Nyambutin atau Nelu Bulanin atau "Tutug Sambutan" adalah upacara tiga
bulanan (105 hari), penekanannya agar jiwatman sang bayi yang lahir tersebut benar-
benar berada pada raganya. Upacara nyambutin ini juga sebagaimana disebutkan
termasuk dalam upacara manusia yadnya sebagai permohonan keselamatan dalam
upaya peningkatan kehidupan spiritual menuju kebahagiaan di dunia ini.
Sebagai upacara suci yang tujuannya untuk penyucian Jiwatman dan penyucian
badan si bayi seperti yang dialami pada waktu acara Tutug Kambuhan. Pada upacara
ini nama si bayi disyahkan disertai dengan pemberian perhiasan terutama gelang,
kalung/badong dan giwang/subeng, melobangi telinga. Dan adapun pelaksanaan
upacara Nyambutin dalam adat dan kebudayaan, upacara nyambutin ini dipimpin oleh
seorang Pemangku, upacara ini dilakukan di halaman rumah (ngatah), antara dapur
dan rumah tengah dimana plasenta (ari-ari) si bayi di kubur, untuk sesajen (babaten)
diletakan disebuah meja kecil. Sebelum upacara berlangsung, bayi dan orang yang
mengikuti kegiatan upacara duduk dibelakang pimpinan upacara,lalu disiapkan
daun dadap, benang dan kapas putih.
Upacara mecaru dilaksanakan sebelum hari raya Nyepi pada waktu Sasih
Kesanga. Upacara mecaru biasanya dilaksanakan di perempatan jalan dan di
lingkungan rumah. Setiap mengadakan upacara ini, setiap keluarga membuat caru atau
persembahan sesuai dengan kemampuan ekonomi.