,1996:74). Sedangkan lingkungan pendidikan menurut
Tirtarahardjadan La Sulo (1994:168) adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan. 
Lingkungan itu mencakup segala material dan stimulus didalam dan diluar diri individhu,
baik bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial-kultural. Setain (seorang ahli psikologi
Amerika) mengatakan bahwa apa yang dimaksud dengan lingkungan (environment) ialah
meliputi kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi
tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen dan
bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to provide
environment) bagi gen yang lain.
Berdasarkan pengertian dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang
mendapatkan pengaruh dari luar terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut.

B. Macam-Macam Lingkungan Belajar


Pada dasarnya semua jenis lingkungan yang ada di sekitar anak dapat dimanfaatkan untuk
mengoptimalkan kegiatan pendidikan untuk anak usia dini sepanjang relevan dengan
komptensi dasar dan hasil belajar yang bisa berupa lingkungan alam atau lingkungan fisik,
lingkungan sosial dan lingkungan budaya atau buatan.
1. Lingkungan alam
Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya
alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan
dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim, suhu, dan sebagainya.
Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini
akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai dengan kemampuannya, anak
dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk juga proses terjadinya.
Dengan mempelajari lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih memahami
gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari, lebih dari itu
diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk mencintai alam, dan
mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan
alam.
2. Lingkungan social
Selain lingkungan alam sebagaimana telah diuraikan di atas jenis lingkungan lain
yang kaya akan informasi bagi anak usia dini yaitu lingkungan sosial. Hal-hal yang bisa
dipelajari oleh anak usia dini dalam kaitannya dengan pemanfaatan lingkungan sosial
sebagai sumber belajar ini misalnya:
a) mengenal adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat di mana anak tinggal.
mengenal jenis-jenis mata pencaharian penduduk di sektiar tempat tinggal dan
sekolah.
b) Mengenal organisasi-organisasi sosial yang ada di masyarakat sekitar tempat
tinggal dan sekolah.
c) Mengenal kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar tempat tinggal
dan sekolah.
d) Mengenal kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar tempat tinggal dan
sekolah.
e) Mengenal struktur pemerntahan setempat seperti RT, RW, desa atau kelurahan dan
kecamatan.
f) Pemanfaatan lingkungan sosial sebagai sumber belajar dalam kegiatan pendidikan
untuk anak usia dini sebaiknya dimulai dari lingkungan yang terkecil atau paling
dekat dengan anak.
3. Lingkungan budaya
Di samping lingkungan sosial dan lingkungan alam yang sifatnya alami, ada juga
yang disebut lingkungan budaya atau buatan yakni lingkungan yang sengaja diciptakan
atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Anak dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti
prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta aspek
lain yang berkenan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan masyarakat
pada umumnya.
Agar penggunaan lingkungan ini efektif perlu disesuaikan dengan rencana
kegiatan atau program yang ada. Dengan begitu, maka lingkungan ini dapat
memperkaya dan memperjelas bahan ajar yang dipelajari dan bisa dijadikan sebagai
laboratorium belajar anak.
Menurut Ki Hajar Dewantara, lingkungan pendidikan mencakup: 1) lingkungan
keluarga, 2) lingkungan sekolah, dan 3) lingkungan masyarakat (Munib, 2004:76).
Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan yang akan
mempengaruhi manusia secara bervariasi.
1. Lingkungan Keluarga
a) Pengertian Lingkungan Keluarga
Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary (Ahmadi2004:74) pengertian
lingkungan adalah kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap
kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Sedangkan
pengertian  keluarga menurut Tirtarahardja dan La Sulo (2007:173) adalah
pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan
semenda (hubungan menurut garis ibu) dan sedarah. Keluarga itu dapat
berbentuk keluarga inti ( nucleus family : ayah, ibu dan anak), ataupun
keluarga yang diperluas (disamping inti, ada orang lain: kakek/nenek,
adik/ipar, pembantu, dll). Dari pengertian lingkungan dan keluarga di atas,
maka dapat disimpulkan pengertian ligkungan keluarga adalah segala kondisi
dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan anggota
keluarga.
b) Faktor-Faktor Keluarga
Menurut Slameto (2003:60-64), siswa yang belajar akan menerima pengaruh
dari keluarga berupa:
1. Cara orang tua mendidik 
2. Relasi antara anggota keluarga
3. Suasana rumah 
4. Keadaan ekonomi keluarga 
5. Perhatian orang tua 
c) Lingkungan Sekolah
1. Pengertian Lingkungan Sekolah
Menurut Tulus Tu’u (2004:1) lingkungan sekolah dipahami sebagai
lembaga pendidikan formal, dimana ditempat inilah kegiatan belajar
mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan
kepada anak didik. Sedangkan menurut Gerakan Disiplin Nasional (GDN)
lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana parasiswa
dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan
pembelajaran berbagai bidang studi yang dapat meresap ke dalam
kesadaran hati nuraninya (Tulus Tu’u,2004:11). Berdasarkan 2 definisi
tentang lingkungan sekolah tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana kegiatan belajar mengajar
berlangsung yang para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib
sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi.
2. Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup:
1. Metode mengajar
2. Kurikulum
3. Relasi guru dengan siswa
4. Relasi siswa dengan siswa
5. Disiplin sekolah
6. Pelajaran dan waktu sekolah
7. Standar pelajaran
8. Keadaan gedung dan lain sebagainya
3. Fungsi Sekolah
 Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan.
 Sekolah memberikan keterampilan dasar.
 Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib.
 Sekolah menyediakan tenaga pembangunan.
 Sekolah membantu memecahkan masalah-masalah sosial.
 Sekolah menstranmisi kebudayaan.
 Sekolah membentuk manusia yang sosial.
 Sekolah merupakan alat mentransformasi kebudayaan.
d) Lingkungan Masyarakat
1. Pengertian Lingkungan Masyarakat
Soemardjan dan Soemardi mengatakan bahwa lingkungan masyarakat
adalah tempat orang-orang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
Sedangkan menurut Muri Yusuf (2004:34) lingkungan masyarakat adalah
merupakan lingkungan ketiga dalam proses pembentukan kepribadian
anak-anak sesuai keberadaannya. Berdasarkan definisi-definisi di atas maka
dapat disimpulkan bahwa lingkungan masyarakat adalah tempatorang-
orang hidup bersama yang berpengaruh besar terhadapperkembangan
pribadi anak-anak (siswa).
2. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang jugaberpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa. Pengaruh ituterjadi karena keberadaan siswa dalam
masyarakat. Pengaruh-pengaruh itu antara lain sebagai berikut:
 Kegiatan Siswa dalam Masyarakat
 Mass Media
 Teman Bergaul
 Bentuk Kehidupan Masyarakat
 Peranan Masyarakat dalam Pendidikan
Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan sebenarnya masih
belum jelas, tidak sejelas tanggung jawab pendidikan di lingkungan
keluarga dan di lingkungan sekolah. Hai ini disebabkan faktor waktu,
hubungan, sifat dan isi pergaulan yang terjadi di dalam masyarakat.
Waktu pergaulan terbatas, hubungannya hanya pada waktu-waktu
tertentu, sifat pergaulannya bebas, dan isinya sangat kompleks dan
beranekaragam. Meskipun demikian, masyarakat mempunyai
peranyang besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional. Peran
masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang
pelaksanaan pendidikan nasional, ikut menyelenggarakan pendidikan
nonpemerintah (swasta), membantu pengadaan tenaga, biaya, sarana
dan prasarana, menyediakan lapangan kerja, membantu pengembangan
profesi baik secara langsung maupun tidak langsung.

C. Pengertian Fasilitas Pendidikan


Fasilitas adalah prasarana atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu,
fasilitas bisa pula di anggap sebagai suatu   Mauling(2006:76). Fasilitas biasanya di
hubungkan dalam pemenuhan suatu prasarana umum yang terdapat dalam suatu perusahaan
atau organisasi tertentu.
Wahyuningrum (2004: 4), menyatakan bahwa fasilitas adalah ‘‘segala sesuatu yang dapat
memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha’’. Fasilitas pendidikan artinya
segala sesuatu (alat dan barang) yang memfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam
menyelenggarakan kegiatan pendidikan. “ Sarana pendidikan sebagai segala macam alat
yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan”.
“ Prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung
digunakan dalam proses pendidikan.
Jadi, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan guru untuk
memudahkan penyampaian materi pelajaran. Jika dilihat dari sudut murid, sarana pendidikan
adalah segala macam peralatan yang digunakan murid untuk memudahkan mempelajari
mata pelajaran.  prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan, kelengkapan, dan
benda-benda yang digunakan guru (dan murid) untuk memudahkan penyelenggaraan
pendidikan.
Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah  pada fungsi masing-
masing, yaitu:
 “Sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian/mempelajari materi
pelajaran,” Prasarana pendidikan untuk “memudahkan penyelenggaraan pendidikan.” Dalam
makna inilah sebutan “digunakan langsung” dan “digunakan tidak langsung” dalam proses
pendidikan seperti telah disinggung di muka dimaksudkan. Jelasnya, disebut “langsung” itu
terkait dengan penyampaian materi (mengajarkan materi pelajaran), atau mempelajari
pelajaran. Papan tulis,
misalnya, digunakan langsung ketika guru mengajar (di papan tulis itu guru menuliskan
pelajaran). Meja murid tentu tidak digunakan murid untuk menulis pelajaran, melainkan
untuk “alas” murid menuliskan pelajaran (yang dituliskan di buku tulis; buku tulis itulah
yang digunakan langsung).
Salah satu tujuan Pendidikan Nasional adalah meningkatkan ketrampilan dan
mempertinggi budi pekerti, titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada
peningkatan mutu dan perluasan pendidikan dalam rangka mewujudkandan menetapkan
pelaksanaan wajib belajar serta meningkatkan mutu pendidikan sehingga perlu dilakukan
usaha penyediaan fasilitas pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai.

D. Pengaruh Fasilitas Terhadap Prestasi


Dalam UU SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 Bab III  Pasal 45 tentang sarana dan
prasarana pendidikan, dinyatakan bahwa :
1. Setiap satuan pendidikan formal m/aupun  non formal meyediakan sarana dan prasarana
yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
secara fisik, kecerdasan intelektual sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
2. ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan
pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.
Dari kedua ayat diatas dimaksudkan agar tiap-tiap sekolah menyediakan sarana
dan prasarana pembelajaran yang memadai semua keperluan pendidikan agar siswa dapat
memanfaatkannya sebagai penunjang belajar siswa.
Tulus (2003:81-83) mengungkapkan bahwa sarana belajar biasanya menjadi
penunjang prestasi belajar, namun demikian bila kelengkapan fasilitas belajar sebagai
sarana penunjang belajar di sekolah memadai, sebaliknya dapat menjadi faktor
penghambat apabila kelengkapan fasilitas belajar di sekolah kurang memadai.
Sekolah hendaknya meyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan siswa agar dapat menumbuhkan, mengembangkan dirinya sesuai
dengan bakat dan kemampuan sebagai manusia seutuhnya. Dengan adanya fasilitas
belajar yang lengkap, akan menumbuhkan rasa bangga dan rasa memiliki. Pemeliharaan
fasilitas belajar di sekolah merupakan tanggung jawab semua pihak yang bersangkutan.
Hal ini bertujuan agar fasilitas belajar dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya dan dapat
bertahan  dengan jangka waktu yang lama. Pengadaan fasilitas belajar sangat penting
bagi siswa dan kurikulum pada saat itu.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar  di sekolah
sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Apabila fasilitas belajar di sekolah tidak
memadai dan kuantitas pemanfaatan fasilitas minim, maka tidak mungkin akan dicapai
prestasi belajar siswa yang diharapkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang ada pada bab sebelumnya maka dapat ditarik suatu
kesimpulan sebagai berikut:
1. Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berada di sekitar peserta didik yang
dapat membuat peserta didik merasa senang, aman, nyaman dan termotivasi untuk
belajar yang meliputi lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan
masyarakat.
2. Menurut Ki Hajar Dewantara, lingkungan pendidikan mencakup: 1) lingkungan
keluarga, 2) lingkungan sekolah, dan 3) lingkungan masyarakat
3. Lingkungan memiliki peran penting dalam pembelajaran. Lingkungan juga
mempengaruhi hubungan sosial peserta didik, prestasi belajar, dan psikologi. Oleh
karena itu, lingkungan yang baik akan mendukung peningkatan prestasi belajar siswa. 
4. Dalam memanfaatkan lingkungan belajar itu harus mengetahui teknik-tekniknya
terlebih dahulu. Agar para guru yang menggunkannya dapat efektif dan efisien. Dan ada
beberapa cara dalam mempelajari lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yaitu
survey, kamping atau berkemah, field trip atau karyawisata, praktik lapangan,
mengundang nara sumber dan proyek pelayanan dan pengabdian pada masyarakat.

B. Saran
1. Lingkungan menjadi salah satu faktor penentu berhasil tidaknya suatu pembelajaran,
oleh karena itu orang tua diharapkan dapat memberikan perhatian secara kontinu pada
anak dalam belajar.Perhatian tersebut dapat dilakukan orang tua dengan memberikan
fasilitas belajar yang memadai bagi anak di rumah. Orang tua juga perlu memotivasi
anak, agar bersemangat belajar dengan dipenuhinya segala fasilitas belajar.
2. Guru perlu menghimbau orang tua siswa supaya ikut mengawasi belajar anaknya. Halini
dimaksudkan untuk menjaga agar anak tidak melupakan kewajiban belajarnya. Sekolah
juga perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas belajar yang menunjang
kegiatan belajar mengajar disertai dengan pengelolaan yang baik. Selain meningkatkan
fasilitas yang ada, sekolah juga perlu menciptakan lingkungan yang nyaman dan efektif
untuk kegiatan belajar mengajar. Sebab, peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas
belajar
3. Masyarakat diharapkan bisa bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang baik
atau kondusif agar pembelajaran yang telah didapat siswa dikelas dapat
iimplementasikan dalam kehisupan bermasyarakat. Masyarakat juga diharapkan mampu
menjadi fiur yang baik bagi pertumbuhan karakter siswa.
DAFTAR PUSTAKA

https://riemabieber.wordpress.com/2015/06/17/makalah-lingkungan-belajar-dalam-tep/

http://zacaryngeblog.blogspot.co.id/2017/03/makalah-LINGKUNGAN-BELAJAR-ANAK-
DAN-IMPLIKASINYA.html

https://ilmurahmad.blogspot.co.id/2016/11/makalah-lingkungan-belajar.html

Anda mungkin juga menyukai