Anda di halaman 1dari 4

1 wiwitan

Wiwitan Padukuhan diadakan sebagai perwujudan rasa syukur dan terima kasih kepada Dewi
Padi atau Dewi Sri atas kebaikannya yang telah menumbuhkan padi. Upacara adat di Bantul i
ni sudah dilaksanakan secara turun temurun sebelum masyarakat mengenal dan memeluk aga
ma.

Upacara Wiwitan Padukuhan dimulai dengan ritual “wiwitan” atau memotong padi sebelum
memanennya. Tidak hanya itu saja, upacara ini juga diisi dengan beragam pementasan seni hi
ngga makan bersama.

Ritual itu dilakukan sebagai wujud terima kasih dan rasa syukur kepada bumi sebagai sedulu
r sikep, dan Dewi Sri ( Dewi Padi) yang mereka percaya menumbuhkan padi sebelum panen.

Disebut sebagai ‘wiwitan’ karena arti ‘wiwit’ adalah ‘mulai’, memotong padi sebelum panen
diselenggarakan.

Yang disebut bumi adalah sedulur sikep bagi orang Jawa karena bumi dianggap sebagai saud
ara manusia yang harus dihormati dan dijaga dilestarikannya untuk kehidupan.

Tradisi wiwitan ini sudah ada sejak sebelum agama-agama masuk ke tanah Jawa.

Memasuki musim panen, petani didaerah pedesaan banyak yang melakukan ritual wiwitan.

Proses wiwitan dilakukan di sawah dan dipimpin oleh mbah kaum atau orang yang tertua di k
ampung halamannya.

Mbah kaum memulai prosesi dengan berdoa, lalu dilanjutkan memotong sebagian padi sebag
ai tanda padi sudah siap dipanen.

Tetapi sebelum mbah kaum datang petani sudah menyiapkan peralatan yang dipakai untuk tra
disi wiwitan seperti kendil yang berisi air, ani-ani (alat untuk memetik padi), bunga mawar,
menyan serta kain jarik untuk membungkus hasil padi yang sudah dipetik mbah kaum.

Setelah ritual selesai dilakukan biasanya petani membagikan makanan yang sudah disiapkan
kepada warga sekitar, setiap warga boleh mengikuti tradisi wiwitan tersebut tanpa terkecuali
dan memakan makanan yang sudah disiapkan bersama-sama.

Tradisi wiwitan juga sebagai sarana warga desa menjalin hubungan silaturahmi satu dengan y
ang lain.

2.rebo pungkasan

Rebo Pungkasan diadakan setiap hari Rabu akhir di bulan Sapar atau bulan kedua dalam kale
nder Islam. Puncak Upacara Rebo Pungkasan akan berlangsung pada malam Rabu yang berp
usat di depan masjid.

Upacara Rebo Pungkasan diadakan sebagai perwujudan rasa syukur pada Tuhan. Ditetapkann
ya hari Rabu sebagai hari perayaan ini diyakini sebagai hari pertemuan antara Kyai Welut da
n Sultan Hamengkubuwono I.
Kenapa pertemuan tersebut dianggap suci dan diperingati? Alasannya, Kyai Welit atau Kyai
Faqih Usman memiliki kemampuan dalam menyembuhkan penyakit, memberi kesuksesan, d
an membawa keberkahan.

3 mitoni

Mitoni berasal dari Bahasa Jawa “pitu” yang artinya tujuh. Angka tujuh ini dimaksudkan bah
wa mitoni adalah ritual yang dilaksanakan pada saat bayi menginjak usia tujuh bulan dalam k
andungan (Adriana, 2011). Tidak hanya itu masyarakat pun menyebutnya sebagai tingkeban.
Yang artinya iyalah tutup, mangkanya tingkeban adalah upacara penutup selama kehamilan
hingga bayi dilahirkan. Upacara tingkeban atau mitoni adalah upacara yang diselenggarakan
pada bulan ke tujuh masa kehamilan dan hanya dilakukan terhadap anak yang dikandung seb
agai anak pertama bagi kedua orang tuanya.

Hal ini tidak terlepas dari persepsi dan keyakinan orang Jawa bahwa tujuh dalam bahasa Jawa
adalah pitu yang berarti pituduh (petunjuk), pitulung (pertolongan). Tujuan melaksanakan mi
toni yaitu memohon pertolongan kepada Allah.

4. Nyadran
Nyadran dilakukan masyarakat Jawa pada bulan Ruwah pada penanggalan Jawa atau bulan
Syaban pada penanggalan Hijriyah, yang jatuh sebelum bulan Ramadhan. Masyarakat
melakukan tradisi Nyadran secara turun-temurun, hingga tak jarang beberapa perantau
sengaja mudin agar bisa mengikuti tradisi ini.

Nyadran tak hanya dijadikan sarana untuk mengenal, mengenang, dan mendoakan leluhur
yang telah meninggal dunia. Makna dari tradisi Nyadran adalah memetik nilai-nilai kebaikan
dari para pendahulu atau para leluhur.
Lambang Daerah Kabupaten Bantul

I. BENTUK DAN ISI LAMBANG DAERAH

Bentuk dasar lambang daerah Kabupaten Bantul adalah Ellipse (bulat panjang) yang merupak
an gabungan Teratai Berkelopak Lima. Di bawah lukisan bentuk dasar terdapat gambar pita b
ertuliskan “KABUPATEN BANTUL” Di dalam bentul Ellipse (bulat panjang) yang merupak
an bunga Teratai Berkelopak Lima berisi lukisan yang menggambarkan :
- Keadaan Alam
- Kekayaan Alam
- Latar Belakang Sejarah
- Semangat dan Cita-cita
- Persatuan/kesatuan
- Ukuran Lambang Daerah garis tengah Horisontal 30 dan garis tengah Vertikal 40.

II. ARTI DAN MAKNA LAMBANG DAERAH

- Landasan Idiil Pancasila


- Gambar Bintang Emas bersegi lima menggambarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Gambar Pohon Kelapa menggambarkan kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Lukisan Dalam Warna Merah , Putih dari Roda Bergerigi menggambarkan Persatuan Indon
esia.
- Lukisan Dalam Gambar Sungai menggambarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat keb
ijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
- Lukiwan Dalam Ganbar Padi dan Kapas menggambarkan keadilan sosial bagi seluruh rakya
t Indonesia.
- Landasan Struktural Undang-Undang Dasar 1945 dilukiskan dalam gambar Ukiran Persegi(l
inggir Jawa) Empat dan Keris Berlekuk (luk Jawa) Lima.
- Tata kehidupan gotong royong kearah ketentraman dan kemakmuran dilukiskan dalam tulis
an huruf Jawa berbunyi “HAMAMAYU HAYUNING BAWONO”

Anda mungkin juga menyukai